Anda di halaman 1dari 6

1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer menjalankan fungsinya?

2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non
manajer!
3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul?
4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa pendapatnya tentang
manajemen?
5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir?

JAWAB :

1. Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan dapat berjalan secara efektif
dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsinya atau
dikenal sebagai fungsi-fungsi manajemen (Managerial Fuctions) yang meliputi
fungsi perecanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengimplementasian dan
fungsi pengendalian dan pengawasan. Manajemen terutama dalam organisas,
berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana kegiatan yang telah
dirancang oleh organisasi dapat diimplementasikan secara efektif. (Muizu,
2017:152).
Manajer adalah orang yang melaksanakan kegiatan manajemen.
Dalam setiap organisasi bisnis, para manajer bertugas untuk memastikan bahwa
keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi dapat diwujudkan
melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional maupun
bersifat operasional. Menjadi seorang manajer memang bukan perkara
mudah,perlu betahun- tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan
yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat menjadi
seorang manajer. Seorang manajer harus mampu mengatasi masalah dan
mampu meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil.
Sekali lagi, hal ini tentunya tidak mudah. Seringkali dalam keseharian organisasi
kita menemukan ada manajer yang hanya bisa memerintah dan tidak mau
dikoreksi, padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau
mendengarkan keluhan dan kritik dari bawahannya.
Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting
karena keberadaan seorang manajer akan menjadi motivator bagi karyawan-
karyawannya dan salah satu ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi.
Salah satu tugas atau peran seorang manajer yaitu harus bisa mengatasi konflik
yang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu
dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran suatu organisasi. Posisi manajer
menjadi sangat krusial dan diharapkan mempunyai peranan dalam
meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam suatu organisasi.
Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin ketersediaan,
keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi
yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah
lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer
mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi, bisnis,
manajemen, Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen
tersebut sesuai denga fungsinya masing-masing, maka diperlukan beberapa
keahlian manajemen (managerial skills) yang diperlukan oleh setiap orang yang
terlibat dalam kegiatan organisasi. Keahlian tersebut meliputi : (Muizu, 2017:155)
a. Keahlian teknis (Technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan
untuk
melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan komputer,
mendesain bangunan, membuat lay out perusahaan, dan lain sebagainya.
b. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarkat (Human
Relation skills), yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan
interaksi dengan berbagai jenis orang di masyarakat. Diantara contoh
keahlian ini misalnya adalah keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi,
meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
c. Keahlian Konseptual (Conceptual skills) , yaitu keahlian dalam berfikir
secara
abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis
berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk
memprediksi di masa yang akan datang.

Selain tiga keahlian di atas, seorang manajer juga dituntut memiliki keahlian
berikut :
a) Keahlian dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making-Skills),
yaitu
keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan
berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi.
b) Keahlian dalam Mengelola Waktu (Time Management Skills), yaitu
keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.
c) Keahlian dalam Manajemen Global (Global Management Skills),
yaitu
keahlian manajerial yang tidak saja terfokus pada satu keadaan di
negara tertentu, akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.
d) Keahlian dalam hal teknologi (Technological Skills), yaitu keahlian
manajerial
dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi
yang terjadi.

Keseluruhan keahlian tersebut tentunya perlu untuk dimiliki oleh setiap


manajer sekiranya ingin mewujudkan tujuan organisasinya. Terlebih jika
dikaitkan dengan persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan
teknologi yang sangat cepat, keahlian tunggal saja tidak cukup untuk
memenangkan persaingan

2. Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan


terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran organisasi dapat tercapai.
Pekerjaan manajer bukanlah menyelesaikan tugas-tugas pribadi – melainkan
berupaya membantu orang lain menyelesaikan tuhas-tugas mereka dengan baik.
Wujudnya dapat berupa koordinasi atas pekerjaan suatu kelompok dari
departemen tertentu di dalam perusahaan, dapat pula berupa mengawasi
pekerjaan individu tertentu. Tindakan manajerial dapat melibatkan aktivitas
sekelompok orang dari berbagai departemen dalam perusahaan atau bahkan
orang-orang dari luar organisasi, misalnya para pekerja kontrak atau para
karyawan dari perusahaan -perusahaan pemasok (supplier). Pahami pula
dengan baik bahwa para manajer boleh jadi juga memiliki tugas-tugas yang tidak
berkaitan dengan pengelolaan dan pengawasan pekerjaan orang lain. Sebagai
contoh, seorang penyelia bagian klaim asuransi bolehjadi juga harus mengerjakan
sendiri tugas pemrosesan klaim, selain mengerjakan tugas mengawasi pekerjaan
para juru catat klaim.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Definisi lain mengatakan bahwa manajer adalah orang yang melakukan kegiatan
manajemen, atau dapat diartikan sebagai individu yang bertanggung jawab
secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan yang dijalankan bersama para anggota dari organisasi atau
perusahaan tersebut. Jadi, menurut saya manajer adalah orang-orang yang
bertanggungjawab penuh dalam segala kegiatan sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemen.(Triyono, 2010:2)
Non Managerial adalah bagian dari sebuah perusahaan atau instansi yang
tidak masuk dalam struktur ke-manajemenan, tingkatan ini bertugas menjalankan
perintah-perintah yang sudah dibuat oleh para manajer, contohnya operator
pabrik

3. Manajemen timbul begitu ada tujuan. Artinya begitu sebuah organisasi atau
kelompok yang memiliki tujuan Bersama itu tercetus, maka disitu manajemen
timbul. Karena dalam mencapai tujuan tidak mungkin melupakan fungsi
managjemen yaitu planning, controlling, staffing, coordinating, organizing,dan 2
fungsi tambahan ( inovasi, dan perwakilan).

4. Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Maret 1856 – meninggal 21 Maret 1915 pada
umur 59 tahun) adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang
terkenal atas usahanya meningkatkan efisiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak
Manajemen ilmiah" dan merupakan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.
(https://www.google.com/search?q=bapak+manajemen+ilmiah&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b-ab) . pendapatnya tentang manajemen adalah proses
manajemen merupakan suatu yang ilmiah, sistematis, dan tersusun dengan
berbagai macam metode.

Taylor mendasarkan sistem manajemennya pada penelitian waktu kerja (time


studies) di bagian produksi tempat ia bekerja. Pendekatan ini menandai awal yang
sebenarnya dari manajemen ilmiah. Bukannya berdasarkan pada cara-cara
bekerja tradisional, Taylor menganalisis dan mengukur waktu gerakan-gerakan
yang dilakukan oleh buruh pabrik baja dalam serangkaian pekerjaan. Dengan
penelitian waktu sebagai dasarnya, Taylor dapat memecahkan setiap pekerjaan
ke dalam komponen-komponennya dan merancang cara pengerjaan yang
tercepat dan terbaik untuk setiap pekerjaan. Dengan demikian ia menentukan
seberapa pekerja akan dapat bekerja dengan peralatan dan bahan yang tersedia.

Walaupun metoda Taylor menghasilkan peningkatan-peningkatan


produktivitas dan upah yang lebih tinggi pada keadaan tertentu, pekerja dan
serikat buruh mulai menentang pendekatannya. Seperti para pekerja di Midvale,
mereka takut bahwa pekerja yang bekerja lebih keras atau lebih cepat akan cepat
menghabiskan pekerjaan apapun yang tersedia dan akan berakibat
pemberhentian pekerja. Kenyataan bahwa para pekerja telah diberhentikan di
perusahaan Simonds dan organisasi lain yang menggunakan metoda Taylor
menyebabkan kekhawatiran itu. Dengan tersebarnya gagasan Taylor,
penentangnya pun berkembang. Makin banyak pekerja menjadi yakin bahwa
mereka akan kehilangan pekerjaan apabila metoda Taylor digunakan.

Namun Taylor menjelaskan filsafatnya, Ia berkata bahwa gagasannya itu


berdasar pada empat prinsip:
1. Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, sehingga
misalnya metoda yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan
dapat ditentukan.
2. Pemilihan yang ilmiah terhadap pekerja, sehingga setiap pekerja
dapat diberi tanggungjawab atas tugas yang paling cocok baginya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk para pekerja.
4. Kerjasama yang erat dan bersahabat di antara manajemen dan
pekerja.

5. Perencanaan merupakan fungsi yang sangat mendasar dan hal yang sangat vital
dalam kegiatan organisasi, Karena menjadi basis bagi fungsi-fungsi Manajemen
yang lain. Tanpa perencanaan, maka tidak akan ada apa yang akan
diorganisasikan, digerakan, dan tidak ada yang akan dikendalikan. Perencanaan
ada disemua tingkatan organisasi mulai dari pimpinan puncak organisasi sampai
dengan eselon terendah harus memiliki rencana dalam rangka Pelaksanaan
aktivitas organisasi secara efektif. Dari materi tersebut menurut saya mengana
perencanaan sisebut sebagai suatu proses tanpa akhir karena perencanaan ada
di semua tindakan organisasi, yang berarti selama organisasi tersebut masih ada
dan memiliki tindakan untuk mencapai maka perencanaan akan tetap ada.
Perencanaan tidak akan ada jika organisasi tersebut tidak ada atau sudah tidak
ada lagi.

Anda mungkin juga menyukai