Anda di halaman 1dari 3

1. a.

Manajemen muncul dengan Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen,
namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20
tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa
sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan
pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. Praktik-
praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika
itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal
perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini.
Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap
perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini
perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan,
orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen
sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan
dan biaya. Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran
awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.

b. Fredrick Winslow Taylor (20 Maret 1856 – 21 Maret 1915) umumnya dikenal sebagai ‘Bapak
Manajemen Ilmiah’ memulai karirnya sebagai operator dan naik ke posisi chief engineer. Dia melakukan
berbagai eksperimen selama proses ini yang menjadi dasar manajemen ilmiah. Ini menyiratkan
penerapan prinsip-prinsip ilmiah untuk mempelajari & mengidentifikasi masalah manajemen. Menurut
Taylor, “Manajemen Ilmiah adalah seni untuk mengetahui dengan tepat apa yang Anda ingin pria Anda
lakukan dan melihat bahwa mereka melakukannya dengan cara terbaik dan termurah”. Dalam
pandangan Taylor, jika sebuah karya dianalisis secara ilmiah, maka akan dimungkinkan untuk
menemukan satu cara terbaik untuk melakukannya. Oleh karena itu manajemen ilmiah adalah
pendekatan ganda yang bijaksana, terorganisir, terhadap pekerjaan manajemen melawan hit atau miss
atau Rule of Thumb.

2. CV. Puri Lautan Mutiara (PLM)

adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang export kerajinan, terutama kerajinan
perhiasan perak. Usaha yang berdiri sejak tahun 1997 ini pada awalnya adalah sebuah usaha non-
produksi yang bergerak dibidang jasa jual beli saja. Lambat laun perusahaan ini mulai memproduksi
sendiri produknya yang mengakibatkan CV PLM, berkembang menjadi perusahaan manufaktur. Keadaan
ekonomi zaman sekarang dengan banyaknya kebutuhan hidup membuat kebanyakan orang mengalami
masalah di bidang ekonomi. Daerah pemasaran hasil produksi CV.PLM seluruhnya untuk tujuan export,
dengan negara tujuan utama Amerika Serikat. Oleh karena itu pada saat-saat tertentu volume produksi
mengikuti perkembangan musim di Amerika Serikat. Misalnya pada saat menjelang hari Natal,
permintaan cenderung meningkat mulai bulan September s/d November. Disamping itu pemasaran juga
dilakukan dengan sistem online, yaitu melalui website, sehingga orang dari manapun di dunia bisa
memesan produk yang dihasilkan CV.PLM. Berlokasi di Desa Selat, Singapadu CV.PLM memiliki begitu
banyak kompetitor dibidang pemasaran dan produksi kerajinan perak dengan banyaknya perusahaan
sejenis yang membuka usaha di sekitaran desa Celuk sehingga kemungkinan akan menjadi ancaman bagi
posisi perusahaan. Analisis lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan stategi mengkaji
faktor-faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kelemahan dan
kekuatan sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dalam menghadapi ancaman yang terdapat
dalam lingkungan. Sebelum perusahaan melakukan kegiatan hendaknya mawas diri dalam mengkaji
kekuatan dan kelemahan diri sebelum menentukan atau mengubah tujuan dan menggariskan tindakan
pencapaian tujuan yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan agar lancar
dalam operasinya. Dalam menganalisa lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis yaitu: 1)
sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan guna
mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumber daya manusia, sumber daya produksi,
sumber daya keuangan, pemasaran serta penelitian dan pengembangan. Untuk menciptakan
keunggulan bersaing apalagi yangberkesinambungan, manajemen harus mampu menggabungkan
seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga menghasilkan kemampuan yang akhirnya menjadi sumber
bagi kompetensi inti. Sumber daya perusahaan ini dibedakan menjadi dua yaitu sumber daya berwujud
dan tidak berwujud. 2) Kapabilitas adalah kapasitas perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang
diintegrasikan dengan tujuan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Lingkungan eksternal
perusahaan memiliki dua (2) komponen utama yaitu : 1) Lingkungan umum yaitu sekumpulan elemen/
kelompok dalam masyrakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan di
dalamnya. Ada 6 (enam) segmen lingkungan, yaitu: demografis, ekonomi, politik/ hukum, sosiokultural,
teknologi dan global.

3. a. Menurut Saya Sebaiknya seorang Manajer menjalankan fungsinya , sorang manajer menjalankan
fungsinya dapat menyelesaikan urusannya dengan stafnya yang berkaitan dengannya dan juga orang
mengawasi kegiatan stafnya serta bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi.Pada
dasarnya tugas manajer memiliki beberapa fungsi berikut ini.

a. Fungsi Perencanaan

Kegiatan pokok perencanaan pada dasarnya meliputi penentuan tujuan dari organisasi. Selain itu hal ini
juga meliputi program dan jadwal kegiatan dan penyusunan anggaran. Pengembangan prosedur dan
penetapan kebijakan juga turut menjadi bagian dalam kegiatan perencanaan. Dalam perencanaan
kegiatan suatu organisasi maka seorang manajer berkewajiban untuk menyusun semua hal yang telah
disebutkan sebelumnya sehingga kegiatan organisasi bisa berjalan lancar. Tanpa adanya perencanaan
tentu kegiatan organisasi tidak bisa mencapai sasaran yang telah ditetapkan sejak awal organisasi
berdiri.

b. Fungsi Pengorganisasian

Manajer juga bertanggung jawab untuk menyusun struktur organisasi di sebuah perusahaan. Tidak
hanya itu saja tetapi juga bertanggung jawab pula dalam hal memberikan wewenang dan tanggung
jawab pada setiap orang yang ditunjuk terlibat sebagai pengelola organisasi. Tugas dan wewenang
setiap anggota perusahaan atau para tenaga kerja ini harus dibagi dan ditetapkan sehingga setiap
anggota perusahaan memiliki kewajiban yang jelas. Seluruh pekerjaan dari para tenaga kerja ini haruslah
ditetapkan sehingga setiap pekerja bisa melakukan tanggung jawabnya dengan baik.

c. Fungsi Pelaksana Kerja

Setiap pekerjaan tentunya dilakukan dengan tujuan untuk bisa mencapai hasil bersama. Demikian pula
halnya dengan suatu perusahaan yang juga sudah tentu memiliki sasaran atau target atau tujuan
tertentu. Setiap perusahaan tentu berusaha untuk melakukan berbagai macam upaya dalam rangka
mencapai tujuan atau mencapai target. Oleh karena itu dibutuhkan peran dari setiap tenaga kerja yang
ada di perusahaan. Masing-masing anggota perusahaan diharapkan dapat bekerja sesuai rencana yang
telah ditetapkan dan kemudian seluruh tugas ini dikoordinasi oleh seorang manajer.

d. Fungsi Pengawasan

Seorang manajer sudah seharusnya menjalankan pengawasan terhadap kinerja para tenaga kerja di
suatu perusahaan. Dalam hal ini pekerjaan yang dilakukan oleh para tenaga kerja bisa dikontrol sehingga
tidak akan terjadi penyimpangan. Selain itu proses pengontrolan kinerja tenaga kerja perusahaan ini
juga bisa bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pegawai. Setelah itu barulah bisa
dilakukan evaluasi terhadap para pekerja secara menyeluruh. Proses evaluasi ini perlu dilakukan untuk
meminimalkan resiko bagi perusahaan.

3. b. Menurut saya ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non manajer adalah Secara
umum ciri-ciri yang membedakan manajer dan non manajer adalah seorang manajer adalah orang yang
memiliki kewenangan mengatur dan memimpin karyawan / stafnya sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam sebuah oraganisasi / perusahaan, seorang manajer juga harus memiliki keahlian dan
keterampilan serta berkompeten dalam berbagai bidang terutama bidang organisasi yang dipimpinnya
dan seorang manajer memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan yang non
manajer.

Sedangkan non manajer adalah pihak karyawan / staf yang siap melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya dibawah kepemimpinan seorang manajer sesuai ketentuan organisasi yang sudah dia ketahui
dan mempunyai kewajiban-kewajiban untuk mendukung tujuan-tujuan dan visi misi perusahaan yang
telah ditentukan sebelumnya tentunya sesuai dengan intruksi dari manajer / pimpinannya.

Anda mungkin juga menyukai