Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
Dosen :
Dr. Drs. Luhut Simbolon, M.Si.

OLEH:
CAESAR WATI ANTARIKSA HUTAURUK (2331150008)
RIBKA FEBRINA (2331150017)
PRAISE DANIEL MANIK (2331150010)
KRISTINA M (2121150039)
ROBY SIMANJUNTAK (2331150013)
DIKI WIRAHADI (2331150004)

UNIVERSITAS KRSITEN INDONESIA


2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II ISI
D. Pentingnya Mempelajari Kewarganegaraan
E. Pengertian Kewarganegaraan
F. Tujuan Kewarganegaraan
G. Prinsip-prinsip Kewarganegaraan

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atasrahmat-
Nya kami dari kelompok 1 dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Kewarganegaraan yaitu Dr.
Drs. Luhut Simbolon, M.Si., karena telah mengarahkan kami dalam menyusun
makalah. Dalam penyusunan makalah ini tak luput dari kesalahan, dan demi
menghasilkan makalah yang lebih baik, kami mengharapkan kritik dan saran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai warga negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Yang pokok adalah bahwa setiap orang
haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga
terhindar dari kemungkinan menjadi ‘stateless’ atau tidak
berkewarganegaraan.Tetapi pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh
membiarkan seseorang memiliki dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah
sebabnya diperlukan perjanjian kewarganegaraan antara negara-negara modern
untuk menghindari status dwi-kewarganegaraan tersebut. Oleh karena itu, di
samping pengaturan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan melalui proses
pewarganegaraan(naturalisasi) tersebut, juga diperlukan mekanisme lain yang lebih
sederhana, yaitu melalui registrasi biasa.Indonesia sebagai negara yang pada
dasarnya menganut prinsip ‘ius sanguinis’, mengatur kemungkinan warganya untuk
mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran. Sebagai contoh
banyak warga keturunan Cina yang masih berkewarganegaraan Cina ataupun yang
memiliki dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina, tetapi bermukim di
Indonesia dan memiliki keturunan diIndonesia. Terhadap anak-anak mereka ini
sepanjang yang bersangkutan tidak berusaha untuk mendapatkan status
kewarganegaraan dari negara asal orangtuanya, dapat saja diterima sebagai
warganegara Indonesia karena kelahiran. Kalaupun hal ini dianggap tidak sesuai
dengan prinsip dasar yang dianut, sekurang-kurangnya terhadap mereka itu dapat
dikenakan ketentuan mengenai kewarganegaraan melalui proses registrasi biasa,
bukan melalui proses naturalisasi yang mempersamakan kedudukan mereka
sebagai orang asing sama sekali.
B. Rumusan Masalah

1) Mengapa mempelajari kewarganegaraan penting?


2) Apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan ?
3) Apa tujuan kewarganegaraan ?
4) Bagaimana prinsip-prinsip kewarganegaraan Indonesia?

C. Tujuan Penulis
kewarganegaraan Indonesia adalah untuk menggali sifat kewarganegaraan yang beragam
dalam konteks Indonesia. Hal ini mencakup pemahaman kerangka hukum, perkembangan
sejarah, dan tantangan kontemporer yang dihadapi warga negara Indonesia. Melalui
penelitian dan analisis yang mendalam, bertujuan untuk menjelaskan hak, kewajiban, dan
keistimewaan yang terkait dengan kewarganegaraan Indonesia, sekaligus mengkaji isu-isu
seperti partisipasi politik, keragaman budaya, dan kohesi sosial. Pada akhirnya, makalah
ini harus berkontribusi dalam menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
dinamika kewarganegaraan di Indonesia dan menginspirasi wacana konstruktif tentang
cara memperkuat keterlibatan masyarakat dan persatuan nasional.
BAB II
ISI

D. Pentingnya Mempelajari Kewarganegaraan

Menurut Frenty Lia et al. (2014), pendidikan kewarganegaraan sebenarnya


adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan dirancang berdasarkan intelektual
hidup dan moral pembangunan setiap individu untuk meningkatkan kesadaran
tentang jati diri dan hak-hak dan tanggung jawab yang terkait dengan upaya bela
negara. Tujuannya adalah untuk membantu generasi muda memperoleh rasa
kewarganegaraan dan pemahaman tentang peranan politik negara dan sensitivitas
dalam kehidupan pribadi (Ainah et al., 2016).Pendidikan itu sendiri merupakan salah
satu faktor penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, dikarenakan dengan
adanya pendidikan dapat membantu masyarakat menjadi berpikir lebih maju dan
kritis, bermoral, dan mampu untuk berkompetisi dengan negara lain (Najicha, 2017).
Salah satu bidang kajian pendidikan nasional yang memiliki peran penting dalam
pembentukan karakter bangsa di tengah heterogenitas masyarakat Indonesia adalah
Pendidikan Kewarganegaraan. Realitas pluralitas dan heterogenitas tersebut
tergambar dalam prinsip Bhineka Tunggal Ika (Annisa, & Dewi, 2021) Pendidikan
Kewarganegaraan dalam pandangan umum sendiri dijadikan sebagai pendidikan
karakter, hal tersebut dikarenakan didalamnya berisi tentang Pendidikan nilai luhur
Pancasila, sehingga diharapkan dapat membangun moralitas seseorang (Fadhila, &
Najicha, 2021). Pembentukan karakter menjadi tujuan utama pendidikan nasional
supaya masyarakat Indonesia khususnya generasi muda menjadi warga negara
yang baik dan cerdas (smart and good citizenship). Menurut penelitian Handitya
(2021), pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting dalam membangun
karakter Pancasila dalam menghadapi era masyarakat. Untuk memajukan
peradaban bangsa, pendidikan dan pembinaan karakter bangsa sangat penting
untuk menjadi bangsa yang terdepan dengan populasi yang berilmu, berwawasan,
dan berkarakter.
Pendidikan karakter di Indonesia saat ini menurun, terutama di kalangan generasi
muda yang mulai mencintai budaya asing daripada budaya Indonesia. Bagi generasi
muda saat ini, hal-hal seperti pergaulan bebas, gaya pakaian yang tidak sopan,
kekerasan, seks bebas, dan merendahkan bahasa Indonesia dianggap keren.
Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membuat seluruh masyarakat
Indonesia, khususnya generasi muda, memiliki rasa kebanggaan terhadap bangsa
Indonesia, membentuk generasi muda sebagai penerus yang memiliki moral dan
etika yang baik, mengajarkan generasi muda untuk membuat keputusan yang
matang, mengajarkan mereka untuk menghargai satu sama lain dan menghormati
perbedaan, dan mencerdaskan generasi muda untuk menghadapi perkembangan
dunia. Pada dasarnya, pendidikan kewarganegaraan sangat penting bagi generasi
muda Indonesia untuk membangun karakter yang baik dan berbudi luhur,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memiliki etika dan sopan santun dan warga
negarapun akan mendapatkan haknya sebagai warga negara.

E. Pengertian Kewarganegaraan

Kewarganegaraan adalah status hukum yang menunjukkan hubungan individu


dengan suatu negara tertentu. Ini mencakup hak, kewajiban, dan tanggung jawab
yang dimiliki individu terhadap negara tersebut, seperti hak memilih, hak
mendapatkan perlindungan, dan kewajiban membayar pajak. Kewarganegaraan
memiliki keanggotaan yang menunjukan hubungan atau ikatan antar negara dan
warga negara. Kewarganegaraan adalah segala hal yang berhubungan dengan
negara.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu:


a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis
Kewargangaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dan negara. Adanya ikatan hukum itu menimbulkan akibat-akibat
tertentu, yaitu orang tersebut berada di bawah kekuasaan negara yang
bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum misalnya akta kelahiran, surat
pernyataan, bukti kewarganegaraan, dan sebagainya.

b. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis


Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak di tandai dengan ikatan hukum, tetapi
ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan
sejarah, dan ikatan tanah air. Dengan kata lain ikatan ini lahir dari penghayatan
warga negara bersangkutan.

Pada dasar status kewarganegaraan seseorang


memiliki dua aspek, yaitu : (1) Aspek Hukum, Dimana kewarganegaraan merupakan
suatu status hukum kewarganegaraan, khususnya dibidang hukum publik,yang
dimiliki warga negara dan yang tidak dimiliki orang asing. Contohnya yaitu adalah
hak pilih aktif dan pasif. Sedangkan kewajiban warga negara misalnya kewajiban
membela negara dari serangan negara lain; dan (2) Aspek Sosial, dimana
kewarganegaraan merupakan suatu keanggotaan suatu bangsa tertentu, yakni
sekumpulan manusia yang terikat suatu dengan lainnya karena kesatuan bahasa,
kehidupan sosial budaya serta kesadaran
nasional.

F. Tujuan Kewarganegaraan

Tujuan Kewarganegaraan adalah untuk menciptakan warga negara yang memiliki


wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai
warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa. Hal ini
tentunya harus dipadukan dengan penguasaan ilmu dan teknologi, sehingga
terciptalah generasi masa depan yang kelak bisa memberikan sumbangsih dalam
pembangunan bangsa.

G. Prinsip-prinsip Kewarganegaraan

Ada 4 asas/prinsip kewarganegaraan, yakni asas ius sanguinis, asas ius soli,
asas kewarganegaraan tunggal, dan asas kewarganegaraan ganda terbatas.
1.Asas ius sanguinis atau (law of the blood) adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara
tempat kelahiran. Secara sederhana, dengan asas ini, kewarganegaraan seorang
anak ditentukan berdasarkan kewargangeraan orang tuanya.
2.Asas ius soli atau (law of the soil) adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat kelahiran. Di Indonesia, asas ini
diberlakukan secara terbatas bagi anak-anak yang kemudian peraturannya diatur
lebih rinci dalam undang-undang.
3.Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
4.Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak yang ketentuannya diatur lebih rinci dalam
undang-undang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu pilar pembentukan karakter dan jati diri bangsa adalah pendidikan
kewarganegaraan, yang berarti mendidik warga negara menjadi warga negara yang
baik dan cerdas untuk menghadapi perkembangan dunia di era persaingan. Dalam
pembelajaran kewarganegaraan, pendidikan karakter dapat membantu
merevitalisasi peran warga negara sebagai disiplin ilmu yang berfungsi sebagai
ladang unggulan untuk membentuk karakter peserta didik. . Upaya untuk
membentuk karakter siswa adalah melalui pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan menjadi penyangga dalam membangun karakter yang artinya
Pendidikan Kewarganegaraan membimbing peserta didik untuk menjadi warga
negara yang baik terlebih sebagai generasi penerus yang akan menghadapi
perkembangan dan perubahan dunia di era globalisasi. Melalui Pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan mampu membangun sikap yang setia kepada tanah
air dan sanggup menyumbangkan setiap potensi secara tulus dan ikhlas untuk
kemajuan tanah air,karena nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain,
melainkan sangat tergantung pada kemampuan bangsanya sendiri membawa
perubahan kearah yang lebih baik serta sesuai dengan tujuan dan cita-cita sebuah
bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Kirani, A. P., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan


sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Society 5.0 Mendatang. Jurnal Educatio
FKIP UNMA, 8(2), 767-773.
Oktaviani, H. P., & Sophianti, J. C. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi
Generasi Muda dalam Membangun Karakter Bangsa. Indigenous Knowledge, 2(1),
10-14.
Zulfikar,M.F., & Dewi,D.A. (2021). Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Membangun Karakter Bangsa.Jurnal Pekan,vol.6. Nomor 1,10-11.
Herdiansyah,P.A.R., Dewi.A.D., & Furnamasari,F.Y.(2021) Membangun Karakter
Siswa Sekolah Dasar Melaluu Pendidikan Kewarganegaraan.vol5(3).
sumber: scribd.com
sumber: hukumonline.com

Anda mungkin juga menyukai