Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MAIRA RATNA SUMINAR

NIM : 10020222048

KELAS :B1

SOAL

1. Menurut anda apa arti tentang “Pancasila” sebagai Ideologi Bangsa Indonesia, serta
bagaimana harapan dan tantangan pada pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari?
2. Jelaskan pemahaman anda tentang konsep, asas, dan tantangan dari
“Kewarganegaraan”, serta berikan contoh cara menjadi warga negara yang baik!
3. Jelaskan pemahaman anda tentang “Demokrasi”, serta hubungan Islam dan
Demokrasi dalam konteks Indonesia!
4. Jelaskan pemahaman anda tentang “Hubungan Negara Dengan Warga Negara” dan
bagaimana bisa melindungi warga negara, serta apa manfaat negara dan
pemerintahannya bagi warga negara?
5. Jelaskan pemahaman anda tentang “Identitas Nasional”, serta berikan satu contoh
bentuk Identitas Nasional Bangsa Indonesia!

JAWAB

1. Pancasila terdiri dari dua kata bahasa Sansekerta yaitu Panca dan Sila. Panca
berarti lima dan sila dengan huruf yang dibaca pendek mempunyai arti satu sendi,
dasar, alat, atau asas. Sedangkan sila dengan pengucapan i panjang berarti peraturan
tingkah laku yang baik, utama, atau yang penting. Dengan demikian Pancasila dapat
diartikan berlaku sendi, lima. Atau lima tingkah laku utama, atau pelaksanaan lima
kesusilaan.1
Jadi Pancasila sebagai lima dasar yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia juga
merupakan ideologi bangsa Indonesia yakni ideologi terbuka. Artinya nilai-nilai yang
terkandung dalam sila Pancasila bersifat tetap namun juga fleksibel, yakni dapat
berubah sewaktu-waktu menyesuaikan perkembangan atau kebutuhan masyarakat
Indonesia.

1
R. Toto Sugiarto dkk, Ensiklopedia Pancasila: Arti Pancasila dan Demokrasi Pancasila, (Hikam Pustaka: 2021),
2
Harapannya, Pancasila akan selalu menjadi pedoman masyarakat Indonesia
dalam menjalani kehidupan, karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sudah
sesuai untuk diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Namun, saat ini terdapat
bermacam-macam tantangan pada pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
salah satunya adalah arus globalisasi berupa kemajuan teknologi atau dalam konteks
sosial budaya. Banyak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia melalui teknologi,
contohnya seperti drama Korea, film Barat, musik-musik Korea atau Barat dsb. Jika
masyarakat tidak mampu untuk menyaring berbagai budaya asing yang masuk ke
Indonesia, maka tidak akan lama bagi budaya Indonesia untuk hilang dan punah.
Maka dari itu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk mencegah
hal tersebut ialah dengan tetap perpegang teguh pada Pancasila, mencintai produk
dalam negeri dan semakin selektif dalam menerima segala kebudayaan asing yang
masuk ke Indonesia.

2. Kewarganegaraan adalah hubungan antara pihak yang memiliki kekuasaan


atau penguasa dan pihak yang dikuasa. Hubungan negara dan warga negara
tergantung bagaimana fungsi kekuasaan diantara kedua pihak tersebut diatur sehingga
akan memberikan corak atau gaya suatu negara. Hubungan negara dan warga negara
menjadi bagian dari suatu konsep kewarganegaraan.2
Asas-asas kewarganegaraan secara umum terdiri dari :
a. Ius Sanguinis, adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
b. Ius Soli, adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran.
c. Asas Kewarganegaraan Tunggal, yaitu asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.3
d. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak yang belum berusia 18 tahun atau belum
kawin yang merupakan akibat dari perkawinan campur orang tuanya.

Pendidikan Kewarganegaraan di era globalisasi saat ini memberikan


kemudahan juga tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Jika tidak tepat

2
Dr. Nafi’ Mubarok, SH., MH.,Dkk, Kewarganegaraan, (Surabaya, UIN Sunan Ampel Press: 2020), 74
3
Lulus Udjiwati, Status Legal Formal (Bipatride) Kewarganegaraan Anak Dari Perkawinan Campuran
Kewarganegaraan, Yustisia Merdeka. 2 (1), 2016, hlm.16
dalam menempatkan keuntungan serta kerugian dari globalisasi, maka masyarakat
akan terbawa arus negatif yang berdampak bagi diri, keluarga, lingkungan,
masyarakat, bahkan negara. Di era globalisasi saat ini, manusia dituntut untuk dapat
memiliki daya saing yang mumpuni. Untuk membangun daya saing tersebut,
dibutuhkan peran aktif dari semua pihak yang terlibat didalamnya, baik dari
pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Oleh sebab itu, pentingnya
dibutuhkan karakter yang mumpuni dalam diri setiap individu agar dapat
mengimbangi arus globalisasi saat ini.4

Adapun cara menjadi warga negara yang baik, diantaranya adalah:

1. Menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.


2. Menghargai setiap perbedaan tanpa ada unsur SARA.
3. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
4. Turut serta dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.

3. Demokrasi ialah suatu sistem pemerintahan dimana rakyat diikutsertakan


dalam pemerintahan negara baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.5 Jadi dapat dartikan pula bahwa
demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Adapun hubungan islam dan demokrasi di Indonesia, bahwa islam merupakan
agama yang diturunkan oleh Allah dan dibawa oleh utusan-Nya yakni Nabi
Muhammad SAW, sedangkan demokrasi ialah pemerintahan tertinggi berada di
tangan rakyat. Amien Rais dan Abdurrahman Wahid adalah seorang intelektual
Muslim yang dalam pengembaraan intelektualnya cukup kritis terhadap kekuasaan.
Kritisme yang mereka bangun semata-mata untuk mendorong terwujudnya Indonesia
yang lebih demokratis. Bagi keduanya persoalannya bukan sekedar demokrasi itu
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar ajaran agama Islam, tetapi lebih dari itu,
pembentukan masyarakat atau negara yang adil dan egaliter seperti yang dikehendaki
Islam, untuk zaman sekarang mungkin hanya diwujudkan melalui sistem negara
demokrasi.6

4
Salsha Fairuz Putri, Dinie Anggraeni Dewi, Peran Dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam
Mengembangkan Karakter Siswa Di Era Globalisasi, Harmony Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN 6 (1), 2021
5
Nurtjahjo Hendra, S.H, M.Hum., Filsafat Demokrasi, Jakarta, Nurtjahjo Hendra:2006), 86
6
Robert Nando, Islam dan Demokrasi Di Indonesia Studi Perbandingan Pemikiran M. Amien Rais Dan
Abdurrahman Wahid, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018
4. Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan
kewajiban dan bersifat hubungan timbal balik. Negara memiliki kewajiban untuk
memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya serta
memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya warga negara wajib membela
negara dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara.7
Negara dapat melindungi warga negara karena negara memiliki kewajiban
yang harus dipenuhi terhadap warga negara, seperti kewajiban untuk memberikan
keamanan, kesejahteraan, dan perlindungan.
Adapun manfaat negara dan pemerintahannya bagi warga negara ialah
persatuan dan ketertiban, karena dengan adanya negara dan pemerintahan yang
mengatur, semua masyarakat dapat hidup dengan dasar persatuan dan kesatuandengan
kehidupan yang teratur.

5. Identitas nasional berasal dari dua kata, yakni Identitas yang bisa diartikan
sebagai ciri-ciri, jati diri, atau tanda pengenal dan Nasional sendiri memiliki makna
kebangsaan.8 Jadi Identitas Nasional berarti jati diri suatu bangsa. Atau dapat
didefinisikan bahwa Identitas Nasional ialah ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
membedakan bangsa tersebut dengan dengan bangsa lain. Contoh dari Identitas
Nasional bangsa Indonesia ialah lambang negara Indonesia yakni Burung Garuda,
Indonesia dikenal dengan sikapnya yang ramah, dan adapun salah satu bangunan yang
masuk dalam salah satu tujuh keajaiban dunia yakni Candi Borobudur yang berada di
Indonesia.

7
M. Rafif Gayuh Islami, Christine Permatasari. I, dkk, Hubungan Negara dan Warga Negara, Universitas
Semarang, 2017
8
Dr. I Putu Ari Astawa, S.Pt, MP, Identitas Nasional, Universitas Udayana, 2017
Bibliography
Anggita, K. D. (2018). Status Hukum Warga Negara Yang Berkewarganegaraan Ganda Menurut
Hukum Kewarganegaraan Indonesia. Jember: Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan
Tinggi Universitas Jember.

Dr. I Putu Ari Astawa, S. M. (2017). Identitas Nasional. Bali: Universitas Udayana.

M. Rafif Gayuh Islami, C. P. (2017). Hubungan Negara dan Warga Negara. Semarang: Universitas
Semarang.

Nando, R. (2018). Islam Dan Demokrasi Di Indonesia Studi Perbandingan Pemikiran M. Amien Rais
Dan Abdurrahman Wahid. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Rike Alfiana, I. R. (2022). Konsep Dasar Pancasila Kewarganegaraan. Surabaya: Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel.

Salsha Fairuz Putri, D. A. (2021). Peran Dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam
Mengembangkan Karakter Siswa Di Era Globalisasi. HARMONY Jurnal Pembelajaran IPS Dan
PKN, 68-70.

Anda mungkin juga menyukai