Anda di halaman 1dari 17

Manajer dalam kegiatan manajemen

Oleh : Kelompok 4
PERAN manajer dalam organisasi

Manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih


lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab
secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam organisasi
dijalankan bersama para anggota dari organisasi.Dalam setiap
organisasi bisnis, para manajer ini bertugas untuk memastikan
bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi
dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik
yang bersifat fungsional maupun bersifat opersional.
Di organisasi lain, kadang kala peran manajer ini dijalankan
oleh seorang ketua, wakil ketua, ataupun ketua bagian,
ketua departemen, dan lain sebagainya. Di sebuah Negara,
maka peran ini dapat direpresentasikan oleh presiden, wakil
presiden, atau ara menteri misalnya. Pada intinya, tugas
manajer-atau istilah apapun sebagai padanannya-adalah
untuk memastikan mewujudkan agar tujuan organisasi
dapat tercapai secara efektif dan efesien melalui
serangkaian kegiatan manajemen secara fungsional maupun
operasional.
Keahlian-keahlian Manajemen
Untuk dapat mengimlementasikan kegiatan manajemen tersebut
sesuai dengan fungsinya masing-masing, maka diperlukan
bebrapa keahlian manajemen (managerial skills) yang
diperukan oleh setiap orang yang terlibat dalam kegiatan
organisasi, khususnya organisasi bisnis. Keahlian-keahlian
tersebut meliputi:
a. Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti
mengoperasikan computer. mendesain bangunan, membuat layout
perusahaan, dan lain sebagainya.
b. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat
(human relation skills), yaitu keahlian dalam memahami dan
melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di masyarakat.
Di antara contoh keahlian ini adalah keahlian dalam bernegosiasi,
memotivasi, meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
c. Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berpikir
secara abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosis dan
menganalisis berbagai masalah dalam situasi yag berbeda-beda, bahkan
keahlian untuk memprediksi di masa yang akan datang.
d. Keahlian dalam pengambilan keputusan (decision makin skills), yaitu
keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan
berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi.
e. Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills), yaitu
keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dn efesien. Beberapa
keahlian lain saat ini juga menjadi keahlian yang diperlukan dalam
manjemen dan pengelolaan bisnis, terutama jika dikaitkan dengan
persaingan bisnis global. Diantara keahlian tersebut adalah:

A. B
Keahlian dalam manajemen global Keahlian dalam teknologi
(global management skills), yaitu (technological skills), yaitu
keahlian keahlian manajerial dalam
manajerial yang tidak saja mengikuti dan menguasai
terfokus pada satu keadaan di berbagai perkembangan teknologi
Negara tertentu, akan yang terjadi. Keseluruhan
tetapi juga lintas Negara bahkan keahlian manajemen tersebut
lintas budaya. tentunya perlu untuk dimiliki oleh
Tingkatan-tingkatan manajemen
Pada praktiknya, sangat jarang seseorang dapat menguasai secara sekaligus
berbagai keahlian manajemen tersebut. Misalnya saja, adalah sangat sulit untuk
mendapatkan seorang pebisnis sablon yang selain ahli dalam menyablon, pandai
bernegosiasi dalam meraih konsumen, namun juga sekaligus hemat dalam
membelanjakan uangnya. Pada praktiknya berbagai keahlian tersebut diperlukan
dalam kegiatan bisnis berdasarkan tugas dan peran masing-masing orang dalam
sebuah organisasi bisnis. Tugas dan peran dari setiap orang tersebut secara
organisasional dibagi menjadi beberapa tingkatan yang dinamakan sebagai
tingkatan- tingkatan manajemen atau hierarki manajemen.
Ada beberapa tingkatan manajemen sebagaimana
dikemukakan oleh Nickels McHugh and McHugh
(1997). Tingkatan-tingkatan manajemen tersebut
meliputi:
a. Manajemen tingkat puncak atau top management, yang
biasanya terdiri dari direktur utama, presiden direktur, atau
wakil direktur. Untuk manajemen tingkat ini, keahlian yang
terutama diperlukan adalah keahlian dalam konseptual,
komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global,
danmanajemen waktu.
b. Manajemen tingkat menengah atau middle management, yang
biasanya terdiri dari para manajer, kepala divisi atau departemen,
atau kepala cabang. Untuk manajemen tingkat menengah ini,
keahlian yang diperlukan antara lain adalah keahlian konseptual,
komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan juga
teknikal.

c. Manajemen supervise atau tingkat pertama atau supervisor or


first-linemanagement, yang biasanya terdiri dari para supervise,
ketua kelompok, dan lainsebagainya. Diantara keahlian yang
terutama perlu dimiliki adalah keahliankomunikasi, pengambilan
keputusan.manajemen waktu, dan teknikal.
d. Manajemen nonsupervisi atau nom-
supervisory management, yang biasanya terdiri
dari para tenaga kerja tingkat bawah pada
umumnya seperti buruh, pekerja bangunan, dan
lain-lain. Keahlian yang terutama yang perlu
dalam level ini adalah keahlian teknikal,
komunikasi, dan manajemen waktu.
Manajemen sebagai Seni dan Sains
Manajemen sebagai seni merupakan cara
pada mengatasi kewajiban ataupun tugas
bersama dengan kerjasama tim.
Penjabaran manajemen sebagai seni memiliki
sudut pandang bahwa pada pencapaian tujuan
organisasi atau kelompok maka diperlukan
kerja sama dengan orang lain.
Letak seni dalam hal ini adalah bagaimana cara memerintah orang lain
supaya mau bekerja sama untuk meraihtujuan bersama. Sehingga
manajemen dianggap sebagai seni oleh Mary Parker Follet karena pada
kegiatan peraihan tujuan dilakukan melalui cara-cara mengatur orang lain
dalam menjalankan tugasnya.Pada kasus ini, kemampuan untuk melihat
integritas dan totalitas pada bagian yang terpisah pada visi yang sama
merupakan seni dalam manajemen. Seni dalam manajemen mencakup
kemampuan dalam menyatukan visi atau tujuan dan berbagai aspek
seperti perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan
keputusan behrubungan dengan unsur manusia tentang cara pendekatan
manajemen seni.
Manajemen Sains adalah ilmu yang mengajarkan kita bagaimana
menerapkan ilmu sains dalam kegiatan manajemen,tentu dengan tujuan
untuk mempermudah bisnis,meminimalisasi biaya yang harus di keluarkan
dan meningkatkan keuntungan dengan menggunakan cara kerja berdasarkan
prinsip prinsip keilmuan.
pengertian lainnya yaitu Manajemen Sains adalah cabang dari teknik yang di
sertakan dalam pembelajaran bagaimana untuk
melukiskan,menilai,mendesain,mengubah mengontrol dan termasuk
pelaksanaan dari sistem sistem yang tergabung dari manusia material
material,dan teknologi,dilihat dari waktu ke waktu dan dengan keadaan yg
relavan.
Kesimpulan
1. Manajer adalah orang yang menjalankan kegitan manajemen
2. Dalam berbagai jenis organisasi, istilah manajer dapat di reppresentasikan oleh
istilah lain seperti presiden,ketua, wakil presiden, wakil ketua, kepala bagian, dan
seterusnya.
3. Beberapa keahlian diperlukan agar para manejer dapat menjalankan fungsi-fungsi
manajemennya dengan baik. Keahlian-keahlian tersebut diantaranya adalah keahlian
tehnis, keahlian konseptual, keahlian berkomunikasi dan berinteraksi,keahlian dalam
mengambil keputusan, keahlian dalam pengaturan waktu, keahlian dalam
manajemen global, serta keahlian dalam teknologi.
4. Ada beberapa tingkatan manajemen yterkait dengan peran dan tugasnnya
sekaligus juga keahlian-keahlian yang dimilikinya, yaitu manajemen tingkat
puncak, manamjemen tingkat menengah, manajemen supervise, dan
manajemen non-supervisi.masing-masing tingkatan manajemen tersebut
mensyaratkan keahlian-keahlian tertentu yang menjalankan tugas dan perannya
masing-masing.
5. Berdasarkan pengalaman para menejer dalam menjalankan organisasi
maupun kenyataan yang biasa di dapat dilapangan manajemen dapat dipahami
sebagai sebuah pengetahuan sekaligus juga pengalaman. Oleh karena itu, bagi
mereka yang ingin menjad seorang manejer maka, kedua aspek dan
manajemen, yaitu pengetahuan dan pengalaman perlu untuk dikuasasi secara
bersamaan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai