Anda di halaman 1dari 7

SISTEM EKONOMI PANCASILA

A. Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila


Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila adalah suatu sistem ekonomi yang dijalankan
berdasarkan nilai-nilai dan moral yang terkandung di dalam Pancasila. Sistem ekonomi ini disebut
juga dengan Sistem Ekonomi Demokrasi yang menjadi identitas perekonomian Indonesia. Artinya,
Indonesia menggunakan nilai-nilai di dalam ideologi Pancasila sebagai acuan dan landasan dalam
menjalankan roda perekonomian.

Ada lima sumber nilai dalam sistem ekonomi Pancasila, yaitu:


1. Nilai Ketuhanan, artinya nilai agama dan etika punya peranan penting dalam menjalankan
sistem perekonomian. Berikut ini merupakan uraian lebih lanjut mengenai apa saja hal-hal yang
termasuk kategori penerapan Pancasila khususnya sila ketuhanan yang Maha Esa dalam
kehidupan sehari-hari:
a. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan terhadap
agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.
b. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak mengganggu
ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat
c. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar tercapai
kedamaian dan kenyamanan bersama.
d. Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat untuk memajukan
kepentingan umum, misalnya untuk kerja bakti di desa
e. Tidak memaksa seseorang untuk masuk ke dalam agama tertentu. Karena sesuai dengan UUD
1945, setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan apa yang
dikehendakinya.
Sila pertama sangat mengutamakan aspek ketuhanan dalam setiap segi kehidupan kita.
Oleh karena itu, menjadi seseorang yang tidak menganut agama merupakan salah satu bentuk
penyimpangan terhadap Pancasila. Karena hal inilah, ideologi komunis, marxisme, dan leninisme
tidaklah mungkin untuk diterapkan di Indonesia yang teramat kental dengan berbagai corak
keagamaannya.
2. Nilai Kemanusiaan, artinya sistem ekonomi mengutamakan prinsip humanis dan tidak
eksploitatif.
Di bawah ini merupakan contoh penerapan Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab:
a. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras, dan
adat istiadat (SARA)
b. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di dalam
berbagai kondisi.
c. Tidak melakukan diskriminasi pada siapapun. Diskriminasi yang dimaksud adalah pembedaan
perlakuan terhadap sesama warga negara, entah perbedaan karena tingkat pendidikan, kondisi
ekonomi, dan lain sebagainya.
d. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan dari seseorang sesuai dengan
adab yang berlaku di tengah masyarakat.
e. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak dan
kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.
3. Nilai Persatuan, artinya segala aktivitas ekonomi mengutamakan asa kekeluargaan demi
menjaga persatuan. Di bawah ini merupakan contoh penerapan Pancasila sila persatuan
Indonesia:
a. Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat karena
menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.

1
b. mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara menjadi
lebih maju
c.Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional Indonesia.
d. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia baik di
tingkat nasional maupun internasional.
e. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia.
f. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah
4. Nilai Musyawarah/Demokrasi, artinya sistem ekonomi dijalankan selaran dengan nilai-nilai
demokrasi. Berikut ini merupakan contoh penerapan sila keempat dari Pancasila:
a. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan
setiap permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut berkenaan dengan
kepentingan dua orang atau lebih.
b. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak pilih atau mengajak orang lain
untuk menggunakan hak pilihnya
c. Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu sebagai
salah satu perwujudan demokrasi.
d. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita katakan
ataupun lakukan. Begitupun sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada
kita
e. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.
f. Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang
dilakukan oleh pemerintah.
5. Nilai Keadilan, artinya pengelolaan dan penggunaan semua sumber daya ekonomi bertujuan
untuk kemakmuran semua warga negara. Berikut ini merupakan contoh penerapan Pancasila sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
a. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda
kesulitan.
b. Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu sesama
seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
c. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apapun yang kita lakukan dan seperti apapun orang yang
kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.
d. Tidak mengganggu orang lain dengan apapun yang kita lakukan dan menegur siapapun yang
mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
e. Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula karya yang kita
hasilkan sendiri.
f. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan membantu
orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

Harus di pertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan kedua
adalah dasarnya, sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai caranya, maka sila kelima Pancasila
adalah tujuan dari Ekonomi Pancasila.
Sistem ekonomi pancasila berisi aturan main kehidupan ekonomi yang mengacu pada ideologi
bangsa Indonesia, yaitu: Pancasila. Dalam sistem ekonomi pancasila, pemerintah dan masyarakat
memihak pada (kepentingan) ekonomi rakyat sehingga terwujud kemakmuran dan kesejahteraan.
Inilah sistem ekonomi kerakyatan yang demokratis dan melibatkan semua orang dalam proses
produksi serta hasilnya dinikmati oleh semua masyarakat. Secara normatif landasan idiil sistem
ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi

2
Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya
etik dan moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal
pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan,
sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan
ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi,
kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran perseorangan).

Sistem ekonomi pancasila juga disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Pasal 33
ayat 1, 2, 3, dan 4 yang isinya sebagai berikut:
1. Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Ayat 3: Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4. Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berasaskan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, sistem ekonomi pancasila ialah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasikan segala aktivitas ekonomi  dalam masyarakat baik dilakukan oleh pemerintah
maupun oleh pihak swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan. Sistem ekonomi pancasila yaitu seluruh lembaga ekonomi yang dipergunakan bangsa
Indonesia dalam mengolah dan melakukan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Setiap sistem mempunyai perbedaan yaitu dalam menjalankan prinsip sistem tersebut dan
perbedaan dalam penerapan kepemilikan.

B. Ciri-Ciri atau Karakteristik Sistem Ekonomi Pancasila yaitu:


Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 dan GBHN bab 3 B No. 14, terdapat ciri-ciri
sistem ekonomi pancasila yakni:
Pasal 33 Setelah Amandemen 2002
a. Perekonomian yang menurut asas kekeluargaan disusun sebagai usaha bersama
b. Sumber daya yang mencakup bumi dan air dan juga kekaayaan alam lainnya yang ada
didalamnya dikuasai oleh negara yang bertujuan dipakai sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat.
c. Negara menguasai cabang produksi yang penting untuk hajat hidup orang banyak
d. Perekonomian nasional diadakan dengan prinsip kebersamaan atas dasar demokrasi ekonomi,
efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian dan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
e. Ketetapan lebih lanjut tentang pelaksanaan pasal ini diselenggarakan dalam undang-undang
GBHN bab 3 B No. 14
Pembangunan ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus ikut berperan aktif dalam
aktivitas pembangunan yang atas dasar kepada demokrasi ekonomi maka pengarahan dan bimbingan
wajib diberikan untuk terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi dan membuat iklim yang sehat
untuk perkembangan dunia usaha.
Dan juga, ada lima ciri pokok pada Konsep Ekonomi Pancasila, antara lain:
 Berkembangnya koperasi
 Terdapat komitmen pemerataan
 Lahirnya kebijakan ekonomi yang nasionalis
 Perencanaan yang terpusat

3
 Dilakukan secara desentralisasi

Adapun ciri-ciri atau karakteristik sistem ekonomi pancasila yaitu:


1. Etika dan nilai agama terlibat dalam keputusan perekonomian.
2. Kebijakan ekonomi mengedepankan nilai kemanusiaan.
3. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berasas kekeluargaan.
4. Pengelolaan ekonomi dilakukan dengan pemufakatan lembaga perwakilan rakyat.
5. Cabang-cabang produksi yang penting bagi rakyat dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat.
6. Kekayaan alam di bumi Indonesia dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat.
7. Hak milik perseorangan diakui oleh negara dengan tidak bertentangan dengan kepentingan
umum.
8. Daya kreasi ekonomi masyarakat tidak merugikan kepentingan umum.
9. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Beberapa ciri sistem ekonomi yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa ekonomi pancasila
mengedepankan unsur kolektivitas dan kekeluargaan dalam pengelolaan perekonomian. Rakyat
banyak sangat diuntungkan dengan sistem demokrasi pancasila karena kekayaan dan kekuasaan
ekonomi negara dikembalikan lagi pada rakyat.
Sekali lagi, pengertian ini lebih cenderung konseptual ketimbang praktikal. Saya akan sekilas
menyebutkan apa saja kelebihan dan kekurangan ekonomi pancasila. Bagaimanapun, tidak ada
sistem perekonomian suatu negara yang sempurna. Dengan melihat kelebihannya, kita bisa
memanfaatkannya bagi kepentingan nasional dan rakyat. Dengan mengetahui kekurangannya, kita
bila mengadakan usaha-usaha untuk meminimalisir atau bahkan mencegahnya.

C. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila


Dari penjelasan diatas, secara konsep sistem ekonomi Pancasila mengutamakan unsur
kolektivitas dan kekeluargaan dalam menjalankan perekonomian. Namun, tentu saja ada kelebihan
dan kekurangan tersendiri yang terdapat di dalam sistem ekonomi ini.
1. Kelebihan Sistem Ekonomi Pancasila:
 Hak milik individual diakui oleh negara selama pemanfaatannya tidak bertentangan dengan
kepentingan umum.
 Pengelolaan perekonomian berjalan secara kolektif atau bersama-sama untuk mencapai
kemakmuran bersama.
 Perekonomian nasional diutamakan untuk kemakmuran rakyat.
 Adanya kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi selama hal tersebut tidak mengganggu
kepentingan masyarakat.
2. Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila:
 Proses pengambilan keputusan ekonomi berlangsung lambat karena harus diselaraskan dengan
kepentingan bersama.
 Perekonomian cenderung berjalan kurang efisien karena sistem ekonomi ini mengutamakan
proses demokrasi yang membutuhkan waktu.
 Adanya dominasi negara dalam pengelolaan perekonomian berpotensi meredam dan
‘membunuh’ daya kreasi dan inovasi masyarakat.

D. Contoh Penerapan Ekonomi Pancasila


1. Koperasi

4
Adanya koperasi merupakan salah satu wujud penerapan ekonomi pancasila dilihat dari
institusinya. Koperasi merupakan usaha kolektif berasaskan kekeluargaan. Pengelolaan dan
distribusi kekayaannya dikuasai oleh para anggota sehingga kesenjangan ekonomi antarindividu
bisa diminimalisir. Namun sayang, popularitas koperasi kian tenggelam, hal ini terlihat dari
banyaknya koperasi di Indonesia yang tinggal papan namanya saja.
2. BUMN
BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Adanya BUMN menunjukkan
eksistensi peran negara dalam mengelola perekonomian di berbagai bidang. Sebagian BUMN
merupakan hasil dari nasionalisasi perusahaan Belanda setelah proklamasi. Jika BUMN
mengalami privatisasi, maka bisa dilihat sebagai Indikasi berkurangnya peran negara dalam
pengelolaan perekonomian negara.
3. Serikat buruh
Serikat buruh merupakan bentuk gerakan kolektif kelas pekerja. Relasi antara pekerja dan
pemodal yang rentan eksploitasi bisa diantisipasi atau dikurangi dengan adanya serikat buruh.
Serikat buruh yang kuat memiliki posisi tawar yang kuat di mata pemilik modal. Kesenjangan
pendapatan antara buruh dan pengusaha termasuk tim manajerial perusahaan bisa dikurangi
apabila serikat buruh memiliki posisi tawar yang kuat. Ekonomi pancasila mengutamakan
kemakmuran bersama, bukan kemakmuran segelintir elit.

E. Tujuan dan Fungsi Sistem Ekonomi Pancasila


Karena sistem Ekonomi Pancasila sangat cocok untuk bangsa Indonesia, maka sistem tersebut
mempunyai tujuan  utama. Tujuan utama sistem Ekonomi Pancasila adalah sebagai berikut
a. Terbentuknya perekonomian noasional yang berbudaya, mandiri, berdaulat dan diabdikan
bagi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi rakyat indonesia.
b. Terjaminnya peningkatan pendapatan masyarakat secara adil dan merata.
c. Terpeliharanya pertumbuhan  ekonomi yang berkesinambungan.
d. Terbentuknya struktur, mekanisme, dan tatakelola perekonomian nasional yang berhasilguna
dan berdayaguna.
e. Terencananya jenis, jumlah dan cara pengadaan produk barang dan jasa.
f. Teralokasikannya produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi
masyarakat, penggantian cadangan modal dan investasi.
g. Terpelihara dan semakin meningkatnya hubungan ekonomi luar negeri.

Tujuan dan fungsi dari sistem ekonomi pancasila yaitu sebagai Dasar Negara, dan sebagai
Ideologi Negara, yaitu dijelaskan sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila juga sering disebut dengan istilah dasar falsafah (filsafat) Negara, ideologi
Negara, Staat idée dan phylosofische grondslag. Dalam pengertian ini, pancasila menagatur
pemerintahan Negara atau digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan Negara atau
digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar
Negara merupakan fungsi pokoknya. Pancasila sebagai dasar Negara berfungsi sebagai
pemersatu bengsa Indonesia, sebagai alat pemersatu kesatuan dan persatuan yang didalamnya
merumuskan cita-cita bangsa Indonesia dalam bernegara, yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraannegar atau pemerintahan. Pancasila sebgai dasar Negara dimuat dalam
Pembukuan UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi:
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa  Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan
kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

5
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar terbentuk dalam suatu susunan
Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat berdasarkan kepada: keTuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh
kebijaksanaan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Maksud dari alenia ke 4 dalam UUD 1945 adalah:
a. Membentuk pemerintahan Negara Indonesia, sebagai penyelengara keseluruhan kegiatan
Negara dalam segala aspek kelengkapannya dan akan menjalankan pemerintahan Negara dari
Negara yang baru saja di bentuk
b. Pemerintahan Negara Indonesia akan melaksanakan fungsi dan tujuan Negara Indonesia yaitu:
1) Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2) Memajukan kesejahteraan umum.
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Pancasila merupakan suatu asas yang meliputi suasana kebatinan dan cita-cita hukum.
Sebagai sumbur dari segala sumber hukum atau sebagai tertib hukum Indonesia,  maka pancasila
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Menurut Notonagoro pancasila sebagai dasar Negara
mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia
(merupakan pokok kaidah Negara yang fundamental). Oleh karena itu, pancasila merupakan
sumber dari nilai dan dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya terbentuk dengan norma-
norma hukum oleh negara. Nilai hukum yang tercantum harus berdasarkan dan dijiwai oleh nilai-
nilai etis, nilai religius, nilai kebenaran, nilai vital dan nilai materiil seperti yang terkandung dalam
Falsafah Pancasila.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum(sumber tertib
hukum) Indonesia.
b. Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar 1945.
c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar tertulis maupun tidak
tertulis).
d. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar yang mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah untuk menyelenggarakan.
e. Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi penyelenggara Negara,
pelaksana pemerintah. Pancasila merupakan alat penyatu Bangsa Indonesia. Hal ini terbukti
dari berbagai daerah dan wilayah yang terdiri dari beribu pulau dengan berbagai suku bangsa
dan berbeda adat istiadat serta bergam kebudayaan. Oleh karena itu Pancasila sebagai
penyatu dan dapat membawa keutuhan bangsa dan Negara Indonesia dari berbagai bentuk
lapisan.
2. Pancasila sebagai Ideologi Negara
Istilah ideologi berasal dari kata idea  yang berarti ‘gagasan, konsep, pengertian dasar, atau
cita-cita’,dan logos yang yang berarti ‘ilmu’. Kata idea berasal dari bahasa yunani ‘eidos’ yang
artinya bentuk. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science
of ideas), atau ajaran mengenai pengertian-pengertian dasar. Ideologi pancasila dipergunakan
sebagai pegangan atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari setiap warga Negara Indonesia. 
Dalam membentuk posisi subjek dan menghasilkan makna. Ideologi tampil sebagai stuktur
pemaknaan atau pandangan dunia untuk semua kelompok masyarakat.  Pemikiran-pemikiran,
gagasan-gagasan, harapan serta cita-cita tersebut merupakan suatu nilai yang dianggap benar
dan memliki derajat yang tertinggi dalam Negara. Ideologi mendasarkan pada hakikat sifat kodrat

6
manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Oleh karena itu, ideologi pancasila mengakui
atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak
dan kebebasan orang lain secara bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain.
F. Kebijakan Sistem Ekonomi Pancasila
Kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam sistem ekonomi pancasila bisa diawali dengan
adanya perubahan-perubahan dalam pengembangan IPTEK, bidang politik, bidang ekonomi, bidang
sosial-budaya, sebagai berikut ini:
1. Pengembangan IPTEK
Dalam upaya meningkatkan dan mewujudkan sumber daya kesejahteraan dan peningkatan
untuk  mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada hakikatnya suatu hasil kreativitas
rokhani setiap individu. Oleh karena itu, modal utama dalam membangun sebuah Negara, yaitu
kemajuan teknologi yang dilengkapi keterampilannya untuk memanfaatkan sumberdaya alam dana
`teknologi. Tetapi yang menjadi persoalan adalah kualitas dari sumber daya manusia, penawaran
tenaga kerja yang melibihi permintaan tenaga kerja, tingginya lulusan sekolah yang menganggur,
dan  tenaga kerja yang tidak terdidik.  Oleh sebab itu, ini merupakan faktor utama  dalam
membangun kebijakan sistem ekonomi pancasila.
2. Pengembangan dalam Bidang Politik
Dalam sistem politik Negara harus mendasarakan pada kekuasaan yang bersumber pada
penjelmaan hakikat manusia sebagai individu-mahluk sosial yang terjelma sebagai rakyat. Maka
kekuasaan Negara harus berdasarkan pada asal mula dari rakyat untuk rakyat.maka rakyat asal
mula dari suatu Negara. Menurut Drs. Moh.Hatta, menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas
ketuhanan Yang Maha Esa atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Tetapi berbeda untuk
saat ini, kebanyakan dari pemimpin hanyalah memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi
bukan untuk kepentingan rakyat.
3. Pembangunan dalam Bidang Ekonomi
Terwujudnya perkembangan suatau Negara adalah berawal dari rakyatnya yang mampu
mengembangkan teknonolginya. Sebagai mana telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
yang berbunyi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ekonomi kerakyatan merupakan ekonomi
yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas.
Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan
dan kesejahteraan seluruh bangsa.
4. Pengembangan dalam Bidang Sosial-Budaya
Pengembangan sosial budaya pada masa reformasi, dewasa ini mengankat nilai-nilai yang
dimiliki bangsa Indonesia  sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai Pancasila pada hakikatnya bersifat
humanistic, artinya nila-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersuber pada harkat
martabat manusia sebagai mahluk yang berbudaya. 

G. Contoh Sistem Ekonomi Pancasila yang Berkembang di Negara Indonesia:


1. Manufaktur non migas dan gas
2. Pasokan listrik, gas, dan air
3. Transportasi dan komuniaksi
4. Keuangan, real estat dan layanan bisnis
5. Bisnis mikro
6. Ekspor otomotif
7. Pekerja asing dan migran
8. Pengeluaran publik

Anda mungkin juga menyukai