Oleh:
Rizka Ananda (16650001)
Nur Anita (16650006)
Arnando Firhan Prayudha (16650027)
Muhammad Raffiudin (16650041)
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016 – 2017
This study source was downloaded by 100000795893914 from CourseHero.com on 10-28-2022 17:57:25 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/40500757/Ekonomi-Pancasiladoc/
Materi ke 9
Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi
Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi
yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari,
oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari
nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP
tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi
ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
This study source was downloaded by 100000795893914 from CourseHero.com on 10-28-2022 17:57:25 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/40500757/Ekonomi-Pancasiladoc/
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Berdasarkan GBHN Bab III B No. 14
1. Menurut Mubyarto
Konsep ekonomika etik ekonomi Pancasila oleh Mubyarto dalam bukunya Sistem dan
Moral Ekonomi Pancasila dicirikan sebagai berikut:
2. Ada kehendak kuat dari seluruh anggota masyarakat untuk mewujudkan keadaan
kemerataan sosial ekonomi.
3. Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah pengembangan ekonomi nasional yang kuat dan
tangguh, yang berarti nasionalisme selalu menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi.
5. Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara sentralisme dan desentralisme
kebijaksanaan ekonomi untuk menjamin keadilan ekonomi dan keadilan sosial dengan
sekaligus menjaga efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.
2. Menurut Boediono (Wakil Presiden RI), sistem Ekonomi Pancasila dicirikan oleh lima hal
sebagai berikut:
3. Ada kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme dan kemerataan sosial.
This study source was downloaded by 100000795893914 from CourseHero.com on 10-28-2022 17:57:25 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/40500757/Ekonomi-Pancasiladoc/
5. Pengandalan pada sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekonomi,
diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan
ekonomi seperti yang dicerminkan dalam cita-cita koperasi.
3. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila menurut Emil Salim dalam bukunya “Membangun
Koperasi dan Sistem Ekonomi Pancasila” adalah sebagai berikut:
1. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan
pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi.
2. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas
kekeluargaan antar sesama manusia.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh
semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad
hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil
bumi, dan lain sebagainya.
1. Menjamin kesempatan kerja dan usaha bagi seluruh rakyat atau warga negara
yang sudah mencapai usia kerja;
2. Menjamin cukup makanan, pakaian, perumahan yang layak sehingga tidak cukup
dalam kecemasan menghadapi hari esok;
4. Menjamin hari tua setiap warga negaranya sehingga tidak hidup dalam ketakutan
dan kemelaratan jika tidak berdaya lagi dalam mencari nafkah;
This study source was downloaded by 100000795893914 from CourseHero.com on 10-28-2022 17:57:25 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/40500757/Ekonomi-Pancasiladoc/
5. Menjamin tiap warga negara untuk dapat menikmati dan memperkembangkan
kebudayaan dan menyempurnakan hidup kerohaniannya sehingga tidak hanya
kehidupan lahir terpelihara tetapi juga kehidupan batinnya.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengusasi hajat hidup rakyat
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya
dalam batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Kekurangan:
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita
karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan).
2. Sistem terpusat, yang dapat mematikan potensi, kreasi, dan inisiatif warga masyarakat.
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
This study source was downloaded by 100000795893914 from CourseHero.com on 10-28-2022 17:57:25 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/40500757/Ekonomi-Pancasiladoc/
F. Kritikan Terhadap Sistem Ekonomi Pancasila
Pertanyaan yang muncul setiap kali men-diskusikan sistem ekonomi Indonesia
adalah: Sistem ekonomi yang sekarang berlangsung di Indonesia sebenarnya tergolong sistem
ekonomi apa? Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. Pertama, pendapat yang mengatakan
bahwa sistem ekonomi Indonesia bukan sistem kapitalisme maupun sosialisme. Emil Salim
(1979) mengatakan bahwa SEP adalah sistem ekonomi pasar dengan unsur perencanaan.
Dengan kata lain, sifat dasar dari kedua kutub ekstrim ini berada dalam keseimbangan.
Mubyarto (1980: 74) berpendapat bahwa SEP mungkin sekali berada di antara dua kutub
tersebut, tapi di luarnya. Tentu saja pandangan ini mendapat banyak kritikan tajam. Frans
Seda, misalnya, menju-luki pandangan ini sebagai paham “bukan-isme”, yaitu paham serba
bukan: bukan kapitalisme, bukan liberalisme, tidak ada monopoli, tidak ada oligopoli, tidak
ada persaingan bebas yang saling mematikan, dsb. Tidak berlebihan, bila ada yang menyebut
sistem ekonomi semacam ini hanya dihuni oleh para malaikat, masyarakat utopia.
G. Pemikiran Mubyarto
Seperti sudah tidak banyak orang peduli terhadap satu nama: Prof Dr Mubyarto.
Kalau namanya saja sudah dilupakan, apa lagi pemikiran-pemikirannya.
Menyambut hari ulang tahun kelahiran beliau, 3 September 1938, mari kita camkan
kembali pemikiran-pemikirannya yang sempat dijadikan rujukan konsep pembangunan
ekonomi Indonesia.
Semestinya jangan sampai kita lupakan bagaimana Prof Mubyarto pernah dikenal
sebagai pakar ekonomi kerakyatan. Guru besar UGM yang wafat tanggal 24 Mei 2005 ini
awalnya menekuni ekonomi pertanian, tapi melihat banyak ketimpangan dalam struktur
ekonomi nasional, khususnya adanya dominasi sektor formal oleh swasta dan konglomerat,
beliau menyodorkan konsep Ekonomi Pancasila.
https://www.coursehero.com/file/40500757/Ekonomi-Pancasiladoc/
ditertawakan sejumlah kalangan. Berbagai pihak menilai, konsep Ekonomi Pancasila itu
sangat normatif, sangat sulit diterapkan di Indonesia. Padahal, konsep itu dikembangkan dari
dasar negara Indonesia, Pancasila.
Menanggapi kritikan itu, Prof Mubyarto menyebutkan bahwa dia bukanlah penemu
konsep Ekonomi Pancasila. Dia hanya mengembangkan konsep yang idenya berangkat dari
pemikiran para pendiri republik ini, dari nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila, yang
selalu didengungkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
Konsep itu jelas sesuai dengan kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat Indonesia,
yang lazim disebut ekonomi kerakyatan. Ketika tatanan global cenderung mengembangkan
ekonomi kapitalistik yang didominasi para pemilik modal besar, dan Indonesia kian terjebak
di dalamnya, konsep ekonomi kerakyatan menjadi menarik untuk memberikan harapan bagi
kebanyakan rakyat Indonesia agar bisa ikut menikmati kue pembangunan. Di benak Prof
Mubyarto, Ekonomi Pancasila hendaknya dapat dijadikan landasan ekonomi masyakat
Indonesia.
Prof Mubyarto coba menerjemahkan ide Bung Karno dan Bung Hatta bahwa Eko-
nomi Pancasila adalah sektor kegiatan ekonomi wong cilik yang juga sering disebut sektor
informal. Di sana ada petani, nelayan, peternak, pekebun, perajin, pedagang kecil, dan
sebagainya. Modal usaha mereka merupakan modal keluarga, kecil, dan pada umumnya
tidak menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga.
Itulah yang ada di benak almarhum. Kita tahu, sejak pertengahan 1980-an,
bersamaan dengan maraknya tata dunia baru yang disebut globalisasi, sistem perekonomian
Indonesia sesungguhnya mulai dipengaruhi oleh tatanan global pula. Sistem kapitalis masuk,
mengancam sistem ekonomi nasional.
Kita tidak anti sistem global. Tetapi, masuknya sistem global yang kapitalistik itu
hendaknya tidak menghancurkan sistem nasional yang merujuk pada nilai-nilai Pancasila. Di
sinilah pentingnya ketahanan diri bahwa Indonesia tidak harus takluk pada kepentingan-
kepentingan kaptalistik. Ketahanan diri itu, benar kata Prof Mubyarto, bisa ditempuh lewat
pengembangan Ekonomi Pancasila yang berpihak pada rakyat kecil.
Ada lima ciri pokok pada konsep Ekonomi Pancasila, yakni dikembangkannya
koperasi, adanya komitmen pemerataan, lahirnya kebijakan ekonomi yang nasionalis,
perencanaan yang terpusat, dan pelaksanaannya secara desentralisasi.
https://www.coursehero.com/file/40500757/Ekonomi-Pancasiladoc/
pembangunan ekonomi nasional. Sistem Ekonomi Pancasila berorientasi pada rakyat
kebanyakan, sedangkan sistem ekonomi liberal hanya menguntungkan individu-individu
tanpa memerhatikan manusia lain. Sistem Ekonomi Pancasila juga berbeda dengan sistem
ekonomi sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu. Inilah keunggulan sistem
Ekonomi Pancasila.
Celakanya, era reformasi yang kita harapkan bisa melakukan sejumlah reformasi-
termasuk dalam hal pembangunan ekonomi-justru konsep Ekonomi Pancasila dilupakan.
Amandemen UUD 1945 justru menghilangkan penjelasan yang menyebutkan pentingnya
koperasi bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Akibatnya bisa kita rasakan
bersama, kehidupan rakyat semakin jauh dari cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
jauh dari sejahtera, jauh adil, dan jauh dari makmur.
Tidakkah para pemangku kekuasaan di negeri ini tergelitik kembali untuk memahami
dan menerapkan konsep Ekonomi Pancasila yang digelorakan oleh Bung Karno dan Bung
Harta serta dikembangkan oleh Prof Mubyarto? Atau, jangan-jangan mereka telah lupa
bahwa kita sesungguhnya punya Pancasila. Menyedihkan.*
This study source was downloaded by 100000795893914 from CourseHero.com on 10-28-2022 17:57:25 GMT -05:00
https://www.coursehero.com/file/40500757/Ekonomi-Pancasiladoc/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)