Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer menjalankan fungsinya?


(Skor 25)
2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non
manajer! (Skor 20)
3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul? (Skor 15)
4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa pendapatnya tentang
manajemen? (Skor 25).
5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir? (Skor 15)             

Jawaban :

1. Pada dasarnya, seorang manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab atas
pengelolaan sebuah perusahaan, mulai dari menugaskan, merekrut, merencanakan,
menilai, hingga mengeluarkan karyawan yang ada di sebuah perusahaan. Menurut saya
seorang manajer dalam menjalankan fungsinya sebaiknya manajer perlu melakukan
perencanaan dan dapat megelola, mengatur, mengambil keputusan, menyelesaikan
masalah serta membimbing dan memberikan motivasi karyawan untuk mencapai tujuan
bersama dalam menciptakan perwujud an rencana perusahaan.
Seorang ahli manajemen weichrich dan koontz menyebut fungsi- fungsi manajer terdiri
dari planning, organizing,staffing, leading, controlling dan diakhiri dengan coordination
sebagai esensi managership, karena semua fungsi tersebut harus terkoordinasikan.

Pada dasarnya tugas manajer memiliki beberapa fungsi berikut ini.

a. Fungsi Perencanaan

Kegiatan pokok perencanaan pada dasarnya meliputi penentuan tujuan dari organisasi. Selain itu
hal ini juga meliputi program dan jadwal kegiatan dan penyusunan anggaran. Pengembangan
prosedur dan penetapan kebijakan juga turut menjadi bagian dalam kegiatan perencanaan. Dalam
perencanaan kegiatan suatu organisasi maka seorang manajer berkewajiban untuk menyusun
semua hal yang telah disebutkan sebelumnya sehingga kegiatan organisasi bisa berjalan lancar.
Tanpa adanya perencanaan tentu kegiatan organisasi tidak bisa mencapai sasaran yang telah
ditetapkan sejak awal organisasi berdiri.

b. Fungsi Pengorganisasian

Manajer juga bertanggung jawab untuk menyusun struktur organisasi di sebuah perusahaan.
Tidak hanya itu saja tetapi juga bertanggung jawab pula dalam hal memberikan wewenang dan
tanggung jawab pada setiap orang yang ditunjuk terlibat sebagai pengelola organisasi. Tugas dan
wewenang setiap anggota perusahaan atau para tenaga kerja ini harus dibagi dan ditetapkan
sehingga setiap anggota perusahaan memiliki kewajiban yang jelas. Seluruh pekerjaan dari para
tenaga kerja ini haruslah ditetapkan sehingga setiap pekerja bisa melakukan tanggung jawabnya
dengan baik.

c. Fungsi Pelaksana Kerja

Setiap pekerjaan tentunya dilakukan dengan tujuan untuk bisa mencapai hasil bersama.
Demikian pula halnya dengan suatu perusahaan yang juga sudah tentu memiliki sasaran atau
target atau tujuan tertentu. Setiap perusahaan tentu berusaha untuk melakukan berbagai macam
upaya dalam rangka mencapai tujuan atau mencapai target. Oleh karena itu dibutuhkan peran
dari setiap tenaga kerja yang ada di perusahaan. Masing-masing anggota perusahaan diharapkan
dapat bekerja sesuai rencana yang telah ditetapkan dan kemudian seluruh tugas ini dikoordinasi
oleh seorang manajer.

d. Fungsi Pengawasan

 Seorang manajer sudah seharusnya menjalankan pengawasan terhadap kinerja para


tenaga   kerja di suatu perusahaan. Dalam hal ini pekerjaan yang dilakukan oleh para tenaga
kerja bisa dikontrol sehingga tidak akan terjadi penyimpangan. Selain itu proses pengontrolan
kinerja tenaga kerja perusahaan ini juga bisa bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pegawai. Setelah itu barulah bisa dilakukan evaluasi terhadap para pekerja secara
menyeluruh. Proses evaluasi ini perlu dilakukan untuk meminimalkan resiko bagi perusahaan.

  Sumber Referensi : https://humplus.com/apa-yang-harus-dilakukan-manajer/

https://www.merdeka.com/sumut/fungsi-manajer-perusahaan-pengertian-beserta-tugas-tugasnya-
kln.html

ISIP4111/MODUL3

2. Ciri yang membedakan antara manajer dan non manajer.


Secara umum manajer bertugas mengkoordinasi berbagai kegiatan dari para pegawai
perusahaan. Manajer juga memiliki wewenang untuk memimpin, mengatur, memberi
perintah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan karyawan terkoordinir dan membuat
perusahaan bisa mencapai tujuan bersama dalam menciptakan berwujudan rencana
perusahaan. Dan seorang manajer harus menjadi orang yang memahami, berpengetahuan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan manajer, berpendidikan dan berpengalaman.

Sedangkan non-manajer hanya melaksanakan pekerjaan atas perintah manajer. Manajer


yang membuat rencana sedangkan karyawan non manajer yang melaksanakan atau
merealisasikan rencana dari manajer itu sendiri. Non manajer merupakan pelaksaana dari
manajer, dan memerlukan arahan dari manajer Ia memiliki hak tugas dan wewenang
yang diberikan oleh manajer. Menjalankannya untuk kemudian mempertanggung
jawabkannya kepada manajer. Seorang non manajer tidak dapat menentukan kebijakan
dan mengambil keputusan manajerial atas organisasi. Ia bekerja sesuai jobdesc yang
diatur oleh manajer.
Sumber referensi : https://kafesentul.com/perbedaan-antara-seorang-manajer-dan-non-
manajer
https://www.coursehero.com/file/pp7kalu/Adapun-ciri-ciri-yang-membedakan-antara-
Manajer-dan-non-manajer-adalah-dalam-hal/

3. Sejarah menunjukan beberapa pemikiran awal manajemen telah ada sebelum masehi
sampai abad pertengahan. Perjalanan perkembangan pemikiran-pemikiran manajemen
yang tersusun dapat di uraikan mulai dari Sun Tzu (abad ke-6 sebelum masehi).
Menurut beberapa ahli Menurut beberapa ahli berpendapat manajemen itu muncul pada
awal mula sejarah manajemen tidak mempunyai sejarah pra modern, dan hanya
merupakan pertanda pertanda. Ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida diMesir, di situ ditunjukan usaha bagaimana
mengerahkan orang-orang secara terorganisasi melalui aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, kepemimpinan, monitoring dan evaluasi. Piramida
tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia,
Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia
mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim
terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang
diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan
ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry
Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem
penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.

Sumber Referensi : ISIP4111/MODUL 1 Hal 1.25


http://hmjmanajemen.unimus.ac.id/index.php/2020/07/26/sejarah-manajemen/

4. Bapak manajemen Bapak Manajemen Ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor. Beliau dikenal
sebagai Bapak Teknik Industi atau Bapak Scientific Management (Manajemen Ilmiah). Beliau
berpendapat bahwa manajemen harus dijalankan dengan metode ilmiah untuk menentukan
cara terbaik dalam menyelesaikan suatu proses kerja (se-efektif dan se-efisien mungkin). Beliau
dalam bukunya, The Principles of Scientific Management, mengungkapkan bahwa: “The
principal object of management should be to secure the maximum prosperity for the employer,
coupled with the maximum prosperity for each employee. The words "maximum prosperity"
are used, in their broad sense, to mean not only large dividends for the company or owner, but
the development of every branch of the business to its highest state of excellence, so that the
prosperity may be permanent.”
Yang dapat diartikan: “Hal paling penting dalam manajemen adalah bagaimana upaya untuk
terus memaksimalkan keuntungan dari pengusaha yang dibarengi dengan kesejahteraan
karyawannya sebaik mungkin. Kata ‘kesejahteraan/keuntungan maksimal” dimaksudkan pada
hal-hal secara umum, bukan hanya untuk pembagian keuntungan bagi pemilik saham atau
pemiliki perusahaan, namun juga untuk pengembangan setiap unit usaha ke arah yang lebih
baik sehingga kesejahteraan itu bisa bertahan permanen.”

Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai:"Penggunaan metode


ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Ide tentang
penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan
pekerja di perusahaannya Ketidakefesienan itu disebabkan oleh karena:

1. para pekerja menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang
sama (hampir tak ada standar kerja).
2. para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Ketidakpuasan ini
diidentifikasi oleh Taylor dalam pernyataannya kepada Presiden Theodore Roosevelt

Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi.
Pedoman tersebut adalah:

1) Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan
menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.

2) Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.

3) Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untu menjamin bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.

4) Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para
pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi
para pekerja.

Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja
memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan
manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan
untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan.

Sumber Referensi :

ISIP4111/MODUL 1 Hal 1.8- 1.9


https://kafesentul.com/perbedaan-antara-seorang-manajer-dan-non-manajer

file:///C:/Users/GC/Downloads/57-Article%20Text-109-1-10-20210121.pdf

5. Menurut saya perencanaan di sebut proses sampai akhir karena perencanaan merupakan
sebuah fondasi dari suatu hal yang besar. Tanpa ada perencanaan kita tidak dapat
menentukan tujuan selanjutnya akan di buat seperti apa. Dalam manajemen, segala hal
ataupun segala pekerjaan yang akan dilakukan harus didahului dengan perencanaan.
Sedangkan perencanaan sendiri harus berkelanjutan, maka dari itu apabila kita memiliki
perencanaan maka kedepannya kita akan terus memikiran apa yang akan kita lakukan
ketika rencana sebelumnya gagal. Dengan begitu maka perencaan dapat di sebut sebagai
proses sampai akhir karena kita akan terus menentukan dan membuat rencana untuk
jangka panjang dan seterusnya.

Sumber Referensi : https://pdfcoffee.com/mengapa-perencanaan-disebut-sebagai-suatu-proses-


tanpa-akhir-pdf-free.html dan pemikiran saya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai