Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER

" PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI MAHASISWA"

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Di Susun Oleh :

Nur Asisah

Nim : 2022310419

Lecture : Dr. Fahmi Room

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
paper ini dengan baik. Paper yang berjudul "Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi
Mahasiswa"

Dalam penulisan paper ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan paper ini. kami
sadar bahwa dalam paper ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, kami
memohon maaf apabila dalam penulisan paper ini terdapat banyak kesalahan.

Bulukumba, 7 November 2022


ABSTRAK

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan
nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan
dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Landasan Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan zaman, serta Undang
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun
2004 serta Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan
yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum

PENDAHULUAN

Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau
subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke
arah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di
dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil
suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk.

Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan
mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika
dan peranan etika itu sendiri, sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki
akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen,
mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan
bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang
berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal menyontek
merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika.

Perlu Anda ketahui bahwa realita banyaknya bermunculan para koruptor di Indonesia disebabkan oleh
seseorang yang tidak memahami arti kata dari iman dan etika. Banyak orang yang beranggapan dan
meyakini para koruptor yang ada sekarang adalah seorang yang dahulunya terbiasa melakukan tindakan
menyontek di saat ujian tanpa merasa bersalah, lebih tepatnya mencontek memiliki makna yang sama
dengan kecurangan. Jadi menyontek diibaratkan dengan korupsi mengambil hak seseorang tanpa izin
dan meraih sesuatu tanpa memikirkan apakah cara yang digunakannya benar atau salah dan ini semua
berhubungan dengan etika.

Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-
karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan
datang di isi oleh penerus-penerus bangsa yang berakhlaqul karimah atau beretika?. Akan diletakkan
dimanakah wajah Indonesia nanti apabila bangsa Indonesia dibangun oleh jiwa-jiwa yang penuh dengan
kecurangan atau dengan akhlaq-akhlaq tercela?.

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam karya
tulis ilmiah ini dirumuskan sebagai berikut:

1.Apakah pengertian pendidikan kewarganegaraan?

2. Apakah pengertian mahasiswa?

3. Apakah kewajiban dan hak mahasiswa?

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kewarganegaraan

Istilah kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara
negara dan warga negara. Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun
menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala ikhwal
yang berhubungan dengan negara.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis

– Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum anatara orang-orang
dengan negara.

– Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan emosional,
seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatal tanah air.

b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.


– Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika
hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik.

– Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat hukum dari status kewarganegaraan,
yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.

Pendidikan Kewarganegaraan

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan
pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa
dan negara. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara
berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa
dalam perikehidupan bangsa.• Standar isi pendidikan kewarganegaraan adalah pengembangan :

1. nilai-nilai cinta tanah air;

2. kesadaran berbangsa dan bernegara;

3. keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara;

4. nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup;

5. kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta

6. kemampuan awal bela negara.

• Pengembangan standar isi pendidikan kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dijabarkan dalam rambu-rambu materi pendidikan kewarganegaraan.

• Rambu-rambu materi pendidikan kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
materi dan kegiatan bersifat fisik dan nonfisik.

• Pengembangan rambu-rambu materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
Peraturan Menteri sesuai lingkup penyelenggara pendidikan kewarganegaraan.

2. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).
Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus
tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-
pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta
secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yang berguna
bagi kehidupan lingkungan. (www.google.com).Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange
dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual
Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki
makna yaitu sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif,
kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung jawab
akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan.

3. Kewajiban dan Hak Mahasiswa

Berbicara tentang hak dan kewajiban, seorang mahasiswa terlebih dahulu harus melaksanakan
kewajibannya dan kemudian mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai
kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai
ilmu dengan sungguh-sungguh agar menjadi seorang yang berguna yang mengaplikasikan atau
mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yang
berlaku, sebuah perturan yang tidak menyimpang dari ketetapan hukum-hukum Allah dan nilai-nilai,
norma-norma yang ada, selain itu mahasiswa juga harus memainkan peranan penting sebagai pencetus
perubahan dan revolusi. Saidina Ali k.w.j. berkata: “Bukanlah orang muda yang hanya mengatakan:
‘Ayahku begini!’ tetapi orang muda adalah yang mengatakan: ‘Ini Aku!’”.

Kata-kata di atas memberikan semangat bahwa seorang mahasiswa seharusnya memiliki prinsip yang
kuat, mampu melakukan perubahan dan berani menegakkan kata kebenaran di atas sebuah
kemungkaran, selain itu mahasiswa juga wajib melaksanakn Tridarma Mahasiswa yaitu melakukan
penelitian, pengabdian, dan pengajaran yang diawali dengan proses belajar yang sungguh-sungguh.
Berbicara tentang kewajiban mahasiswa juga berhak mendapatkan hak yang diterimanya, yaitu
mendapatkan perlakuan yang sama dari pendidik tanpa memandang status sosial dari mahasiswa
tersebut, apakah mahasiswa tersebut berasal dari kalangan menengah atau dari kalangan menengah ke
bawah, mendapatkan ilmu, menerima dan dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada,
mengemukakan aspirasinya tetap dengan “sopan”, dan mendapatkan pencerahan agama sebagai
penyeimbang dalam menjalani kehidupan.

KESIMPULAN

Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada


pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004). Pendidikan Kewarganegaraan mengalami
perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral
Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada Kurikulum 2004
berubah namanya menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan
nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan
dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan zaman, serta Undang
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun
2004 serta Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan
yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

SARAN

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan
kelompok kami,kami harap bisa bermanfaat untuk kita semua dan kami juga butuh saran/kritikan agar
bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga
mengucapakan terimakasih atas Dosen Pembimbing mata kuliah pendidkan kewarganegaraan Bapak DR.
Drs. H.Suhaya, MM. Msc, yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita senidri dan
untuk Negara dan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Insani Beloved http://tharra.wordpress.com/2010/02/24/pengertian-dan-pendidikan-kewarganegaraan.


Abdulkarim, Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas XII SMA. Bandung: Media Grafindo
Achmadi, H. Abu, dkk. 1994. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Solo : TigaSerangkai.

Anda mungkin juga menyukai