A. contoh implementasi/penerapan Pancasila sila 1-5
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa Implementasi sila ini dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari,seperti dalam praktik beragama. Warga Indonesia memiliki kebebasan untuk beragama sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Negara juga memberikan dukungan dan melindungi hak untuk beribadah, membangun rumah ibadah, dan menjalankan agama dengan damai. 2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Implementasi sila ini tercermin dalam sikap dan tindakan kita terhadap sesama manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, ini berarti menghormati hak asasi manusia, mencegah diskriminasi, dan memerangi segala bentuk ketidakadilan sosial. Contohnya adalah dukungan terhadap hak-hak perempuan, hak anak-anak, dan upaya mengentaskan kemiskinan. 3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia Sila ini mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keragaman. Implementasinya bisa ditemui dalam semangat gotong royong dan toleransi antar-etnis, agama, dan budaya. Contohnya adalah saat berbagai kelompok masyarakat bekerja bersama dalam kegiatan sosial atau kegiatan gotong royong untuk membangun lingkungan yang lebih baik. 4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Ini berarti menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahan. Implementasinya adalah dalam pemilihan umum, di mana warga memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka. Selain itu, ini juga mencakup keterbukaan dan akuntabilitas pemerintah kepada rakyat. 5. Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila ini mendorong pemerataan dan keadilan dalam distribusi sumber daya dan kesempatan. Implementasinya dapat ditemukan dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial melalui program-program seperti pemberian bantuan sosial, pemenuhan hak pendidikan, dan perbaikan akses layanan kesehatan. B. peluang, tantangan, strategi penerapan Pancasila : 1. Peluang Penerapan Pancasila: a. Identitas Nasional: Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar Indonesia dan menjadi landasan identitas nasional. Ini memberikan peluang untuk memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan di antara beragam kelompok etnis, agama, dan budaya di Indonesia. b. Kerjasama Internasional: Pancasila mengandung nilai-nilai perdamaian, kerjasama, dan non-agresi. Hal ini dapat meningkatkan citra positif Indonesia di dunia internasional dan mempromosikan diplomasi yang damai. c. Pembangunan Sosial dan Ekonomi: Penerapan prinsip keadilan sosial dalam Pancasila dapat mendorong pembangunan sosial yang lebih merata dan distribusi ekonomi yang lebih adil.
2. Tantangan Penerapan Pancasila:
a. Korupsi dan Ketidakadilan: Korupsi masih menjadi masalah besar di Indonesia dan menjadi tantangan dalam mewujudkan keadilan sosial. Tantangan ini menghalangi penerapan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan keadilan. b. Ketidaksetaraan: Ketidaksetaraan ekonomi dan akses terhadap layanan sosial masih menjadi masalah. Mengatasi ketidaksetaraan ini memerlukan upaya nyata dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. c. Toleransi dan Kepemimpinan: Memastikan toleransi antar-etnis, agama, dan budaya serta kepemimpinan yang adil dan bijaksana merupakan tantangan. Terkadang, ada ketegangan sosial dan perbedaan pandangan yang perlu dikelola.
3. Strategi Penerapan Pancasila:
a. Pendidikan Nilai: Mendorong pendidikan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini untuk membangun pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai dasar negara b. Reformasi Hukum dan Pemerintahan: Meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum untuk mengatasi korupsi dan ketidakadilan. c. Pemberdayaan Ekonomi: Meningkatkan akses ekonomi bagi semua lapisan masyarakat melalui kebijakan yang mendukung usaha kecil dan menengah serta mengurangi kesenjangan ekonomi. d. Promosi Toleransi dan Dialog Antar-Kelompok: Memfasilitasi dialog antar-etnis, agama, dan budaya untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi yang lebih baik. e. Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan dan pengawasan pemerintah untuk memastikan penerapan nilai-nilai Pancasila yang lebih efektif.
C. contoh implementasi/penerapan Pancasila dalam bidang politik :
1. Demokrasi Pancasila: Pancasila mendorong sistem demokrasi yang berlandaskan pada prinsip musyawarah dan mufakat. Pemilihan umum, pemilihan kepala daerah, dan partisipasi rakyat dalam proses politik merupakan penerapan konkret dari nilai-nilai demokrasi Pancasila. 2. Kepemimpinan Yang Bijaksana: Salah satu nilai Pancasila adalah "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Ini mengimplikasikan bahwa pemimpin politik harus bertindak dengan kebijaksanaan untuk memastikan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Pemimpin diharapkan untuk memprioritaskan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan. 3. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Nilai-nilai Pancasila mencakup penghormatan terhadap hak asasi manusia. Dalam bidang politik, ini berarti pemerintah harus melindungi hak-hak dasar warga negara, termasuk hak atas kebebasan berpendapat, berserikat, dan beragama. 4. Kerukunan Sosial dan Toleransi: Pancasila menekankan pentingnya kerukunan sosial dan toleransi antar-etnis, agama, dan budaya. Dalam politik, ini tercermin dalam upaya pemerintah untuk mendorong dialog antar-kelompok, mencegah konflik, dan memastikan bahwa kebijakan tidak mendiskriminasi kelompok tertentu. 5. Negara Hukum: Pancasila mendukung prinsip negara hukum di mana semua warga negara, termasuk pejabat publik, tunduk pada hukum. Ini berarti bahwa tindakan pemerintah harus sesuai dengan hukum dan terbuka untuk pengawasan publik. 6. Kerja Sama Internasional: Indonesia menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam hubungan internasional dengan menjunjung tinggi perdamaian, kerjasama, dan non-agresi. Diplomasi Pancasila mencerminkan prinsip-prinsip dasar dalam hubungan luar negeri. 7. Pengawasan Publik: Masyarakat memiliki peran penting dalam mengawasi tindakan pemerintah. Mekanisme seperti parlemen, media independen, dan LSM digunakan untuk memastikan akuntabilitas pemerintah dan pemenuhan nilai-nilai Pancasila. 8. Pembangunan Berkelanjutan: Pancasila mendorong pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan kepentingan generasi masa depan. Ini tercermin dalam kebijakan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
D. nilai-nilai yang bisa diteledani dari pancasila, perumusan pancasila :
E. perbedaan ideologi pancasila dengan liberalisme :
ideologi Pancasila adalah suatu pandangan hidup atau sistem nilai dasar yang menjadi landasan bagi negara dan seluruh bangsa Indonesia. Liberalisme adalah sebuah pandangan filsafat politik dan moral yang didasarkan pada kebebasan, persetujuan dari yang diperintah dan persamaan di hadapan hukum.
F. peran pancasila sebagai ideologi bangsa
sebagai pemersatu, yang dapat dipahami melalui upaya berbagai sosialisasi bidang ideologi. 1. Dasar Negara 2. Pengikat bangsa. 3. Landasan moral. 4. Kedamaian dan stabilitas. 5. Demokrasi dan partisipasi. 6. Keadilan Sosial. 7. Keterbukaan dan akuntabilitas. 8. Pengaruh internasional
G. perumus pancasila : Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno
H. hasil sidang BPUPKI :
1. Sidang Pertama (29 Mei - 1 juni ) : a. panitia sembilan b. penyampaian ideologi dari 3 tokoh c. Keputusan nama dasar negara “Pancasila”
2. Sidang kedua ( 10 - 17 Juli ) :
a. pembentukan PPKI b. Penyusunan UUD c. Konsep negara NKRI d. Pembentukan pemerintahan sementara. I. hasil sidang panitia 9 : 1. Pengesahan pancasila sebagai dasar negara. 2. Piagam Jakarta. 3. Prinsip kedaulatan rakyat 4. Kewarganegaraan. 5. Hak asasi manusia 6. Prinsip negara kesatuan. 7. prinsip keadilan sosial.
J. dampak kemajuan teknologi dan sikap kita mengahadapinya :
A. Dampak Kemajuan Teknologi: 1. Kemudahan akses informasi. 2. Kemajuan dalam komunikasi 3. Efisiensi dan produktivitas. 4. Pengembangan medis. 5. Dampak pada lingkungan. B. Sikap menghadapi kemajuan teknologi : 1. Pendidikan dan kesadaran 2. Adopsi teknologi yang bijak. 3. Kemampuan beradaptasi. 4. Etika digital. 5. Perlindungan privasi. 6. Kesadaran lingkungan.
K. pengertian nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis :
1. nilai dasar adalah nilai-nilai dari Pancasila yang tidak terbantahkan. 2. Kemudian nilai instrumental adalah nilai norma sosial dan hukum yang terkristalisasi dalam peraturan lembaga negara. 3. Terakhir, nilai praksis adalah nilai yang dikerjakan secara langsung oleh warga masyarakat