Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

PERUSAHAAN EVENT

Ditulis sebagai pemenuhan tugas Ujian Tengah Semester Ganjil Mata Kuliah
Manajemen SDM Pariwisata

Di susun oleh :

MAYA PITRI SOLEHA

(T1713012)

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN USAHA PERJALANAN WISATA

AKADEMI PARIWISATA DAN PERHOTELAN (APARTEL)

GANESHA MALANG

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
“Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event”. Dengan tersusunya makalah ini,
penulis berharap pembaca dapat lebih memahami secara mendalam tentang
manajemen kepemimpinan. Demikian makalah ini disusun dengan masih banyak
kekurangan, karena manusia tidak luput dari segala khilaf dan salah. Penulis
sangat mengharapkan adanya saran dan kritik membangun agar terciptanya
makalah yang lebih baik untuk selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk kedepannya.

Malang, 1 Oktober 2019

MAYA PITRI SOLEHA

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………... ii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………… 2
C. Tujuan…………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen dan Manajer………………………………….. 3


B. Kepemimpinan …………………………………………… 4
C. Sifat-sifat kepemimpinan ………………………………… 6
D. Syarat dan ciri-ciri kepemimpinan ……………………….. 6
E. Gaya kepemimpinan ……………………………………… 9
F. Sikap-sikap manajer ……………………………………… 15
G. Peran manajer ……………………………………………. 18
H. Fungsi manajer …………………………………………… 20
I. Kegiatan manajer…………………………………………. 21
J. Profesionalisme manajer …………………………………. 23
K. Tanggung jawab sosial manajer ………………………….. 26
L. Kepemimpinan perusahaan event ………………………... 28

BAB III PENUTUP………………………………………………… 33

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 34

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan alur Proses Manajemen Proyek……………. 29

Gambar 2.2 Struktur Pembagian Kerja………………………… 30

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event iii


DAFTAR TABEL

Table 2.1 The Manajerial Grid……………………………….. 11

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event iv


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan kekuatan daya pikir dan
berkarya manusia yang masih tersimpan dalam diri,yang perlu digali,
dibina, dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi
kesejahteraan kehidupan manusia. Selain itu, sumber daya manusia juga
merupakan kemampuan potensial yang dimiliki manusia yang terdiri dari
kemampuan berpikir, berkomunikasi, bertindak, dan bermoral untuk
melaksanakan suatu kegiatan bersifat teknis atau menejerial
(Sedarmayanti. 2017:3). Sumber daya manusia sangat menentukan hidup
matinya organisasi/perusahaan. Apabila sumber daya manusia dalam
perusahaan bermoral baik, disiplin, loyal, dan produktif maka perusahaan
akan berkembang dengan baik. Karena hal ini , maka dibutuhkanlah
sumber daya manusia yang berjiwa pemimpin agar dapat mengelola diri,
kelompok, lingkungan dan mengambil keputusan dengan bijak.
Pada sebuah perusahaan, kesuksesan atau kegagalan dalam
melaksanakan tugas dan penyelenggaraan, dipengaruhi kepemimpinan dan
didukung oleh kapasitas organisasi yang memadai. Kepemimpinan dapat
dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin dalam mengarahkan,
mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur didalam perusahaan untuk
mencapai tujuan. Dengan itu pemimpin/menejer sebuah perusahaan harus
mampu menjadi seorang coordinator, planner, organizator, dan controller
(Sukarna, 2011:9). Secara umum manajer berarti setiap orang yang
mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya organisasi
lainnya . Pemimpin/menejer dapat mempengaruhi kepuasan kerja,
keamanan, kualitas produktivitas dan terutama tingkat prestasi perusahaan.
Bagaimanapun kemampuan dan keterampilan kepemimpinan
dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer. Bila
organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan
dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menseleksi pemimpin-
pemimpin efektif akan meningkat. Bila organisasi dapat

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 1


mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif,
organisasi barangkali akan dapat mempelajari bebagai perilaku dan teknik
tersebut agar tercapainnya pengembangan efektifitas personalia dan
organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hubungan antara manajemen dengan pemimpin atau manajer ?
2. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ?
3. Apa saja sifat-sifat kepemimpinan ?
4. Apa saja syarat dan ciri-ciri kepemimpinan ?
5. Apa saja gaya kepemimpinan ?
6. Apa saja sikap-sikap manajer ?
7. Bagaimana peran manajer ?
8. Apa saja fungsi seorang manajer ?
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan manajer ?
10. Bagaimana profesionalisme seorang manajer ?
11. Bagaimana tanggung jawab sosial seorang manajer ?
12. Bagaimana kepemimpinan perusahaan event ?
C. Tujuan
1. Menambah pengetahuan pembaca mengenai kepemimpinan
peusahaan.
2. Agar pembaca dapat lebih memahami dan mendalami pokok bahasan
khususnya tentang kepemimpinan perusahaan event.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen dan Manajer


Secara umum manajer berarti setiap orang yang memiliki tanggung
jawab atas bawahan dan sumber daya organisasi. Seperti halnya
manajemen dapat diketemukan di semua organisasi manusia, manajer ada
dalam semua tipe organisasi. Ada banyak tipe manajer dengan tugas-tugas
dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Manajer dapat diklasifikasikan
dengan dua cara yaitu menurut tingkatan dan kegiatan organisasi
(Handoko, 2012:17).
1. Menurut Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer
menjadi tiga golongan berbeda :
a. Manajer lini. Tingkatan paling rendah dalam organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para
manajer ini sering disebut kepala atau pimpinan, mandor atau
penyelia.
b. Manajer menengah. Manajemen menengah dapat meliputi
beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer
menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan terkadang juga karyawan operasional.
Sebutan lain untu manajer menengah adalah manajer dapartemen,
kepala pengawas, dan sebagainya.
c. Manajer puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari
sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung
jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan khas bagi
manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi, wakil
presiden senior, dan sebagainya.

Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-


fungsi manajemen yang dilaksanakan. Ada dua fungsi utama

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 3


manajemen, yaitu manajemen adsministratif dan manajemen operatif.
Manajemen administratif lebih berurusan dengan penetapan tujuan ,
perencanaan, penyusunan kepegawaian, dan pengawasan kegiatan-
kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan
manajemen operatif lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervise,
dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka
mencapai hasil-hasil secara efektif. Pada tingkatan manajemen rendah,
para manajer akan banyak melaksanakan manajemen operatif.
Semakin tinggi tingkatannya, mereka menjadi lebih terlibat dengan
manajemen administratif.

2. Menurut Kegiatan Organisasi


Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer
dapat pula diklasifikasikan sebagai manajer fungsional atau manajer
umum. Manajer fungsional memiliki tanggung jawab hanya atas satu
kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan,
kepegawaian, atau akutansi. Kegiatan atau fungsi-fungsi lainnya ada
di bawah tanggung jawab manajer-manajer fungsional lainnya. Pada
tingkatan manajemen yang lebih tinggi, manajer umum mengaturm
mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan kerja keseluruhan atau
divisi operasi yang mencakup semua atau beberapa kegiatan-kegiatan
fungsioanal satuan kerja.
B. Kepemimpinan
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan
memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain. Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas dalam rangka
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama mencapai suatu tujuan
yang diinginkan bersama (Sedarmayanti, 2017:363). Selain itu, menurut
G.R Terry dalam buku Principles of Management mengemukakan
pendapat bahwa kepemimpinan ialah kegiatan untuk mempengaruhi
orang-orang agar supaya berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan
bersama (Sukarna, 2011:83).

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 4


Seperti manajemen, kepemimpinan telah didefinisikan dengan
berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula.
Menurut Stoner, kepemimpinan mananjerial dapat didefinisikan sebagai
suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan
dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Ibid,
2012:468). Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :
Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain (bawahan atau
pengikut). Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin,
para anggota kelompok membantu menentukan status/kedudukan
pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa
bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi
tidak relevan.
Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan
yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para
pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan
para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat
mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun
dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan
atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan
kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang
harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan
melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer dapat
mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan tugas tertentu, tetapi
dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara bagaimana
tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen, tetapi tidak
sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang
dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja
mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi
juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasisan
dan pengawasan.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 5


Melihat definisi diatas, maka seorang manajer yang tidak memiliki
kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya
untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam
usahanya.
C. Sifat-sifat Kepemimpinan
Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dalam buku Principles of
Management mengemukakan sifat-sifat kepemimpinan sebagai berikut :
1. Memiliki kecerdasan melebihi orang-orang yang dipimpin.
2. Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeleruh.
3. Memiliki kelancaran berbicara.
4. Matang dalam berfikir dan emosi.
5. Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin.
6. Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.

Seorang peneliti, Edwin Ghiselli dalam penelitian ilmiahnya telah


menunjukan sifat-sifat tertentu yang tampaknya penting untuk
kepemimpinan efektif (Handoko,2012:297). Sifat-sifat tersebut adalah
sebagai berikut :

1. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas atau pelaksana


fungsi-fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan
pekerjaan orang lain.
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian
tanggung jawab dan keinginan sukses.
3. Kecerdasan,mencakup kebijakan, pemikiran kreatif dan daya piker.
4. Ketegasan, atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan
dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat.
5. Kepercayaan diri, atau pandangan terhadap dirinya sebagai
kemampuan untuk menghadapi masalah.
6. Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung,
mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru
atau inovasi.
D. Syarat dan Ciri Kepemimpinan

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 6


Ordway Tead dalam buku The Art of Leadership, mengemukakan
syarat kepemimpinan seperti dibawah ini :
1. Sehat jasmani dan rohani.
2. Bersemangat untuk mencapai tujuan.
3. Bergairah dalam bekerja.
4. Ramah-tamah.
5. Jujur, dapat dipercaya.
6. Memiliki kemahiran teknis.
7. Sanggup mengambil keputusan.
8. Cerdas .
9. Memiliki keahlian mengajar.
10. Setia terhadap organisasi.

Menurut Henri Fayol dalam karyanya yang berjudul General


Industrial Management, mengemukakan bahwa syarat-syarat untuk
kepemimpinan ialah :

1. Sehat jasmani.
2. Cerdas.
3. Setia, jujur, adil.
4. Berpendidikan.
5. Berpengalaman.

Menurut G.R Terry dalam buku Principles of Management,


mengemukakan syarat-syarat kepemimpinan seperti dibawah ini :

1. Sehat jasmani dan rohani.


2. Keseimbangan/kemantapan perasaan.
3. Pengetahuan tentang hubungan kemanusiaan.
4. Dorongan pribadi.
5. Kecapakapan berkomunikasi/berhubungan.
6. Kecakapan mengajar.
7. Kecakapan bergaul.
8. Kemampuan teknis.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 7


Menurut Sondang P. Siagian ciri-ciri kepemimpinan sebagai berikut
(Sedarmanyanti, 2017:363) :
1. Pendidik umum yang luas
2. Kemampuan berkembang secara mental
3. Rasa ingin tahu
4. Kemampuan analisis
5. Memiliki daya ingat kuat
6. Kapabilitas Integratif
7. Keterampilan berkomunikasi
8. Keterampilan mendidik
9. Rasionalitas dan Objektivitas
10. Pragmatis
11. Sense of Urgency
12. Sense of cohesiveness
13. Sense of relevance
14. Kecerdasan
15. Keberanian
16. Adaptabilitas dan fleksibilitas
17. Kemampuan mendengar
18. Ketegasan

Tiga teori yang membahas timbulnya kepemimpinan


(Sedarmayanti, 2017:365) :

1. Teori Genetis
Pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan
dengan bakat kepemimpinan “Leaders are born and not made”.
2. Teori Sosial
Teori sosial merupakan kebalikan dari teori genetis, yaitu bahwa
setiap orang diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
3. Teori Ekologis
Bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang
baik apabila waktu lahirnya , ia telah memiliki bakat
kepemimpinan. Bakat itu dikembangkan melalui pendidikan yang

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 8


teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat tersebut.

E. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang ditunjukan oleh
pemimpin dalam mempengaruhi orang lain. Pola perilaku bisa dipengaruhi
beberapa faktor, seperti : nilai-nilai, asumsi, persepsi, harapan, dan sikap
yang ada dalam diri pemimpin. Berbagai penelitian tentang gaya
kepemimpinan yang dilakukan ahli bendasarkan asumsi bahwa pola
perilaku pemimpin dalam mempengaruhi bawahan ikut menentukan
efektifitas dalam pemimpin (Sedarmayanti, 2017:364).
1. Kontinum Kepemimpinan
Teori kontinum tentang gaya kepemimpinan merupakan teori klasik
yang diperkenalkan Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt
mengacu pada dua bidang pengaruh yang extrim. Pertama, pengaruh
penggunaan kewenangan oleh pemimpin. Kedua, pengaruh kebebasan
dari bawahan. Pada kedua bidang, pengaruh tersebut tampak
kecenderungan yang berhubungan dengan aktivitas pemimpin dalam
proses pengambilan keputusan.
2. Teori “X” dan “Y”
Teori klasik tentang peilaku pemimpin yang dipengaruhi oleh
asumsinya terhadap bawahan. Teori ini diperkenalkan oleh Douglas
McGregor sebagi berikut :
a. Pandangan Teori “X” menganggap bawahan sebagai : Disliking
work, lacking in ambiton, irresponsible, resistant to change, and
preffering to be lad than to lead.
b. Pandangan Teori “Y” menganggap bawahan sebagai : Willing to
work, willing to accept responsibility, capable of self direction,
capable of self-control, capable of imagination and creativity.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 9


Berdasarkan pandangan tersebut, pemimpin yang cenderung pada
Teori “X” akan lebih menunjukan gaya kepemimpinan yang keras
dalam arti mengawasi bawahan secara ketat. Sedangkan pada
kecenderungan Teori “Y” merupakan manifestas kepemimpinan
yang lebih manusiawi.

3. Gaya Otokritas dan Demokratis


Kecenderungan pemimpin untuk memilih gaya kepemimpinan yang
otokritas/demokratis dipengaruhi tiga faktor : pemimpin, pengikut, dan
situasi kerja.
4. Gaya Kepemimpinan Otokritas
Dari faktor pemimpin pilihan pada pola perilaku ini didukung oleh
kepemilikan power yang sangat kuat, kehendak untuk mempertahankan
posisi, dan mempunyai pandangan bahwa situasi yang dihadapi dalam
suasana kritis. Dari faktor pengikut, kecenderungan memilih gaya
kepemimpinan disebabkan pengikutnya sangat bergantung pada
pemimpin, mengetahui situasi kritis dan mereka tidak menuntut adanya
kebebasan. Dari segi situasi kerja, menuntut adanya kedisiplinan,
pegawasan yang ketat, dan hanya memerlukan keterampilan rendah.
5. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Dari faktor pemimpin pilihan pada gaya ini, didukung oleh kesadaran
bahwa kepemilikan kekuasaannya terbatas, adanya kelompok penentang,
waktu terbatas, dan tiak mudah memberi sanksi. Dari segi pengikut
menghendaki pemberian otoritas mereka terdiri dari para
profesional/kelas menengah, serta memiliki kebutuhan sosial. Dari segi
situasi kerja diperlukan adanya rasa tanggung jawab bersama, koordinasi
dan kerja tim.
6. Inisiasi Struktur dan Konsiderasi
Studi yang dilakukan kerja sama antara Ohio State University and The
University of Michigan menghasilkan dua dimensi pola perilaku
kepemimpinan yang disebut “Initiating Structure” dan “Consideration”.
Pada dimensi pertama, pemimpin lebih cenderung lebih aktif membuat

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 10


perencanaan pengorganisasian, pengoordinasian pengendalian terhadap
kegiatan bawahan. Dengan demikian, gaya kepemimpinan ini terwujud
dalm pola perilaku pemimpin yang lebih mengutamakan pembuatan
agenda kegiatan, menentukan stuktur tugas, prosedur kerja yang harus
ditaati, dan penetapan standard an persyaratan kerja tertentu.

7. Kisi – kisi Manajerial


Konsep ini dikembangkan oleh Blake dan Mouton dengan melihat dua
orientasi manajer serta perpaduan diantara keduanya. Pada gambar
berikut dapat dilihat adanya sumbu vertikal yang menunjukan besarnya
perhatian/orientasi manajer kepada pegawai. Sumbu horizontal
menunjukkan besarnya perhatian/orientasi manajer terhadap tugas
(produktivitas).
Table 2.1
The Manajerial Grid

H 1.9 9.9
U
Country Team
M
A Msnsgement Managemen
N t
O
R
I
E
N 5.5
T
Middle of
the road
Managemen
t

1.1 9.1 Task


Improverishe Menegement
d
management

Dari gambar tersebut bisa dilihat kisi-kisi menejarial yang


berbeda, antara lain :

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 11


a. Pada kisi-kisi 1.1 disebut Improverished management
menunjukan perhatian sangat rendah terhadap aspek rendah
terhadap aspek tugas dan aspek manusia. Jadi, pencurahan
usaha yang minimum untuk pelaksanaan tugas dan
mengabaikan hubungan kemanusiaan dengan bawahan.
b. Pada kisi-kisi 1.9 disebut Country Management, perhatian
besar dicurahkan untuk menjamis kepuasan ubungan ,
mengarah kesuasana persahabatan, dan hubungan
rileks/santai.
c. Pada kisi-kisi 5.5 Middle of the road Management
menunjukan prestasi organisasi cukup memadai yang
dicapai melalui usaha membuat keseimbangan kebutuhan
tugas pekerjaan dengan pemeliharaan semangat bawahan.
d. Pada kisi-kisi 9.1 disebut Task Management menekankan
efesiensi operasi pekerjaan yang dicapai dengan cara
tertentu, dari situ unsur hubungan dengan bawahan kurang
diperhatikan.
e. Pada kisi-kisi 9.9 disebut Team Management , penyelesaian
tugas dicapai berkat keterlibatan semua pihak saling
percaya dan menghormati.
Dari 5 gird tersebut , gird 9.9 merupakan gaya menejemen
yang ideal sebab merupakan perilaku kepemimpinan paling
efektif.
8. Kepemimpinan Situsional
Gaya kepemimpinan bisa diamati dari sudut pola perilaku
pemimpin dalam menghadapi tingkat kematangan dari bawahan.
Pengertian kematangan dibawah ini bukan pengertian umum
tentang kedewasaan seseorang, melainkan menyangkut
kemampuan dan kemauan dari bawahan untuk bertanggungjawab
dalam mengarahkan perilakunya sendiri. Tingkat kemapuan
menyangkut pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Tingkat kemauan

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 12


berkaitan dengan keyakinan diri, semangat, dan dorongan yang
dimiliki.
Tingkat kematangan ditentukan sebagai berikut :
1) Tingkat kematangan rendah jika tidak ada kemapuan dan
kemauan dari bawahan.
2) Tingkat kematangan rendah menuju sedang jika bawahan
memiliki kemauan, namun tidak memiliki kemampuan.
3) Tingkat kematangan sedang menuju tinggi jika bawahan
memiliki kemampuan , namun tidak memiliki kemauan.
4) Tingkat kematangan tinggi jika bawahan memiliki
kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan tanggung
jawabnya.

Berdasarkan tingkat kematangan, maka gaya tingkat


kepemimpinan yang tampak bisa dibagi kedalam empat kategori,
yaitu sebagai berikut :

1) Instuktif : gaya kepemimpinan yang diambil dalam


menghadapi bawahan memiliki tingkat kematangan rendah.
Oleh karena mereka tidak memiliki kemapuan dan kemauan
maka orang semacam itu perlu diberi pengarahan agar
mereka melakukan (tentang apa, bagaimana, dan dimana)
tugas, serta mau melaksanakannya sesuai petunjuk yang telah
diberikan.
2) Konsultatif : gaya kepemimpinan dalam menghadapi
bawahan yang memiliki tingkat kematangan rendah menuju
sedang. Dalam tingkat kematangan ini, bawahan telah
memiliki kemauan. Namun, mereka masih memerlukan
pengarahan karena tingkat kemampuannya yang rendah.
Melalui komunikasi dua arah akan bisa dipertahankan tingkat
kemauan mereka, kemudian penjelasan yang diberikan masih
dalam rangka mencari saran/input yang diperlukan.
3) Partisipatif : gaya kepemimpinan dalam menghadapi
bawahan memiliki tigkat kematangan tinggi. Segala

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 13


kemampuan dan kemauan mereka perlu dikembangkan
sehingga perlu diberikan limpahan wewenang dan tanggung
jawab untuk melaksanakan tugas.

Menurut G.R Terry menyebut tipe-tipe kepemimpinan ada enam


macam , yaitu (Sukarna, 2011:86) :

1) Kepemimpinan pribadi
Dalam tipe ini pemimpin mengadakan hubungan langsung
dengan bawahannya, sehingga timbul hubungan pribadi yang
intim.
2) Kepemimpinan non-pibadi
Dalam tipe ini pemimpin tidak mengadakan hubungan
langsung dengan ara bawahannya sehingga antara atasan
dengan bawahan tidak timbul kontak pribadi. Hubungan
antara pemimpin dan bawahan melalui planning dan
instruksi-instruksi tertulis.
3) Kepemimpinan otoriter
Dalam tipe ini pemimpin memperlakukan bawahan secara
sewenang-wenang, karena menganggap diri orang yang
paling berkuasa.
4) Kepemimpinan kebapaan
Dalam tipe ini pemimpin memperlakukan bawahannya
seperti terhadap anaknya sendiri, sehingga bawahannya tidak
berani mengambil keputusan, segala sesuatu yang pelik selalu
diserahkan kepada bapak untuk meneyelesaikannya.
5) Kepemimpinan demokratis
Dalam tipe ini pemimpin selalu mengadakan musyawarah
dengan para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan yang sukar, sehingga para bawahannya merasa
dihargai pikiran-pikirannya dan pendapat-pendapatnya serta
mempunyai pengalaman yang baik didalam mengahadapi
persoalan yang rumit. Dengan demikian para bawahan
bergeraknya itu bukan karena rasa paksaan, tetapi karena rasa

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 14


tanggung jawab yang timbul karena kesadaran atas tugas-
tugasnya.
6) Kepemimpinan bakat
Dalam tipe ini pemimpin dapat menggerakkan bawahannya
karena mempunyai bakat untuk itu, sehingga para
bawahannya senang mengikutinya. Jadi tipe ini lahir karena
pembawaan sejak lahir seolah-olah ditakdirkan untuk
memimpin dan diikuti oleh orang lain. Dalam tipe ini
pemimpin tidak akan susah menggerakan bawahnnya, karena
para bawahannya akan selalu menurut akan kehendaknya.
F. Sikap-sikap Manajer
A.S Hornby dalam buku The Advanced Learner’s Dictionary of
Current English menyebutkan bahwa sikap ialah suatu cara memandang
hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak. Melihat uraian
tersebut, sikap tiada lain daripada reaksi yang ditunjukan terhadap sesuatu,
sesuai dengan pola berpikir, berperasaan dan bertindak dalam hidupnya.
Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola
hidupnya. Menurut G.R Terry dalam buku Principles of Management
menyebutkan beberapa sikap manajer yaitu (Sukarna, 2011:88) :
1. Sikap feodal
Manajer yang mempunyai sikap ini cara berpikir, berperasaan dan
bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka
terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin
penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian dalam masyarakat
feudal dimana sikap anggota masyarakat sesuai dengan pola hidup
feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis daripada para
manajer, mengingan manajer itu tadi lahir dan hidup dari masyarakat
feodal.
2. Sikap Kebapaan
Manajer yang memiliki sikap kebapaan akan berpikir , berperasaan,
bertindak seperti ayah, sehingga para bawahannya akan diperlakukan
seperti anak.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 15


3. Sikap kediktatoran
Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan
bertindak sebagai dictator yang memiliki kekuasaan mutlak, sehingga
para bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada kekuasaannya.
4. Sikap membantu
Manajer yang memiliki sikap membantu, akan berpikir, berperasaan
dan bertindak sebagai penolong, sehinggaakan membantu para pekerja
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
5. Sikap mengembangkan
Manajer yang memiliki sikap mengembangkan, akan berpikir,
berperasaan dan bertindak untuk mengembangkan para bawahannya
kea rah kemajuan.

Jika dilihat lebih jauh ada hubungan yang erat sekali antara
managerial leadership dan managerial attitude, dimana keduanya saling
bergandengan atau bertautan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai
berikut (Sukarna, 2011:89) :

1. Paternal attitude - Paternal Leadership


2. Feodal attitude - Feodal leadership
3. Dictatorial attitude - Authoritarian leadership
4. Contributory attitude - Democratic leadership
5. Developmental attitude - Democratic leadership

Jadi manajer yang bersifat kebapaan akan mempunyai


kepemimpinan kebapaan, tapi manajer yang bersikap kediktatoran akan
mempunyai kepemimpinan otoriter. Oleh karena itu antara sikap dan
kepemimpinan tidak dapat dipisahkan. Dan lagi kepemimpinan yang lahir
akan tergantung kepada sikap masyarakatnya. Dengan demikian, dalam
masyarakat feodal dimana sikap anggota mayarakat sesuai dengan pola
hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis daripada
para manajer, mengingat manejer terlahir dari masyarakat feodal.

Disamping sikap ada dua jenis lagi, yaitu sikap positif (positive
attitude) yaitu sikap yang ditunjukan atau diarahkan terhadap penerimaan

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 16


kebijaksanaan, lembaga atau seseorang. Dan yang lain adalah sikap
negatiF (negative attitude) yaitu sikap yang sebaliknya. Sikap manajer
yang positif akan membantu tumbuhnya sikap positif dari para pegawai.
Dan sebaliknya sikap negative manajer akan menumbuhkan pula sikap
negative para pegawai. Oleh karena itu, manajer yang rasional ialah
manajer yang memiliki sikap positif. Untuk menimbulkan sikap yang
positif daripada para pegawai, G.R Terry mengemukakan lima saran untuk
mengembangkan sikap-sikap yang menguntungkan :

1. Milikilah pandangan yang praktis dan menyeluruh terhadap hidup


dan para pekerja.
2. Ambillah bagian yang konstruktif dari setiap persoalan.
3. Bergaullah dengan orang-orang berhasil.
4. Berillah orang lain perasaan penting dan perasaan mempunyai harga
diri.
5. Resepkanlah tentang nilai-nilai tertentu dalam hidup.

Manajer juga merupakan communicator yang menyampaikan


perintah-perintah, petunjuk-pentujuk terhadap bawahannya dalam rangka
menggerakkan pegawai untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Bagaimana
pentingnya komunikasi dalam menejemen, G.R Terry dalam buku
Principles of Management, menyatakan : komunikasi membantu
perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif, pengorganisasian
managerial dilakukan dengan efektif, penggerakan managerial dilakukan
dengan efektif, pengawasan managerial dilakukan dengan efektif
(Sukarna, 2011:92).

Selain itu, mengingat penggerakan pegawai itu tergantung


seluruhnya kepada manager, sehingga dapat menentukan berhasil atau
tidaknya tujuan, maka perlu sekali diadakan pendidikan dan
pengembangan manager, agar supaya diperoleh manajer-manajer yang
rational dan capable. G.R Tery mengemukakan cara-cara mendidik
kader-kader manajemen sebagai berikut (Sukarna, 2011:106):

1. Belajar sambil bekerja

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 17


2. Pos-pos observasi
3. Tugas khusus
4. Kuliah
5. Pemecahan masalah
6. Latihan
7. Mengadakan perundingan
8. Bacaan khusus yang direncanakan
9. Kursus-kursus
10. Konferensi dan seminar
11. Cara mengajar
12. Permaianan dalam bidang usaha
13. Komite
14. Tim kedua
15. Dewan direksi junior
16. Pertemuan khusus
17. Perpindahan jabatan
18. Penggunaan jabatan-jabatan strategis
19. Program pengembangan manajemen pada tingkat universitas
20. Kelompok dengan tugas khusus
21. Penempatan pimpinan pada cabang-cabang perusahaan
22. Struktur organisasi yang didesentralisasi
23. Aktivitas di dalam masyarakat
G. Peran Menejer
1. Sebagai pemantau setiap implementasi kebijakan kepegawaian,
program kepegawaian secara benar, dan konsisten. Menurut G.R
Terry kebijakan ialah petunjuk yang menyeluruh baik lisan maupun
tulisan untuk menetapkan batas-batas dan arah bagi tindakan
administratif yang akan diambil (Sukarna, 2011:18). Kebijakan-
kebijakan yang di ambil oleh manajer adalah sangat penting agar
supaya segala kegiatan terarah kepada sasarannya untuk tercapainya
tujuan yang dikehendaki. Kebijakan dilihat dari yang melakukannya
ada tiga, yaitu (Sukarna,2011:19) :

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 18


a. Basic policy (kebijaksanaan pokok) yang dibuat oleh top
meneger;
b. Ganeral policy (kebijaksanaan umum) yang dibuat oleh middle
manager;
c. Dapartemental policy (kebijaksanaan bagian) yang dibuat oleh
supervisor atau mandor;

Adapun kebijaksanaan yang sehat, mempunyai ciri-ciri


(Sukarna,2011:19):
a. Clearity (kejelasan);
b. Flexibility (luwes);
c. Consistency (tetap pada pendirian);
d. Individuality (berkeprbadian).

Disamping itu, dalam kebijaksanaan dikenal pula yang disebut


(Sukarna,2011:19) :

a. Imposed policy, yaitu kebijakan yang dibuat berdasarkan


pengaruh-pengaruh dari luar. Sebagai contoh apabila ada
perusahaan yang sejenis yang memproduksi barang yang sama
dengan harga yang relatif rendah, maka manajer harus
mengadakan policy baru dalam bidang harga.
b. Appealed policy, yaitu kebijakan yang diambil ataasan
berdasarkan usul dari pada manajer bawahan. Sebagai contoh
apabila personnel manager mengajukan tentang kenaikan tingkat
daripada seorang pegawai mengingat prestasi kerjanya yang
menonjol, maka top manager mengambil keputusan untuk
menyetujuinya, walaupun masa kejanya masih kurang.
c. Originated policy, yaitu kebijaksanaan awal, yang diambil oleh
pimpinan pada waktu memulai usaha. Sebagai contoh tentang
jumlah suatu barang produksi. Originated policy ini mungkin
berubah, karena adanya imposed policy atau appealed policy.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 19


2. Memenuhi tanggung jawab kegiatan perusahaan dalam membina
hubungan dengan pelanggan dan karyawan, terbuka memberi layanan
bagi orang lain.
3. Memberikan motivasi dan penghargaan atas prestasi bawahan.
Kemampuan manajer untuk memotivasi, mempengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannya akan
menentukan efektifitas manajer. Motivasi merupakan kegiatan yang
mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia.
Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi manajer, karena
menurut definisi manajer harus bekerja dan melalui orang lain.
Manajer perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan. Motivasi adalah juga subyek membingungkan, karena
motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus
disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.
4. Melakukan adaptasi/penyesuaian teknologi, struktur, proses budaya
dan metode kerja baru untuk memenuhi tuntutan persaingan ketat.
H. Fungsi Menejer
Berikut fungsi-fungsi manajer perusahaan (Sedarmanyanti, 2017:19).
1. Fungsi Perumus Kebijakan dan Strategi
Kebijakan menajer merupakan pedoman bagi menejemen dan
membantu menajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Kebijakan
membantu menentukan perilaku apa yang dpat diterima dan yang tidak
dapat diterima. Kebijakan ditetapkan melalui prosedur dan langkah
berurutan dan dibuat tertulis untuk diketahui seluruh karyawan dengan
menerbitkan buku pedoman.
2. Fungsi Pemberi Saran
Dalam fungsinya memberi saran dan konsultasi, manajer dipandang
sebagai konsultan internal yang mengumpulkan informasi, menganalisi
masalah , menentukan solusi, dan menawarkan bantuan serta
bimbingan.
3. Fungsi Pengawasan

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 20


a. Mengumpulkan dan menganalisis data pengangkatan, penempatan,
promosi/pemindahan.
b. Menilai catatan kinerja untuk mengetahui pencapaian standar
kinerja/prestasi kerja yang ditentukan.
c. Menganalisis statistik yang berhubungan dengan absesensi,
perputaran pegawai, keluhan kecelakaan kerja, dan masalah
penting lainnya yang harus dikurangi.

4. Fungsi Lini
Manajer menjalankan fungsi lini dengan mengarahkan kegiatan
karyawan di dalam divisinya sendiri dan dalam bidang jasa. Manajer
mempunyai akses ke menejemen puncak dalam perusahaan.
5. Fungsi Koordinatif
Manajer berfungsi sebagai coordinator kegiatan, tugas sering
direferensi sebagai kendali fungsional. Manajer bertindak sebagai
tangan kanan eksekutif puncak untuk memastikan kebijakan program
dan prosedur yang diambil harus dijalankan konsisten.
I. Kegiatan-kegiatan Manajer
Dalam praktek manajemen, sering dijumpi para manajer
pfofesional mengalami kesulitan untuk memahami hubungan antara yang
disebut sungsi-fungsi manajerial dengan yang senyatanya mereka
kerjakan. Disamping itu, manajer sering menyatakan bahwa mereka
mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menghadiri rapat, bicara
dengan telepon, menulis dan membaca memo, menemui tamu dan
sebagainya. Seperti yang kita pikirkan, kegiatan-kegiatan tersebut bukan
fungsi-fungsi manajerial tetapi merupakan sarana-sarana melalui mana
fungsi-fungsi manajerial dilaksanakan (Handoko, 2012:28). Agar konsep
manajer menjadi lebih jelas, berikut ini akan diuraikan secara terinci tugas-
tugas penting yang dilaksanakan manajer.
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. Istilah “orang” tidak
hanya mencakup antara atasan dan bawahan, tetapi manajer-manajer

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 21


lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk
individu-individu dari luar organisasi seperti pelanggan, penyedia,
konsumen, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan
pemerintah.
2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang
saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas. Sejumlah
manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan kebutuhan
organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan
sumber daya organisasi. Karena sebagai sumber daya tersebut selalu
terbatas, anajer harus menjaga keseimbangan diantara berbagai
tujuan dan kebutuhan organisasi.
3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Para
manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu
secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik
mereka mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Lebih lanjut,
manajer juga bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para
bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan adalah cerminan
langsung sukses dan kegagalan manajer.
4. Manajer harus berpikir analitis dan konseptual. Untuk jadi pemikir
yang analitis, manajer harus mampu merinci dan memisah-misahkan
suatu masalah menjadi komponen-komponen masalah, menganalisa
komponen tersebut, dan kemudian mencari penyelesaian yang layak
dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi manajer adalah menjadi
pemikir konseptual, yang mampu memandang keseluruhan tugas dan
mengkaitkan suatu tugas dengan tugas-tugas lain.
5. Manajer adalah seorang mediator. Organisasi terdiri dari orang-
orang, dan kadang-kadang mereka tidak saling bersetuju atau saling
bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja atau
organisasi, maka bisa menurunkan semangat kerja dan produktivitas,
atau bisa merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang
cakap bisa meninggalkan organisasi. Kejadian-kejadian seperti ini
menuntut peranan manajer sebagai mediator.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 22


6. Manajer adalah seorang politisi. Seperti apa yang dilakukan politisi
dalam mengkampanyekan program-programnya, manajer harus
mengembangkan hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan
dukungan atas kegiatan-kegiatan , usulan-usulan atau keputusannya.
Setiap manajer yang efektif “memainkan politik” dengan
menegmbangkan jaringan kerjasama timbal balik dengan para
manajer lain dalam organisasi.
7. Manajer adalah seorang diplomat. Manajer mungkin harus berperan
sebagai wakil resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan
organisasional. Manajer juga mungkin mewakili organisasi dalam
berurusan dengan kontraktor, langganan, pejabat pemerintah , atau
personalia organisasi lain.
8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit. Organisasi selalu
mengahdapi banyak masalah. Manajer adalah orang yang diharapkan
dpat menemukan pemecahan bebagai masalah sulit dan mengambil
berbagai keputusan yang akurat.

Pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh para


manajer dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu pribadi,
teknis, administratif, dan interaksional. Kegiatan-kegiatan ini
berhubungan dengan, dan dapat dipelajari dalam fungsi-fungsi
manajerial. Pemandu kegiatan-kegiatan ini dengan fungsi-fungsinya,
akan didapatkan pandangan yang menyeluruh tentang kegiatan manajer.

J. Profesionalisme Manajer
Profesional berasal dari akar kata “professional”, dalam kamus Webster
sebagai “learned vocation”, atau “Vocation that requires learning rather
than work with the hands” atau “One who engages in a learned
vocational”. Dari berbagai literatur, diperoleh gambaran mengenai
beberapa karakteristik “sikap profesional” (Sedarmanyanti, 2017:318).
1. Dalam penyelesaian masalah, seorang professional melakukan
pendekatan secara ilmiah, yakni : objektif,logis, sitematik, dan
metode yang dapat dibuktikan.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 23


2. Karena berdasarkan ilmu, maka profesi dan sikap professional dapat
dipelajari. Dibalik kemampuan profesi, pelaku banyak
mmemanfaatkan hasil “pembelajaran” dari pada keterampilan
tangan. Dibalik kemampuan profesi, ada teori yang
melatarbelakanginya.
3. Dengan sikap professional dimaksudkan untuk menggambarkan
bagaimana seseorang menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
pekerjaannya, ia menggunakan pendekatan, perumusan masalah,
mencari latar belakang teoretis dari permasalahan yang dihadapinya,
meneliti faktor eksternal-internal yang mempengaruh/dipengaruhi
masalah yang timbul, mengajukan beberapa hipotesis sampai pada
kesimpulan penyelesaian masalah ecara sistematik dan metodik. Ini
berlaku dan endarah daging dalam pendekatan yang dilakukan oleh
seorang professional dalam menyelesaiakan permasalahan dalam
pekerjaan.
Pemimpin/manajer dalam lingkungan kegiatan yang menghadapi
persaingan ketat membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan
(Sedarmanyanti, 2017:21):
1. Keahlian menyelesaikan masalah;
2. Pengetahuan bisnis dan sensitivitas organisasi;
3. Pengetahuan tentang teknik kompensasi yang mendukung rencana
kegiatan;
4. Keahlian strategis dan konseptual;
5. Pengetahuan tentang sistem dan perencanaan karier;
6. Kemapuan kepemimpianan ideal dan diakui;
7. Kemampuan menganalisis data dan membuat perencanaan;
8. Pengetahuan tentang komputer;
9. Kompetensi dalam bidang fungsional;
10. Kepedulian dampak finansial, seperti perawatan kesehatan,
perubahan kompensasi tunjangan, dan biaya pensiun.

Kompetensi pemimpin (Sedarmanyanti,2017:305):

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 24


1. Pemikiran strategis untuk memahami cepat perubahan tren
lingkungan, kesempatan pasar, ancaman pesaing, dan kekuatan serta
kelemahan perusahaan untuk mengidentifikasi respons strategi
optimum.
2. Mengubah kepemimpinan untuk mengkomunikasikan visi
menyakinkan dan strategi perusahaan yang mentransformasikan
pegawai menjadi pihak berkepentingan dengan perusahaan,
membangkitkan motivasi dan komitmen murni untuk bertindak
sebagai dukungan motivasi dan kewirausahaan dan mengalokasikan
sumber daya perusahaan untuk mengimplementasikan perubahan
yang sering terjadi.
3. Pengelolaan hubungan diperlukan untuk membentuk hubungan
dengan jaringan kerja orang lain dan mempengaruhi mereka.
4. Fleksibilitas mengubah struktur manajerial dan proses bila
diperlukan untuk mengimplementasikan strategi perubahan
perusahaan.
5. Implementasi perubahan untuk mengkomunikasikan kebutuhan
perusahaan akan perubahan pegawai, keterampilan manajemen (yang
dibutuhkan), seperti : komunikasi, pelatihan, dan fasilitasi proses
kelompok yang dibutuhkan mengimplementasikan perubahan dalam
kelompok kerja perusahaan.
6. Pemahaman interpersonal untuk mengerti dan menilai masukan
berbagai tipe orang berbeda.
7. Memberdayakan dengan berbagai nformasi, meminta ide dari
sesame rekan pegawai, meningkatkan pengembangan pegawai,
mendelegasikan tanggung jawab bermakna, memberi umpan balik,
mengekspresikan harapan bawahan yang positif dan memberi
penghargaan atas peningkatan kinerja.
8. Memfasilitasi tim untuk meminta kelompok orang beragam untuk
bekerjasama efektif untuk mencapai tujuan bersama, missal :
kejelasan tujuan dan peran, memberi kesempatan pada setiap orang
untuk berpartisipasi menyelesaikan konflik.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 25


9. Probability, cepat beradaptasi dan berfungsi efektif dilingkungan
asing sekalipun. Manajer harus cepat beradaptasi dan berfungsi
efektif pada posisi apapun.

Menurut Robert Katz dalam buku berjudul Skills of an Effective


Administrator menyatakan bahwa keterampilan-keterampilan manajerial
yang dibutuhkan untuk menjadi manajer yang efektif sebagai berikut
(Handoko, 2012:35) :

1. Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk


mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan
kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk
melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami
hubungan antara bagian yang salin bergantung, serta mendapatkan,
menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang diterima dari
bermacam-macam sumber.
2. Keterampilan kemanusiaan adalah kemampuan untk bekerja dengan
memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu
ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar
dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam
pencapaian tujuan.
3. Keterampilan administratif adalah seluruh keterampilan yang
berkaiatan dengan perencanaan , pengorganisasian, penyusunan
kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup
kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola
dengan anggaran terbatas, dan sebagainya. Keterampilan
administrative adalah suatau perluasan dari keteramplan kenseptual.
Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui keterampilan
administratif dan kemanusiaan.
4. Keterampilan teknik adalah kemampuan untuk menggunakan
peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu
bidang tertentu, seperti akutansi, produksi, penjualan, permesinan,
dan sebagainya.
K. Tanggung Jawab Sosial Manajer

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 26


Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen
mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan
keputusannya. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu
tugas yang harus dilakukan oleh para manajer organisasi perusahaan,
karena aspek ini merupkana syarat utama bagi berhasilnya perusahaan,
terutama untuk jangka panjang. Dengan demikian manajer sekarang
dituntut untuk mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam
hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga-
lembaga pendidikan, perusahaan lain, para penyedia, kreditur, pemegang
saham, pemerintah dan masyarakat umum.
Etika berkenaan dengan pendapat tentang benar dan salah, lebih
khusus, dengan kewajiban moral seseorang pada masyarakat. Etika ini
merupakan sistem ungkapan-ungkapan yang menyangkut perilaku,
perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang dianggap
penting dalam hidupnya. Penentuan etika benar dan salah adalah sulit,
karena dalam kenyataannya standar-standar moral berubah setiap waktu.
Kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat yang sama mungkin
memiliki gagasan-gagasan tentang benar dan slaah yang saling
bertentangan. Bagaimanapun juga, etika manajer akan sangat
mempengaruhi keputusan dan kegiatan organisasi. Tentunya etika manajer
harus mendasarkan diri pada nilai-nilai atau standar moral yang dianggap
baik dan luhur dalam suatu lingkungan atau masyarakat.
Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada
masalah etika, yaitu : hokum, peraturan pemerintah, kode etik industri dan
perusahaan, dan tekanan-tekanan sosial, dan tegangan antara standar
perorangan dan kebutuhan organisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi
etika manajer dengan tingkatan dan pada bidang-bidang fungsi yang
berbeda-beda. Secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam decade
sekarang ini, para manajer semakin dituntut untuk mengikuti atau mentaati
hokum dan standar-standar etika masyarakat. Pada waktu yang sama,
perhatian manajer harus dipusatkan pada pemberian tanggapan-tanggapan
organisasi terhadap masalah-masalah sosial.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 27


Hal ini memiliki dua konsekuensi utama. Pertama, banyak
organisasi sekarang mengesampingkan tujuan utamanya memaksimalkan
keuntungan, dan mengalihkan kepemenuhan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat dengan perolehan keuntungan yang secukupnya. Kedua,
pencapaian hasil-hasil yang lebih baik dalam pelaksanaan fungsi tanggung
jawab sosial perusahaan sekarang menjadi semacam peralatan untuk
membantu sukses organisasi. Bagaimana para manajer memelihari
penanganan massalah sosial akan mencerminkan etika pribadinya,
kebijaksanaan organisasi, dan nilai-nilai sosial perusahaan pada periode
tertentu.

L. Kepemimpinan Perusahaan Event


Pada perusahaan event sangat dibutuhkan manajer yang menguasai
metodelogi tentang manajemen proyek dasar (William, 2007:19). Mereka
seyogyanya menggunakan konsep tentang lingkung kerja dan perinciannya
ke dalam unit-unit yang dapat dikelola. Dan yang paling terpenting,
mereka harus mampu menggunakan alat perencanaan manajemen proyek.
Para manajer juga harus dapat mengetahui dan dapat mengukur setiap
perubahan yang terjadi.
Ketika event beubah dari sebuah konsep menjadi rencana
pelaksanaan, maka prioritas manajemen event akan berubah dan fokus
perhatian manajemen akan beralih. Namun, karena manajer tidak dapat
memprediksi semua permasalahan yang mungkin terjadi, maka lebih
realistis untuk menganggap perencanaan event sebagai sebuah metode
untuk mengurangi jumlah permasalahan. Perubahan apa pun yang terjadi,
event berlangsung dalam keterbatasan yang ditetapkan klien.
Selalu ada resiko ketika rencana tertulis dijadikan sebagai master
dari event ketimbang menjadi sebuah alat untuk menyelenggarakan event.
Perencanaan event juga merupakan panduan yang kompleks dari seni dan
ilmu pengetahuan. Inilah yang menjadi alasan para manajer menolak untuk
membuat rumusan misi dan tujuan. Dalam lingkungan perusahaan event,

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 28


kondisi seperti ini dapat menimbulkan masalah bagi staf manajemen event.
Meskipun nampaknya cukup untuk melakukan event tanppa harus melihat
kembali semua tujuan yang telah ditetapkan, namun meluangkan waktu
untuk melihat kembali tujuan event tetap menjadi penting, karena dengan
ini maka event dapat tetap berada pada jalurnya. Mengabaikan atau
mengalihkan permasalahan memang mudah, namun hal tersebut hanya
akan membebani manajer dengan ketidakpuasan para klien, karena event
tidak memenuhi sasaran yang diinginkan.
Para manajer juga harus paham bahwa setiap proyek umumnya
memiliki karakteristik tertentu. Oleh karena itu, segala proses dalam
pengelolaan proyek mempunyai daya tarik bagi para manajer event.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki berbagai proyek.
1. Proyek berbasis waktu : setiap aspek dari proyek mempunyai
hambatan waktu.
2. Proyek adalah unik dan mencakup penggunaan sumber daya baru
serta menggunakan sumber daya standar dalam sebuah kombinasi
baru.
3. Proyek memiliki tanggal mulai dan selesai.
4. Proyek mencakup ketidaklaziman yang dapat dipertimbangkan
dan kemungkinan resiko yang tidak terduga.
5. Tingkat kegiatannya berbeda berdasarkan lama proyek.
6. Proyek merupakan sebuah sistem yang dinamis yang menjadi
sasaran perubahan dari sumber-sumber internal dan eksternal.

PROSES MANAJEMEN PROYEK

DEFINISI PROYEK

LINGKUP KERJA

STRUKTUR PEMBAGIAN KERJA

ANALISIS PENJADWALAN PEMBIAYAAN


RESIKO

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 29


RENCANA EVENT
Gambar 2.1
Bagan alur Proses Manajemen Proyek
Jika konsep tentang event sudah jelas, maka tahap selanjutnya manajer
menganalisis pekerjaan yang masuk dalam perencanaan dan pelaksanaan event.
Hal ini merupakan proses pembagian sebuah proyek yang kompleks menjadi
beberapa unit kerja yang dapat dikelola dengan mudah. Hasilnya disebut Struktur
Pembagian Kerja (SPK). Unit-unit tersebut secara umum disebut kegiatan atau
tugas, sehingga prosesnya disebut analisi tugas.

EVENT

Tempat Audiovisual Administrasi Hiburan Katering Logistik Desain

Mencari Undangan Menu Tema


Memesan Penerimaan Makan + Dekorasi
minum
Keamanan Tanda Hadiah
pengenal Staf
Kebersihan Bunga
Protokol Rencana
Waktu
denah
Pidato
Daya
Perlengkan
Pemasok pan
Band
Peralatan
Pelawak
Mencari makan
MC
Memesan Transport
Lagu
Sound Parkir

Cahaya Petunjuk
arah
Layar
Jadwal
Personel

Komunikasi

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 30


Gambar 2.2
Struktur Pembagian Kerja

Keterampilan manajer event umumnya terletak pada kemampuannya untuk


mengetahui prioritas tugas yang harus dilakukan dari serangkaian tugas yang ada.
Beberapa tugas harus diselesaikan tepat waktu. Setiap jenis dari tugas-tugas ini
diberikan perhatian selayaknya. Seringkali kita tidak memiliki informasi yang
lengkap tentang hal-hal yang diperlukan untuk menentukan apakah suatu event
layak untuk dilaksanakan dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Karena itu,
studi kelayakan penting untuk dilakukan dan hasilnya perlu dilaporkan kepada
klien. Studi kelayakan merupakan eksplorasi rinci dari berbagai alternatif yang
berkaitan dengan event untuk memastikan bahwa event yang diajukan sudah
memenuhi sasaran klien. Hasil studi kelayakan menjadi dasar menjadi dasar
dalam membuat proposal event. Proposal event merupakan rekomendasi rinci
untuk penyelenggaraan suatu event. Manajer event mempunyai tiga peran :

1. Inisiator Event : manajer penyelenggara event mengajukan usulan yang


sesuai dengan kriteria event.
2. Mitra Event : setiap pihak yang terkait atau berpartisipasi untuk
menjadi bagian dari event.
3. Penilai Event : jika manajemen penyelenggara secara keseluruhan
sudah terbentuk, maka perusahaan harus menilai kelangsungan dari
event dan memantau kemajuannya.

Selanjutnya, manajer juga harus memiliki pengetahuan dasar mengenai


pengelolaan resiko. Berbagai resiko dapat terjadi disetiap tempat dalam proses
manajemen resiko, sehingga kemungkinan munculnya resiko harus terus-menerus
dikaji, yaitu melalui pendekatan siklus hidup. Ada dua jenis resiko pada
penyelenggaraan event. Jenis resiko pertama adalah sesuatu yang menciptakan
perubahan dan dapat mengancam keberhasilan pelaksanaan event. Jenis resiko
kedua dikaitkan dengan dengan resiko fisik yang dapat menempatkan perencanaan
event dalam masalah hukum. Tantangan terbesar dari industri event adalah
kehadiran resiko yang menjadi bagian integral dari industri tersebut. Dalam
bidang event, seperti dalam banyak industri yang berbasis proyek, proses

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 31


mengenali dan mengelola resiko menempati prioritas yang tinggi bagi
manajemen. Beberapa keadaan khusus dari suatu event yang semakin menunjukan
betapa pentingnya manajemen resiko, meliputi (William, 2007:198) :

1. Besarnya jumlah pengunjung.


2. Penggunaan tenaga sukarelawan dan kurangnya staf yang terlatih.
3. Tempat dan lokasi yang digunakan belum pernah dicoba sebelumnya.
4. Keputusan yang dibuat tergesa-gesa dan waktu sangat terbatas terutama
saat menjelang acara penutupan event.
5. Banyaknya rangkaian kegiatan yang tercakup dalam event dan
memerlukan tenaga ahli.
6. Berbagai kegiatan yang dimaksudkan tampak penuh resiko.
7. Kebutuhan akan hubungan komonitas yang baik.
8. Alat komunikasi tidak sempat dicoba.
9. Perusahaan event baru terbentuk.
10. Resiko tertinggi terutama muncul disaat awal event, karena kurangnya
waktu untuk membuat pilihan dengan pertimbangan yang baik dan
biaya untuk pembuatan pilihan.

Mengelola resiko lebih dari sekedar mengenali dan mengontrol berbagai


resiko, tetapi juga melakukan evaluasi, mengenali konteks, dan
mengkomunikasikan resiko ini. Dengan kata lain, mengelola resiko adalah
langkah-langkah mengidentifikasi, menganalisis, mengontrol, dan memberi
laporan. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian dan memperbesar
peluang atau kesempatan.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 32


BAB III

PENUTUP

Kepemimpinan dapat dikatakan sebagai cara seorang pemimpin dalam


mengarahkan, mendorong, mengatur seluruh unsur-unsur di dalam perusahaan
khususnya untuk mencapai suatu tujuan yang ditargetkan. Kepemimpinan juga
dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
karyawan untuk melaksanakan tujuan bersama. Pemimpin atau mananjer
perusahaan event harus memiliki kompetensi yang baik. Dengan manajer yang
kompeten maka langkah perusahaan dalam melaksanakan seluruh kegiatan acara
akan berjalan dengan baik

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 33


DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Hani. 2012. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

O’Toole, William, dan Phyllis Mikolaitis. 2006. Corporate Event


Management. Jakarta: PPM.

Sedarmayanti. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya


Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Sukarna. 2011. Dasar-dasar Manajemen. Bandung:CV Mandar Maju.

Makalah Manajemen Kepemimpinan Perusahaan Event 34

Anda mungkin juga menyukai