Anda di halaman 1dari 22

TUGAS 1

(ADPU ……) MANAJEMEN LOGISTIK


ORGANISASI PUBLIK
DOSEN :

DIBUAT OLEH :

RATIH LUKITA MEILANI


NIM …
UPBJJ-UT KOTA TARAKAN
Tugas 1 : Asas-Asas Manajemen UT

Tugas 1 : Asas-Asas Manajemen

Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer


menjalankan fungsinya? (Skor 25)
Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang
manajer dan non manajer! (Skor 20)
Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul? (Skor 15)
Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa
pendapatnya tentang manajemen? (Skor 25).
Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir? (Skor
15)

Jawaban :

1.Menurut Saya Sebaiknya seorang Manajer menjalankan fungsinya , sorang


manajer menjalankan fungsinya dapat menyelesaikan urusannya dengan stafnya
yang berkaitan dengannya dan juga orang mengawasi kegiatan stafnya serta
bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi.

Pada dasarnya tugas manajer memiliki beberapa fungsi berikut ini.

a. Fungsi Perencanaan

Kegiatan pokok perencanaan pada dasarnya meliputi penentuan tujuan dari


organisasi. Selain itu hal ini juga meliputi program dan jadwal kegiatan dan
penyusunan anggaran. Pengembangan prosedur dan penetapan kebijakan juga
turut menjadi bagian dalam kegiatan perencanaan. Dalam perencanaan kegiatan
suatu organisasi maka seorang manajer berkewajiban untuk menyusun semua
hal yang telah disebutkan sebelumnya sehingga kegiatan organisasi bisa berjalan
lancar. Tanpa adanya perencanaan tentu kegiatan organisasi tidak bisa mencapai
sasaran yang telah ditetapkan sejak awal organisasi berdiri.

b. Fungsi Pengorganisasian

Manajer juga bertanggung jawab untuk menyusun struktur organisasi di


sebuah perusahaan. Tidak hanya itu saja tetapi juga bertanggung jawab pula
dalam hal memberikan wewenang dan tanggung jawab pada setiap orang yang
ditunjuk terlibat sebagai pengelola organisasi. Tugas dan wewenang setiap
anggota perusahaan atau para tenaga kerja ini harus dibagi dan ditetapkan
sehingga setiap anggota perusahaan memiliki kewajiban yang jelas. Seluruh
pekerjaan dari para tenaga kerja ini haruslah ditetapkan sehingga setiap pekerja
bisa melakukan tanggung jawabnya dengan baik.

c. Fungsi Pelaksana Kerja

Setiap pekerjaan tentunya dilakukan dengan tujuan untuk bisa mencapai


hasil bersama. Demikian pula halnya dengan suatu perusahaan yang juga sudah
tentu memiliki sasaran atau target atau tujuan tertentu. Setiap perusahaan tentu
berusaha untuk melakukan berbagai macam upaya dalam rangka mencapai
tujuan atau mencapai target. Oleh karena itu dibutuhkan peran dari setiap
tenaga kerja yang ada di perusahaan. Masing-masing anggota perusahaan
diharapkan dapat bekerja sesuai rencana yang telah ditetapkan dan kemudian
seluruh tugas ini dikoordinasi oleh seorang manajer.

d. Fungsi Pengawasan

Seorang manajer sudah seharusnya menjalankan pengawasan terhadap


kinerja para tenaga kerja di suatu perusahaan. Dalam hal ini pekerjaan yang
dilakukan oleh para tenaga kerja bisa dikontrol sehingga tidak akan terjadi
penyimpangan. Selain itu proses pengontrolan kinerja tenaga kerja perusahaan
ini juga bisa bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pegawai.
Setelah itu barulah bisa dilakukan evaluasi terhadap para pekerja secara
menyeluruh. Proses evaluasi ini perlu dilakukan untuk meminimalkan resiko bagi
perusahaan.

2. Menurut saya ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non
manajer adalah Secara umum ciri-ciri yang membedakan manajer dan non
manajer adalah seorang manajer adalah orang yang memiliki kewenangan
mengatur dan memimpin karyawan / stafnya sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam sebuah oraganisasi / perusahaan, seorang manajer juga harus
memiliki keahlian dan keterampilan serta berkompeten dalam berbagai bidang
terutama bidang organisasi yang dipimpinnya dan seorang manajer memiliki
tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan yang non manajer.

Sedangkan non manajer adalah pihak karyawan / staf yang siap


melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dibawah kepemimpinan seorang
manajer sesuai ketentuan organisasi yang sudah dia ketahui dan mempunyai
kewajiban-kewajiban untuk mendukung tujuan-tujuan dan visi misi perusahaan
yang telah ditentukan sebelumnya tentunya sesuai dengan intruksi dari
manajer / pimpinannya.

3.Menurut saya, manajemen itu muncul sejak zaman Mesir Kuno, seperti
yang kita ketahui pada Zaman Mesir Kuno sudah dapat membangun piramid
dengan spinx-nya yang megah, kemudian dapat kita bayangkan bagaimana orang
pada zaman itu mengorganisir suatu proyek besar itu sehingga perlu adanya
pembagian pekerjaan dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan seperti syara-
syarat manajemen yang kita ketahui bila terjadi masalah, sampai proyek
pembangunan piramid itu selesai. Juga pada masa Romawi berkuasa, banyak
terdapat karya monumental yang sampai saat ini masih dapat kita lihat,
meskipun tidak secara tertulis, semua itu dapat menjadi bukti bahwa manajemen
sudah digunakan sejak zaman dahulunya.

Akan tetapi, manajemen sebagai ilmu baru mulai dikenal pada tahun 1776,
ketika Adam Smith mempublikasikan bukunya yang berjudul “ The Wealth of
Nations”. Dalam bukunya Adam Smith mengatakan bahwa keuntungan ekonomi
suatu organisasi diperoleh dari Devision of Labor ( pemecahan tugas menjadi
pekerjaan yang lingkupnya lebih kecil dan dapat diulang-ulang ). Kesimpulannya
berdasarkan pada pengamatannya di sebuah pabrik pin menyatakan bahwa
pemecahan tugas meningkatkan produktivitas dan keahlian serta keterampilan
dalam bekerja.

4. Bapak Manajemen ilmiah adalah Frederick Winslow Taylor (lahir 20


Maret 1856 dan meninggal 21 Maret 1915 pada umur 59 tahun) dan merupakan
Pimpinan Intelektual dari Gerakan Efesiensi.

Pendapatnya mengatakan bahwa Manajemen Ilmiah merupakan penerapan


metode ilmiah pada studi, analisis dan pemecahan masalah dalam organisasi.
Taylor menerapkan cara-cara ilmu pengetahuan dalam memecahkan masalah di
perusahaan. Dari hasil penelitian dan analisisnya ditetapkan beberapa prinsip
yang menggantikan prinsip lama yaitu prinsip coba-coba atau yang lebih dikenal
dengan sebutan trial and error. Manajemen ini merupakan usaha untuk
meningkatkan produktivitas para buruh. Ia berpendapat bahwa pemborosan
sering terjadi dalam kegiatan produksi karena para pekerja banyak membuang
waktu yang tidak sedikit akibat kinerja yang tidak efisien.

Frederick W. Taylor mendasarkan filosofinya dalam 4 prinsip untuk


mencapai efisien :

a. Pengembangan manajemen ilmiah sebenarnya, jadi setiap motode


terbaik untuk melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan.

b. Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga para pekerja akan diberi


tanggung jawab yang paling cocok dengan kemampuannya.

c. Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah.

d. Kerjasama yang baik antar manajemen dan tenaga manajemen.

Taylor berpendapat bahwa untuk dapat sukses dengan prinsip ini


memerlukan revolusi mental yang lengkap” pada pihak manajemen dan tenaga
kerja. Kedua belah pihak harus berusaha meningkatkan produksi. Taylor
percaya bahwa manajemen dan tenaga kerja memiliki kepentingan bersama
dalam meningkatkan produktivitas.

5. Perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir adalah sebagai


suatu proses tanpa akhir karena selama perencanaan masih dalam proses, tidak
ada batasan pembahasan yang dilakukan untuk dapat diperoleh keputusan akhir
yang berupa rencana, pada saat ini memungkinkan diadakan perubahan baik
pada sistem maupun materinya. Oleh karena itu, rencana bukan merupakan
hasil akhir dari proses perencanaan, akan tetapi perencanaan adalah suatu
catatan yang kompleks dari sejumlah putusan yang saling berkaitan antara
perencanaan awal dengan perencanaan berikutnya.

Sumber :

BMP ISIP4111/3sks/Modul 1-9/ Asas – Asas Manajemen_ Universitas


Terbuka
Blog Jojonomic.com

Mata Kuliah : Manajemen Logistik Organisasi Publik

1.a Apa perbedaan manajemen aset dengan manajemen logistik


-Manajemen Aset
adalah serangkaian keputusan untuk mengelola kekayaan
secaraoptimal,yaitu meminimalisasi biaya kepemilikan, memaksimalisasi
ketersediaan dan penggunaan aset melalui proses perencanaan kebutuhan,
pengadaan,inventarisasi,kepemilikan/legal audit, penilaian, pengoperasian,
pemeliharaan, penghapusan, peremajaan, pengalihan,serta pengawasan aset
untuk mendukung tujuan organisasidalam melayani masyarakat dengan
sebaik-baiknya dan ramah lingkungan.
-Manajemen logistic
adalah serangkaian keputusan untuk mengelola barang secaraoptimal
mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan atau pengumpulan,
pemindahan, penyimpanan,hingga penyampaian distribusi barang kepada
pelanggan.

Perbadaannya dapat dipetakan dalam matik sebagaiu berikut :


Manajemen Logistik Manajemen Aset
a. Mengutamakan a. Menyediakan layanan yang
pengelolaan termasuk dibutuhkan organisasi publik,
arus barang dalam pemerintah, dan masyarakat.
perusahaan b. Mengoptimalisasi potensi
b. Berorientasi pada layanan yang dihasilkan oleh
perencanaan dan aset
kerangka kerja yang c. Maksimalisasi nilai asset
menghasilkan rencana d. Kontribusi pada pertumbuhan
tunggal arus barang dan ekonomi
informasi di seluruh e. Memenuhi responsibilitas dan
perusahaan akuntabilitas
f. Kejelasan kepemilikan dan
kontrol atas aset

1.b Jelaskan tahapan pengelolaan aset

1. Perencanaan Kebutuhan Aset


Perencanaan kebutuhan aset muncul karena adanya tujuan yang hendak dicapai. Aset yang
dibutuhkan akan digunakan oleh pemilik/pengelola untuk memperlancar pencapaian
tujuan. Suatu perencananaan kebutuhan aset harus berorientasi kepada pengguna (user).
Perencanaan kebutuhan aset didasarkan pada master planorganisasi bersangkutandan
ketersediaan dana.
2. Pengadaan Aset
Pengadaan aset adalah kegiatan mengadakan barang/jasa yang dibiayai sendiri ataupun
yang dibiayai oleh pihak luar, baik yang dilaksanakan secara swakelola (sendiri) maupun
oleh penyedia barang/jasa.
3. Inventarisasi Aset atau Database Aset
Inventarisasi aset atau database aset adalah kegiatan mengidentifikasi kualitas dan
kuantitas prasarana serta sarana secara fisik dan secara yuridis/legal. Inventarisasi ini
dalam bentuk informasi data aset biasa disebut sebagai databaseaset atau barang.
4. Legal Audit
Legal audit adalah kegiatan pengauditan untuk status prasarana dan sarana, sistem dan
prosedur penguasaan, sistem danprosedur pengalihan penggunaan danpenggunaan,
pengidentifikasian adanya indikasi permasalahan legalitas atau aspek yuridis, serta
pencarian solusi untuk memecahkan masalah legalitas yang terjadi atau terkait dengan
penguasaan danpengalihan aset.
5. Penilaian Aset
Penilaian aset adalah proses kegiatan untuk menentukan nilai aset yang dimiliki sehingga
dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki,yang akan dialihkan,ataupun
yang akan dihapuskan.
6. Operasi dan Pemeliharaan Aset
Operasi ini mencakup pemanfaatan aset secara optimal,yaitu proses pendayagunaan aset,
sedangkan pemeliharaan adalah kegiatan menggunakan atau memanfaatkan prasarana dan
sarana dalam menjalankan tugas dan pekerjaan. Pengelolaan aset membutuhkana.
a. minimize cost of ownership (meminimalkan biaya kepemilikan),
b. maximize asset availability (memaksimalkan ketersediaan aset),
c. maximize asset utilization (memaksimalkan penggunaan aset).
Optimalisasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan
mengoptimalkan (potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal,dan ekonomi) yang
dimiliki aset tersebut. Dalam tahapan ini, aset-aset yang dikuasai pemda diidentifikasi dan
dikelompokan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi.
7. Penghapusan Aset
Penghapusan aset adalah kegiatan untuk menjual, menghibahkan, atau bentuk lain dalam
memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan seluruh/sebuah unit atau
unsur/itemterkecil dari aset yang dimiliki.
8. Peremajaan (Rejuvination) Aset
Pada tahap ini,dilakukan peremajaan bagi aset yang telah usang, baik usang dalam sisi
penggunaan dan pemanfaatannya maupun usang karena habis umur ekonomis atau umur
teknisnya.
9. Pengalihan Aset
Pengalihan aset adalah proses memindahkan hak atau tanggung jawab, wewenang,
kewajiban penggunaan, dan pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke unit lainnya di
lingkungan sendiri.

Jelaskan ada berapa cara pengadaan barang dan jasa pemerintah


a. E-purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik.
b. Pengadaan Langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
c. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu.
Kriteria Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk keadaan tertentu :
- penyelenggaraan penyiapan kegiatan yang mendadak untuk menindaklanjuti komitmen
internasional yang dihadiri oleh Presiden/Wakil Presiden;
- barang/jasa yang bersifat rahasia untuk kepentingan Negara meliputi intelijen,
perlindungan saksi, pengamanan Presiden dan Wakil Presiden, Mantan Presiden dan
Mantan Wakil Presiden beserta keluarganya serta tamu negara setingkat kepala
negara/kepala pemerintahan, atau barang/jasa lain bersifat rahasia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Pekerjaan Konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan
satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara keseluruhan
tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya;
- Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang hanya dapat disediakan oleh 1 (satu)
Pelaku Usaha yang mampu;
- pengadaan dan penyaluran benih unggul yang meliputi benih padi, jagung, dan kedelai,
serta pupuk yang meliputi Urea, NPK, dan ZA kepada petani dalam rangka menjamin
ketersediaan benih dan pupuk secara tepat dan cepat untuk pelaksanaan peningkatan
ketahanan pangan;
- pekerjaan prasarana, sarana, dan utilitas umum di lingkungan perumahan bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang dilaksanakan oleh pengembang yang
bersangkutan;
- Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan
oleh pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak
paten, atau pihak yang menjadi pemenang tender untuk mendapatkan izin dari
pemerintah; atau
- Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang setelah dilakukan Tender ulang
mengalami kegagalan
d. Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya.
e. Seleksi adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Jasa Konsultansi.

2. b. Bagaimana pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, apakah sudah efektif atau
justru banyak menimbulkan perilaku negatif (sertakan dengan data-data).
Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah Saat in sudah efektif karena di patau oleh KPK secara berkala
m,elalui aplikasi jaga/ Monitoring Center Prevention (MPC). Untuk melakukan kecurangan agak sulit.
Pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD
yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan.Setiap instansi pemerintah pasti membutuhkan barang
dan jasa yang diperoleh melaluimekanisme pengadaan barang dan jasa.
Pengadaan barang/jasa Pemerintah yang efisiendan efektif merupakan
salah satu bagian yang penting dalam perbaikan pengelolaankeuangan
negara. Salah satu perwujudannya adalah dengan pelaksanaan proses
pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik, yaitu pengadaan
barang/jasa yangdilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi
dan transaksi elektronik sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.Katalog elektronik muncul sebagai jawaban atas permintaan
barang dan jasayang relatif sama di semua satuan kerja. Dengan katalog
elektronik yang pengadaannyamelalui mekanisme e-purchasing, ada
jaminan bahwa barang/ jasa yang dibutuhkan dapatdisediakan dengan
cepat, murah, efektif dan memenuhi prinsip-prinsip pengadaan barangdan
jasa. Menurut Adrian Sutedi dalam bukunya Aspek Hukum Pengadaan
Barang danJasa dan Berbagai Permasalahnnya, dengan e-procurement,
pengadan barang dapat berlangsung secara transparasn karena tidak ada
pertemuan fisik antara pengguna barangdan penyedia barang.Dengan
kondisi tesebut memang menjadi wajar jika katalog elektronik menjadi
primadona bagi para pejabat pengadaan atau PPK untuk dapat
dilaksanakan dalam rangkamemenuhi kebutuhan barang dan jasa. Disisi
lain masih ada keterbatasan di katalogelektronik tersebut. Beberapa
satuan kerja melakukan pengadaan melalui pengadaanlangsung maupun
pelelangan ketika tidak menemukan barang/ jasa yang
dibutuhkan.Contohnya BPPK yang memiliki kegiatan utama yaitu
pendidikandanpelatihan. Untuk tujuan tersebut, BPPK membutuhkan
perlengkapan peserta. Salah satu perlengkapan peserta diklat adalah tas.
Menurut pejabat pengadaandi BPPK, tas tidak ditemukan dalam katalog
elektronik padahal kebutuhan akan tassangat besar. Dengan total peseta
diklatyang dibutuhkan setiap tahun yang mencapatlebih dari 1000 peserta,
maka dapat dihitung kebutuhan tas dan angarannya sangat besar. Karena
tidak ditemukan dalam katalog elektronik maka satker BPPK
tersebutmelakukan proses pelelangan untuk memenuhi kebutuhan tas dan
perlengkapan pesertadiklat yang lain. Di sisi lain,ada kesulitan untuk
menyusun spesifikasi teknis pada perlengkapan peserta, misalnyaberupa
pulpen. Jika tersedia barang berbentuk pulpendengan spesifikasi teknis
dan harga dalam katalog elektronik, hal itu akan memudahkandalam
proses pengadaannya. Satker DJKN membutuhkan roll o pack dan
kebutuhantersebut tidak tersedia di katalog elektronik sehingga
membelinya diluar katalogelektronik. Kebutuhan akan sewa kendaraan
dinas yang terbatas penyedianya di katalogelektronik membuat pejabat
pengadaan satker KPPBC tidak memiliki pilihanlain.Demikian juga dengan
satker DJP yang tidak menemukan scanner sesuai denganspesifikasi yang
telah ditetapkan.Mengenai harga yang lebih murah dibandingkan dengan
penyedia konvensional,ternyata ditemukan tidak semua barang yang ada
di katalog elektronik harganya lebihrendah dibandingkan dengan di
pasaran. Misalnya, ada satuan kerja yang membutuhkankamera. Pada
saat melihat katalog elektronik, harga yang tercantum untuk merk sony
danspesifikasi tertentu adalah Rp. 8 juta. Harga tersebut dibandingkan
harga di pasaranmemang lebih murah. Akan tetapi pada saatitu terdapat
acara pameran elektronik dimanasalah satu barang yang dipamerkan
adalah kamera. Pejabat pengadaan melihat barang- barang di pameran
tersebut dan ditemukan harga kamera untuk merk dan spesifikasi
yangsama (Sony) adalah Rp. 6 juta-an. Sehingga pejabat pengadaan
membelinya melalui pameran elektronik tersebut.Peristiwa yang lain
adalah kebutuhan akan barang berupa genset yang berkapasitas diatas
100 KVA. Pada katalog elektronik disebutkan harga dansepesifikasinya
dimana harga tersebut tidak termasuk biaya instalasi. Untuk jenis
gensettersebut memerlukan keahlian khusus untuk memasangnya. Jika
menggunakan tenagalain (teknisi lokal misalnya) untuk memasangnya
dikhawatirkan genset malah akan rusak.Jika terjadi kerusakan, tidak jelas
siapa yang akan bertanggung jawab ataskerusakan tersebut.Kondisi lain
terjadi saat satuan kerja memerlukan kursi. Barang dikirim dariJakartake
lokasi kantor dalam kondisi terpisah-pisah antar bagiannya. Begitu
kursisampai dikantor, kursi harus dirakit untuk bisa digunakan. Penyedia
awalnya tidak bersedia untuk
merakit kursi tersebu, namun dengan negosiasi dan ungkapan bahwa
ataspembelian kursitidak akan dibayar, maka penyedia bersedia untuk
merakitnya.Untuk kondisi dimana satuan kerja harus menambahkan biaya
pemasangan atau biaya- biaya lain yang berhubungan dengan barang/jasa
sampai siap untuk digunakan,halini akan menimbulkan ketidakjelasan
anggaran yang dibutuhkan. Padahal prosespenganggaran memerlukan
waktu jika harus pada kesimpulan untuk merevisidokumenanggaran.
Termasuk juga besaran biaya yang dibutuhkan untuk proses
distribusidanpemasangan. Hal ini mengakibatkan harga total atas barang
tersebut menjadilebihmahal. Peristiwa tersebut dialami oleh beberapa
satuan kerja yang diteliti. Sesuaidengankonsep pola perolehan produk e-
commerse khususnya yang berwujud barangharusmelalui perantara yaitu
jasa layanan distribusi barang. Kejadian ini menambahrisikokerusakan
atau kehilangan dalam jalur yang tidak dapat dikontrol oleh
penyediamaupunkonsumen. Inilah konsekuensi perubahan perdagangan
dari konsep tradisionalmenjadielektronik.Pada salah satu satuan kerja
yang diteliti, jika dibandingkan antara pengadaanmelalui katalog elektronik
dan pelelangan secara kontraktual, maka didapatkan data bahwa
pengadaan melalui pelelangan memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkandengan melalui katalog elektronik. Sepanjang tahun 2022
sampai dengan akhir September 2022, jumlah paket dan nilai
pengadaannya ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 1. Data Paket Pengadaan Melalui Katalog Elektronik Tahun 2022 (s.d.
September 2022) Sumber : Bagian Pembangunan Setda Kota Suka Maju

   

Tabel 2. Data Paket Pengadaan Melalui Pelelangan Tahun 2022 (s.d. September 2022) Melalui
Monitoring Kontrak Sumber : Bagian Pembagunan Setda Kota Suka
Maju
3. Apa manfaat mapping aset daerah?

1) mudah mengetahui pada dinas/instansi mana aset itu berada


2) mudah mengetahui lokasi (site) dari aset berada
3) mudah mengetahui segala sesuatu tentang setiap aset tersebut.

4) Bagaimana pelaksanaan mapping aset daerah saat ini?

4. Bagaimana pelaksanaan mapping aset daerah saat ini?

Untuk tercapainya tujuan mapping aset daerah ini, kita melihat maksud dari
mapping itu sendiri dan melihat kedudukan dari aset itu sebagai berikut :
1. Dilihat dari segi pengguna aset/BMD tersebut, yaitu kepala satuan kerja
perangkat daerah, ini dapt dilihat dari kode lokasi barang.
2. Dilihat dari segi pengelola aset/BMD itu sendiri sebagai pusat informasi (PIB),
yaitu sekretaris daerah.

Beerdasarkan dua hal diatas, kita memerlukan mapping aset untuk tingkat
pengguna aset dan untuk tingkat pengelola aset yang merupakan rekapitulasi
dari semua laporan rekap aset dari semua dinas/instansi/kontor dan lain-lain

5.Mengapa legal audit diperlukan dalam aset public?

Untuk mengidentifikasi adanya indikasi permasalahan legalitas atau aspek


yuridis, serta mencari solusi untuk memecahkan masalah legalitas yang terjadi
atau terkait dengan penguasaan dan pengalihan asset.

6. Jelaskan objek dan dokumen apa saja yang akan diaudit?

Jawaban :
Aset fisik sebagai objek yang harus diaudit antara lain adalah :
a. Tanah
b. Gedung dan ruangan
c. Peralatan dan perlengkapan
d. Infrastruktur dan fasilitas umum seperti terminal, pelabuhan, pasar,
objek wisata.

Untuk legal audit suatu perusahaan, diperlukan dokumen-dokumen sebagai


berikut :
a. Anggaran dasar perusahaan antara lain berupa akta pendirian
perusahaan, berita acara rapat umum pemegang saham, daftar
pemegang saham perusahaan, struktur organisasi perusahaan, daftar
bukti penyetoran modal perusahaan, dan anggaran dasar perusahaan
yang telah disesuaikan denegan UU nomor 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas.
b. Dokumen-dokumen mengenai aset perusahaan antara lain berupa
sertifikat-sertifikat tanah, surat-surat tanda bukti kepemilikan
kendaraan bermotor, dokumen-dokumen kepemilikan saham pada
perusahaan lain dan sebagainya.
c. Perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh perusahaan
denga pihak ketiga, antara lain berupa perjanjian utang piutang,
perjanjian kerjasama, perjajinan dengan para pemegang saham, perjajian
dengan supplier dan sebagainya.
d. Dokumen-dokumen mengenai perizinan dan persetujuan perusahaan,
anatara lain berupa surat keterangan domisili perusahaan, daftar
perusahaan, perizinan dan persetujuan yang dikeluarkan oleh instansi
pemerintah dan sebagainya.
e. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah
kepegawaian perusahaan, antara lain berupa peraturan perusahaan,
dokumen mengenai jaminan sosial tenaga kerja, dokumen mengenai
kesepakatan kerja sama dan sebagainya.
f. Dokumen-dokumen mengenai asuransi perusahaan, antara lain berupa
polis untuk pihak ketiga, polis koperasi, polis dana yang tersimpan dan
sebagainya.Dokumen-dokumen mengenai pajak perusahaan, antara lain
berupa NPWP perusahaan, dokumen mengenai PBB, dokumen mengenai
pajak-pajak terutang dan sebagainya.
g. Dokumen-dokumen yang berkenaan dengan terkait atau tidak terkaitnya
perusahaan dengan tuntutan atau sengketa, baik di dalam maupun di
luar pengadilan.

Mata Kuliah : Manajemen Logistik Organisasi Publik

1.a Apa perbedaan manajemen aset dengan manajemen logistik


-Manajemen Aset
adalah serangkaian keputusan untuk mengelola kekayaan
secaraoptimal,yaitu meminimalisasi biaya kepemilikan, memaksimalisasi
ketersediaan dan penggunaan aset melalui proses perencanaan kebutuhan,
pengadaan,inventarisasi,kepemilikan/legal audit, penilaian, pengoperasian,
pemeliharaan, penghapusan, peremajaan, pengalihan,serta pengawasan aset
untuk mendukung tujuan organisasidalam melayani masyarakat dengan
sebaik-baiknya dan ramah lingkungan.
-Manajemen logistic
adalah serangkaian keputusan untuk mengelola barang secaraoptimal
mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan atau pengumpulan,
pemindahan, penyimpanan,hingga penyampaian distribusi barang kepada
pelanggan.

Perbadaannya dapat dipetakan dalam matik sebagaiu berikut :


Manajemen Logistik Manajemen Aset
c. Mengutamakan g. Menyediakan layanan yang
pengelolaan termasuk dibutuhkan organisasi publik,
arus barang dalam pemerintah, dan masyarakat.
perusahaan h. Mengoptimalisasi potensi
d. Berorientasi pada layanan yang dihasilkan oleh
perencanaan dan aset
kerangka kerja yang i. Maksimalisasi nilai asset
menghasilkan rencana j. Kontribusi pada pertumbuhan
tunggal arus barang dan ekonomi
informasi di seluruh k. Memenuhi responsibilitas dan
perusahaan akuntabilitas
l. Kejelasan kepemilikan dan
kontrol atas aset

1.b Jelaskan tahapan pengelolaan aset

10. Perencanaan Kebutuhan Aset


Perencanaan kebutuhan aset muncul karena adanya tujuan yang hendak dicapai. Aset yang
dibutuhkan akan digunakan oleh pemilik/pengelola untuk memperlancar pencapaian
tujuan. Suatu perencananaan kebutuhan aset harus berorientasi kepada pengguna (user).
Perencanaan kebutuhan aset didasarkan pada master planorganisasi bersangkutandan
ketersediaan dana.
11. Pengadaan Aset
Pengadaan aset adalah kegiatan mengadakan barang/jasa yang dibiayai sendiri ataupun
yang dibiayai oleh pihak luar, baik yang dilaksanakan secara swakelola (sendiri) maupun
oleh penyedia barang/jasa.
12. Inventarisasi Aset atau Database Aset
Inventarisasi aset atau database aset adalah kegiatan mengidentifikasi kualitas dan
kuantitas prasarana serta sarana secara fisik dan secara yuridis/legal. Inventarisasi ini
dalam bentuk informasi data aset biasa disebut sebagai databaseaset atau barang.
13. Legal Audit
Legal audit adalah kegiatan pengauditan untuk status prasarana dan sarana, sistem dan
prosedur penguasaan, sistem danprosedur pengalihan penggunaan danpenggunaan,
pengidentifikasian adanya indikasi permasalahan legalitas atau aspek yuridis, serta
pencarian solusi untuk memecahkan masalah legalitas yang terjadi atau terkait dengan
penguasaan danpengalihan aset.
14. Penilaian Aset
Penilaian aset adalah proses kegiatan untuk menentukan nilai aset yang dimiliki sehingga
dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki,yang akan dialihkan,ataupun
yang akan dihapuskan.
15. Operasi dan Pemeliharaan Aset
Operasi ini mencakup pemanfaatan aset secara optimal,yaitu proses pendayagunaan aset,
sedangkan pemeliharaan adalah kegiatan menggunakan atau memanfaatkan prasarana dan
sarana dalam menjalankan tugas dan pekerjaan. Pengelolaan aset membutuhkana.
d. minimize cost of ownership (meminimalkan biaya kepemilikan),
e. maximize asset availability (memaksimalkan ketersediaan aset),
f. maximize asset utilization (memaksimalkan penggunaan aset).
Optimalisasi aset merupakan proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan
mengoptimalkan (potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal,dan ekonomi) yang
dimiliki aset tersebut. Dalam tahapan ini, aset-aset yang dikuasai pemda diidentifikasi dan
dikelompokan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi.
16. Penghapusan Aset
Penghapusan aset adalah kegiatan untuk menjual, menghibahkan, atau bentuk lain dalam
memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan seluruh/sebuah unit atau
unsur/itemterkecil dari aset yang dimiliki.
17. Peremajaan (Rejuvination) Aset
Pada tahap ini,dilakukan peremajaan bagi aset yang telah usang, baik usang dalam sisi
penggunaan dan pemanfaatannya maupun usang karena habis umur ekonomis atau umur
teknisnya.
18. Pengalihan Aset
Pengalihan aset adalah proses memindahkan hak atau tanggung jawab, wewenang,
kewajiban penggunaan, dan pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke unit lainnya di
lingkungan sendiri.

Jelaskan ada berapa cara pengadaan barang dan jasa pemerintah


f. E-purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik.
g. Pengadaan Langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
h. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu.
Kriteria Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk keadaan tertentu :
- penyelenggaraan penyiapan kegiatan yang mendadak untuk menindaklanjuti komitmen
internasional yang dihadiri oleh Presiden/Wakil Presiden;
- barang/jasa yang bersifat rahasia untuk kepentingan Negara meliputi intelijen,
perlindungan saksi, pengamanan Presiden dan Wakil Presiden, Mantan Presiden dan
Mantan Wakil Presiden beserta keluarganya serta tamu negara setingkat kepala
negara/kepala pemerintahan, atau barang/jasa lain bersifat rahasia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
- Pekerjaan Konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan
satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara keseluruhan
tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya;
- Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang hanya dapat disediakan oleh 1 (satu)
Pelaku Usaha yang mampu;
- pengadaan dan penyaluran benih unggul yang meliputi benih padi, jagung, dan kedelai,
serta pupuk yang meliputi Urea, NPK, dan ZA kepada petani dalam rangka menjamin
ketersediaan benih dan pupuk secara tepat dan cepat untuk pelaksanaan peningkatan
ketahanan pangan;
- pekerjaan prasarana, sarana, dan utilitas umum di lingkungan perumahan bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang dilaksanakan oleh pengembang yang
bersangkutan;
- Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan
oleh pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak
paten, atau pihak yang menjadi pemenang tender untuk mendapatkan izin dari
pemerintah; atau
- Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang setelah dilakukan Tender ulang
mengalami kegagalan
i. Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya.
j. Seleksi adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Jasa Konsultansi.

2. b. Bagaimana pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, apakah sudah efektif
atau justru banyak menimbulkan perilaku negatif (sertakan dengan data-data).
Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah Saat in sudah efektif karena di patau oleh KPK secara berkala
m,elalui aplikasi jaga/ Monitoring Center Prevention (MPC). Untuk melakukan kecurangan agak sulit.
Pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD
yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan.Setiap instansi pemerintah pasti membutuhkan barang
dan jasa yang diperoleh melaluimekanisme pengadaan barang dan jasa.
Pengadaan barang/jasa Pemerintah yang efisiendan efektif merupakan
salah satu bagian yang penting dalam perbaikan pengelolaankeuangan
negara. Salah satu perwujudannya adalah dengan pelaksanaan proses
pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik, yaitu pengadaan
barang/jasa yangdilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi
dan transaksi elektronik sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.Katalog elektronik muncul sebagai jawaban atas permintaan
barang dan jasayang relatif sama di semua satuan kerja. Dengan katalog
elektronik yang pengadaannyamelalui mekanisme e-purchasing, ada
jaminan bahwa barang/ jasa yang dibutuhkan dapatdisediakan dengan
cepat, murah, efektif dan memenuhi prinsip-prinsip pengadaan barangdan
jasa. Menurut Adrian Sutedi dalam bukunya Aspek Hukum Pengadaan
Barang danJasa dan Berbagai Permasalahnnya, dengan e-procurement,
pengadan barang dapat berlangsung secara transparasn karena tidak ada
pertemuan fisik antara pengguna barangdan penyedia barang.Dengan
kondisi tesebut memang menjadi wajar jika katalog elektronik menjadi
primadona bagi para pejabat pengadaan atau PPK untuk dapat
dilaksanakan dalam rangkamemenuhi kebutuhan barang dan jasa. Disisi
lain masih ada keterbatasan di katalogelektronik tersebut. Beberapa
satuan kerja melakukan pengadaan melalui pengadaanlangsung maupun
pelelangan ketika tidak menemukan barang/ jasa yang
dibutuhkan.Contohnya BPPK yang memiliki kegiatan utama yaitu
pendidikandanpelatihan. Untuk tujuan tersebut, BPPK membutuhkan
perlengkapan peserta. Salah satu perlengkapan peserta diklat adalah tas.
Menurut pejabat pengadaandi BPPK, tas tidak ditemukan dalam katalog
elektronik padahal kebutuhan akan tassangat besar. Dengan total peseta
diklatyang dibutuhkan setiap tahun yang mencapatlebih dari 1000 peserta,
maka dapat dihitung kebutuhan tas dan angarannya sangat besar. Karena
tidak ditemukan dalam katalog elektronik maka satker BPPK
tersebutmelakukan proses pelelangan untuk memenuhi kebutuhan tas dan
perlengkapan pesertadiklat yang lain. Di sisi lain,ada kesulitan untuk
menyusun spesifikasi teknis pada perlengkapan peserta, misalnyaberupa
pulpen. Jika tersedia barang berbentuk pulpendengan spesifikasi teknis
dan harga dalam katalog elektronik, hal itu akan memudahkandalam
proses pengadaannya. Satker DJKN membutuhkan roll o pack dan
kebutuhantersebut tidak tersedia di katalog elektronik sehingga
membelinya diluar katalogelektronik. Kebutuhan akan sewa kendaraan
dinas yang terbatas penyedianya di katalogelektronik membuat pejabat
pengadaan satker KPPBC tidak memiliki pilihanlain.Demikian juga dengan
satker DJP yang tidak menemukan scanner sesuai denganspesifikasi yang
telah ditetapkan.Mengenai harga yang lebih murah dibandingkan dengan
penyedia konvensional,ternyata ditemukan tidak semua barang yang ada
di katalog elektronik harganya lebihrendah dibandingkan dengan di
pasaran. Misalnya, ada satuan kerja yang membutuhkankamera. Pada
saat melihat katalog elektronik, harga yang tercantum untuk merk sony
danspesifikasi tertentu adalah Rp. 8 juta. Harga tersebut dibandingkan
harga di pasaranmemang lebih murah. Akan tetapi pada saatitu terdapat
acara pameran elektronik dimanasalah satu barang yang dipamerkan
adalah kamera. Pejabat pengadaan melihat barang- barang di pameran
tersebut dan ditemukan harga kamera untuk merk dan spesifikasi
yangsama (Sony) adalah Rp. 6 juta-an. Sehingga pejabat pengadaan
membelinya melalui pameran elektronik tersebut.Peristiwa yang lain
adalah kebutuhan akan barang berupa genset yang berkapasitas diatas
100 KVA. Pada katalog elektronik disebutkan harga dansepesifikasinya
dimana harga tersebut tidak termasuk biaya instalasi. Untuk jenis
gensettersebut memerlukan keahlian khusus untuk memasangnya. Jika
menggunakan tenagalain (teknisi lokal misalnya) untuk memasangnya
dikhawatirkan genset malah akan rusak.Jika terjadi kerusakan, tidak jelas
siapa yang akan bertanggung jawab ataskerusakan tersebut.Kondisi lain
terjadi saat satuan kerja memerlukan kursi. Barang dikirim dariJakartake
lokasi kantor dalam kondisi terpisah-pisah antar bagiannya. Begitu
kursisampai dikantor, kursi harus dirakit untuk bisa digunakan. Penyedia
awalnya tidak bersedia untuk
merakit kursi tersebu, namun dengan negosiasi dan ungkapan bahwa
ataspembelian kursitidak akan dibayar, maka penyedia bersedia untuk
merakitnya.Untuk kondisi dimana satuan kerja harus menambahkan biaya
pemasangan atau biaya- biaya lain yang berhubungan dengan barang/jasa
sampai siap untuk digunakan,halini akan menimbulkan ketidakjelasan
anggaran yang dibutuhkan. Padahal prosespenganggaran memerlukan
waktu jika harus pada kesimpulan untuk merevisidokumenanggaran.
Termasuk juga besaran biaya yang dibutuhkan untuk proses
distribusidanpemasangan. Hal ini mengakibatkan harga total atas barang
tersebut menjadilebihmahal. Peristiwa tersebut dialami oleh beberapa
satuan kerja yang diteliti. Sesuaidengankonsep pola perolehan produk e-
commerse khususnya yang berwujud barangharusmelalui perantara yaitu
jasa layanan distribusi barang. Kejadian ini menambahrisikokerusakan
atau kehilangan dalam jalur yang tidak dapat dikontrol oleh
penyediamaupunkonsumen. Inilah konsekuensi perubahan perdagangan
dari konsep tradisionalmenjadielektronik.Pada salah satu satuan kerja
yang diteliti, jika dibandingkan antara pengadaanmelalui katalog elektronik
dan pelelangan secara kontraktual, maka didapatkan data bahwa
pengadaan melalui pelelangan memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkandengan melalui katalog elektronik. Sepanjang tahun 2022
sampai dengan akhir September 2022, jumlah paket dan nilai
pengadaannya ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 1. Data Paket Pengadaan Melalui Katalog Elektronik Tahun 2022


(s.d. September 2022) Sumber : Bagian Pembangunan Setda Kota Suka
Maju

   

Tabel 2. Data Paket Pengadaan Melalui Pelelangan Tahun 2022 (s.d. September 2022) Melalui
Monitoring Kontrak Sumber : Bagian Pembagunan Setda Kota Suka
Maju

3. Apa manfaat mapping aset daerah?


5) mudah mengetahui pada dinas/instansi mana aset itu berada
6) mudah mengetahui lokasi (site) dari aset berada
7) mudah mengetahui segala sesuatu tentang setiap aset tersebut.

8) Bagaimana pelaksanaan mapping aset daerah saat ini?

4. Bagaimana pelaksanaan mapping aset daerah saat ini?

Untuk tercapainya tujuan mapping aset daerah ini, kita melihat maksud
dari mapping itu sendiri dan melihat kedudukan dari aset itu sebagai
berikut :
1. Dilihat dari segi pengguna aset/BMD tersebut, yaitu kepala satuan kerja
perangkat daerah, ini dapt dilihat dari kode lokasi barang.
2. Dilihat dari segi pengelola aset/BMD itu sendiri sebagai pusat informasi
(PIB), yaitu sekretaris daerah.

Beerdasarkan dua hal diatas, kita memerlukan mapping aset untuk


tingkat pengguna aset dan untuk tingkat pengelola aset yang merupakan
rekapitulasi dari semua laporan rekap aset dari semua
dinas/instansi/kontor dan lain-lain

5.Mengapa legal audit diperlukan dalam aset public?

Untuk mengidentifikasi adanya indikasi permasalahan legalitas atau


aspek yuridis, serta mencari solusi untuk memecahkan masalah
legalitas yang terjadi atau terkait dengan penguasaan dan pengalihan
asset.

7. Jelaskan objek dan dokumen apa saja yang akan diaudit?

Jawaban :
Aset fisik sebagai objek yang harus diaudit antara lain adalah :
e. Tanah
f. Gedung dan ruangan
g. Peralatan dan perlengkapan
h. Infrastruktur dan fasilitas umum seperti terminal, pelabuhan,
pasar, objek wisata.

Untuk legal audit suatu perusahaan, diperlukan dokumen-dokumen


sebagai berikut :
h. Anggaran dasar perusahaan antara lain berupa akta pendirian
perusahaan, berita acara rapat umum pemegang saham, daftar
pemegang saham perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
daftar bukti penyetoran modal perusahaan, dan anggaran dasar
perusahaan yang telah disesuaikan denegan UU nomor 1 Tahun
1995 tentang Perseroan Terbatas.
i. Dokumen-dokumen mengenai aset perusahaan antara lain berupa
sertifikat-sertifikat tanah, surat-surat tanda bukti kepemilikan
kendaraan bermotor, dokumen-dokumen kepemilikan saham pada
perusahaan lain dan sebagainya.
j. Perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh
perusahaan denga pihak ketiga, antara lain berupa perjanjian
utang piutang, perjanjian kerjasama, perjajinan dengan para
pemegang saham, perjajian dengan supplier dan sebagainya.
k. Dokumen-dokumen mengenai perizinan dan persetujuan
perusahaan, anatara lain berupa surat keterangan domisili
perusahaan, daftar perusahaan, perizinan dan persetujuan yang
dikeluarkan oleh instansi pemerintah dan sebagainya.
l. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah
kepegawaian perusahaan, antara lain berupa peraturan
perusahaan, dokumen mengenai jaminan sosial tenaga kerja,
dokumen mengenai kesepakatan kerja sama dan sebagainya.
m. Dokumen-dokumen mengenai asuransi perusahaan, antara lain
berupa polis untuk pihak ketiga, polis koperasi, polis dana yang
tersimpan dan sebagainya.Dokumen-dokumen mengenai pajak
perusahaan, antara lain berupa NPWP perusahaan, dokumen
mengenai PBB, dokumen mengenai pajak-pajak terutang dan
sebagainya.
n. Dokumen-dokumen yang berkenaan dengan terkait atau tidak
terkaitnya perusahaan dengan tuntutan atau sengketa, baik di
dalam maupun di luar pengadilan.
JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai