Anda di halaman 1dari 13

STUDI KASUS PERANG DAGANG ANTARA AMERIKA SERIKAT

DENGAN CHINA MENGGUNAKAN TEORI KONSTRUKTIVISME

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Teori Hubungan Internasional II

Dosen: Dr. Suwarti Sari,S.IP.,M.Si

Oleh :

Permata KusumahNingsih

6211171049

Kelas: A

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat kemurahan-
Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam paper ini saya membahas
tentang “Studi Kasus Perang Dagang antara Amerika Serikat dengan China ” tepat pada
waktunya. Paper ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas akhir Teori Hubungan Internasional II
dan juga saya mengucapkan terimakasih kepada Allah yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat mengerjakan tugas ini tepat pada waktunya, serta
Dr. Suwarti Sari, S.IP., M.Si dan Orangtua yang selalu memberikan dukungan baik materil
maupun moril.

Saya menyadari bahwa paper ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam
isi maupun sistematikanya. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan paper ini. Saya mengharapkan semoga paper ini dapat memberikan
manfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.

Cimahi, 15 Januari 2019

Penulis
PENDAHULUAN
Hubungan internasional merupakan interaksi kerjasama yang terjadi antara satu negara
dengan negara lainnya, negara merupakan salah satu aktor berlangsungnya hubungn
internasional. Dalam hubungan internasional aktor terbagi menjadi dua yaitu state dan non-
state.1 (FEBY, 2015) Negara yang memiliki penggaruh kuat untuk negara lain terlihat dari salah
satu bidangnya yaitu ekonomi, negara yang ekonominya kuat dapat mempengaruhi negara
lainnya. Negara dan ekonomi merupakan dua unusr yang tidak dapat terpisahkan, karena
bagaimana bisa negara menghidupkan masyarakatnya tanpa ekonomi. Sistem ekonomi
merupakan cara yang dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan atau menghadapi masalah
2
dalam bidang ekonomi. Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda, cara yang
berbeda untuk mengembangkan ekonomi. Salah satu kegiatan ekonomi yang sangat dikenal yaitu
perdagangan. Menurut Undang- Undang Repbulik Indonesia Nomor 7 tahun 2014 tentang
Perdagangan pasal 1 ayat 1, perdagangan adalah tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi
barang dan/atau jasa di dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan tujuan
pengalihan hak atas Barang dan/Jas untuk memperoleh imbalan atau kompensasi. 3 Perdagangan
bisa juga disebut dengan kegiatan jual beli.

Ekonomi sebagai bagian dari aktivitas negara, karena negara dapat menjalin kerjasama
perdagangan melintasi batas-batas negara dan berhubungan dengan negara dan pemerintahan
lain. Akan tetapi, setiap negara memiliki ciri khas pada kebijakan ekonomi, mata uangnya,
peraturan perpajakan atau bea cukai serta standar pada kualitas yang dapat masuk pada negara
yang akan di import. Perdagangan Internasional yakni perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk
dapat dimaksud dengan masyarakat atau perorangan ( individu dengan individu) atau individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah dengan pemerintah.

1
FEBY, D. (2015). Pengantar Illmu Hubungan Internasional . Aktor dalam Hubungan Internasional dan Perananya.
2
Ghofur, R. A. (2010). sistem ekonomi antara kebijakan dan tujuan. 73-74.

3
Mayarakat, L. S. (2014, November 03). UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan. Retrieved Desember 25,
2018, from Referensi HAM: http://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-nomor-7-tahun-2014-tentang-perdagangan
Perekonomian suatu negara dilihat dari semakin dominasi semakin tinggi pertembuhan
ekonomi negara yang bersangkutan. Perdangan internasional dapat menjadi salah satu faktor
untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara. Menurut Adam
Smith, perdagangan luar negeri membuka daerah pasar baru yang lebih ulas bagi hasil-hasil
didaam negeri. Produksi dalam negeri yang semula terbatas karena terbatasnya pasar di dalam
4
negeri sekarang bisa diperbesar lagi. Perdagangan Internasional sudah terkenal dari beberapa
puluh tahun lalu dibuktikan dengan adanya Jalur Sutra, saat ini negara di berbagai penjuru dunia
sedang giat menunjukan eksistensinya salah satunya pada bidang perdagangan. Hal tersebut
untuk menunjukan identitas dan kepentingan aktor lebih ditentukan oleh shared ideas daripada
faktor-faktor alamnya., seperti yang dunia ketahui bahwasanya negara adidaya yaitu Amerika
Serikat dan China menuju ke arah perang dagang. Negara yang dipimpin oleh Presiden Donald
Trump yaitu Amerika Serikat mengeluarkan kebijkan tentang peningkatan tarif dagang yang
bertujuan untuk menekan deficit perdagangan Amerika Serikat, sehingga menimbulkan reaksi
dari negara lainnya seperti China, Kanada, Uni Eropa maupun Indonesia. Pada saat Konferensi
Tingkat Tinggi ( KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina, 30 November hingga 1 Desember 2018,
Perang Dagangan anatara AS dan China akan menjadi sorotan Utama KTT G20 karena disela
5
KTT tersebut akan ada pertemuan antara Donald Trrumpt dan Presiden China Xi Jinping.

Perang Dagang merupakan perseteruan ekonomi yang berlangsung ketika suatu negara
memberlakukan atau meningkatkan tarif atau melakukan hambatan perdangan sebagai sebuah

4
Arifin, I., & W, G. H. Membuka Cakrawala Ekonomi. PT.Setia Purna Inves. Diakses melalui
https://books.google.co.id/books?id=YdFDu158aF4C&pg=PA69&lpg=PA69&dq=menurut+adam+smith+perdagang
an+luar+negeri+membuka+daerah+pasar+baru&source=bl&ots=Szop791vf&sig=wGgVRMXsZC76QWNHXSdPD55yt
Y&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi5ueL7rrrfAhUMRo8KHY5iD4YQ6AEwEHoECAoQAQ#v=onepage&q=menurut%20ada
m%20smith%20perdagangan%20luar%20negeri%20membuka%20daerah%20pasar%20baru&f=false

5
INDONESIA, C. (2018, November 29). Perang Dagang AS-China Jadi Sorotan Utama KTT G20. Retrieved November
25, 2018, from CNN Indonesia: https:/m.cnnindonesia.com/internasional/20181129183750-134-350202/perang-
dagang-as-china-jadi-sorotan-utama-ktt-g20
balasan terhadap hambatan perdagangan yang diterapkan oleh negare atau pihak lain. perang
dagang AS-China bermula dari kebijakan bea masuk ke produk china hampir 3000 triliun,
sedangkan menurut AS hal itu dikarenakan praktik dagang yang tidak adil termasuk subsidi dan
aturan yang mensyaratkan perusahaan asing di sektor tertentu melibatkan mitra lokal. Amerika
Serkat menjadi tujuan ekspor komoditas China. Rata-rata ekspor tiap mitra dagang AS
menyisihkan 15 hingga 20%. China akan melakukan tindak balas atas kebijakan tersebut yaitu
dengan mempersiapkan pertempuran panjang yaitu memberlakukan 5% bea masuk tambahan
pada produk AS seperti pesawat kecil, komputer dan tekstil, lalu 10% bagi produk kimia, daging,
gandum dan anggur.

PEMBAHASAN

Tindakan kedua negara tersebut tentu tidak akan terlepas dari indentitas masing-masing
negara. Amerika Serikat dengan statusnya sebagai pemegang hegemoni dan China yang sejak
dahulu terkenal sebagai negara yang memiliki perdagangan yang baik. Ilmu politik adalah ilmu
yang mempelajari politik atau kepolitikan. Politik itu sendiri menurut Peter Merkl merupakan
usaha untuk mencapai suatu tatanan sosial yang baik dan berkeadilan. Sedangkan menurut Roger
F.Soltau, Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara, lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan-tujuan itu, dan hubungan antara negara dengan warganya serta hubungan
antar negara.6 Jadi dapat disimpulkan bahwa negara kegiatan negara dalam mewujudkan
kepentingan nasionalnya akan memerlukan jalinan hubungan dengan negara lain.

Robert M. Maclver merumuskan definisi negara sebagai asosisasi yang


menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah dibawah kekuasaan
6
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik: Edisi Revisi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008. hlm 13-
17.
mereka.7 Jadi, definisi negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional dapat
disimpulkan sebagai alat untuk mengatur atau mengendalikan persoalan - persoalan masyarakat
dan menyelenggarakan penertiban melalui aturan – aturan atau kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintahan negara tersebut. Pendekatan teori konstruktivisme, dimana dalam teori tersebut
Steans berpendapat bahwa konstruktivisme mengklaim dirinya sebagai rujukan atau alat
komunikasi utama dalam memahami identitas, kepentingan, serta peran lembaga-lembaga yang
disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku. Kemudian anggapan bahwa identitas, norma,
dan budaya merupakan sesuatu yang esensial karena memiliki peran penting untuk membentuk
perilaku suatu negara dalam berinteraksi di dunia internasional.8
Pemikiran Konstruktivis yang menekankan pentingnya struktur normatif dan ideasional
sebagai pembentuk identitas sosial para aktor politik. Akan penyusun gunakan untuk memahami
mengenai perang / sengketa dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China saat ini.
Asumsi dasar paling terkenal konstruktivisme yang beranggapan bahwa manusia sebagai
pembentuk utama dunianya sendiri yaitu dunia manusia yang termasuk di dalamnya terdapat
sistem internasional, adalah hasil konstruksi sosial manusia, bukan merupakan sesuatu
yang diberikan.9 Maka perang dagang yang terjadi ini tentu tidak akan lepas dari peran manusia
khususnya aktor politik dalam usahanya mencapai dan memenuhi kepentingan nasional mereka.

Konstruktivis memiliki fokus untuk dapat memahami bagaimana struktur non - material
dapat mengkondisikan identitas aktor, yang dalam pandangan mereka sangat vital karena
identitas menginformasikan minat dan, pada gilirannya akan menjadi dasar dari sebuah negara
untuk melakukan tindakan.10 Dalam paper ini penyusun akan mencoba mengurai dan
mempelajari identitas Amerika Serikat dan Cina yang dalam perspektif konstruktivis menjadi
pendorong terkuat dalam timbulnya perang dagang.

PERANG DAGANG ANTARA AS – CHINA

7
Ibid., hlm 48-49.
8
Jill Steans, Lloyd Pettiford, dan Thomas Diez, Introduction to International Relations, Perspectives & Themes
2nd edition, Pearson & Longman, London, 2005, Bagian 7. Halaman . 181-202.
9
Max Weber, Remarks on Technology and Culture,Volume: 22, SAGE Publishing, Los Angeles, 2005., bagian 4.
Halaman. 23-38.
10
Scott Burchill et al, Theories of International Relations, Palgrave Macmillan, New York. 2005. Hlm. 110 - 136.
Dalam berita yang dirilis BBC Indonesia pada 24 september 2018. Mengenai perang
dagang Amerika Serikat dan China, dipaparkan bahwa perselisihan antara kedua negara tersebut
memasuki babak baru penerapan tarif bea masuk bagi barang - barang China telah diberlakukan
Amerika Serikat, dan merupakan yang terbesar dalam perang dagang antara dua negara adidaya
ekonomi itu. Di sisi lain BBC juga menjelaskan bahwa China diperkirakan sudah
mempersiapkan strategi mereka untuk menghadapi pertempuran panjang tersebut. Sumber dari
BBC menyatakan bahwa terlepas dari ancaman - ancaman baru bagi China yang dibuat oleh
Presiden Trump, mengalah bukanlah sebuah opsi bagi pihak China. Kantor berita Xinhua
melaporkan, dalam sebuah surat resminya China menyatakan Amerika Serikat telah
menggunakan praktik - praktik perusakan dalam perdagangan, mengintimidasi negara - negara
lain melalui langkah - langkah ekonomi yang mereka tetapkan, dan dengan jelas mengganggu
kestabilan ekonomi global. Cina menuding Amerika Serikat melancarkan serangan yang akan
memicu perang dagang terbesar dalam sejarah ekonomi.

Pada 24 september lalu, Amerika Serikat telah mulai memberlakukan tarif pada produk
China senilai US$200 miliar (dalam kurs rupiah hampir Rp. 2.950 triliun), Amerika Serikat
beralasan bahwa tindakan tersebut diambil sebagai bentuk sanksi atas apa yang mereka sebut
praktik perdagangan tidak adil yang dilakukan oleh China. Langkah terbaru ini membuat
keseluruhan impor dari China yang terkena tarif Amerika Serikat sejak Juli lalu mencapai
US$250 miliar. Ini berarti sekitar separuh dari barang China yang masuk Amerika Serikat
sekarang terkena cukai baru. Dan menurut media – media yang melakukan peliputan China
melakukan pembatalan terhadap negosiasi perdagangan lebih lanjut dengan Amerika Serikat.
China juga sudah melakukan tindakan balasan sebelumnya dengan penerapan tarif masuk
sebesar US$60 miliar (dalam kurs rupiah hampir Rp. 900 triliun) terhadap barang-barang
Amerika Serikat.
Pajak baru dari pemerintah Amerika Serikat ini berlaku untuk hampir 6.000 jenis barang
dari China, hal ini tentu menjadi fenomena penerapan pajak terbesar yang pernah diberlakukan
oleh Washington. Beberapa produk yang dikenakan cukai ini antara lain tas tangan, beras dan
tekstil. Sementara barang seperti jam tangan pintar dan kursi ukuran tinggi tidak termasuk.
Perusahaan - perusahaan Amerika Serikat yang mengimpor produk - produk China tersebut,
harus membayar tambahan 10% pajak. Sementara itu, mulai 2019 nanti, pajak tersebut akan naik
menjadi 25%, kecuali kedua negara mencapai sebuah kesepakatan baru terkait hal ini.

Di sisi lain, China memberlakukan 5% bea masuk tambahan pada produk Amerika
Serikat seperti pesawat kecil, komputer dan tekstil, juga tambahan 10% bagi produk kimia,
daging, gandum dan anggur. Bila dikalkulasi secara total, tahun ini Amerika Serikat telah
memberlakukan tiga putaran tarif baru pada produk - produk Cina, dengan total barang senilai
US$250 juta. Amerika Serikat mengenakan tarif 25% pada impor senilai US$50 miliar dari
China dalam dua putaran. Putaran pertama, pada Juli, Gedung Putih memberlakukan tambahan
cukai atas produk China senilai US$34 miliar. Kemudian di putaran kedua, pada agustus, tensi
sengketa dagang ini makin panas ketika Amerika Serikat menerapkan pajak sebesar 25% bagi
berbagai produk China senilai US$16 miliar.

Pemerintahan China melancarkan serangan balasan tidak lama setelahnya. Sebagai reaksi
terhadap dua putaran pengenaan cukai baru AS, Cina memberlakukan bea atas produk Amerika
Serikat yang selurhnya bernilai US$50 miliar, yang selama ini menyasar sektor - sektor kunci
salah satunya adalah produk pertanian.Ada anggapan berkembang bahwa China telah melakukan
kecurangan dalam perdagangan internasional, bukan saja terhadap Amerika Serikat, tetapi juga
terhadap mitra dagang lainnya. Karenanya, meskipun tidak semua setuju dengan strategi Trump,
kebijakan keras Trump memberi kepercayaan diri kepada negara lain untuk lebih lantang
menyampaikan keluhan mereka. Kamar Dagang Eropa di China, misalnya, telah mengatakan
bahwa akar penyebab perang dagang China dan Amerika Serikat adalah pasar China tidak
sepenuhnya terbuka bagi perdagangan.
Di China, kritik - kritik internasional itu ditanggapi dengan peningkatan sentimen
terhadap para kaum nasionalisme, kata seorang pebisnis dan akademisi China yang menjadi
narasumber. Ada anggapan bahwa Amerika Serikat khawatir pada kebangkitan China, dan
menggunakan perang dagang sebagai upaya untuk menghadang kebangkitan tersebut. Bagi
Negara China, mundur bukan merupakan pilihan mereka bersiap untuk sebuah pertempuran yang
panjang. Presiden Donald Trump mengatakan dia ingin menghentikan transfer teknologi dan
kekayaan intelektual Amerika ke China yang dianggap olehnya telah berlangsung secara tidak
adil. Kebijakan ini diambil juga dengan tujuan untuk dapat melindungi lapangan kerja di
Amerika Serikat.

Bea masuk, secara teori, akan membuat produk buatan AS lebih murah daripada yang
diimpor, sehingga mendorong konsumen untuk membeli barang buatan Amerika. Imbasnya, hal
ini akan meningkatkan produksi dalam negeri yang pada akhirnya mendukung perekonomian
nasional. Tetapi banyak perusahaan Amerika Serikat dan kelompok industry yang telah memberi
kesaksian kepada Kantor Perwakilan Dagang AS bahwa bisnis mereka justru mengalami
kerugian pasca ditetapkannya kebijakan tersebut. Sudah muncul tanda-tanda bahwa sejumlah
perusahaan terkena dampaknya, dan IMF telah memperingatkan eskalasi besar di bidang
ekonomi ini akan memukul pertumbuhan global. Kebijakan tarif Trump merupakan bagian dari
agenda perdagangan proteksionisnya sejak menjabat, yang bertentangan dengan sistem
perdagangan bebas global yang sudah diberlakukan selama puluhan tahun.

Presiden Donald Trump pada medio September 2018 telah mengatakan bahwa mereka
akan bisa mengenakan pajak atas barang lain senilai US$267 miliar dalam waktu singkat yang
berarti pajak baru terhadap hampir semua produk ekspor China. Tidak jelas bagaimana China
dapat membalas secara sepadan skala tarif yang ditetapkan oleh Amerika Serikat dalam jangka
panjang. Impor Amerika Serikat ke China jauh lebih banyak dibanding ekspor mereka ke negeri
itu, hal ini membuat peluang China untuk membalas tindakan Amerika Serikat melalui
perdagangan bisa dianggap sulit.
Di sisi lain, sebagian pakar ekonomi meyakini, bahwa China justru akan bisa menjadi
lebih kreatif ketika mereka berada dalam posisi memberikan perlawanan. Hal itu bisa membuat
perusahaan - perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi di China akan mengalami kesulitan
atau memaksakan turunnya nilai mata uang dolar untuk meningkatkan ekspor. Belum lama ini
Trump menuduh China melakukan hal itu. Namun Cihna membantah hal tersebut melalui
Perdana Menteri mereka Li Keqiang yang menyatakan bahwa pihak Cihna tidak akan pernah
mendorong ekspor dengan mendevaluasi mata uangnya.

PANDANGAN KONSTRUKTIVISME

Konstruktivisme hadir dengan ketertarikan utamanya pada bagaimana obyek dan praktik
kehidupan sosial dikonstruksi dan terutama obyek dan praktik yang dianggap oleh peneliti dan
masyarakat sebagai hal yang alamiah (given). Bagi konstruktivis politik internasional adalah
hasil dari konstruksi sosial atau proses interaksi dari agen dan struktur, dimana lingkungan sosial
politik dan manusia saling berinteraksi untuk menghasilkan perubahan - perubahan dalam
struktur sosial maupun poltik.11 Sesuai dengan pandangan diatas tindakan Amerika Serikat
dengan menetapkan kebijakan ekonomi yang bisa dianggap kebijakan yang keras terhadap
negara lain merupakan cara mereka untuk merubah struktur sosial dan politik yang ada saat ini
dimana kebangkitan ekonomi yang dialami Cina tentu menjadi sebuah ancaman bagi mereka
yang pada saat ini menjadi negara pemegang hak hegemoni.

Para ahli teori konstruktivis yang meyakini bahwa identitas aktor adalah sebuah hal yang
karena dapat menginformasikan minat dan menjadi dasar dari pembuatan kebijakan dari sebuah
negara. Hal - hal yang bersifat non material atau ideasional dan norma yang saling dibagi dalam
pergaulan internasional menjadi landasan bagi tindakan aktor. 12 Menurut penulis sangat relevan
dengan perang dagang antara Amerika serikat karena tidak dapat dipungkiri kedua negara
tersebut bertindak sesuai dengan identitas mereka sebagai negara yang memiliki sejarah panjang
dalam hal dominasi, baik dominasi dalam bidang sosial, politik, maupun ekonomi.

11 Yulius P. Hermawan. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional Aktor, Isu dan Metodologi. Graha Ilmu,
Yogyakarta. 2007. Hlm. 28.
12
Scott Burchill et al, Op cit. Hlm. 110 - 136.
Konstruktivisme menolak asumsi kaum positivis yang tidak memandang penting agen di
dalam realitas politik. Positivis dianggap terlalu menekankan perilaku atau kepentingan dan
menyingkirkan identitas. Sebaliknya bagi konstruktivis, percaya bahwa keduanya saling terkait
dengan erat. Kedua, Konstruktivis menolak logika konsekuensi (logic of consequences) dan
menekankan logika kepantasan (logic of appropriateness). Konstruktivis meyakini bahwa pilihan
tindakan aktor tidak selalu didasarkan atas logika konsekuensi yang menekankan perhitungan
matematis atas kepentingan yang bersifat materi. Pertimbangan kepantasan dalam mengambil
keputusan untuk bertindak merupakan pengaruh utama terhadap aktor.13 Dari asumsi tersebut
penyusun merasa bahwa kebijakan Amerika Serikat yang dipelopori oleh Donald Trump
merupakan kebijakan yang mewakili pandangan positivis yang menolak konsekuensi dan
kepantasan. Trump seakan tidak peduli dengan akibat yang akan ditimbulkan dari kebijakan
sepihaknya tersebut. Namun secara konstruktivis kebijakan Trump bisa dianggap sejalan dengan
pula dengan logika kepantasan konstruktivis.

Tujuan dari perekonomian bagi Konstruktivis bisa dibilang tidak terletak pada
kepentingan nasional semata karena para ahli konstruktivis meyakini bahwa kepentingan
nasional akan selalu dapat berubah sejalan dengan berubahnya identitas negara, yang terjadi
karena interaksi antar negara maupun perubahan di dalam sistem pemerintahan atau politik
negara tersebut.14 faktor karakteristik dari pemimpin negara juga tentunya akan memiliki
pengaruh besar terhadap setiap kebijakan yang mereka ambil. Teori Konstruktivis yang memiliki
gagasan bahwa negara dapat membentuk lebih dari satu sistem yang mampu membentuk
masyarakat.15 Bagi penulis adalah benar adanya karena mau tidak mau perang dagang yang
terjadi antara Amerika Serikat dan Cina sedikit banyak akan mempengaruhi masyarakat luas.

13
Ibid.
14
Ibid.
15
Ibid.
PENUTUP

Perang dagang antara Amerika Serikat dengan China dalam perspektif konstruktivisme
adalah sebuah bentuk konflik yang lahir dari identitas kedua negara tersebut. Fakta bahwa
Amerika Serikat adalah negara pemegang Hak hegemoni dan saat ini dipimpin oleh seseorang
yang bisa dibilang keras pendirian dan memiiki latar belakang bisnis yang bisa dibilang sukses
menjadi salah satu faktor kuat mengapa mereka bisa dengan sepihak mengambil keputusan
tersebut.

Tindakan Cina yang melakukan perlawanan bisa dibilang adalah sebuah reaksi wajar
untuk mempertahankan sumber daya mereka miliki yang salah satunya didapat dari perdagangan.
Memang akan menjadi hal yang sulit bagi Cina untuk melawan kebijakan Amerika Serikat
tersebut. Namun, kegigihan mereka dalam memperjuangkan hak dagang yang mereka miliki bagi
penyusun adalah cerminan dari identitas mereka sebagai bangsa yang dulunya menjadi kerajaan
terkuat dikawasan asia bahkan dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, I., & W, G. H. Membuka Cakrawala Ekonomi. PT.Setia Purna Inves. Diakses melalui
https://books.google.co.id/books?id=YdFDu158aF4C&pg=PA69&lpg=PA69&dq=menurut+adam+smith+
perdagangan+luar+negeri+membuka+daerah+pasar+baru&source=bl&ots=Szop791vf&sig=wGgVRMXsZ
C76QWNHXSdPD55ytY&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi5ueL7rrrfAhUMRo8KHY5iD4YQ6AEwEHoECAoQAQ#
v=onepage&q=menurut%20adam%20smith%20perdagangan%20luar%20negeri%20membuka%20daera
h%20pasar%20baru&f=false

FEBY, D. (2015). Pengantar Illmu Hubungan Internasiona . Aktor dalam Hubungan


Internasional dan Perananya .

Ghofur, R. A. (2010). sistem ekonomi antara kebijakan dan tujuan. 73-74.

INDONESIA, C. (2018, November 29). Perang Dagang AS-China Jadi Sorotan Utama KTT
G20. Diakses November 25, 2018, CNN Indonesia:
https:/m.cnnindonesia.com/internasional/20181129183750-134-350202/perang-dagang-as-china-
jadi-sorotan-utama-ktt-g20

Mayarakat, L. S. (2014, November 03). UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan.


Retrieved Desember 25, 2018, from Referensi HAM: http://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-
nomor-7-tahun-2014-tentang-perdagangan

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik: Edisi Revisi, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2008. hlm 13-17.

Jill Steans, Lloyd Pettiford, dan Thomas Diez, Introduction to International Relations,
Perspectives & Themes 2nd edition, Pearson & Longman, London, 2005, Bagian 7. Halaman .
181-202.
Max Weber, Remarks on Technology and Culture,Volume: 22, SAGE Publishing, Los Angeles,
2005., bagian 4. Hlm. 23-38.
Scott Burchill et al, Theories of International Relations, Palgrave Macmillan, New York. 2005.
Hlm. 110 - 136.
Yulius P. Hermawan. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional Aktor, Isu dan
Metodologi. Graha Ilmu, Yogyakarta. 2007. Hlm. 28.

Anda mungkin juga menyukai