Anda di halaman 1dari 6

SYSTEM INTERNATIONAL

 Sejarah Sistem Internasional


A. Sistem Internasional Sebelum Abad XVII

Sistem internasional berawal dari masa yunani kuno yang memiliki konsep city
state pada tahap ini merupakan awal mula terbentuk sebuah sistem internasional.
Karena konsep city state ada beberapa city state yang menjalin kerja sama
dibanding berperang pada waktu itu. Mereka menyusun suatu masyarakat dengan
pola umum yang sama dan saling mengadakan kontak. city states memiliki
persamaan kepentingan baik bersifat ekonomis maupun strategis, sehingga mereka
menggabungkan diri dengan hubungan yang agak longgar. Gabungan city states ini
akhirnya merupakan pelopor bentuk sistem internasional.

B. Lahirnya Konsep Negara Bangsa

Konsep negara-bangsa lahir dari suatu perjanjian antara rakyat dengan


pemerintah yang memilki batasan geografis yang tidak jelas. Konsep negara-bangsa
mewakili rakyat dan memberikan sebuah perasaan atau pandangan terhadap
rakyat bahwa mereka merupakan sebuah kesatuan. Dalam konsep negara-bangsa
ini mengakomodasikan harapan dan asipirasi dari rakyat yang memberikan sebuah
kesetiaan bagi sebuah negara. Rakyat rela berkorban demi sebuah konstruksi
abtrak yang disebut negara-bangsa. Banyak bangsa tanpa negara yang dapat
menanamkan komitmen terhadap ide – ide yang abstrak. Akan tetapi sistem ini
digabungkan dalam negara yang formal dengan yuridiksi yang sah dan hukum –
hukum mengenai kewarganegaraan, mereka tidak dapat dikategorikan menjadi
satu yang sama . Konsep seperti ini lahir antara 2 kubu yang saling membentuk dan
memilki tujuan bersama yang saling mengutungkan .
C. Sistem Internasional Pada Abad XVII-XIX

Pada abad 17 – 19 sistem internasional berkembang bersamaan dengan lahirnya


sebuah konsep renaissance . Renaissance merupakan pemahan yang bertolak
belakang dengan konsep dark age yang dimana konsep renaissance memilki
keyakinan bahwa manusia memilki akal dan pikiran yang dimana manusia tersebut
dapat menentukan apa yang baik dan buruk bagi hidupnya sendiri. akibat konsep
ini terjadilah evolusi masyarakat yang menentang gereja dan menyebabkan perang
30 tahun antara gereja dan penganut konsep renaissance. Perang ini berakhir dari
1618 – 1648 dengan perjanjian westphalia yang sekaligus mengubah tatanan serta
sistem internasional. Berakhirnya perang ini memunculkan beberapa entitas politik
baru yang menjadi landasan lahirnya sebuah konsep sistem negara modern. Pada
abad 17 ini interaksi internasional hanya terjadi pada wilayah di eropa saja seuai
dengan isi perjanjian westphalia, pada abad ke ini negara – negara di eropa
memiliki tanah jajahan yang dimana memberi keuntungan bagi negara – negara di
eropa yang menjadi penjajah dibanding negara yang dijajah hal ini berlangsung
hingga pada akhir abad 18 dan 19 dengan adanya kemerdekaan terhadap negara
yang dijajah berakhirllah kolonialisme ini dan menciptakan sebuah sistem
internasional baru yang lebih mengandalkan kerja sama dan terus berkembang

D. Sistem Internasional Pada Abad XX-XXI

Pada abad 20 dan 21 dapat kita lihat bahwa terjadi perkembangan yang sangat
pesat dari masa yunani kuno hingga pada saat ini yaitu era modern. Namun kali ini
kita akan lebih memfokuskan kepada perkembangan sistem internasional yang
terjadi di era modern yang dimana kita akan lebih mengamati dan mengindetifikasi
peristiwa apa saja yang terjadi dan menjadi patokan dari perkembangan sistem
international pada era modern. Peristiwa yang terjadi pada era modern ini
merupakan peristiwa – peristiwa yang melenceng dari konteks konflik antar negara
seperti biasanya tapi peristiwa ini yang menjadi pusat dari perkembangan sistem
internasional tersebut. Beberapa peristiwa yang sangat berpengaruh pada
perkembangan sistem internasional pada era modern yaitu peristiwa 11 september
yang dimana kelompok non-state actor yaitu terrorisme menyandera pesawat dan
menabrakannya ke gedung wtc new york, hal ini menjadi sebuah peristiwa penting
bagi dunia internasional pada masa itu mengapa, karena sekalipun telah
berkembangnya sistem international sampai pada era yang sekarang ini yaitu era
modern tetapi masih terdapat kegagalan tersebut contohnya negara amerika yang
gagal dalam menaggulangi peristiwa ini yang menjadi tanda bahwa sistem
international pada era modern masih memilki celah. Sekalipun memilki celah hal
ini juga menandakan bahwa sistem internasional dapat berkembang menjadi lebih
baik lagi dengan berkembangnya nasionalisme setiap negara mampu untuk
menjalin kerja sama dan mewujudkan sebuah sistem internasional yang sempurna.

 Pandangan Tentang Sistem Internasional

A. Menurut Liberalisme

Dalam sistem international liberalisme memandanga bahwa manusia merupakan


makhluk hidup yang jika manusia menjalin sebuah kerja sama itu akan
menguntungkan dalam mencapai sebuah tujuan, liberalisme memandang bahwa
manusia dan negara itu sama persis. Liberalisme meyakini bahwa sistem
internasional memilki sifat yang anarkis yaitu semua negara mempunyai
kedudukan yang setara akan tetapi mereka menganggap bahwa adanya sebuah
organisasi internasional akan menciptakan perdamian yang berlangsung jangka
panjang dan karena adanya organisasi internasional maka akan tercipta sebuah
sistem internasional yang dapat mengontrol dan mengatur negara – negara dalam
menjalin kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Karena menurut liberalisme
setiap aktor memilki ketergantungannya masing - masing dan tujuan yang tidak
bisa dicapai sendiri oleh karena itu kerja sama menjadi satu – satunya cara agar
setiap negara dapat mencapai tujuannya dan dapat menjaga perdamaian.

B. Menurut Realisme
Pandangan realisme terhadap sistem international merupakan sistem yang bersifat
anarki internasional yang dimana memeberi sebuah padangan bahwa negara
merupakan aktor utama dan tidak ada aktor atau otoriats yang lebih tinggi dari
negara tersebut akibatnya setiap negara memilki kebebasan bekompetisi untuk
memenuhi tujuan negaranya masing – masing oleh karena itu setiap negara hanya
bergantung pada dirinya sendiri dan bukan negara lain untuk memenuhi dan
mencapai tujuan negaranya masing – masing yang sudah mereka terapkan.
Realisme juga memandang bahwa sistem internasional selain bersifat anarki sistem
internasional juga bersifat konfliktual, perang dan kompetitif. Mengapa bersifat
konfliktual, perang, kompetitif karena kegiatan yang dilakukan dapat
digambarkan sebagai sebuah colosseum yang dimana setiap negara saling
mempertahankan, memperebutkan kekuasaan juga berkompetisi dalam hal ini
meningkatkan power yaitu kekuatan finansial dan kekuatan militer demi
kelangsungan hidup negaranya.

C. Menurut Marxisme

Menurut pandangan marxisme sistem internasional merupakan sistem kapitalis


yang selalu mengejar akumulasi modal. menurut kaum marxisme kapitalis yang
ada saat ini merupakan sistem kapitalis yang hanya menguntungkan satu pihak saja
yaitu pihak kapitalis atau pihak yang memiliki modal , kaum marxisme
mengaharapkan bahwa satu saat akan ada revolusi politik yang mengubah sistem
kapitalis menjadi sistem sosialis. Dalam sistem internasional menurut marxisme
juga membawa pengaruh yang besar dalam perekonomian dunia, dimana
kesetaraan dan kebebasan setiap elemen dalam masyarakat dijunjung tinggi.
Maxisme memilki asumsi bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang
memiliki sifat materialistis maksudnya bahwa pada dasarnya manusia lebih
berfokus pada perekonomian namun manusia menghiraukan bagaimana
menciptakan alat – alat yang dapat mendukung perekonomian itu sendiria. Dari
dalam asumsi seperti ini marxisme melihat bahwa perekonomian menimbulkan
sebuah kesenjangan dalam masyarakat yang di sebabkan oleh sistem kapitalis
dalam perekonomian dunia. dapat disimpulkan bahwa marxisme merupakan
pandangan yang memandang sistem internasional dalam segi atau aspe
perekonomia yang didalamnya mencakup sistem yang berlaku sampai pada
perbedaan kelas sosial dalam masyarakat yaitu kelas yang memilki modal dan kelas
yang tidak memilki modal.

Daftar Pustaka

 http://nadiashabrina-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-89514-SOH101-
DINAMIKA%20HUBUNGAN%20INTERNASIONAL%20SEBELUM
%20DAN%20SELAMA%20ERA%20MODERN%20(week8).html
 http://staffnew.uny.ac.id/upload/132306803/pendidikan/Materi+Ajar+SPHI+
(SINGKAT).pdf
 http://deviapriyanti158.blogspot.com/2012/03/nation-state-dan-kepentingan-
nasional.html
 http://ronapea-fisip16.web.unair.ac.id/artikel_detail-173140-JURNAL%20SOH
%20101-Studi%20Hubungan%20Internasional%20:%20Pandangan
%20Realisme%20dan%20Neorealisme.html
 http://pshafira-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-96767-Teori%20Hubungan
%20Internasional-Pandangan%20Cerah%20Perspektif%20Liberalisme.html
 http://achmad-romadon-mubarok-fisip15.web.unair.ac.id/artikel_detail-147569-
SOH101Pengantar%20Ilmu%20Hubungan%20Internasional-Dinamika
%20Hubungan%20Internasional%20Pada%20Abad%20ke20%20dan
%2021.html
 http://nadiashabrina-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-89514-SOH101-
DINAMIKA%20HUBUNGAN%20INTERNASIONAL%20SEBELUM
%20DAN%20SELAMA%20ERA%20MODERN%20(week8).html
 http://viorandafelani.blogspot.com/2011/05/teori-hubungan-internasional-
marxisme.html

Anda mungkin juga menyukai