Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BAHASA INDONESIA

Resume ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia


Dosen Pembimbing : Ibu Ifah Khadijah M.Pd

Nama : ADE ZIDHAN


NIM : 21030802171024

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2017
SISTEM KESEHATAN DAN PENDIDIKAN DI PANTI ASUHAN AL – HAYAT
Panti Asuhan merupakan lembaga yang bergerak dibidang sosial untuk membantu anak-
anak yang sudah tidak memiliki orang tua dan anak-anak yang di dalam kehidupan ekonomi
keluarganya kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terlebih dalam hal
kesehatan dan pendidikan. Kalangan masyarakat yang kurang mampu, mengalami kesulitan
dalam hal pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan, sehingga kebutuhan kesehatan dan
pendidikan pun kurang terpenuhi.
Sistem pendidikan adalah strategi atau metode yang digunakan dalam proses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi
didalam dirinya. Sistem kesehatan adalah semua kegiatan yang tujuan utamanya untuk
meningkatkan, mengembalikan dan memelihara kesehatan
Anak-anak yang hidup dalam panti asuhan adalah anak-anak yang berada pada situasi sebagai
berikut :
-Keluarga anak tidak memberikan pengasuhan yang memadai sekalipun dengan dukungan yang
sesuai, mengabaikan, atau melepaskan tanggungjawab terhadap anaknya.
- Anak yang tidak memiliki keluarga atau keberadaan keluarga atau kerabat tidak diketahui.
-Anak yang menjadi korban kekerasan, perlakuan salah, dan penelantaran sehingga demi
keselamatan dan kesejahteraan diri mereka, pengasuhan dalam keluarga justru bertentangan
dengan kepentingan terbaik anak.
-Anak yang terpisah dari keluarga karena bencana, baik konflik sosial maupun bencana alam.
Panti asuhan Al-Hayat ini merupakan panti yang sudah berdiri sejak tahun 2004. Panti
asuhan Al-Hayat memiliki dua bangunan panti. Panti asuhan yang pertama adalah panti yang
telah kami observasi yang bertempat di Jl. Permata Bumi V RT 02/RW 03, Cisaranten Kulon,
Arcamanik, Bandung, yaitu panti asuhan putra yang di dalamnya menampung 25 orang anak
asuhan dan bangunan yang kedua bertempat di Jl. Cibatu Raya No. 64, Antapani Tengah,
Antapani, Bandung, adalah panti putri yang di dalamnya menampung 9 anak asuhan.
Dalam mencapai tujuannya yaitu untuk mencetak generasi penerus bangsa dengan
perilaku yang akhlaqul karimah dan menanamkan sikap kemandirian anak-anak asuhannya, panti
asuhan Al-Hayat ini memiliki beberapa program kegiatan yang tersistem. Berikut adalah sistem
kesehatan dan sistem pendidikan panti asuhan Al-Hayat.

 Sistem kesehatan di panti asuhan Al-Hayat :


a. Menangani anak asuhan yang sakit

b. Menangani kondisi kesehatan dan kebersihan lingkungan panti asuhan

c. Mengadakan jalan-jalan/kegiatan out door.


 Sistem Pendidikan di Panti Al-Hayat :

a. Shalat tahajud dan shalat shubuh berjama’ah

b. Kultum dan mengaji

c. Belajar pelajaran umum

MENCIPTAKAN DAN MENCERMINKAN NEGARA YANG TOYYIBATUN WA


TAQODDAMURROHIM

A. Menciptakan dan Mencerminkan Negara yang Toyyibatun Wataqodamurrohim


Penyelengara negara dalam menjalankan tugasnya berpijak pada asas-asas umum
penyelenggara agama yang baik, yaitu asas yang menjungjung tinggi norma kesusilaan,
kepatuhan, dan norma hukum untuk mewujudkan penyelenggara negara yang bersih dan bebas
dari korupsi, polusi, dan nepotisme . adapun asas-asas penyelenggara negara adalah sebagai
berikut:
1. Kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggara negara.
2. Tertib penyelenggara negara. Asa yang menjadi landasan keteraturan,keserasian, dan
keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara negara.
3. Kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan
cara yang aspiratif, akumudatif, dan seleftif.
4. Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap masyarakat untuk memperoleh
informasi, jujur, dan tidak diskriminatif dengan memperhatikan perlindungan atas hak
asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
5. Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan anatara hak dan
kewajiban penyelenggara negara.
6. Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode
etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat di pertanggung jawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemengang kedaulatan tertinggi negara, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengertian dasar good and clean governance


Paling tidak ada empat kata yang harus menjadi perhatian kita kalau membicarakan good and
celan governance, yaitu:
a. Good Goverment
b. Clean Goverment
c. Good Governance
d. Clean Governance
Sementara itu, riswanda imawan (2000) berpendapat bahwa clean government adlah satu bentuk
atau struktur pemerintahaan yang menjamin tidak terjadinya distrorsi aspirasi yang datang dari
masyarakat serta menghindari terjadinya abuse of power untuk itu di perlukan
a. Pemerintah yang di bentuk atas kehendak orang banyak
b. Struktur orgsnisasi pemerintah yang tidak kompleks (lebih sederhana)
c. Mekanisme politik yang menjamin hubungan konsultatif antara negara dan warga
negara
d. Mekanisme saling mengontrol antar aktor dalam infra maupun suprastruktur
politik..

B. Menciptakan karakter masyarakat dalam kedisiplinan bernegara


Disiplin diri ialah kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah ditentukan dan disepakati
oleh dirinya sendiri. Disiplin sosial adalah pernyataan sikap mental masyarakat yang
mencerminkan rasa ketaatan bersama yang didukung oleh kesadaran kolektif untuk menunaikan
tugas dan kewajiban bersama sebagai kesatuan sosial untuk mencapai tujuan bersama. Disiplin
nasional adalah merupakan suatu sikap mental bangsa yang tercermin dalam perbuatan dan
tingkah laku berupa kepatuhan dan ketaatan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku
dalam berbangsa dan bernegara.

1. Ciri-ciri Masyarakat Berkarakter


Salah satu aspek yang dapat dilakukan untuk membentuk masyarakat yang berkarakter
adalah melalui pendidikan. Karena pendidikan merupakan upaya yang urgents untukmembentuk
jati diri atau kepribadian bangsa. Masyarakat berkarakter harus memiliki karakter yang kuat
dengan dicikan kapasitas mental berupa kejujuran, ketulusan, keberanian, ketegasan, kekuatan
dalam memegang prinsip hidup, dan sifat-sifat lainnya. Fungsi dan tujuan Menciptakan
Masyarakat Berkarakter
a. Fungsi
1.) Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi
2.) Fungsi perbaikan dan penguatan
3.) Fungsi penyaring
b. Tujuan
Untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu
mewujudkan masyarakat yang berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan
yang adil dan beradab, berjiwa persatuan indonesia, berjiwa kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
2. Ruang Lingkup Masyarakat Berkarakter
a. Lingkup keluarga
b. Lingkup satuan pendidikan
c. Lingkup pemerintah
d. Lingkup dunia usaha dan industri
e. Lingkup media massa
3. Strategi membangun masyarakat berkarakter
Nucci dan narvaes (2008) menyatakan bahwa bahwa moral merupakan faktor
determinan pembentukan karakter seseorang.
1. Personal improvement (individu yang mempunyai kepribadian yang teguh
terhadap aturan yang diinternalisasi dalam dirinya)
2. Social skill (mempunyai kepekaan sosial yang tinggi sehingga mampu
mengutamakan kepentingan orang lain)
3. Comprehensive problem solving (individu yang dapat mengatasi konflik
delematis antara pengaruh lingkungan sosial yang tidak sesuai dengan
pribadinya)

C. Definisi Ukhuwah Islamiyah


Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada
mulanya berarti “memperhatikan”. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan
mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara.Masyarakat Muslim
mengenal istilah Ukhuwah Islamiyah. Istilah ini perlu didudukan maknanya, agar bahasan kita
tentang ukhuwah tidak mengalami kerancauan.
D. Pengertian Rahmatan Lil ‘Alamin
Islam rahmatan lil ‘alamin, akhir-akhir ini telah menjadi istilah fenomenal, baik dalam
pengertian politis, sosial, dan ideologis, terutama ketika dikaitkan dengan stigmatisasi Islam
radikal, Islam moderat, Islam liberal, bahkan Islam sektarian. Dalam kerangka ini, Islam
rahmatan lil alamin, sering dimaknai dalam perspektif bukan Islam. Misalnya, anti jihad,
mengorbankan kepentingan mayoritas Muslim demi melindungi minoritas non muslim, toleran
terhadap penyimpangan ajaran agama atas nama demokrasi, dan bersikap lunak terhadap
kemungkaran dan kemaksiatan demi menjunjung tinggi HAM.

SANTRI MULTITALENTA
Pesantren adalah sebuah pendidikan nasional yang para siswanya tinggal bersama dan
belajar di bawah bimbingan guru yang lebih di kenal dengan sebutan ”KIAI” dan mempunyai
asrama untuk menginap santri. Santri tersebut berada dalam komplek yang juga menyediakan
mesjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagama lainnya. Komplek ini
biasanya di kelilingi oleh tembok untuk mengawasi keluar masuknya para santri sesuai peraturan
yang berlaku.
Berikut adalah jenis-jenis pesantren :
- Pesantren Salafi
- Pesantren Modern
- Pesantren Semi Modern
Santri adalah panggilan untuk seseorang yang sedang menimba ilmu di pesantren dengan
kurun waktu tertentu dan menetap di pesantren. Di dalam pondok pesantren, para santri akan
mengikuti jadwal belajar dan ibadah yang telah disusun dengan sedemikian rupa dan menjadi hal
yang wajib bagi para santri.
Multi talenta berasal dari kata multi yang berarti banyak dan talenta yang berarti keahliaan.
Seorang mungkin dikaruniai berbagai potensi dan keahlian yang dapat dipakai modal kerja.
Kombinasi bakat dan potensi ini mengantarkan seseorang menjadi multi talenta.ada pun dalil di
dalam al-quran yaitu surat “AN-NAHL” ayat-78.
Banyak sekali kalo kita lihat di indonesia santri yang mempunyai dasar multi talenta yang
mempunyai dasar kemampuan yang cukup untuk memajukan negri bangsa ini.

Contohnya :

1. Multitalenta dalam seni


2. Multitalenta dalam keterampilan
3. Multitalenta dalam politik
4. Multitalenta dalam akhlak
5. Multitalenta dalam pertanian
6. Multitalenta dalam olahraga
7. Multitalenta dalam wirausaha

Berikut adalah peran santri bagi masyarakat :

1. Membantu bidang pembangunan masjid di desa


2. Membantu perekonomian desa
3. Membantu keagamaan didalam desa

Peran santri dalam negri

Tinta emas telah mencatat kaum santri selalu tampil memberi sumbangsih dan
mencurahkan darma baktinya bagi eksistensi negara dan bangsa baik pada periode
prakonolial, zaman kolonial, era kemerdekaan, orde baru, dan reformasi. Banyak penelitian
dan buku sejarah “merekam” semua ini. Dan menjadi sebuah fakta sejarah bahwa santri
senantiasa memberikan sumbangan maha penting dan berharga bagi bangsa, bukan hanya
dalam pembentukan karakter fositif nan luhur bagi individu-individu bangsa melainkan juga
bagi utuhnya sistem negara.

Santri sebagai out put pesantri bukan hanya mempunyai intelektualitas yang tinggi, tapi
juga sosok yang memiliki kecerdasan spiritual di atas rata-rata. Santri hidup dan di gembleng
tentang arti solidaritas, tentang rasa, dan kebersamaan. Santri di ajari keduniaan dan
keakhiratan. Inilah karakter pendidikan pesantren yang integral dan futuristik.

Inilah bukti santri berperan dalam kenegaraan saat aksi 212

Seperti perkataan K.H. NONP HANAFI “tentunya beban bawa orang dari kelompok lain,
karna kami harus tanggung jawab. Jadi bawa santri saja dari pada ajak kelompok lain jadi beban,
kami yakin santri siap tempur”, ujarnya.
PENGARUH BANJIR TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT DI KP.
MUARA BALEENDAH BANDUNG

Banjir adalah bencana alam paling mematikan. Tulisan mengenai banjir sudah ada dalam
berbagai mitos dan tulisan religus sejak zaman sejarah dimulai. Hampir separuh dari semua
korban bencana alam meninggal karena tenggelam atau akibat efek banjir, seperti disentri dan
tyfus yang menyebar melalui air ada banyak gejala alam yang menyebabkan banjr, diantaranya
topan, hujan lebat dan sunami. Sayangnya banyak orang tinggal di daerah yang beresiko banjir.
Sekitar separuh penduduk di dunia tinggal disekitar sungai atau di dataran pantai yang rendah.
Baleendah merupakan daerah langganan banjir di Jawa Barat. Sejak puluhan tahun lalu,
sudah sering terjadi banjir besar di daerah ini. Pada saat banjir, biasanya warga setempat
mengungsi ke kecamatan tetangga, Dayeuhkolot, walaupun sebagian wilayah Dayeuhkolot
sendiri sebenarnya juga sering mendapat sedikit terjangan banjir dari Baleendah. Kajian karakter
DAS Citarum (2011) mendapatkan sekitar 1.651,5 ha (39%) wilayah Baleendah berpotensi
terkena banjir setiap tahun.
Baleendah mempunyai suhu udara yang sejuk dengan rentang suhu 14 °C (malam terendah)
sampai 28 °C (siang tertinggi).
Banjir yang terjadi di lokasi Kp.Muara Rt 04 Rw 07 Kel.Andir Dayeuh Kolot Kab.Bandung.
Seperti yang telah di observasikan dari kp.muara terjadi banjir yang di sebabkan oleh pertemuan
sungai citarum dan sungai cisangkuy, maka dari itu kp.muara terkena langganan atau dampak
banjir. Sungai citarum beberapa tahun kebelakang ini mengalami pendangkalan dasar sungai
yang disebabkan oleh banyaknya lumpur dan sampah yang mengendap. Jadi aliran air dari
sungai citarum tidak maksimal dalam menampung air, dari hulu atau aliran air sungai mengalami
penambahan debit air di daerah majalaya dan pangalengan.
Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.

1. Faktor alami

Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan
lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin
puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi
keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.

2. Faktor buatan

Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan
makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang
modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat
berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
PENTINGNYA ILMU KEAGAMAAN SEJAK USIA DINI
MADRASAH DINIYAH
Madrasah Diniyah adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan pada jalur luar
sekolah yang diharapkan mampu secara terus-menerus memberikan pedidikan agama
islam kepada anak didik yang tidak terpenuhi pada jalur sekolah yang diberikan melalui
sistem KBM.
A. Kesadaran masyarakat dalam menuntut ilmu keagamaan

Kesadaran masyarakat yang Kami ketahui di lingkungan Madrasah yang


menjadi tempat observasi ini. Kesadaran masyarakat pun awalnya sangat antusias
sekali dalam menitipkan anaknya di Madrasah adz-dzikra. Tetapi seiring
berjalannya waktu, seakan kesadaran masyarakat sangat minim untuk menitipkan
anak anaknya mengaji di madrasah adz-dzikra.dan antusias itu tidak ada lagi,
tidak seperti halnya pada tahun 2007 hingga tahun 2010 banyak sekali yang
antusias menitipkan anak anaknya. Dibandingkan dengan sekarang yang sangat
minim sekali jumlahnya.

B. Partisipasi anak-anak atau santri-santri yang mengaji di madrasah adz-dzikra


Pada awalnya sangat bagus sekali ketika madrasah ini didirikan pada tahun
2007, banyak sekali santri yang mengaji di madrasah ini mungkin bisa dibilang
jumlahnya mencapai 30 orang lebih, karena di madrasah tersebut banyak sekali
yang menitipkan anak-anaknya hingga tahun 2010, setelah tahun 2010 jumlahnya
pun mulai berkurang mungkin karena ada sebagian dari teman-temannya yang
sudah duduk di bangku kelas 1 SMP atau Tsanawiyah atau pesantren, akam tetapi
ada juga beberapa yang masih antusias karena teman sebayanya yang masih
mengaji di madrasah Adz-dzikra ini. Lambat laun, dari tahun ke tahun semakin
menipis. Yang tadinya sangat antusias, menjadi sungkan untuk mengaji karena
merasa malu untuk mengaji lantaran mereka berpikiran mengaji itu cukup hingga
kelas 6 SD saja, padahal sejatinya mengaji di madrasah itu tidak mengenal
batasan usia, melainkan kesadaran yang berada dalam diri akan pentingnya
menuntut imu agama. Kemudian alhamdulillah sekitar tahun 2015 hingga saat ini
sudah banyak anak anak yang antusias mengaji di Madrasah Adz-dzikra. Adanya
dorongan dan daya ketertarikan anak-anak dan dukungan orang tua yang
menitipkan anak-anaknya ke madrasah Adz-dzikra untuk menimba ilmu agama,
mereka tertarik karena ada beberapa banyak kegiatan yang dapat menarik daya
tarik anak-anak tersebut.

Berikut ini adalah kegiatan anak-anak di Madrasah adz-dzikra diantaranya adalah:

1.Qasidah
2.Marawis
3.Manasik haji
4.Pawai 1 muharam (pawai ta’aruf)
5.Rekreasi, dsb.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang menambah daya tarik anak-anak untuk mengaji
di madrasah Adz-dzikra, alhamdulillah dengan adanya kegiatan tersebut anak-
anak pun tertarik untuk mengaji di madrasah adz-dzikra. Walaupun jumlahnya
tidak sebanyak dulu. Tapi antusias mereka dalam mengaji sangat luar biasa.

C. Seberapa penting ilmu keagamaan bagi santri di Madrasah

Sangat penting sekali menuntut ilmu agama bagi santri di madrasah adz-dzikra
ini, karena ilmu yang di dapat di madrasah ini insya Allah bermanfaat untuk
generasi selanjutnya, yang kedepannya kita tidak tahu santri tersebut akan
menjadi seperti apa. Karena dalam sebuah mahfudzat, yang artinya “Ilmu itu
cahaya dan bodoh itu bahaya” jadi, menuntut ilmu agama itu sangat penting yang
akan menjadi petunjuk seperti Al-qur’an dan Hadits. Maka janganlah berhenti
untuk terus belajar dan belajar dalam menuntut ilmu keagamaan di madrasah.

KETERBATASAN TIDAK PERNAH MENGHALANGI KREATIVITAS

A. Karakteristik ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)


1. Tunanetra
Anak yang mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh atau
sebagian. Ciri-cirinya yaitu sebagai berikut :
a. Tidak mampu melihat
b. Tidak mampu mengenali objek pada jarak 6 M
c. Kerusakan nyata pada kedua bola mata
d. Sering meraba-raba/tersandung ketika berjalan
e. Mengalami kesulitan mengambil benda kecil yang berada didekatnya
f. Bagian bola mata yang hitam, berwarna keruh, bersisik, kering
g. Pandangan hebat pada kedua bola mata/ mata bergoyang terus

2. Tunarungu
Anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga kurang
mampu untuk berkomunikasi. Cirri-cirinya yaitu sebagai berikut :
a. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
b. Kurang tanggap ketika diajak bicara
c. Ucapan kata tidak jelas
d. Kualitas suara aneh
e. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
f. Banyak perhatian terhadap getaran

3. Tunagrahita
Anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan
mental intelektual jauh dibawah rata-rata sehingga memiliki kesulitan dalam tugas
akademik, kominikasi maupun social. Cirri-cirinya yaitu sebagai berikut.
a. Penampilan fisik tidak seimabang, misalnya kepala terlalu kecil/besar jika
dibandingkan denan ukuran tubuh
b. Perkembangan bicara/ bahasa cenderung lambat
c. Kurangnya perhatian terhadap lingkungan
d. Pandangan kosong
e. Sering keluar cairan dari ludah (ngiler) yang tidak biasa

4. Tunadaksa
Anak yang mengalami kecacatan pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa
sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Cirri-cirinya yaitu :
a. Anggota gerak tubuh kaku/ lemah/ lumpuh
b. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap
c. Hiperaktif

5. Lamban belajar
Lamban belajar/ slow liner adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit
dibawah normal, tetapi belum termasuk tunagrahita. Biasanya memiliki IQ 70-90. Ciri-
ciri anak lamban belajar yaitu sebagai berikut .
a. Rata-rata prestasi belajar selalu rendah
b. Dalam penyelesaian tugas cenderung terlambat
c. Daya tangkap belajar lambat

6. Anak berkesulitan belajar


Anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugasakademik khususnya
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Cirri-cirinya adalah sebagau berikut.
a. Anak dengan kesulitan membaca (disleksia) : kemampuan membaca lambat,
memahami isi bacaan rendah, apabila sedang membaca sering terdapat kesalahan
b. Anak dengan kesulitan menulis (disgrafia) : sering salah menulis ( b-p, p-q, v-u, 2-5,
6-9, dsb), Tulisannya banyak yang salah/ terbalik/ ada huruf yang hilang
c. Anak dengan kesulitan berhitung : sulit mengoprasikan hitungan, sering salah
membilang dengan urut, sulit membedakan bangun-bangun geometri

7. Anak cerdas istimewa atau bakat istimewa (CIBI)


Anak yangmemiliki potensi kecerdasan/ intelegensi, kreativitas dan tanggung jawab
terhadap tugas diatas anak-anak seusianya. Cirri-cirinya yaitu :
a. Memiliki pembendaharaan kata yang lebih luas
b. Rasa ingin tahu yang luas
c. Perilaku terarah pada tujuan
Adapun para siswa di SLB Az-Zakiyyah, Cijawura Hilir sebagian besar terdiri atas
tunarungu (tunawicara), tunadaksa, serta tunagrahita dan autis sebagai mayoritas.

B. Strategi Dalam Pembelajaran ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)


Anak dengan kebutuhan khusus, terbagi menjadi dua, yaitu ABK temporer : anak-anak
yang berada dalam strata lapisan social ekonomi yang paling rendah, anak jalanan, anak korban
bencana alam, anak didaerah perbatasan dan pulau terpencil, serta anak-anak yang menjadi
korban HIV/AIDS. Sedangkan yang dimaksud dengan kategori ABK permanen adalah anak-
anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autis, ADHD (Attention Deficiency
and Hiperactivity Disorders), anak berkesulitan belajar, anak berbakat dan sangat cerdas
(Gifted),dll. Oleh karena itu dijelaskan beberapa strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan
khusus, antara lain :
1. Strategi pembelajaran bagi anak tunanetra
Berikut beberapa pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran bagi anak
tunanetra :
a. Berdasarkan pengolahan pesan terdapat dua strategi yaitu pembelajaran deduktif
dan induktif
b. Berdasarkan pihak pengolah pesan yaitu strategi pembelajaran ekspositorik dan
heuristic
c. Berdasarkan pengaturan guru yaitu strategi pembelajaran dengan seorang guru
dan beregu
d. Berdasarkan jumlah siswa yaitu strategi klasial, kelompok kecil dan individual
e. Berdasarkan interaksi guru dan siswa yaitu strategi tatap muka dan melalui media
Selain strategi yang telah disebutkan tadi, ada strategi lain yang dapat diterapkan
yaitu individualisasi, kooperatif, dan modifikasi perilaku.
2. Strategi pembelajaran bagi anak tunarungu
Strategi yang dapat digunakan untuk anak tunarungu antara lain strategi deduktif,
induktif, heuristic, ekspositorik, klasikal, kelompok, individual, kooperatif dan modifikasi
perilaku

3. Strategi pembelajaran bagi anak tunagrahita


Strategi yang dapat digunakan antara lain individualisasi, koperatif, dan modifikasi
tingkah laku

4. Strategi pembelajaran bagi anak tunadaksa


Strategi yang dapat diterapkan bagi pendidikan anak tunadaksa yaitu dengan
pengorganisasian tempat belajar (pendidikan terpadu, terpisah, dan penataan ruang
belajar).

5. Strategi pembelajaran bagi anak tunalaras


Untuk memberikan layanan kepada anak tunalaras, Kauffman (1985) mengemukakan
model sebagai berikut :
a. Model biogenetic
b. Model behavioral (tingkah laku)
c. Model psikodinamika
d. Model ekologis

6. Strategi pembelajaran bagi anak kesulitan belajar


a. Anak kesuliatan belajar membaca yaitu dengan program delivery dan remedial
teaching
b. Anak kesulitan belajar berhitung yaitu melului program remidi yang sistematis
sesuai dengan urutan dari tingkah kongkrit, semi kongkret, dan tingkat abstrak
c. Anak kesulitan belajar menulis yaitu melului remedial sesuai dengan tingkat
kesalahan
7. Strategi pembelajaran bagi anak berbakat
a. Pembelajarana harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat kompleksitas
b. Tidak hanya mengembangkan kecerdasan intelektual, tetapi juga mengembangkan
kecerdasan emosional
c. Berorientasi pada modifikasi proses, konten, dan produk
Model-model yag biasa digunakan pada anak berbakat yaitu model perkembangan
kognitif, afektif, nilai, moral, kreativitas dan bidang khusus.

C. Cara Memunculkan Kreativitas ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)


Banyak cara yang dapat dilakukan pengajar untuk memunculkan kreativitas anak
didiknya apalagi anak dengan kebutuhan khusus. Banyak tantangan yang dihadapi para pengajar
anak berkebutuhan khusus, namun hal itu tak pernah menghalangi para pengajar untuk terus
melaksanakan kewajiban mereka. Justru hal tersebut menjadikan kebahagiaan tersendiri bagi
mereka yang melaksanakannya. Pembelajaran yang aktif, kreatif, dan efektif juga menyenangkan
menjadi daya tarik tersendiri dalam mengajarkan anak dengan kebutuhan khusus. Hal tersebut
dapat diartikan dan diuraikan sebagai berikut.
1. Aktif
Bahwa dalam pembelajaran peserta didik aktif secara fisik dan mental dalam hal
mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan antara kajian satu dengan
yang lain, mengkomunikasikan gagasan/ ide, mengemukakan bentuk representasikan
yang tepat, dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah.

2. Kreatif
Berarti dalam pembelajaran peserta didik, melakukan serangkaian proses
pembelajaran secara runtut dan berkesinambungan .
3. Efektif
Artinya adalah berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, dalam
kata lain dalam pembelajarannya telah terpenuhi apa yang menjadi tujuan dan
harapan yang hendak dicapai.

Anda mungkin juga menyukai