Anda di halaman 1dari 1

Hukum bertujuan untuk mengatur kelangsungan keseimbangan dalam perhubungan antara

anggota masyarakat.1 Masyarakat sendiri tidak hanya terdiri dari masyarakat sebuah kota atau
sebuah negara, tetapi juga terdapat masyarakat internasional. Hukum internasional menjadi
penting karena diperlukan untuk mengatur keseimbangan hubungan masyarakat internasional,
terutama dengan adanya globalisasi yang menyebabkan hilangnya batas-batas antar negara dan
memperbanyak interaksi dalam skala internasional.

Subjek-subjek hukum internasional sendiri terdiri atas negara yang berdaulat dan merdeka (bukan
koloni), gabungan negara-negara, Vatikan, organisasi-organisasi internasional, dan manusia
pribadi.2 Mereka merupakan aktor yang melakukan interaksi dalam skala internasional, karenanya
diperlukan hukum internasional untuk mengatur interaksi antar subjek-subjek tersebut.

Hukum internasional juga penting karena memiliki tujuan yang krusial, yaitu memelihara
perdamaian dan keamanan internasional, memajukan kepentingan umum bagi warga masyarakat
internasional dan mengembangkan kesejahteraan umum umat manusia, mengembangkan
hubungan-hubungan bersahabat dan kerjasama di segala bidang antar bangsa, mengembangkan
penghormatan atas hak-hak dan kebebasan asasi manusia dan penghormatan “rule of law” dan
keadilan, dan menyelenggarakan tata kehidupan masyarakat internasional yang sedemikian rupa
sehingga memberikan kemungkinan bagi umat manusia untuk menyempurnakan kepribadiannya
dan memajukan derajat kehidupannya di segala bidang, sebagai bangsa yang beradab dan
berbudaya.3

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tanpa adanya hukum internasional, tidak ada yang
mengatur hubungan antara aktor interaksi internasional dan dapat terjadi kekacauan saat
berlangsungnya interaksi antar subjek ini karena ketidaktersediaannya aturan tertentu. Dan tanpa
hukum internasional, bisa saja hak-hak dan kebebasan asasi manusia dikesampingkan oleh aktor-
aktor internasional. Hukum internasional menjamin keselarasan interaksi aktor-aktor internasional
dan menjamin terlindunginya hak-hak dan kebebasan asasi manusia.

1
Drs. C.S.T. Kansil, S.H., 1986, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm. 40.
2
Ibid., hlm. 463.
3
Sam Suhaedi Admawiria, 1968, Pengantar Hukum Internasional, Alumni, Bandung, hlm. 12.

Anda mungkin juga menyukai