Anda di halaman 1dari 3

NAMA : EFRILIA TANZIA

NPM : 015539387

TUGAS 1
1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer menjalankan fungsinya?
Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien,
maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsinya atau dikenal sebagai fungsi-
fungsi manajemen (Managerial Fuctions) yang meliputi fungsi perecanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengimplementasian dan fungsi pengendalian dan pengawasan.
Manajemen terutama dalam organisas, berperan dan berkenaan dengan proses bagaimana
kegiatan yang telah dirancang oleh organisasi dapat diimplementasikan secara efektif. (Muizu,
2017:152).
Manajer adalah orang yang melaksanakan kegiatan manajemen. Dalam setiap organisasi
bisnis, para manajer bertugas untuk memastikan bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan
oleh organisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat
fungsional maupun bersifat operasional. Menjadi seorang manajer memang bukan perkara
mudah,perlu betahun- tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi
yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat menjadi seorang manajer. Seorang manajer
harus mampu mengatasi masalah dan mampu meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah
keputusan diambil. Sekali lagi, hal ini tentunya tidak mudah. Seringkali dalam keseharian
organisasi kita menemukan ada manajer yang hanya bisa memerintah dan tidak mau dikoreksi,
padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dan kritik
dari bawahannya.
Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan seorang
manajer akan menjadi motivator bagi karyawan- karyawannya dan salah satu ujung tombak dari
keberhasilan suatu organisasi. Salah satu tugas atau peran seorang manajer yaitu harus bisa
mengatasi konflik yang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu
dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer adalah seseorang
yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai
sasaran suatu organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial dan diharapkan mempunyai
peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam suatu organisasi.
Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan
keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah
lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer mempunyai
kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi, bisnis, manajemen, Untuk dapat
mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai denga fungsinya masing-masing,
maka diperlukan beberapa keahlian manajemen (managerial skills) yang diperlukan oleh setiap
orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi. Keahlian tersebut meliputi : (Muizu, 2017:155)
a. Keahlian teknis (Technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan komputer, mendesain
bangunan, membuat lay out perusahaan, dan lain sebagainya.
b. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarkat (Human Relation skills), yaitu
keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di
masyarakat. Diantara contoh keahlian ini misalnya adalah keahlian dalam bernegosiasi,
memotivasi, meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
c. Keahlian Konseptual (Conceptual skills) , yaitu keahlian dalam berfikir secara
abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah
dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk memprediksi di masa yang akan
datang.

Selain tiga keahlian di atas, seorang manajer juga dituntut memiliki keahlian berikut :
a) Keahlian dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making-Skills), yaitu
keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif
solusi atas permasalahan yang dihadapi.
b) Keahlian dalam Mengelola Waktu (Time Management Skills), yaitu keahlian dalam
memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.
c) Keahlian dalam Manajemen Global (Global Management Skills), yaitu
keahlian manajerial yang tidak saja terfokus pada satu keadaan di negara tertentu,
akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.
d) Keahlian dalam hal teknologi (Technological Skills), yaitu keahlian manajerial
dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang terjadi.

Keseluruhan keahlian tersebut tentunya perlu untuk dimiliki oleh setiap manajer sekiranya
ingin mewujudkan tujuan organisasinya. Terlebih jika dikaitkan dengan persaingan bisnis yang
semakin ketat dan perkembangan teknologi yang sangat cepat, keahlian tunggal saja tidak
cukup untuk memenangkan persaingan

2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non manajer!
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Pekerjaan manajer bukanlah
menyelesaikan tugas-tugas pribadi – melainkan berupaya membantu orang lain menyelesaikan
tuhas-tugas mereka dengan baik. Wujudnya dapat berupa koordinasi atas pekerjaan suatu
kelompok dari departemen tertentu di dalam perusahaan, dapat pula berupa mengawasi pekerjaan
individu tertentu. Tindakan manajerial dapat melibatkan aktivitas sekelompok orang dari
berbagai departemen dalam perusahaan atau bahkan orang-orang dari luar organisasi, misalnya
para pekerja kontrak atau para karyawan dari perusahaan -perusahaan pemasok (supplier).
Pahami pula dengan baik bahwa para manajer boleh jadi juga memiliki tugas-tugas yang tidak
berkaitan dengan pengelolaan dan pengawasan pekerjaan orang lain. Sebagai contoh, seorang
penyelia bagian klaim asuransi bolehjadi juga harus mengerjakan sendiri tugas pemrosesan
klaim, selain mengerjakan tugas mengawasi pekerjaan para juru catat klaim.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-
kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Definisi lain mengatakan bahwa manajer
adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen, atau dapat diartikan sebagai individu yang
bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan  yang dijalankan bersama para anggota dari organisasi atau perusahaan tersebut. Jadi,
menurut saya manajer adalah orang-orang yang bertanggungjawab penuh dalam segala kegiatan
sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen.(Triyono, 2010:2)

Non Manajer adalah memiliki posisi di bawah manajer dan sifatnya sub-ordinasi (bawahan).
Seorang non-manajer harus menjalankan tugas dan wewenang yang diberikan oleh manajer.
Segala hal yang telah dilaksanakan nantinya harus dipertanggungjawabkan pada manajer.
Seorang non-manajer tidak memiliki kewenangan dalam pengambilan kebijakan dan hanya bisa
bekerja sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang diberikan oleh manajer.

3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul?


Manajemen muncul dari keterbatasan kemampuan dan keahlian manusia dalam mengatur suatu
kegiatan. Ilmu manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan
adanya piramida di Mesir. Ada evolusi pemikiran manajemen dalam 4 fase yaitu:
a. Pemikiran awal
b. Era Manajemen sains
c. Era Manusia sosia
d. Era Modern

4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa pendapatnya tentang


manajemen?
Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Maret 1856 – meninggal 21 Maret 1915 pada umur 59 tahun)
adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya
meningkatkan efisiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak Manajemen ilmiah" dan merupakan
pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.
(https://www.google.com/search?q=bapak+manajemen+ilmiah&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b-ab) .
Pendapatnya tentang manajemen adalah proses manajemen merupakan suatu yang ilmiah,
sistematis, dan tersusun dengan berbagai macam metode. Taylor mendasarkan sistem
manajemennya pada penelitian waktu kerja (time studies) di bagian produksi tempat ia bekerja.
Pendekatan ini menandai awal yang sebenarnya dari manajemen ilmiah. Bukannya berdasarkan
pada cara-cara bekerja tradisional, Taylor menganalisis dan mengukur waktu gerakan-gerakan
yang dilakukan oleh buruh pabrik baja dalam serangkaian pekerjaan. Dengan penelitian waktu
sebagai dasarnya, Taylor dapat memecahkan setiap pekerjaan ke dalam komponen-komponennya
dan merancang cara pengerjaan yang tercepat dan terbaik untuk setiap pekerjaan. Dengan
demikian ia menentukan seberapa pekerja akan dapat bekerja dengan peralatan dan bahan yang
tersedia.

Walaupun metoda Taylor menghasilkan peningkatan-peningkatan produktivitas dan upah yang


lebih tinggi pada keadaan tertentu, pekerja dan serikat buruh mulai menentang pendekatannya.
Seperti para pekerja di Midvale, mereka takut bahwa pekerja yang bekerja lebih keras atau lebih
cepat akan cepat menghabiskan pekerjaan apapun yang tersedia dan akan berakibat
pemberhentian pekerja. Kenyataan bahwa para pekerja telah diberhentikan di perusahaan
Simonds dan organisasi lain yang menggunakan metoda Taylor menyebabkan kekhawatiran itu.
Dengan tersebarnya gagasan Taylor, penentangnya pun berkembang. Makin banyak pekerja
menjadi yakin bahwa mereka akan kehilangan pekerjaan apabila metoda Taylor digunakan.

Namun Taylor menjelaskan filsafatnya, Ia berkata bahwa gagasannya itu berdasar pada empat
prinsip:
1. Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, sehingga misalnya metoda yang terbaik
untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2. Pemilihan yang ilmiah terhadap pekerja, sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggungjawab
atas tugas yang paling cocok baginya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk para pekerja.
4. Kerjasama yang erat dan bersahabat di antara manajemen dan pekerja.

5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir?


Perencanaan disebut suatu proses tanpa akhir dikarenakan tanpa perencanaan maka kegiatan
tidak dapat berjalan dengan baik. Setiap kegiatan harus disusun rencananya, baik itu rencan
dalam pelaksanaan, proses maupun hasil harus tetap direncanakan, mau dibawa kemana hasil
dari suatu kegiatan ini tetap harus direncanakan.

Sumber Referensi:
https://pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=ISIP411102/&doc=M1.pdf
Muizu, Zusnita &Ernie. Manajer dan Perangkat Manajemen Baru. Pekbis Jurnal, Vol. 9, No. 2, Juli
2017: 151 160.
Triyono. Manajer dan Pengelolaan Pada Era Milenium. Value Added, Vol.6 No.2 Maret 2010.
https://www.google.com/search?q=bapak+manajemen+ilmiah&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-
ab.

Anda mungkin juga menyukai