Anda di halaman 1dari 6

ORGANISASI DAN HUKUM INTERNASIONAL

 Tatanan Dunia
a. Evolusi Tatanan Dunia
Sistem atau tatanan dunia dapat mencakup berbagai hal seperti fenomena –
fenomena, sistem, politik internasional, eknomi internasional, atau sebuah
tatanaan dalam dunia. Tananan dunia juga mengalamai berbagai evolusi dari
peradaban kuno hingga pada peradaban yang modern yaitu pada sekarang ini
dan tatanan dunia berveolusi di karenakan berbagai fenomena yang terjadi di
dunia dan hal ini menyebabkan perkembangan akan tatanan dunia tersebut.
Sistem atau tatanan dunia saat ini mengarah pada sebuah kesenjangan antara
negara yang maju dengan negara berkembang yang di mana keduanya
mengalami kemajuan yang cukup pesat. Perkembangan evolusi dunia juga
berkembang bersamaan dengan perkembangan dunia yang di mana meliputi
kemajuan teknologi, komunikasi, informasi dan transportasi dan akibatnya
terjadi proses globalisasi yang memengaruhi perubahan dunia sehingga
memeranguhi juga tatanan dunia.

b. Norma Dalam Tatanan Internasional


Norma dapat kita artikan sebagai sebuah guide atau petunjuk, pedoman tingkah
laku yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari
– hari. Akan norma jika di implementasi ke dalam tatanan internasional dapat
diartikan sebagai sebuah ketentuan atau aturan yang harus diikuti. Di dalam
tatanan internasional Norma dianggap sebagai suatu standar perilaku yang
berfungsi sebagai suatu standar atau Batasan untuk Tindakan para actor agar
tetap melakukan berbagai Tindakan yang sesuai dengan norma yang telah ada
dan tidak keluar dari tatanan yang sudah ada, tatanan tersebut
mempresentasikan sebagai berbagai aturan yang telah disepakati aktor tersebut.
Norma internasional pada dasarnya tidak lahir tanpa adanya pesengganan
sosial, norma aitu muncul lahir dan berkembang disebabkan karena adanya
aktor yang memunculkan norma tersebut serta tanggapan dari aktor lain yang
menyepakati atas norma tersebut.
 Organisasi Internasional
a. Tipologi Organisasi Internasional

Tipologi organisasi internasional secara dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian


yaitu pertama keanggotaan, yang dimaksudkan yaitu sebuah organisasi
setidaknya harus beranggotaan dari dua atau lebih negara yang berdaulat yang
keanggotaannya tetap tidak tertutup bagi perwakilan suatu negar seperti
Menteri pemerintah suaru negara. Yang kedua adalah tujuan organisasi,
organisasi di ciptakan dengan tujuan dan kepentingan Bersama agar dapat
mencapai tujuan dan kepentingan tersebut dan tidak ada tindakan yang dapat
mengabaikan kepentingan dan tujuan Bersama tersebut. Ketiga yaitu struktur
akan organisasi tersebut , sebuah organisassi harus memilki struktur formal
sendiri dan harus jelas dan tersusun dengan baik yang di mana struktur formal
pada umumnya terwujud dalam sebuah perjanjian yang telah di sepakati. Selain
itu ada para ahli yang melakukan pengklasifikasi organisasi internasional salah
satunya Schemers yang di beliau melakukan pengklasifikasi bahwa organisasi
internasional terbagi atas delapan yaitu organisasi internasional publik,
organisasi privat internasional, organisasi berkarakter universal, organisasi
internasional tertutup, organisasi antar pemerintah, organisasi supranasional,
organisasi fungsional, dan terakhir yaitu organisasi umum. Orgnaisasi
internasional publik yaitu sebuah organisasi yang didirikan berdasarkan pada
perjanjian antar negara dengan syarat organisasi tersebut harus dibentuk
dengan adanya sebuah perjanjian internasional dan harus memilki organ dan
dirikan berdasarkan hukum internasional. Organisasi privat internasional yang
di mana organisasi seperti ini didirikan berdasarkan hukum privat yang sudah
dalam hal ini sudah masuk dalam yurisdiksi hukum nasional yang membidangi
secara khusus masalah privat dan tunduk pada hukum nasional suatu negara.
Organisasi yang berkarakter universal, organisasi yang berkarakter universal
maksudnya organisasi ini bersifat universal atau yang menglobal yang artinya
secara pesat organisasi seperti ini menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi
dalam level internasional dan dibangun atas dasar perbedaan paradigma politik,
budaya serta perbedaan pada tahap kemajuan. Organisasi internasional
tertutup, organisasi seperti maksdunya bahwa sebuah organisasi tidak akan
menerima outsider atau anggota lain yang berada diluar komunitas atau
groupnya. Organnisasi antar pemerintah, yakni organisasi ini merupakan
organisasi yang dibentuk dari gabungan pemerintahan sebuah negara yang
terbatas dan eksekutif. Organisasi supranasional, adalah organisasi Kerjasama
baik dalam bidang legislasi, yudikasi dan eksekutif bahkan bisa saja warga
negara. Organisasi fungsional yaitu organisasi teknis yang memilki kekhususan
suatu bidang yang spesifik dari suatu organisasi. Yang terakhir yaitu organisasi
umum yang di mana seperti organisasi pada umumnya dan biasanya disebut
dengan organisasi politik.

b. Peran Dan Fungsi Organisasi Internasional

Organisasi internasional mempunyai berbagai fungsi dan peran sesuai dengan


konsep organisasinya masing – masing. Peran dan fungsi organisasi
internasional di bagi ke dalam beberapa bagian yaitu :

1. Artikulasi Dan Agresi


Yaitu organisasi internasional yang memiki fungsi dan peran sebagau sebuah
instrument bagi sebuah negara untuk proses agregasi dan artikulasi
kepentingannya dan organisasi internasional menjadi tempat berdiskusi dan
negosiasi antar negara dalam system internasional

2. Norma
Organisasi internasional merupakan aktor, forum, dan instrument yang
memilki fungsi dan peran penting dalam berbagai kegiatan yang normative
dari system politik internasional contoh menetapkan nilai non-diskriminasi

3. Rekrutmen
Organisasi internasional memiliki peran dalam merekrut partisipasi dalam
system internasional

4. Infromasi
Organisasi internasional memiliki peran untuk mencari, mengumpulkan ,
dan megolah berbagai informasi kemudian disebarkan
5. Operasional
Organisasi internasional mengeksekusi berbagai fungsi operational pada
bidangnya masing – masing

 Hukum Internasional
1. Sumber Hukum Internasional
Sumber hukum internasional di bagi menjadi 2 yaitu berdasarkan doktrin
atau ajaran dan berdasarkan sifat. Berdasarkan doktrin dapat meliputi
traktat atau perjnjian tertulis yang du buat dua negara berdaulat atau lebih
atau organisasi internasional,kedua yaitu kebiasaan yang di mana memilki
sifat tidak tertulis akan tetapi di aplikasikan pada sebuah peristiwa dalam
jangka waktu yang lama dan kebiasaan dapat di katakan hukum jika tetap
dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan meluas, ketiga keputusan
pengadilan atau badan arbitrase yang terdiri dari berisi komposisi
mahkamah, penjelasan motivasi mahkamah, dan dispositive, yang keempat
yaitu karya yuridis yang dimaksudkan yaitu sebuah karya yuridis dapat
memberikan suatu bukti hukum yang dapat dipercaya. Sedangkan
berdasarkan sifat di bagi atas 2 sumber hukum primer meliputi perjanjian
internasional, kebiasaan internasional, prinsip hukum umum. Dan sumber
hukum subsider yaitu keputusan pengadilann dan pendapat para sarjana
hubungan internasional

2. Pembuatan Hukum Internasional


Pembuatan sebuah hukum internasional pada umunya pembuatannya
berdasarkan sebuah perjanjian. Sebuah perjanjian tersebut ada lagi tahap –
tahapnya yaitu seperti perundingan yang di mana dihadiri oleh perwakilan
setiap negara untuk melakukan negosiasi akan masalah yang perlu
diselesaikan. Setalah melakukan perundingan tahap kedua yaitu
penandatanganan hasil perjanjian dari perundingan sebelumnya yang
biasanya di tanda tangani oleh pimpinan negara. Setelah itu masuk pada
sebuah tahap akhir yaitu pengasahan yang tahap in merupakan tahap
peluncuran sebuah perjanjian yang telah di sepakati sebelumnya secara
resmi dan akan di tetapkan pada saat pengesahannya.

3. Hukum Internasional VS Kedaulatan Negara


Kedaulata negara bersifat terbuka namun memiliki sebuha kapasitas demi
melakukan koordinasi dan menjaga agar tidak terjadi perpecahan internal
dalam sebuah negara namun sebuah kedaulatan negara ada kalanya
bertentangan dengan hukum internasional yang bersifat universal dan harus
dipatuhi oleh setiap aktor yang mengambil bagian dalam sebuah system
internasional tersebut. suatu negara yang berdaulat tetap saja akan tunduk
pada hukum internasional serta hukum internasional tidak boleh melanggar
atau sampai merugikan kedaulatan sebuah negara.

Daftar Referensi
 https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/viewFile/10074/8990
 https://media.neliti.com/media/publications/39020-EN-perjanjian-internasional-
yang-dibuat-oleh-organisasi-internasional.pdf
 https://menuruthukum.com/2020/03/24/sumber-hukum-internasional/
 https://www.academia.edu/16362608/Evolusi_sistem_dunia_Internasional_Perw
ujudan_Political_Community_dalam_Teori_kritis_Critical_Theory_
 https://www.academia.edu/3684610/evolusi_norma_internasional_docx
 https://www.academia.edu/29356275/KARAKTERISTIK_DAN_KLASIFIKASI
_TIPOLOGI_ORGANISASI_INTERNASIONAL_PENDAHULUAN
 https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/organisasi-internasional.html
 https://salamadian.com/pengertian-organisasi-internasional/

Anda mungkin juga menyukai