Anda di halaman 1dari 9

MANEJEMEN KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Emi Pebriani, S.Kep, M.Kep.
Disusun oleh :
Restuarni 21250064
Yutha Octaviani 21250044
Memetpratamaputra 21250053
M RIZKI RIFALLI 21250078
Guna putri 21250067
Melinda Carli Safitri 21250063
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tool Of Manajemen
1. Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
2. Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional.
3. Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia
yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-
materi sebagai salah satu sarana.
B. Tingkatan Manejemen
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi
manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian
bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke
atas:
1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak
dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk
manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik,
atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum
dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial
Officer).
B. Tingkatan Manejemen
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan
bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala
bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief
Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
C. PENGERTIAN MANAJER
Definisi paling umum dari manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau
melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam
upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Tugas utama manajer adalah menkoordinasi.
Walalupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan
mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manajer tidak
akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan dengan baik, jika manajer
tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan dikoordinasikan, maka
pasti proses koordinasi tidak akan terjadi. Untuk dapat dianut tentu seorang manajer
harus memiliki berbagai prasyarat agar supaya dapat dianut.
Dianut atau diikuti oleh orang lain adalah kata penting dalam definisi
kepemimpinan, sehingga seseorang yang memilih profesi sebagai seorang manajer
harus memiliki kemampuan untuk dianut oleh orang lain atau dengan kata lain seorang
yang memilih profesi sebagai manajer harus memiliki jiwa kepemimpinan. Untuk dapat
dianut orang harus memiliki reputasi terpercaya, pada hal-hal tertentu juga harus
ditambah dengan kemampuan dan skill yang juga terpercaya. Sampai disini, terasa sekali
bahwa untuk dapat menjalankan fungsi utama seorang manajer ternyata diperlukan
berbagai kompetensi yang kompleks.
D. Peranan manejer
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh
bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai
wawasan yang luas. Semua manajer bekerja dalam sebuah organisasi dimana
sekelompok orang yang bekerja bersama dan berkoordinasi dalam pekerjaan-pekerjaan
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan atau hasil organisasi di masa yang akan datang.
Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa
sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup
diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi
yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang
bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
E. Keterampilan Manajer
1. Keterampilan Konseptual Kemampuan dalam membuat konsep, ide, dan gagasan
untuk menjalankan rencana kegiatan. Termasuk juga memiliki visi yang jauh ke
depan, misi yang jelas, program kerja yang real, strategi, dan terus menjaga
nilai competative advantage sebuah organisasi. Kemudian ide atau gagasan
tersebut dijabarkan mejadi rencana kerja untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Proses ini biasa disebut dengan proses perencanaan atau planning. Biasa
diperlukan untuk manajer tingkat atas.
2. Keterampilan Komunikasi Kemampuan berkomunikasi secara baik dengan banyak
orang, disebut juga keterampilan kemanusiaan. Seorang manajer harus memiliki
sifat komunikasi persuasif, yaitu bersifat mengayomi dan bersahabat kepada
bawahan, saling menghormati kepada rekan kerja, dan bersifat melayani kepada
atasan dan customer agar semua orang merasa dihargai dan dapat menjadi tim
yang sukses dalam mewujudkan visi tersebut. Diperlukan untuk semua tingkatan
manajer, atas, menengah, ataupun bawah.
3. Keterampilan Teknis Kemampuan dalam menjalankan pekerjaan dengan
menguasai suatu bidang, misalnya menjalankan program atau memperbaiki
sesuatu. Dengan kemampuan ini akan tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal.
Diperlukan untuk manajer tingkat bawah.
4. Keterampilan Manajemen Waktu Kemampuan untuk menggunakan waktu secara
bijaksana. Manajer harus dapat mengalokasikan waktu agar mendapat hasil yang
optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang digunakan dalam melakukan
sebuah project. Termasuk juga keterampilan dalam membuat skala prioritas.
Diperlukan untuk semua tingkatan manajer.
5. Keterampilan Mengambil Keputusan
Kemampuan untuk mendefinisikan masalah, memandangnya secara keseluruhan dan
komprehensif, dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Langkah dalam
membuat keputusan yang baik adalah pertama mendefinisikan masalah dan berbagai
alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih yang dianggap paling baik. Dan terakhir
mengimplementasikan alternatif yang telah dipilih serta mengawasi agar tetap dijalur
yang benar. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk manajer tingkat atas.
6. Keterampilan Kepemimpinan
Kemampuan untuk mengepalai dan menjadi panutan bagi bawahannya. Memiliki sikap
yang tegas, berani, bijaksana, dan berkomitmen atau tidak mudah dipengaruhi. Dapat
menumbuhkan rasa kepercayaan terhadap lingkungannya yang akan menciptakan
teamwork yang solid. Diperlukan untuk semua tingkatan manajer.
TERIMA KASIH
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai