Anda di halaman 1dari 5

MATERI KULIAH MAKRO 15

Mata kuliah : Pengantar Ekonomi Makro


Topik : Sistem Perekonomian Indonesia
Smt/Kelas : II (D6)
Hari/tgl : Senin, 26 Juni 2023
Jam : 17.00 – 19.00
Ruang : C 301
Dosen : A. Agung Putu Swabawa, SE., M.Par

BAB XIV
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Setelah membahas 4 sistem ekonomi, Di mana Indonesia menganut sistem ekonomi


campuran yang implementasinya dalam bentuk sistem ekonomi Pancasila yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945, yang berorientasi keberpihakan pada masyarakat golongan
ekonomi menengah dan kecil, sehingga disebut sebagai sistem ekonomi kerakyatan .
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi.
Artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan
atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945,
serta GBHN, sehingga disebut sebagai sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi
Pancasila.

A. Ciri-ciri positif sistem ekonomi kerakyatan


1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas-asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada
pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
6. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
7. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
8. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
9. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang
sehat.
10. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas
hidup.
11. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
12. Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
13. Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.

B. Ciri-ciri negatif sistem ekonomi kerakyatan, yaitu:


1. Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia
dan bangsa lain.
2. Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan
mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok

Sedangkan secara normatif dari sistem ekonomi Pancasila menyangkut Beberapa hal,
yaitu:
A. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila tertuang pada pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945, yaitu
sebagai berikut:
1. Seluruh kegiatan ekonomi didasari rasa kekeluargaan.
2. Pemerintah menguasai sumber daya penting untuk kemakmuran rakyat. Contohnya,
listrik dan air dikuasai oleh BUMN.
3. Kegiatan ekonomi harus berwawasan lingkungan, sehingga tidak terjadi eksploitasi
sumber daya.
4. Kegiatan ekonomi dilakukan secara gotong royong dengan mengutamakan hubungan
kekeluargaan.
5. Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan melibatkan hajat hidup banyak
orang diambil alih oleh negara.
6. Produksi produk-produk strategis yang dikuasai oleh negara semata-mata untuk
kepentingan dan kemakmuran rakyat.
7. Sistem ekonomi Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran yang disebut
dengan sistem ekonomi Pancasila.
8. Seluruh kegiatan ekonomi harus berdasarkan prinsip berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
9. Pemerintah turut mengawasi kegiatan ekonomi yang dilakukan swasta demi terhindar
dari praktik-praktik kecurangan misalnya penipuan, monopoli yang merugikan, dan
mafia perdagangan agar dapat menegakkan keadilan di tengah masyarakat.

B. Kelebihan Sistem Ekonomi Pancasila


1. Setiap warga negara Indonesia diberikan hak untuk berkreasi asalkan tidak melanggar
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
2. Perekonomian diutamakan untuk kemakmuran rakyat.

C. Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila


Pengambilan keputusan yang terlalu lambat karena harus memikirkan kepentingan
bersama.
Dasar politik dari sistem ekonomi Pancasila tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 yang
berbunyi sebagai berikut:
Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

D. Nilai-nilai Dasar Sistem Ekonomi Indonesia


Sistem ekonomi Indonesia saat ini berpacu pada Pancasila. Nilai yang terkandung
berfungsi sebagai rambu-rambu untuk menjalankannya, di mana nilai-nilai tersebut yaitu:
1. Nilai Ketuhanan
Kegiatan ekonomi harus berlandasan keadilan dan kejujuran. Maka dari itu, nilai
ketuhanan sangat penting dipakai di Indonesia.
2. Nilai Kemanusiaan
Memanusiakan manusia sangat penting dalam kegiatan ekonomi. Di mata Tuhan,
semuanya sama dan tidak ada perbedaan. Maka dari itu, manusia harus ditempatkan di
posisi paling tinggi dari pada faktor produksi, modal, dan lain-lainnya.
3. Nilai Persatuan
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat menjadi pondasi terbangunnya sistem
ekonomi di Tanah Air. Para pelaku ekonomi harus semangat menggunakan nilai ini
agar tercapainya tujuan yang baik.
4. Nilai Kerakyatan
Terakhir adalah nilai kerakyatan. Nilai ini bisa ditunjukkan dengan tegaknya
demokrasi ekonomi. Dalam kata lain, sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan
pada kedaulatan rakyat. Karena ekonomi bersumber dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Sistem ekonomi pun dapat terlaksana setelah mendapat mandat dari
rakyat.

E. Prinsip Dasar Ekonomi Pancasila


1. Etika (ethics) bermoral
Perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral
2. Manusiawi (humanity)
Ada kehendak masyarakat untuk mewujudkan pemerataan sosial ekonomi
3. Nasionalisme ekonomi (economic nationalisme)
Nasionalisme selalu menjiwai kebijaksanaan ekonomi
4. Demokrasi ekonomi ; ekonomi kerakyatan
Koperasi merupakan sokoguru perekonomian nasional
5. Keadilan sosial (social justice)
Ada keseimbangan antara sentralis me dan desentralisme dalam kebijaksanaan
ekonomi.

F. Penerapan Sistem Perekonomian Indonesia


Dengan dasar penerapan sistem perekonomian Pancasila yang menjadi acuan dasar
keseluruhan perekonomian negara, berikut ini beberapa contoh adanya penerapannya
ekonomi Indonesia :
1. Adanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Merujuk pada aturan dan undang- undang resmi negara yang mengatakan hal- hal
yang dianggap penting serta berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur
oleh negara. Karenanya, negara memimpin peran penting dalam menciptakan Badan
Usaha Milik Negara atau BUMN.
2. Adanya Koperasi
Badan koperasi adalah salah satu bentuk implementasi dari sistem perekonomian
Indonesia yakni Pancasila. Setiap badan koperasi didirikan dengan tujuan usaha
kolektif yang memakai dasar asas kekeluargaan.
3. Adanya Serikat Pekerja
Selain adanya BUMN dan juga Koperasi, maka ada juga serikat pekerja yang
diharapkan akan mampu meminimalisir, memantau dan mengantisipasi kemungkinan
adanya penyelewengan atau eksploitasi dari sumber daya, dalam hal ini sumber daya
manusia.

G. Tujuan Sistem Perekonomian Indonesia


Merujuk pada kalimat terakhir dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi bahwa tujuan bangsa adalah untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan hal yang mendasari tujuan pembangunan
sistem perekonomian Indonesia. Ini membuat secara umum, tujuan ekonomi Indonesia
mengikuti ide- ide dengan garis besar :
1. Peningkatan pendapatan perkapita negara.
2. Perencanaan pembangunan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan taraf hidup penduduk serta menyetarakannya.
4. Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
5. Mengurangi kesenjangan sosial.
6. Meningkatkan kapasitas produksi
7. Meningkatkan investasi.
8. Menurunkan angka kemiskinan.
9. Menciptakan keadilan dan kemakmuran masyarakat.
10. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas hidup
masyarakat.

H. Sejarah Perekonomian Indonesia


Perjalan sejarah perekonomian indonesia yaitu:
1. 1945 – 1952 : Ekonomi perang dan gerilya. Ditandai dengan kebijakan penghapusan
aset-aset ekonomi negara untuk menghindari penggunaan oleh penjajah.
2. 1952 – 1959 : Pembangunan ekonomi nasional, ditandai dengan langkah-langkah
konsolidasi ekonomi negara dengan nasionalisasi perusahaan-prusahaan asing.
3. 1959 – 1966 : Ekonomi terpimpin, di tandai dengan kebijakan negara yangt lebih
berorientasi pd target-target politik jangka pendek dari pada orientasi pembangunan
ekonomi. Politik menjadi panglima
4. 1966 – 1973 : Ekonomi Demokrasi , ditandai dengan perubahan orientasi kebijakan
negara yang lebih menekankan pada pembangunan ekonomi, ekonomi menjadi
panglima
5. 1973 – 1980 : Ekonomi Bonansa Minyak (Oil Boom), ditandai dengan pertubuhan
ekonomi yang cukup pesat dan pemerataan hasil pembangunan dan melimpahnya
pendapatan devisa dari komoditas migas, industri subtitusi impor. Indonesia menjadi
negara industri baru Asia.
6. 1980 – 1987 : Ekonomi Pasca Bonansa Minyak, meredupnya peranan migas dan
lebih berorientasi pd aspek keadilan sosial dan pemerataan. Masa keperihatinan
7. 1987 – 1996 : Ekonomi Kerakyatan, adanya kesadaran akan pentingnya membangun
unit-unit UKM & sektor informal, besarnya hutang luar negeri
8. 1996 – 2003 : Ekonomi Liberal, adanya kebijakan reformasi di berbagai sektor
ekonomi dan pelayanan publik, liberalisasi perdagangan, komersialisasi sektor-sektor
publik dan privatisasi BUMN
9. 2003 – Sekarang : Ekonomi Desentralisasi, adanya kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah & pembagian keuangan pusat dan daerah secara proporsional

Anda mungkin juga menyukai