karakter warga negara akan terus berubah seiringnya dengan perkembangan peraturan dan
ketentuan yang berlaku di negara tersebut karena peraturan senantiasa berubah maka warga
negara juga harus bisa menyesuaikan dengan peraturan yang bersangkutan. Hal ini sejalan
dengan pendapat dari Derek Heater (2003) yang menyatakan karakteristik warga dinegara
ditentukan oleh konsitutsi negara yang bersangkutan. Yang mencerminkan warganegara
indonesia harus menjalankan kewajiban kewarganegaraan sesuai konstitusi dan ideologi yang
berlaku yaitu pancasila yang mencerminkan karakter ideal suatu bangsa dan warga negara
merupakan suatu tuntunan bagi kehidupan warganegara yang baik ditentukan oleh rumusan
konstitusi negaranya. Gambaran karakter warga negara indonesia menurut konsititusi negara
dari sumber negara adalah sebagai berikut :
1) Pada tahun 1945, kementrian PPK menyatakan warganegara sejati ialah mereka yang
bersedia menyumbangkan tenaga dengan ciri-ciri: perasaan bakti kepada tuhan yang
maha esa, cinta kepada negaranya, memiliki keyakinan bahwa setiap orang harus
menaati peraturan yang berlaku dan memiliki pandangan hidup setiap manusia itu
memiliki derajat yang sama dimata hukum. Negara memerlukan warga negara yang
raji, mengetahui kewajiban, dan jujur dalam pikiran dan perbuatan serta tingkah laku.
2) UU no 4 Tahun 1950 menyatakan bahwa warga negara harus memiliki karakter yang
demokratis serta bertanggung jawab dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
3) UU no 20 Tahun 2003 menyatakan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa di
butuhkan perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa serta memiliki ilmu yang cakap kreatif,
mandiri serta menjadi pribadi demokratis dan bertanggung jawab.
Maka demi terciptanya warganegara yang baik dan peserta didik yang cerdas dalam
pemikiran dan baik dalam perbuatan karakteristik-karakteristik bangsa ini harus di
kembangkan dalam pola pembelajaran kewarganegaraan salah satunya pendidikan karakter
kewarganegaraan.
Apakah pendidikan kewarganegaraan bermanfaat untuk menunjang profesi anda saat ini?
Jawabannya sudah karena diambil dari pendidikan kewarganegaraan salah satunya
menerapkan sifat tanggung jawab. Itu yang sangat menunjang profesi saya saat ini. Karena
dalam pendidikan kewarganegaraan dalam pembelajarannya mengarahkan untuk memiliki
karakter/sifat salah satunya yaitu tanggung jawab dalam menjalankan kehidupan anatara lain
ketika bekerja.
Sumber: Muchtarom M. (2007). Pendidikan karakter kepada warga negara sebagai upaya
mengembangkan good citizen. Artikel pemikiran, program studi PPKN FKIP UNS.
Surakarta. Yang di rangkum pada jurnal dilink tersebut.
https://journal.civiliza.org/index.php/ijois/article/download/20/17
2, menurut saya sebagai mahasiswa peran yang diambil harus mampu mengimplementasikan
kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumata kearah berkeadaban.
Mahasiswa sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar,bukan juga masyarakat biasa,
bukan juga pemerintah oleh karena itu prihal peran dan posisi mahasiswa untuk menentukan
arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut sebagai berikut:
Wadah penyaluran potensi mahasiswa-mahasiswa untuk ikut serta dalam bela negara melalui
pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan serta menyisipkan pendidikan
kesadaran bela negara secara sistematik dan berkelanjutan dalam setiap pertemuan di ruang
kuliah sehingga menimbulkan rasa kesadaran bela negara dengan semangat, disiplin dan jiwa
nasionalisme yang tinggi.
Sumber: Ariana, I. (2018). Peran Resimen Mahasiswa dalam Membangun Kesadaran Bela
Negara Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makasar (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar). Yang dirangkum pada artiker di
link tersebut https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snh/article/download/489/403
1) Perbedaan berdasarkan kebangsaan, agama, ras dan adat istiadat (SARA). Perbedaan-
perbedaan tersebut seringkali menjadi sumber konflik dan perselisihan antar
kelompok masyarakat di Indonesia. Jika konflik ini tidak ditangani dengan baik maka
dapat menimbulkan ketidakstabilan dan kerusuhan di beberapa wilayah di Indonesia.
Misalnya saja sekitar tahun 2018 lalu, terjadi perselisihan antar suku yaitu Papua dan
Ambon
2) di wilayah Yoygakarta Seturan. Ada terorisme dan ekstremisme. Ancaman tersebut
seringkali mengancam keamanan nasional Indonesia dan menimbulkan keresahan dan
konflik di beberapa wilayah Indonesia.
3) Konflik kepentingan dapat muncul di berbagai sektor seperti politik, ekonomi,
masyarakat, dan budaya. Pada tahun 2019, saat pemilu presiden berlangsung. Terjadi
perselisihan yang mengakibatkan dua kubu saling serang.
4) Intervensi asing dapat menimbulkan konflik dan ketidakstabilan di Indonesia.
Beberapa intervensi asing yang sering terjadi di Indonesia adalah upaya memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa serta upaya mempengaruhi kebijakan politik dan
ekonomi Indonesia.
5) Indonesia mempunyai permasalahan kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi.
Permasalahan ini dapat memicu konflik antar kelompok masyarakat yang merasa
tidak adil dibandingkan dengan kelompok kaya lainnya.
4, Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata Sansekerta: "pañca"
berarti lima dan "śīla" berarti prinsip atau prinsip. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara seluruh rakyat Indonesia. Lima Pokok Ideologi
Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Dasar ideologinya tertuang dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945:
Kesadaran akan visi kebangsaan yang nilai-nilainya bersumber dari ideologi Pancasila harus
menjangkau seluruh lapisan bangsa, dan melalui kesadaran tersebut diharapkan kehidupan
berbangsa dan bernegara dapat terkendali. akan menjadikan bangsa ini bangsa yang besar,
kuat, bersatu dan memperhatikan kepentingan seluruh rakyat, bangsa, dan negara. Agar
bangsa Indonesia dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain di masa depan dan
menghilangkan berbagai dampak negatif terhadap nilai-nilai kehidupan global saat ini dan di
masa yang akan datang. Dengan mendorong, mengembangkan dan memantapkan nilai-nilai
kebangsaan sejak dini, yaitu melalui pendidikan anak sekolah (sebagai pendidikan seumur
hidup), diharapkan tumbuh rasa, jiwa dan semangat kebangsaan sebagai pola pikir, sikap dan
tindakan yang berlandaskan pada nasionalisme. Apabila seluruh pemikiran, sikap, dan
tindakan masyarakat/masyarakat serta seluruh pejabat/pemimpin publik bersumber dari
perasaan, jiwa, dan semangat kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, maka “kerja sama
nasional” yang dibangun berkaitan dengan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
penyelenggaraan administrasi publik dan pembangunan di segala bidang kehidupan. Agar
bangsa dan negara ini senantiasa tetap adil, bersatu dan mampu bersaing dengan bangsa-
bangsa lain di dunia. Tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman ideologi
Pancasila adalah sebagai berikut:
Sumber: https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snh/article/download/489/403