Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

TEMA
HUBUNGAN SAYA SEBAGAI MAHASISWA DENGAN TUGAS
KEWARGANEGARAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganagaraan

Dosen Pengasuh
Drs. Deli Anhar, M.AP

ADI WIJAYA, 19120353

PROGRAM STUDI SI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillab kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa kare
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengatahuan sehingga makalah ini
bias selesai pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen mata kuliah “kewarganegaraan” Kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing, atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Terimakasih juga
kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Banjarbaru, Oktober 2019

Penulis

ADI WIJAYA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penyusunan

II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
2. Landasan hukum Kewarganegaraan
3. Ruang lingkup pendidikan Kewarganegaraan
4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
5. Hubungan saya sebagai mahasiswa dengan tugas Kewarganegaraan

III. PENUTUP
IV. DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia saat ini telah memasuki suatu dekade waktu yaitu era globalisasi, dimana
semua aspek yang meliputi politik, sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan
menitikberatkan pada sebuah kemajuan teknologi.
Globalisasi tersebut ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga-lembaga
internasional, sera negara maju untuk mengatur kehidupan politik dan ekonomi dunia
bahkan pada system keamanan dunia. Kondisi seperti ini telah menciptakan struktur
baru, yaitu struktur global yang sangat mempengaruhi pola piker dan mentalitas bangsa
dalam menghadapi situasi dunia yang seperti ini.
Oleh karena itu, pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Departemen
Pertahanan telah membuat suatu orientasi ke arah sana. Salah satunya degan membekali
para siswa dan mahasiswa dengan kurikulum mengenai pendidikan kewarganegaraan,
yang di dalamnya ditekankan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan?
b. Apa tujuan pendidikan kewarganegaraan?
c. Apa hubungan saya sebagai mahaiswa dengan tugas kewarganegaraan?

3. Tujuan Penyusunan
a. Untuk mengetahui latar belakang diselenggarakan pendidikan kewarganegaraan.
b. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah pendidikan kewarganegaraan.
c. Untuk mengetahui tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan.
II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan dapat diartikan sebagai pembelajaran, pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Pendidikan juga merupakan
salah satu ukuran maju tidaknya suatu negara. Sedangkan kewarganegaraan yang
berasal dari kata warga dan negara yang berarti sebuah pola yang mengatur
bagaimana seseorang untuk menjalankan rutinitas sebagai komponen penting dalam
bernegara
Maka dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan adalah sebuah pembelajaran bagaimana menjalakan peran dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari dan dapat di wariskan kegenerasi selanjutnya.
Dalam kewarganegaraan terdapat beberapa unsur diantaranya :
a. Negara
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi yang
didalamnya terdapat suatu pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial,
budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara
minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang
berdaulat serta pengakuan dari negara lain.
b. Bangsa
Bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan
memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Keinginan membentuk nation
bersama muncul karena adanya persamaan nasib dan sejarah sehingga
menimbulkan persatuan dalam suatu komunitas masyarakat membentuk
kesadaran berbangsa.
Kesamaan itu meliputi aspek budaya, bahasa, agama dan tradisi. Inilah proses
yang mendasari terbentuknya sebuah kesadaran bersatu, bergabung dan
berbangsa di mana pun di seluruh dunia
c. Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan
yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama seperti :
sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu
masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban
terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu
ikatan batin antara mereka. Kalau pada masyarakat patambayan terdapat
hubungan pamrih antara anggota-angotanya.

2. Landasan hukum Kewarganegaraan


a. Undang-Undang Dasar 1945
- Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan
aspirasi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya)
- Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum dan
pemerintahan
- Pasal 27 (3), hak dan kewajiban Warganegara dalam upaya bela negara
- Pasal 30 (1), hak dan kewajiban Warganegara dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara
- Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan
b. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-
Rambu Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi

3. Ruang lingkup pendidikan Kewarganegaraan


a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan
keadilan
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata
tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah,
Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan
warga negara.
e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi
f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya
politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan,
Pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

4. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Sebagai warga Negara Indonesia kita wajib mempelajari pendidikan
kewarganegaraan dan berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa yang
senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilai-nilai tersebut dilandasi oleh
jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Dan hal ini memerlukan sarana pendidikan
bagi setiap warga Negara Indonesia dan mahasiswa sebagai calon cendekiawan pada
khususnya, yaitu melalui pendidikan kewarganegaraaan. Dan adapun tujuan dari
pendidikan kewarganegaraan yaitu :
a. Tujuan Umum. Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada
mahasiswa mengenai hubungan antara warganegara dengan negara, hubungan
antara warganegara dengan warganegara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara
b. Tujuan Khusus. Agar mahasiswa memahami dan melaksanakan hak dan
kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai Warganegara
Republik Indonesia yang terdidik dan bertanggung jawab.
5. Hubungan saya sebagai mahasiswa dengan tugas Kewarganegaraan
Setiap kali kita mendengar kata kewarganegaraan, secara tidak langsung otak
merespon dan mengaitkan kewarganegaraan dengan pelajaran kewarganegaraan pada
saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat kita kuliah. Bisa jadi kata
kewarganegaraan di dalam memori otak tersimpan kuat karena setiap tahun dari
sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ada pelajaran kewarganegaraan yang
harus dipelajari, dan ternyata saat kuliah juga ada. Dan di dalam bangku perkuliahan
kita akan mempelajari lebih dalam seberapa pentingnya pendidikan kewarganegaraan
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
Mempelajari tentang Kewarganegaraan pada dasarnya adalah belajar tentang
keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia,
membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia. Oleh karena itu,
saya seorang mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang terdidik
perlu memahami tentang Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa
kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air Indonesia. Dengan demikian, ia
menjadi warga negara yang baik dan terdidik (smart and good citizen) dalam
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis, dan memiliki tujuan
antara lain :
a. mempunyai kemampuan serta kecakapan dalam mengenali berbagai macam
permasalahan hidup dan kesejahteraan maupun cara-cara penyelesaiannya. Serta
dapat menjadi pendorong agar mendapatkan kemampuan dalam memutuskan
sikap yang penuh tanggung jawab sesuai moral yang telah tertanam didalam diri.
b. Dapat mengenali serta memahami segala bentuk perubahan serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
c. Mempunyai kemampuan dalam memaknai segala peristiwa sejarah juga nilai-
nilai budaya dalam upaya menggalang semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai
pedoman persatuan Indonesia.
d. Dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan
demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggung jawab.
e. Mampu menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan
pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan
Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
f. Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah
air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa
Kita semua tahu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan bagaimana warga
negara itu tidak hanya tunduk dan patuh terhadap negara, tetapi juga mengajarkan
bagaimana sesungguhnya warga negara itu harus toleran dan mandiri. Pendidikan ini
membuat setiap generasi baru memiliki ilmu pengetahuan, pengembangan keahlian,
dan juga pengembangan karakter publik. Pengembangan komunikasi dengan
lingkungan yang lebih luas juga tecakup dalam Pendidikan Kewarganegaraan.
Meskipun pengembangan tersebut bisa dipelajari tanpa menempuh Pendidikan
Kewarganegaran, akan lebih baik lagi jika Pendidikan ini di manfaatkan untuk
pengambangan diri seluas-luasnya.
Rasa kewarganegaraan yang tinggi, akan membuat kita tidak akan mudah goyah
dengan iming-iming kejayaan yang sifatnya hanya sementara. Selain itu kita tidak
akan mudah terpengaruh secara langsung budaya yang bukan berasal dari Indonesia
dan juga menghargai segala budaya serta nilai-nilai yang berlaku di negara kita.
Memiliki sikap tersebut tentu tidak bisa kita peroleh begitu saja tanpa belajar. Oleh
karena itu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat penting untuk kita
pelajari. Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting manfaatnya,
maka di masa depan harus segera dilakukan perubahan secara mendasar konsep,
orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya. Tujuannya adalah agar
membangun kesadaran para pelajar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
dan mampu menggunakan sebaik-baiknya dengan cara demokratis dan juga terdidik.

III. PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan akan pentingnya suatu pendidikan
berbangsa dan bernegara agar terciptanya keseimbangan antara hak dan kewajiban
bagi setiap warga negara dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dan menjadi suatu penjelasan bahwa sesuatu hal yang mungkin sebagian hal orang
menganggapnya tidak penting pada hakikatnya memiliki peranan yang menentukan
kelangsungan hidup kita dimasa yang akan datang. Dan perlu kita ketahui dan pahami
ketika hal itu terjadi. Maka ketahuilah bahwa nilai-nilai terkandung dari hal tersebut
sudah mulai menghilang dari diri kita, dan perlu kita pelajari kembali
IV. DAFTAR PUSTAKA

Erwin, Hammad (2010). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung: PT


Refika Aditama.
Muchji, Achmad dkk, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Paristiyanti Nurwardani dkk, 2016, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi
Dirjend Kemenristekdikti RI, Jakarta
Wachid Yuli Laksono dkk, 2016, Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan,Universitas
Pendidikan Ganesha, Denpasar
Kaelan dan Zubaidi, Achmad (2007). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: Paradigma

Anda mungkin juga menyukai