Anda di halaman 1dari 16

Pembentukan warga negara yang baik menjadi salah satu misi utama pendidikan

nasional Indonesia. Salah satu mata pelajaran yang juga mengemban misi tersebut adalah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). PPKn persekolahan diberikan mulai
dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang sekolah menengah atas. Dengan demikian,guru
PPKn menjadi tulang punggung bagi tercapainya misi tersebut. Dengan kata lain,
profesionalitas para guru PPKn merupakan salah satu faktor keberhasilan misi tersebut.
Namun demikian,terdapat perbedaan baik menyangkut masalah konseptual maupun praktis
terkait dengan konsep kewarganegaraan termasuk upaya untuk membentuknya melalui
lembaga formal bernama sekolah. Konsep tentang warga negara yang baik dan upaya untuk
mewujudkannya telah menjadi bahan perdebatan yang cukup panjang di antara para pakar
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Secara garis besar,ada tiga dimensi yakni “knowledge
and understanding about becoming informed citizens,developing skills of inquiry and
approach,developing skills of participation and responsible action”(Bîrzéa, 2020; Crick,
2020; Davies, Shirley, & C. Riley, 2020; Johnson & Morris, 2020; J. Kahne & Westheimer,
2020; Print & Lange,2020; Veldhuis,2020; Veugelers,2020).

Sosok warga negara yang baik merupakan hasil dari berbagai aspirasi kekuatan sosial
politik yang ada di dalam masyarakat. Dengan kata lain,di dalam negara dengan sistem
politik liberal tentu memiliki konsep yang berbeda tentang sosok warga negara ideal dari
negara dengan sistem politik komunitarian. Demikian juga dengan negara Indonesia yang
memiliki corak sistem politik yang lebih bersifat komunitarian tentu memiliki konsepsi
tentang sosok warga negara yang baik khas Indonesia. Upaya untuk memahami konsep warga
negara yang baik telah banyak dilakukan oleh para ahli. Oleh karena itu konsepsi tentang
warga negara yang baik sangat beragam. Selain itu,perbedaan konsep tentang warga negara
yang baik juga disebabkan karena adanya perbedaan konsepsi tentang tatanan bermasyarakat
dan bernegara yang dianggap baik. Bagi kaum konservatif yang mengutamakan keteraturan,
kenyamanan,dan kedamaian,tentu saja berbeda dengan kaum progresif yang menginginkan
kemajuan,tantangan,dan inovasi. Kelompok yang pertama tentu lebih menyukai sosok warga
negara yang disiplin,mengikuti atau mematuhi segala peraturan dan norma yang berlaku,
sedangkan kelompok kedua merasa tidak nyaman dengan konsep warga negara yang baik
seperti itu,karena hanya akan melestarikan status quo.

1
Kelompok progresif lebih menginginkan warga negara yang baik,yang bersifat critical.
Kelompok ketiga,menginginkan sosok warga negara yang baik bukan hanya yang disiplin,
kritis,tetapi juga yang mandiri atau otonom. Para pendukung liberalisme,warga negara yang
baik adalah yang bisa menjadi diri sendiri. Sedangkan para pendukung Pancasila,tentu juga
memiliki konsepsi yang berbeda tentang ciri ciri warga negara yang baik(Jurnal Suyato:
2019,137-138)

Indikator dan Ciri Warga Negara yang Baik Cita-cita luhur Bangsa Indonesia adalah
setiap rakyat Indonesia yang mempunyai jiwa warga Negara yang baik. Yang menjadi
indikator warga Negara yang baik adalah sebagai berikut: 1. Ber-Tuhan. Artinya warga
Negara yang menempatkan Tuhan sebagai kekuasaan tertinggi sebagai maha pencipta (kuasa
prima),dengan wujud sikap sebagai umat yang beragama dan beriman. 2. Cara pandang
nasional. Artinya pemikiran dan perilaku setiap warga Negara berpedoman pada ideologi
Kebangsaan (nasionalisme). 3. Berjiwa besar. Artinya warga Negara tidak mengedepankan
kepentingan pribadi atau golongan tetapi memperhatikan kepentingan umum. 4. Berjiwa
integritas. Artinya warga Negara selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan selalu
mengingatkan orang yang merongrong Kesatuan Bangsa Indonesia (patriotisme). Menjadi
warga negara yang baik,bermakna langsung pada moral pribadi seseorang. Jika moral dalam
dirinya sudah baik akan tercermin akan kematangan pribadinya,dan akan berkelanjutan pada
kehidupannya sebagai warga negara di lingkungannya(Kartono Kartini,2020: 117).

Bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah bagian dari pendidikan karakter dalam


arti luas, oleh karena pendidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan karakter
individu dalam hubungannya dengan partisipasinya dalam komunitas,seperti hormat,
tanggung jawab,terbuka,perhatian, jujur,loyal dan komit dalam bermasyarakat. Karakter
demikian merupakan bagian dari karakter baik. Sementara pendidikan karakter lebih
menekankan pada pengembangan karakter individual. Jika dikaitkan dengan perbedaan
karakter privat dan publik atau other – oriented virtuous dan self – oriented virtuous,dapat
dikemukakan bahwa pendidikan kewarganegaraan lebih memfokuskan pada karakter publik
sedang pendidikan karakter pada karakter publik. Dalam tradisi Barat,karakter privat dan
publik memang dapat menjadi misi dari pendidikan kewarganegaraan (Branson, 1998),
namun dalam tradisi (Jurnal Winarno Vol. 7 No. 1 Juni 2019).

2
Dalam sejarah,Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang
secara geografis terletak pada posisi strategis,yaitu di persilangan antara dua Benua (Benua
Asia dan Benua Australia),dan dua Samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik).
Karena letak geografis nya yang strategis dan besar nya luas perairan,Indonesia berbatasan
langsung di laut dengan 10 (sepuluh) negara tetangga Negara nya tersebut,yaitu
India,Thailand,Malaysia,Singapura,Vietnam,Filipina,Palau,Papua Nugini,Timor-Leste,dan
Australia.Negara dan warga negara memiliki Hubungan timbal balik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dimana,negara memiliki tanggung jawab terhadap warga
negaranya begitu juga sebaliknya. Untuk memfomulasikan Menurut Miriam Budiardjo
berkata “Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya di perintah oleh sejumlah
pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-undangan melalui penguasaan monopolistis terhadap kekuasaan yang sah”.
Menjadi warga negara yang baik (be a good citizen) merupakan suatu hasil yang diharapkan
dari hubungan antara negara dengan warga negara. Warga negara yang baik adalah warga
negara yang sadar akan hak dan kewajibannya mampu mengkritisi, serta partisipatif,dan
bertanggungjawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Dari hal tersebut, maka warga
negaranya mampu melaksanakan serta memahami keseimbangan antara hak dan
kewajibannya maka terbentuklah masyarakat yang mandiri sering disebut madani karna
mereka mandiri (https://retizen.republika.co.id/posts/27124/menjadi-warga-negara-indonesia-
yang-baik kewarganegaraan).

Dalam Negara yang Demokrasi, terdapat hak-hak seperti hak kemerdekaan pers,hak
menyatakan pendapat,hak beragama,hak berorganisasi. Di Negara Demokrasi ada kebebasan
yang sama bagi setiap warga negara, serta adanya pengakuan terhadap nilai-nilai dan
martabat individu selaku pribadi. Oleh karena itu pendidikan harus diupayakan untuk,
mendidik manusia dan anak manusia supaya bisa berkembang dan bebas maksimal Mereka
hanya hidup berdasarkan kepentingan mereka masing masing dan tanpa peduli dengan hak
dan kewajiban mereka. Padahal jika mereka menggunakan hak dan kewajiban mereka
sebagai warga negara dalam partisipasi politik, mereka dapat turut serta merubah pola
pemerintahan yang ada pada negara yang dapat mempengaruhi hidup mereka.negara tidak
akan terbentuk apabila tidak ada kumpulan sosial atau kumpulan anggota masyarakat
(https://retizen.republika.co.id/posts/27124/menjadi-warga-negara-indonesia-yang-baik
kewarganegaraan).

3
Belakangan ini, cara penyebutan istilah warga negara yang baik (Good Citizen)
dianggap kurang sehingga perlu ditambahkan dengan kata cerdas di bagian belakangnya.
Jadilah istilah Warga Negara yang baik dan Cerdas (Smart and Good Citizen).PKN
(Pancasila dan Kewarganegaraan) sebagai bagian dari fungsi pendidikan nasional Indonesia
diharapkan mampu membentuk tidak hanya warga Negara yang baik saja tetapi juga warga
Negara yang cerdas, lengkapnya adalah warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 Negara Republik Indonesia.
(https://media.neliti.com/media/publications/159625-ID-karakter-warga-negara-yang-baik-
dan-cerd.pdf).

Setiap warga Negara harus memiliki karakteristik seperti:(1)Kemampuan untuk


melihat dan mendekati masalah sebagai anggota masyarakat global.(2)Kemampuan bekerja
dengan orang lain dengan cara kooperatif dan bertanggung jawab terhadap peran dan
kewajiban dalam masyarakat.(3)Kemampuan untuk berpikir secara sistematis dan kritis
dalam belajar(4)Keinginan menyelesaikan konflik secara damai.Karakteristik tersebut sangat
perlu dimiliki oleh setiap warga Negara, karena dengan memiliki karakteristik - karakteristik
yang disebutkan di atas, membuat warga Negara siap menghadapi zaman yang semakin
berkembang walaupun dengan segala perbedaan agama,ras dan budaya. Dengan keragaman
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, merupakan hal wajar dan bahkan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri.Anugerah Tuhan dapat dipastikan
berpeluang positif dan negatif, sehingga hal itu perlu dikelola melalui usaha pengenalan,
penghayatan dan penghargaan dengan mengembangkan dialog-dialog serta apresiasi budaya
sehingga mampu mewujudkan situasi dan kondisi harmonis dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang pada akhirnya untuk menghindari disintegrasi bangsa dari
kerangka dalam suatu Negara di dalam aturan undang undamg Kesatuan Republik Indonesia
(https://retizen.republika.co.id/posts/27124/menjadi-warga-negara-indonesia-yangbaikkewarg
anegaraan).

Istilah Warga negara yang cerdas adalah warga negara yang mampu menjaga dan
membina ketertiban serta sadar hukum.Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa
tekanan,paksaan, atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku.Dengan
berjalannya kesadaran hukum di masyarakat maka hukum tidak perlu menjatuhkan sanksi.
Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar terbukti melanggar hukum.Hukum
berisi perintah dan larangan.Hukum memberitahukan kepada kita mana perbuatan yang

4
dengan hukum yang bila dilakukan akan mendapat ancaman berupa sanksi hukum.Terhadap
perbuatan yang bertentangan dengan hukum tentu saja dianggap melanggar hukum sehingga
mendapatkan ancaman dan hukuman perorangan di Indonesian sesuai peraturan
(https://media.neliti.com/media/publications/159625-ID-karakter-warga-negara-yang-baik-
dan-cerd.pdf).

Cara Menjadi Warga Negara yang Baik:1).Menghargai dan Menghormati Setiap


Perbedaan.Dalam kehidupan pada suatu negara pastinya akan selalu muncul perbedaan antara
individu yang satu dengan individu lainnya. Perbedaan itu bisa saja menjadi suatu konflik
yangbisa memecah-belah persatuan dan kesatuan antar anggota masyarakat.Oleh sebab itu,
apabila ingin menjadi warga negara yang baik, maka harus saling menghargai dan
menghormati orang lain. Dalam hal ini, menghargai dan menghormati bukan hanya dari latar
belakang seseorang saja,tetapi juga dari setiap pendapat. 2). Saling Membantu atau Gotong
Royong.Suatu pekerjaan akan mudah untuk diselesaikan apabila dikerjakan dengan bersama-
sama atau gotong royong, seperti membangun jembatan, memperbaiki jalan desa, dan
sebagainya.Nah, berperilaku gotong royong ini merupakan salah satu cara agar seseorang
bisa menjadi warganegara yang baik. Selain itu, gotong royong bisa juga meningkatkan
interaksi sosial antar anggota masyarakat menjadi lebih baik.3). Menjunjung Tinggi Hak
Asasi Manusia (HAM).Hak Asasi Manusia atau lebih dikenal dengan singkatan HAM ini
merupakan suatu hal yang harus dijunjung tinggi, mengapa begitu? Hal ini dikarenakan
menjaga dan menjunjung HAM bisa menciptakan suatu perdamaian, sehingga kesatuan dan
persatuan pun akan terbentuk.Salah satu kegiatan menjunjung HAM adalah terus menjaga
toleransi.4). Menyelesaikan Masalah dengan Perdamaian. Perbedaan antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok bisa saja terjadi.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan jika karena adanya perbedaan tersebut akan
menghadirkan sebuah konflik.Meskipun konflik bisa saja terjadi, tetapi tetap untuk
penyelesaian harus dengan perdamaian agar tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dan
tidak menimbulkan kerusakan.5).Ikut Serta dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan. Cara
kelima agar menjadi warga negara yang baik adalah dengan ikut serta dalam menjaga
persatuan dan kesatuan.setiap anggota masyarakat bisa menjalani hidup rukun
(https:kompas.com).

5
Dalam Pasal- pasal UUD NRI Tahun 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga
Negara untuk menjadi warga negara yang baik mencakup pasal-pasal 27,28,29,30,31,32,33,
dan 34: Pasal 27 ayat (1), menetapkan hak warga Negara yang sama dalam hukum dan
pemerintah, mserta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.b.) Pasal 27 ayat
(2), menetapkan hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.c.)Pasal 27 ayat (3), dalam perubahan UUD 1945 menetapkan hak dan
kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.d.) Pasal 28 menetapkan
hak kemerdekaan warga negaranya untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan.e.) Pasal 29 ayat (2), menyebutkan adanya hak kemerdekaan warga
Negara untuk memeluk agamanya masing masing dan beribadat menurut agamnya.f.) Pasal
30 ayat (1), dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan kewajiban warga
Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.g.) Pasal 31 ayat (1),
bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran yang baik dan benar dan
(https://retizen.republika.co.id/posts/27124/menjadi-warganegara-indonesia-yang-baik-
kewarganegaraan).

Beberapa kewajiban warga Negara Indonesia: a).Wajib Menaati hukum dan


pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945 berbunyi:“segala warga Negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. b).Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945 menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.c).Wajib menghormati hak asasi manusia
orang lain. Pasal 28J ayat 1 menyatakan: setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia
orang lain.d). Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat (2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.e). Wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara yang aman dan terjaga penuh.
(https://retizen.republika.co.id/posts/27124/menjadi-warga-negara-indonesia-yang-baik kewa
rgan egaraan).

6
Pasal 30 ayat (1) UUD NRI 1945 menyatakan:“tiap-tiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Peran menumbuhkan menjadi
warga negara yang baik (be a goodcitizen) dibutuhkan untuk menumbuhkan sikap warga
negara yang diharapkan bangsa. Sebagai warga negara yang baik kita harus memenuhi hak
dan kewajiban warga negara berdasarkan Undang-Undang. Warga negara yang baik adalah
warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya mampu mengkritisi, serta partisipatif,
dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Dari hal tersebut, maka
warga negaranya mampu melaksanakan serta memahami keseimbangan antara hak dan
kewajibannya maka terbentuklah masyarakat yang mandiri dan mampu menjadi masyarakat
yang baik terhada perbedaan (https://retizen.republika.co.id/posts/27124/menjadi-warga-
negara-indonesia-yang-baikkewarganegaraan).

Otje Salman menjelaskan terdapat beberapa indikator seperti dibawah ini, antara lain:
Indikator yang pertama adalah pemahaman tentang hukum, seseorang mengetahui tentang
bahwa perilaku-perilaku tertentu itu telah diatur oleh hukum.Peraturan hukum yang dimaksud
disini adalah hukum tertulis maupun hukum yang tidak tertulis, perilaku tersebut menyangkut
perilaku yang dilarang oleh hukum maupun perilaku yang diperbolehkan oleh hukum.
Indikator yang kedua adalah pemahaman hukum yaitu, sejumlah informasi yang dimiliki
seseorang yang mengenai isi peraturan dari suatu hukum yang tertentu.Pemahaman hukum
disini suatu pengertian terhadap isi dan tujuan suatu peraturan dalam hukum tertentu serta
manfaatnya bagi pihak-pihak yang kehidupannya diatur oleh peraturan tersebut.Seseorang
warga masyarakat mempunyai pengetahuan dan pemahamannya masing-masing mengenai
aturan-aturan tertentu. Misalnya adanya pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai
Perda No 7 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan ketertiban umum.Khususnya tentang
pedagang kaki lima untuk mewujudkan kesadaran hukum dan paham akan hukum
tersebut.Indikator yang ketiga adalah sikap hukum, yaitu suatu kecenderungan untuk
menerima hukum karena adanya penghargaan terhadap hukum sebagai sesuatu yang
bermanfaat atau menguntungkan jika hukum tersebut ditaati.seseorang disini yang nantinya
akan mempunyai kecenderungan untuk mengadakan penilaian tertentu terhadap
hukum.Indikator yang keempat adalah pola perilaku, yaitu dimana seseorang atau dalam
masyarakat warganya mematuhi peraturan yang berlaku.Indikator ini merupakan indikator
yang paling utama karena dalam indikator tersebut dapat dilihat apakah suatu peraturan
berlaku atau tidak dalam masyarakat,sehingga seberapa jauh kesadaran hukum dalam
masyarakat dapat dilihat dari pola hukum.Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran

7
ataupun mata kuliah yang bertujuan untuk menjadikan siswa atau mahasiwa sebagai warga
negara yang baik atau sering disebut to be good citizenship, yakni warga yang memiliki
kecerdasan baik intelektual, emosional, sosial maupun spiritual, memiliki rasa bangga dan
tanggung (https://binus.ac.id/character-building/2022/03/menjadi-warga-negara-yang-baik).

“Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-undangan melalui penguasaan monopolistis terhadap kekuasaan yang sah”. Dalam
Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 yang menjadi tujuan negara adalah “Memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Dalam hal ini,
dapat dilihat bahwa hubungan antara negara dan warga negaranya memiliki relevansi dalam
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.Namun demikian,negara yang berkewajiban dalam
memenuhi hak-hak warga negaranya tidak dapat berlangsung dengan baik tanpa dukungan
warganya karna dukungan sangat penting untuk semanagat juang pemimpin dalam
memimpin suatu negara (http://digilib.unimed.ac.id/26085/9/9.pdf).

Menjadi warga negara yang baik (be a good citizen) merupakan suatu hasil yang
diharapkan dari hubungan antara negara dengan warga negara.Warga negara yang baik
adalahwarga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya mampu mengkritisi, serta
partisipatif, danbertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari hal
tersebut, maka warga negaranya mampu melaksanakan serta memahami keseimbangan antara
hak dan kewajibannyamaka terbentuklah masyarakat yang mandiri sering disebut madani
(civil society). Masyarakat madani adalah masyarakat mandiri dapat dikatakan suatu sistem
sosial yang tumbuh berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan
masyarakat.Civil society merupakan masyarakat yang memiliki derajat budaya tertentu,
kuncinya masyarakat tidak hanya tentang pemerintah atau penguasa, tetapi juga berkaitan
dengan kekuatan masyarakat yang ada di dalam masyarakat tersebut.Pada dasarnya untuk
mewujudkan civil society, pendidikan berperan penting dalam pemberdayaan kualitas, baik
kualitas siswa maupun pemberdayaan proses pendidikannya yaitu peningkatan peranan guru
dan pembelajarannya.Pemberdayaan siswa pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara
mengoptimalisasikan siswa sesuai dengan karakteristik perilaku dan aktivitas pembelajaran
yang mengarah kepada kebiasaan mandiri, berinisiatif, produktif, berencana, tuntas, kreatif,

8
sabar, jujur, terbuka atau transparan, dengan transaksi horizontal secara proporsional
(http://digilib.unimed.ac.id/26085/9/9.%203133311003%20BAB%20I.pdf).

Tujuan dari upaya pemberdayaan warga negara adalah pembangunan sumber daya
manusia, sehingga cara yang dipandang paling strategis adalah melalui pendidikan.Guru
memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan.Melalui
kompetensi-kompetensi yang dimiliki maka, guru berperan dalam pengembangan serta
kemajuan siswa baik dari segi kognitif, afektif, serta psikomotorik siswa.Siswa mendapat
pengetahuan serta pemahaman sadar akan hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Memang dapat dikatakan bahwa semua mata pelajaran memiliki tujuan yang
baik yaitu mendidik siswa menjadi warga negara sesuai dengan harapan.Namun pada
dasarnya bahwa mata pelajaran yang secara khusus mendidik siswa menjadi warga negara
yang baik (to be a good citizenship) adalah melalui pendidikan kewarganegaraan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 mengatur tentang standar isi untuk
satuan Pendidikan dasar dan menengah adalah “mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara Indonesia, Paradigma baru yang diusulkan dalam pendidikan
kewarganegaraan haruslah berorientasi pada kebijakan dalam proses civil society”
(http://digilib.unimed.ac.id/26085/9/9.%203133311003%20BAB%20I.pdf).

Menjadi warga negara yang baik dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, diantaranya;1.)
Ekonomi, Dalam sudut pandang ekonomi, menjadi warga negara yang baik bisa
dimulaidengan menggunakan produk lokal atau produk dalam negeri.Menggunakan produk
lokal dapat mendorong laju ekonomi menjadi naik karena berkembangnya produk lokal di
masyarakatIndonesia yang mana ketika suatu bisnis seseorang mengalami perkembangan
yang tinggi makaorang tersebut memiliki bisnis yang stabil dengan ekonomi yang stabil.Jika
rakyat memilikikehidupan ekonomi yang stabil maka suatu negara berdampak positif seperti
stabil nya jugaperekonomian negara tersebut.Kemudian, menjadi warga yang baik untuk
membantu pemerintahdalam mewujudkan ekonomi yang stabil adalah dengan cara tidak
malas, berkreasi danberinovasi.Dan warga negara yang kurang mampu memanfaatkan
bantuan atau fasilitas yangdisediakan pemerintah dalam melakukan pembangunan ekonomi
yang stabil.Yang ketiga adalah membayar pajak tepat waktu.Membayar pajak merupakan
suatu hal yang dilakukan untukmenjamin keberlangsungan suatu negara. 2.) Politik,
Dalamhal ini,menjadi warga negara yangbaik bisa dilakukan dengan cara ikut serta dalam
Pemilihan umum (Pemilu), menyampaikanaspirasi yang baik melalui media sosial dan juga

9
bisa melalui demonstrasi yang aman, damai,tertib dan tanpa merusak fasilitas umum atau
merugikan suatu pihak. 3.)Hukum, Untuk menjadiwarga negara yang baik, bisa dilihat bahwa
demi wujudkan sikap dalam sudut pandang politi warga negara juga harus menaati peraturan
yang ada di Indonesia seperti dalam UUD 1945, Pancasila dan peraturan-peraturan
lainnya.Peraturan ini dibuat guna menjaga keamanan, kedamaian dan keteraturan dalam
negara. Jika warga negara membantu menertibkan dan yang disediakan pemerintah dalam
melakukan pembangunan ekonomi yang stabil.4.)Pendidikan, Belajar diwajibkan bagi negara
Indonesia. Menjadi warga negara yang baik adalah warga negara yang belajar tentang
kewarganegaraan yang baik dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.5.)Sosial Budaya, Karena Indonesia Termasuk kedalam negara yang memiliki beragam
suku, agama, sosial budaya dan lain-lain maka saling menghargai merupakan hal yang harus
dilakukan oleh semua orang.Adanya Bhinneka Tunggal Ika dimaksudkan dapat menyatukan
perbedaan-perbedaan yang ada.6.)Agama,Didalam agama manapun,tentu diajarkan untuk
saling mengasihi,berlaku adil,saling menghargai, saling membantu, bermusyawarah danhal
ini sudah ada semua didalam Pancasila yang tersusun rapih dalam bersikap dan jalan baik
(https://www.kompasiana.com/salsaludita1598/61c9df0206310e69812be3b3/warga-negara-
yangbaik).

Menjadi Warga yang baik bangga dengan wilayah dan negara tempat tinggalnya dan
ingin membuatnya menjadi tempat yang lebih baik lagi.Kita semua ingin dianggap sebagai
warga yang baik, dan asalkan mau berusaha, semua orang sebenarnya bisa
melakukannya.1.)Berpendidikan tinggi.Salah satu hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk
membantu masyarakat Anda adalah mendapatkan pendidikan yang baik.Ketika Anda
terdidik, Anda bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan bisa memberikan kontribusi yang
lebih besar kepada ekonomi pada masyarakat. Anda juga akan mendapat wawasan dan bisa
membuat keputusan dengan baik ketika nantinya akan memilih pemimpin.Belajarlah dengan
baik di sekolah, dapatkan nilai yang bagus, dan cobalah untuk masuk universitas. 2.) Bekerja
keras. Bekerja keras penting untuk menjadi warga yang baik, terlepas dari apa pekerjaan
Anda. Ketika Anda bekerja keras, Anda memberikan pelayanan yang bagus untuk orang lain
dan juga mendapatkan uang, dan keduanya berkontribusi meningkatkan kondisi ekonomi di
lingkungan Anda. Jika Anda masih menganggur, mintalah bantuan orang lain untuk mencari
pekerjaan atau carilah pekerjaan di internet.

10
Di luar sana ada banyak lowongan yang bisa Anda ambil.3.)Ikuti berita terkini 4.) Bagikan
rezeki Anda.Ketika Anda cukup sukses dan punya waktu, uang, dan materi yang
lebih,berikanlah sebagian ke masyarakat sekitar untuk masyarakat yang lebih baik.Ada
banyak carauntuk melakukan ini.Menjadi sukarelawan dalam kegiatan kemasyarakatan.Jika
Anda punya uang dan materi yang berlebih, sumbangkanlah kepada mereka yang
membutuhkan seperti panti atau warga kurang mampu yang Anda kenal dan orang yang
sangat membutuhkannya karena itu(https://id.wikihow.com/Menjadi-Warga-Yang-Baik?
amp).

Seorang Warga negara merupakan seseorang atau individu yang tinggal dan menjadi
bagian dari suatu masyarakat di wilayah tertentu.Sebagai salah satu unsur dari terbentuknya
suatu negara yaitu warganya, warga negara secara sederhana dapat diartikan sebagai semua
orang yang tinggal serta bertumbuh di negara tersebut.Warga Negara yang cerdas adalah
warga Negara yang mampu menjaga dan membina ketertiban.Ada beberapa karakteristik
warga negara yang cerdas :1.Kemampuan Memperoleh dan Menggunakan Informasi Setiap
warga Negara mampu mencari informasi serta menggunakan informasi tersebut maka akan
banyak memperoleh kemanfaatan, diantaranya adalah :a.Memperluas wawasan
pemikirannya.b. Mengetahui perkembangan informasi yang terjadi.c.Meningkatkan
keterampilan mengambil keputusan.d.Mendorong keterampilan berpikir kritis dan
kreatif.2.Membina Ketertiban. Beberapa contoh sikap dan perbuatan yang mesti dilakukan
oleh stiap warga negara dalam upaya membina ketertiban sebagai perwujudan atau
manifestasi warga Negara yang cerdas, yaitu sebagai berikut:a. Menggunakan hak yang
dimiliki sesuai dengan kaidah.b.Menghargai hak dan kewajiban serta kepentingan orang
lain.c.Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Menjunjung tinggi
toleransi.e.Menerima keanekaragaman.f.Memecahkan konflik dengan cara
perdamaian(https://retizen.republika.co.id//warga-negara-yang-baik-harus-cerdas-dan
demokratis).

Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang.Pasal tersebut


mengharuskan setiap warga negara mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam undang-
undang yang berlaku.Dengan adanya kepatuhan terhadap undang-undang diharapkan tidak
akan terjadi konflik yang dapat mengganggu kestabilan sebuah negara.Wajib ikut serta dalam

11
usaha pertahanan dan keamanan negara.Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, menurut UUD 1945 pasal 30 ayat 1. Artinya,
setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk ikut andil dalam
pertahanan negara.Akan tetapi, bentuk pertahanan negara ini tidak terlibat pada bidang
militer, melainkan menjaga kerukunan dalam keluarga dan tetangga dalam bermasyarakat,
mematuhi peraturan hukum yang berlaku, membayar pajak, ikut menjaga keamanan
lingkungan tempat tinggal, seperti meronda. Dengan melakukan hal-hal tersebut, secara tidak
langsung sudah ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara dalam menjalankan
keamanan masyarakat dan di negara tersebut(https://www.popmama.com/big-kidverina-
intan-l/kewajiban-warga-negara).

setiap orang yang berkedudukan sebagai warga negara Indonesia harus menaati
hukum (undang-undang) dan pemerintahan. Sebab, apabila melanggar hukum, akan ada
sanksi yang dipercaya dapat memberikan efek jera kepada pelanggar hukum.Selain itu,
menaati hukum dan pemerintahan merupakan aturan yang dapat menciptakan kedamaian,
ketentraman, dan keamanan bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.Wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Bentuk bela negara ini adalah tekad, kesiapan dan kerelaan
untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.Wajib
menghormati hak asasi manusia dan orang lain. setiap orang dari semua kalangan, baik usia
dan gender, harus bisa saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan tidak ikut
campur dalam hak-hak orang lain. Karena, dengan adanya saling menghormati dan
menghargai kehidupan bermasyarakat akan lebih tertib, tenteram, damai, dan tidak akan ada
perpecahan dalam sesama sosial dan di kehidupan masyarakatnya dalam bangsa dan
negaranya(https://www.popmama.com/big-kidverina-intan-l/kewajiban-warganegara).

Sosok guru sebagai warga negara yang baik dan cerdas, sosok guru sebagai warga
negara yang baik tidak jauh dari kriteria warga negara yang baik pada umumnya.Artinya
sebagai warga negara, guru dituntut memiliki karakter publik yang baik, memiliki identitas,
memiliki dan melaksanakan hak dan kewajibannya, berpartisipasi dalam kebijakan publik
dan menerima adanya nilai-nilai sosial bersama. Karakter-karakter demikian merupakan
atribut kewarganegaraan/attributes of citizenship (Cogan & Derricott, 2018).

12
Guru sebagai profesi dan profesi lain seperti dokter, sopir, pengacara, polisi, dan lain-lain
adalah warga negara yang memiliki atribut kewarganegaraan yang sama.kepribadian guru
yang “baik” tersebut dideskripsikan sebagai berikut;a.Bertindak sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia b.Menampilkan diri sebagai pribadi yang
jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat c.Menampilkan diri
sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. d. Menunjukkan etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.e.Menjunjung
tinggi kode etik profesi guru yang baik dan menerima kebijakan aturan sebagai guru
(https://onesearch.id/Record/IOS1.INLIS000000000892990).

cara menjadi warga negara yang baik dalam kehidupan sosial antara lain :1. Menjunjung
tinggi nilai kerukunan antar warga. Menjunjung tinggi nilai kerukunan dapat membuat
kehidupan menjadi aman, tentram dan damai. 2. Gotong Royong, Gotong Royong dapat
memudahkan pekerjaan serta dengan gotong royong kita dapat mempererat tali silaturahmi
dengan warga sekitar. 3. Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh warga
Dengan kita ikut berpartisipasi di masyarakat, tentunya dapat memperkuat jiwa sosial yang
tinggi serta kita dapat menambah relasi dengan mengikuti kegiatan ini.4. Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
merupakan hal mendasar bagi seluruh masyarakat untuk menjadi warga yang baik (Good
Citizenship).5.Sopan santun dalam berbicara Sopan santun merupakan norma penting yang
harus dimiliki tiap individu agar terciptanya kehidupan yang damai serta sopan santun juga
merupakan adab ketika berbicara.6.Saling menghargai ,Saling menghargai baik pendapat
maupun yang lainnya, bukan berarti kita tidak memiliki pendirian.Justru dengan saling
menghargai kita dapat menciptakan rasa damai.7.Tidak melakukan
diskriminasi ,Diskriminasi hal yang harus dihindari karena dapat membuat keributan bahkan
dapat membuat mental korban menjadi tidak baik. Maka dari itu, sebagai warga negara yang
baik sudah sewajarnya dan harus untuk menjauhi sikap diskriminasi. 8.Patuh terhadap aturan
yang dibuat oleh masyarakat Dengan kita patuh terhadap aturan yang ada sudah
mencerminkan bahwa kita merupakan warga negara yang baik. 9.Membayar pajak dalam
rangka berpartisipasi dalam pembangunan daerah Membayar pajak merupakan bentuk rasa
peduli terhadap kemajuan pembangunan daerah.

13
10.Menyampai kan aspirasi nya kepada masyarakat Sebagai warga negara yang baik kita
perlu mengemuka dalam seetiap aspiradi di setiap kan pendapat aspirasi dari warga
(https://www.kompasiana.com/hanna120302/61cc15c306310e15bd0a2f12/caramenjadiwarga
ua-negara-yang-baik-dalam-kehidupan-sosial).

Menjadi warga negara yang baik dan berkualitas Untuk mengatasi krisis
multidimensional termasuk krisis moral yang sedang melanda bangsa dan negara harus
diawalin dengan pembangunan moral dan karakter bangsa, yaitu mendorong penumbuhan
dan pengembangan nilai-nilai Pancasila oleh masyarakat sendiri dan selanjutnya
mengaktualisasikan dalam kehidupan.1.Kemampuan untuk melihat dan mendekati masalah
sebagai anggota masyarakat global;2.kemampuan bekerja dengan orang lain dengan cara
kooperatif dan bertanggung jawab terhadap peran dan kewajiban dalam masyarakat Warga
negara sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam konteks globalisasi memegang peranan
penting terutama berkaitan dengan upaya memanfaatkan kemajuan teknologi dan komunikasi
untuk kepentingan aktualisasi semua kompetensi warga negara.Diperlukan kompetensi warga
negara guna mengantisipasi berbagai masalah global atau isu-isu kewarganegaraan global
yang kerap kali muncul dalam eskalasi yang tinggi.Ketergantungan global yang kian intens
mau tidak mau melibatkan hubungan antarbangsa di seluruh dunia, dan tentunya
menghendaki partisipasi aktif dari warga negara di seluruh dunia untuk mencari alternatif
solusi dari masalah-masalah kewarganegaraan global yang dihadapi bersama.Dalam konteks
globalisasi, gagasan warga negara global berkaitan erat dengan adanya ketergantungan yang
kuat antarnegara di dunia ini, dan karenanya diperlukan keterlibatan warga dunia untuk bisa
menjalin kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan, tanpa memandang perbedaan atau
diskriminasi apapun dari masing-masing bangsa tersebut.Agar warga negara global yang
terlibat dalam ketergantungan global dapat berperan dengan baik, tentu saja diperlukan
sejumlah kemampuan atau kompetensi yang mendukung ke arah sikap, tindakan, dan
perbuatan yang merefleksikan ciri-ciri warga negara global(https://onesearch.id
/Record/IOS1.INLIS000000000892990).

Terdapat keragaman pendapat mengenai apa itu karakter yang “baik”. Konsep karakter baik
(good character) menurut Thomas Lickona (1991), sebagai suatu kebajikan (virtue) yang bisa
dibagi dalam dua kategori, yakni kebajikan pada diri sendiri (self-oriented virtuous) dan
kebajikan terhadap orang lain (other–oriented virtuous). Kebajikan pada diri sendiri (self-
oriented virtuous) misalnya pengendalian diri dan kesabaraan. Kebajikan terhadap orang lain

14
(other–oriented virtuous) misalnya kesediaan berbagai dan merasakan kebahagiaan Sikap
yang harus dimiliki warga negara yang baik : Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja
Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah
Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli,
Rukun, dan menyayangi. Menjaga kebersihan, kerapian, kenyamanan, dan keamanan negara.
Yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak fasilitas umum, dan lain-
lain. Berkontribusi dalam kegiatan, program, & acara negara. Seperti tetap tinggal di rumah
selama covid-19, menjsuhi orang yang memiliki gejala membayar pajak tepat pada waktunya,
dan lain-lain nya sebagai aturan(https://brainly.co.id/tugas/32372092).

Satu nusa memiliki makna bahwa setiap orang harus merasa memiliki satu tanah air yang
sama, yaitu tanah air Indonesia. Satu bangsa memiliki makna walaupun kita berasal dari suku
yang berbeda, tetapi kita tetap satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Adapun satu bahasa
memiliki makna untuk mewujudkan persatuan bangsa.Kita harus menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu antar suku bangsa.Dengan Sumpah Pemuda, perjuangan
rakyat Indonesia tidak lagi bersifat kedaerahan, tetapi sudah menjadi kesatuan yang kuat.
Semua kekuatan bersatu untuk melawan para penjajah sehingga dalam waktu singkat, bangsa
Indonesia berhasil mengusir penjajah.Puncaknya pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia
dapat mem- proklamasikan kemerdekaannya disitulah kemerdekaan indonesia tersebar
dengan yang baik (http://pintar.jatengprov.go.id/jenjang/sd/materi/158).

15
DAFTAR REFERENSI

Bîrzéa, 2020; Crick, 1998; Davies, Shirley, & C. Riley, 2020; Johnson & Morris, 2020; J.
Kahne & Westheimer, 2020; Print & Lange, 2020; Veldhuis, 2020; Veugelers, 2020
Jurnal Suyato: 2019, 137-138
Kartono Kartini, 2020: 117
Jurnal Winarno Vol. 7 No. 1 Juni 2019)
(https://retizen.republika.co.id/posts/27124/menjadi-warga-negara-indonesia-yang-baik
kewarganegaraan).
(https://media.neliti.com/media/publications/15965-ID-karakter-warga-negara-yang-baik-
dan-cerd.pdf).
( http://pintar.jatengprov.go.id/jenjang/sd/materi/158).
(https://buku.kompas.com/read/1633/sudah-tahu-kah-kamu-berikut-cara-menjadi-warga-
negarayang-baik).
( https:kompas.com).
(https://oneserch.id /Record/IOS1.INLIS000000000892990).
(https://www.popmama.com/big-kidverina-intan-l/kewajiban-warganegara).
(https://id.wikihow.com/Menjadi-Warga-Yang-Baik?amp
(https:/cd-gbelajar.s impkb.id/s3p3k/PP KN/Pe r% 20Pe mba laj a ran/Pemb el ajaran
%205.pdf).
(https://binus.ac.id/character-building/2022/03/menjadi-warga-negara-yang-baira
(https://brainly.co.id/tugas/32372092).

16

Anda mungkin juga menyukai