Anda di halaman 1dari 23

Manajer dalam

kegiatan
manajemen
Kelompok 1
Disusun oleh:

- Anggi prasetia siagian


- Gevy Ketia Ginting
- Agung Kurniawan Benedictus
Marpaung
- Dhaet Fretty Napitupulu
- Jekson Sihombing
- Eka Anggiani
- Afifah Nida Suhailah Boru Dalimunte
- Arkhan Hafidz Purba
Pengertian Manajemen dan Manajer
Manajemen adalah proses Manajer adalah individu yang
perencanaan, pengorganisasian, bertanggung jawab atas perencanaan,
pengarahan, dan pengendalian pengorganisasian, pengarahan, dan
sumber daya manusia, keuangan, pengendalian sumber daya organisasi
fisik, dan informasi dalam suatu untuk mencapai tujuan yang telah
organisasi untuk mencapai tujuan ditetapkan. Manajer ini bisa bekerja di
yang telah ditetapkan. Manajemen berbagai tingkatan dalam suatu
melibatkan pengambilan organisasi, seperti manajer tingkat
keputusan, alokasi sumber daya, atas, manajer tingkat menengah, dan
perencanaan strategis, pemantauan manajer tingkat rendah, tergantung
kinerja, dan koordinasi aktivitas pada tanggung jawab dan
organisasi. wewenangnya dalam hierarki
organisasi.
Peran manajer dalam manajemen

1. Perencanaan: Manajer berperan dalam


merencanakan tujuan dan strategi untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
Contoh: Manajer pemasaran merencanakan
kampanye iklan untuk meluncurkan produk baru.
2. Pengorganisasian: Manajer
mengatur sumber daya seperti
manusia, waktu, dan material untuk
mencapai tujuan. Contoh: Manajer
operasional mengatur jadwal produksi
agar efisien dan efektif.
3. Pengarahan: Manajer
memimpin dan memberi arahan
kepada tim untuk melaksanakan
tugas dengan efektif.
Contoh: Manajer proyek
memberikan petunjuk kepada
anggota tim untuk menyelesaikan
proyek tepat waktu.
4. Pengendalian: Manajer memonitor
kinerja organisasi dan melakukan
koreksi jika diperlukan.
Contoh: Manajer keuangan memantau
anggaran dan mengambil tindakan jika
terdapat deviasi.
Keahlian-Keahlian Manajemen

1. Keahlian teknis (technical skills), yaitu


keahlian yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti
mengoperasikan komputer,
mendesain bangunan, membuat layout
perusahaan, dan lain sebagainya.
2. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan
masyarakat (human relation skills),
yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan
interaksi dengan berbagai jenis orang di
masyarakat. Contohnya adalah keahlian dalam
bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan orang,
dan lain sebagainya.
3. Keahlian Keahlian konseptual
(conceptual konseptual (conceptual
skills), skills), yaitu keahlian dalam
berpikir secara abstraks dan
sistematis, termasuk di dalamnya
mendiagnosa dan menganalisis
berbagai masalah dalam situasi yang
berbeda-beda, bahkan keahlian untuk
memprediksi masa yang akan datang.
4. Keahlian dalam pengambilan keputusan (decision
making skills), yaitu keahlian untuk mengidentifikasi
masalah sekaligus menawarkan berbagai alternative
solusi atas permasalahan yang dihadapi.
5. Keahlian dalam mengelola
waktu (time management
skills), yaitu keahlian dalam
memanfaatkan waktu secara
efektif dan efisien.
6. Keahlian dalam manajemen global (global
management skills), yaitu keahlian
manajerial yang tidak saja terfokus pada satu
keadaan di Negara
tertentu, akan tetapi juga lintas negara
bahkan lintas budaya.

7. Keahlian dalam hal teknologi


(technological skills), yaitu keahlian
manajerial dalam mengikuti dan menguasai
berbagai perkembangan teknologi yang
terjadi.
Tingkatan dalam manajemen
1. Manajemen
puncak
2. Manajemen
. menengah
.

3. Manajemen
tingkat pertama atau. .
supervisi 4. Manajemen
non-supervisi
. 1. Manajemen Puncak (Top Management)
Klasifikasi tertinggi ini terdiri dari sekelompok
kecil eksekutif.
Tingkatan manajemen puncak memiliki tugas
membuat rencana aktivitas dan
strategi perusahaan secara global dan
mengarahkan jalannya perusahaan.

Beberapa contoh tingkatan manajemen puncak


seperti dewan direksi, CEO
(Chief Executive Executive Officer Officer ),
CIO (Shief Informatioan Officer ), CFO (Chief
Financial Officer), General manajer atau
dikenal dengan presiden direksi (Presdir).
. 2. Manajemen Tingkat Menengah ( Middle Management )
Tingkatan pada manajemen level menengah merupakan
manajemen yang diantara manajemen lini pertama dan manajemen
puncak.
Tingkatan manajemen ini memiliki tanggung jawab atas
pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan oleh manajemen
puncak. Manajemen tingkat menengah mempunyai tanggung
jawab pula terhadap segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
tingkatan manajemen di bawahnya bahkan terhadap beberapa
karyawan operasional. Contoh tingkatan manajemen tingkat
menengah seperti kepala departemen (manajer pemasaran,
manajer keuangan, dll) atau HOD, kepala bagian, pemimpin
proyek, manajer cabang (cabang perusahaan atau unit lokal),
manajer pabrik, Junior Executive (asisten manajer pembelian,
asisten manajer pemasaran, dll) dan manajer divisi.
.
3. Tingkatan manajemen lini pertama
adalah tingkatan manajemen paling bawah pada sebuah
organisasi. organisasi. Manajemen lini pertama memiliki tugas
untuk memimpin dan mengkontrol pekerja non manajerial
pada sebuah perusahaan atau organisasi.
Beberapa contoh tingkatan manajemen lini pertama adalah
penyelia ( supervisor ) atau pengawas, manajer lokasi, manajer
perkantoran, manajer departemen, manajer shift , atau mandor.
Manajemen ini disebut juga manajemen operasional yang terlibat
secara langsung pada proses produksi dan bertanggung jawab
untuk menyelesaikan berbagai berbagai rencana yang telah
ditentukan oleh tingkatan manajemen yang lebih tinggi.
.
4. Manajemen Nonsupervisi
(Non-supervision management )
Biasanya terdiri dari tenaga kerja
tingkat bawah pada umumnya seperti
buruh, pekerja bangunan dan lain-lain.
Keahlian yang terutama perlu dimiliki
dalam level ini adalah keahlian
keahlian teknikal, komunikasi dan
manajemen waktu.
. Tantangan yang Dihadapi Manajer

1. Keterbatasan Sumber Daya: Manajer sering dihadapkan pada


sumber daya yang terbatas, seperti waktu dan dana, yang harus
diatur dengan bijak.

2. Kompleksitas Lingkungan Bisnis: Perubahan pasar, teknologi,


dan regulasi mempengaruhi keputusan manajerial sehingga
memerlukan adaptasi yang cepat.

3. Manajemen Tim: Mengelola tim dengan beragam individu dan


keterampilan dapat menantang keterampilan kepemimpinan
manajer.

4. Risiko dan Unsikap: Keputusan manajerial sering kali melibatkan


risiko, dan manajer harus bisa menghadapinya dengan bijaksana.
Solusi untuk Tantangan Manajer
1. Pelatihan Kepemimpinan: Pelatihan kepemimpinan dapat
membantu manajer mengelola tim dengan lebih efektif.

2. Peningkatan Keterampilan Analitis: Manajer perlu memiliki


keterampilan analitis yang kuat untuk mengatasi tantangan yang
kompleks.

3. Pengembangan Rencana Krisis: Manajer harus memiliki


rencana respons krisis yang siap digunakan dalam situasi darurat.

4. Mentoring dan Konseling: Manajer dapat mencari bimbingan


dari manajer senior atau konsultan untuk mengatasi tantangan
yang sulit.
Contoh Studi Kasus: Tantangan Manajer dalam
Merespon Krisis

Kasus: Perusahaan X menghadapi krisis pasokan bahan baku


utama akibat gangguan produksi di pemasok utama mereka.
solusi
Pemantauan Pasokan Alternatif: Manajer perlu segera
mengidentifikasi pasokan alternatif bahan baku untuk
menghindari terhentinya produksi.

Komunikasi Efektif: Manajer harus berkomunikasi dengan


tim internal dan pemasok untuk menginformasikan situasi dan
mencari solusi bersama.

Pengaturan Prioritas Produksi: Manajer perlu menentukan


prioritas produksi dengan mengidentifikasi produk yang
paling penting untuk pelanggan dan pasar.

Adaptasi Rencana Produksi: Manajer harus memodifikasi


rencana produksi untuk mengakomodasi perubahan pasokan
dan menjaga kelancaran produksi.
Sekian hasil
kelompok kami

Jika ada yang ingin bertanya


dipersilahkan.

Anda mungkin juga menyukai