Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SECARA UMUM”

Disusun oleh :
Nama : Mahadwal Rizka Firdaus
NIM : E1041221063
Prodi : Sosiologi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNG PURA

Dosen Pengampuh : Dr. H. Agus Sikwan, S.H, M.Hum


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya makalah
ini apat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 2022

Mahadwal Rizka Firdaus


I. LATAR BELAKANG MASALAH
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mengalami
perubahan nama dengan sangat cepat karena mata pelajaran ini rentan terhadap perubahan
politik, namun ironisnya nama berubah berkali-kali, tetapi secara umum serta pendekatan cara
penyampaiannya kebanyakan tidak berubah. Dari sisi isi misalnya, lebih menekankan
pengetahuan untuk dihafal dan bukan materi pembelajaran yang mendorong berpikir apalagi
berpikir kritis siswa. Dari segi pendekatan yang lebih ditonjolkan adalah pendekatan politis
dan kekuasaan.
Dari segi pembelajaran atau sistem penyampaiannya lebih menekankan pada
pembelajaran satu arah dengan dominasi guru yang lebih menonjol sehingga hasilnya sudah
dapat diduga, yaitu verbalisme yang selama ini sudah dianggap sangat melekat pada
pendidikan umumnya di Indonesia.Untuk dapat mengatasi hal itulah kiranya dibutuhkan
perubahan-perubahan dalam pendidikan kewarganegaraan paling tidak untuk ketiga aspek
tersebut.
Mulai terkikisnya moral anak bangsa serta masih kurangnya wawasan nusantara pada
zaman sekarang ini, merupakan sebuah teguran cukup keras bagi semua kalangan umum dan
bagi pendidik khususnya. Dalam mengatasi hal ini pendidik harus bisa mengintegrasikan
setiap mata pelajaran menjadi pendidikan yang berkarakter baik secara langsung maupun tidak
langsung. Termasuk dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang mengajarkan
untuk berperilaku sesuai norma-norma yang ada serta berwawasan nusantara.
Oleh karena itu, melalui tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan kami ingin
membahas lebih dalam mengenai hakikat dan tujuan pendidikan kewarganegaraan, politik dan
strategi nasional, dan wawasan nusantara.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa hakikat pendidikan kewarganegaraan ?


2. Apa itu politik dan strategi nasional ?
3. Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara ?

III. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui hakikat pendidikan kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui apa itu politik dan strategi nasional
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara
IV. PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PENDIDKAN KEWARGANEGARAAN


Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan Nilai-nilai
pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam
bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para peserta didik baik sebagai individu,
sebagai anggota masyarakat dan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Kep. Dirjen dikti No.267/Dikti/2000 materi Pendidikan Kewarganegaran
adalah pendidikan tentang hubungan warga negara dengan negara, dan Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara (PPBN). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan bahwa di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan
Kewarnegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dalam pendidikan formal
untuk membina sikap moral peserta didik agar memiliki karakter dan berkepribadian yang
positif sesuai dengan nilai- nilai pancasila . PKn sebagai wahana pembinaan perilaku pada
siswa juga dimaksudkan untuk membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan, dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara Negara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan Negara.
Jadi hakikat Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu :
1. Program pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang
diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari
hari.
2. Sebuah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam
dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan
UUD 1945.
3. Pendidikan Kewarganegaraan diarahkan untuk membangun, memperbaiki, dan
memperkuat karakter (berkepribadian yang baik dan unggul) anak bangsa yang hebat menuju
kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
B. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

1. Pengertian

a. Pengerian Politik
Secara etimologis istilah politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang artinya suatu
kota yang memiliki status negara kota atau city state. Seiring berkembangnya zaman, pengertian
politik juga turut berkembang di Yunani ya`ng dapa`t ditafsirkan sebagai proses interaksi yang
dilakukan oleh individu dengan individu lain agar bisa mencapai kebaikan bersama. Sedangkan
menurut KBBI, politik adalah suatu pengetahuan tentang ketatanegaraan atau kenegaran seperti
system pemerintahan dan juga dasar pemerintahan. Selain itu politik juga bisa diartikan sebagai
segala urusan dan tindakan seperti kebijakan, siasat dan lain sebagainya tentang pemerintahan
negara atau suatu negara lain.
b. Pengertian Strategi
Secara umum, pengertian strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau cara
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya strategi merupakan suatu
kerangka rencana dan tindakan yang disusun dan disiapkan dalam suatu rangkaian pentahapan
yang masing-masing merupakan jawaban terhadap tatangan baru yang terjadi sebagai akibat dari
langkah sebelumnya, dan keseluruhan proses terjadi dalam suatu tujuan tertentu.
c. Politik dan Strategi Nasional (Politik Strategi Nasional)
Politik adalah asas, haluan usaha serta kebijaksanaan tindakan dari negara tentang pembinaan
(perencanaan, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian, serta penggunaan potensi
nasional untuk mencapai tujuan nasional).
Politik nasional meliputi antara lain :
a. Politik dalam negeri, yang diarahkan kepada mengangkat, meninggikan dan memelihara
harkat derajat dan potensi rakyat Indonesia.
b. Politik luar negeri yang bersifat bebas aktif anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala
bentuk, mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat rakyat serta diarahkan untuk
pembentukan solidaritas negara-negara di dunia.
c. Politik ekonomi yang bersifat swasembada/swadaya yaitu untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
d. Politik pertahanan keamanan yang diarahkan kepada pengamanan serta perlindungan bangsa
dan negara serta usaha-usaha nasional dan penanggulangan segala macam tantangan, ancaman
dan hambatan.
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional, yakni pelaksanaan dari kebijaksanaan nasional.
Dalam melaksanakan politik nasional disusunlah strategi nasional, seperti jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
2. Pelaksanaan Politik dan Strategi Nasional
Pelaksanaan politik dan strategi keamanan nasional, mencakup sebagai berikut :
1.) Visi politik dan strategi nasional yang tertuang dalam GBHN 1999-2004 adalah terwujudnya
masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera
dalam wadah NKRI. Visi dan strategi ini didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri,
beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.
2) Bidang Hukum, meliputi :
a. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat demi terciptanya kesadaran dan
kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.
b. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan
menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui perundang-undangan warisan
kolonial dan hukum nasioal yang diskriminitif, termasuk ketidakadilan gender yang tidak sesuai
dengan tuntutan reformasi, melalui program legislasi.
c. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan,
kebenaran dan supremasi hukum serta menghargai hak asasi manusia.
3) Bidang Ekonomi, meliputi :
a. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang adil
berdasarkan prinsip persaingan sehat, memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai
keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan dan menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja, perlindungan
hak-hak konsumen, serta perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
b.Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya struktur pasar
monopolistik dan berbagai struktur pasar yang merugikan rakyat.
c.Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan
menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar melalui regulasi, layanan
publik, subsidi, dan insentif yang dilakukan secara transparan dan diatur oleh undang-undang.
4) Bidang Politik, meliputi :
a. Politik Dalam Negeri, seperti memperkuat keberadaan dan kelangsungan NKRI yang
bertumpu pada kebhinekatunggalikaan, penyelesaian masalah-masalah yang mendesak dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memerlukan upaya rekonsiliasi nasional
yang diatur oleh undang-undang.
b. Politik Luar Negeri, seperti meningkatkan kerjasama dalam segala bidang dengan negara
tetangga yang berbatasan langsung dan dengan kawasan ASEAN untuk memelihara
stabilitas,pembangunan dan kesejahteraan.
c. Penyelenggaraan Negara, seperti membersihkan penyelenggara negara dari praktek KKN
dengan memberikan sanksi seberat-beratnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,
meningkatkan efektivitas pengawasan internal dan fungsional serta pengawasan masyarakat
dengan mengembangkan etika dan moral.
d. Komunikasi, Informasi dan Media Massa, seperti meningkatkan kualitas komunikasi di
berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi guna
memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global.
e. Agama, seperti meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem
pendidikan agama, sehingga lebih terpadu dan integral dengan dukungan sarana dan prasarana
yang memadai.
f. Pendidikan, seperti memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah
sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga
dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
5) Bidang Sosial Budaya, meliputi :
a.Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, seperti mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga
kerja bagi seluruh tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, dan keselamatan
kerja yang memadai. Pengelolaannya melibatkan pemerintah, perusahaan dan pekerja.
b. Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata, seperti mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-
nilai budaya dalam rangka memilah-milah nilai budaya yang kondusif dan serasi untuk
menghadapi tantangan pembangunan bangsa di masa depan.
c. Kedudukan dan Peranan Perempuan, seperti meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh
lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan, keadilan gender.
d. Pemuda dan Olahraga, seperti menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas
manusia Indonesia yang perlu memiliki tingkat kesehatan dan kebugaranyang cukup. Dimulai
dari sejak usia dini melalui pendidikan olahraga di sekolah dan masyarakat.
e.Pembangunan Daerah, seperti melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi
daerah propinsi, daerah kabupaten, daerah kota dan desa.
f.Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, seperti mengelola SDA dan memelihara daya
dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
6)Bidang Pertahanan dan Keamanan, seperti memperluas dan meningkatkan kualitas kerjasama
bilateral bidang pertahanan dan keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan
regional dan berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.
3. Tujuan Penyelenggaraan Politik dan Strategi Nasional
Tujuan penyelenggaraan politik strategi nasional yaitu untuk menjadi pedoman dalam
usaha meningkatkan ketahanan negara dalam rangka Ketahanan Nasional dengan sarana material
dan pembiayaan kauangan yang terbatas yang dapat mengamankan dan sekaligus mendorong
kecepatan peningkatan ketahanan di bidang kesejahteraan nasional. Oleh karena itu diperlukan
syarat-syarat sebagai berikut :
o Adanya konsep politik dan strategi nasional yang merupakan bagian integral dari
politik dan strategi nasinal yang berjangka panjang, sedang dan pendek yang
mencakup dua aspek pokok, yaitu :
o Mekanisme yang tepat untuk merealisasikan konsepsi politik dan strategi tersebut.
o Kepemimpinan Hankamnas yang mampu merealisasikan konsepsi politik dan
strategi tersebut.

C. WAWASAN NUSANTARA

1. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia di lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara umum, Fungsi Wawasan Nusantara adalah
pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan ,
keputusan, dan perbuatan baik bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun
bagi seluruh rakyat dalm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Tujuan Wawasan Nusantara
Secara umum, Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala bidang dari rakyat Indonesia, yang telah lebih mengutamakan kepentingan nasional dari
pada kepentingan orang per orangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah. Sebagai negara
kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur – unsur
kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang
strategis dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara
dan satu tanah air dan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa
Indonesia memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing
dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan
nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud
wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upanya
inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju
masyarakat yang adil, makmur dan sentosa.
Wawasan Nusantara juga merupakan sebuah alat yang menyatukan semua kepulauan
yang ada di Indonesia. Sebagai kita ketahui bahwa bangsa Indonenesia terdiri dari beberapa
pulau, dan untuk menyatukannya bukanlah suatu tindakan yang mudah. Setelah Deklarasi
Djuanda itu terjadi yang sudah melahirkan konsep Wawasan Nusantara, laut Nusantara bukan
lagi sebgai pemisah akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai
wilayah kedaulatan yang mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak
celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat
meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang
memiliki banyak pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut
tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksidan interelasi.
Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk
Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika. Dalam era Reformasi ini, Wawasan Nusantara
semakin kabur dalam pemahaman bangsa Indonesia. Peranan wawasan nusantara sebagai
landasan visional semakin berkurang penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Konflik-konflik internal dan eksternal yang terjadi saat ini yang tidak mampu diselesaikan
dengan baik disebabkan rapuhnya landasan visional bangsa Indonesia
3. Impementasi Wawasan Nusantara.
Wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan
politik,ekonomi,sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir,pola
sikap,dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan. Dengan demikian,wawasan
nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku
pada setiap dan strata di seluruh wilayah negara,sehingga menggambarkan sikap dan
perilaku,paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan
identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
4. Wawasan Nusantara (Wanus) sebagai Konsep Persatuan Bangsa
A. Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Politik
o Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan model dan milik bersama
bangsa Indonesia
o Keanekaragaman suku, budaya dan bahasa daerah serta agama yang dianutnya
tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia.
o Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib, dan
seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita bangsa yang
sama.
o Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang
membimbing karah tujuan dan cita-cita yang sama.
o Kehidupan politik di seluruh wilayah nisantara sistem hukum nasional
o Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum nasional.
o Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia
dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas dan aktif.
B. Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
o Kekayaan di wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan
milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia
secara merata.
o Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah
tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
o Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
C. Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
o Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan
serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan
kemajuan bangsa.
o Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam
budaya yang menggembarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia
tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai
budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
D. Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan
o Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
o Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara
dan bangsa.
E. Wanus sebagai Penjabaran Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal
proses pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Konsep Wawasan
Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama yang
kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya.
Wawasan Nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan danpedoman bagi
pengelolaan kelangsungan hidup bangsa Indonesia.Dengan demikian Wawasan Nusantara
menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin
kesatuan, persatuan, dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan
perdamaian dunia. Di samping itu Wawasan Nusantara merupakan konsep dasar bagi kebijakan
dan strategi Pembangunan Nasional.
F. Wanus sebagai Wawasan Nasional
Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan
membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik, ekonomi,
sosial budaya maupun hankamnya, selalu mengutamakan Bangsa Indonesia bersama bangsa-
bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri
yang bebas dan aktif.
G. Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
o Kekayaan di wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal
dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah
Indonesia secara merata.
o Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah
tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
o Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara diselenggarakan
sebagai usahabersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
H. Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
o Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan
serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan
kemajuan bangsa.
o Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam
budaya yang menggembarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia
tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai
budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
I. Perwujudan Wanus sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan
o Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
o Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara
dan bangsa.
J. Wanus sebagai Penjabaran Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak
awalproses pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Konsep
Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama
yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-
silaberikutnya. Wawasan Nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan
pedoman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Dengan demikian Wawasan
Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk
menjamin kesatuan, persatuan, dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban
dan perdamaian dunia. Di samping itu Wawasan Nusantara merupakan konsep dasar bagi
kebijakan dan strategi Pembangunan Nasional.
K. Wanus sebagai Wawasan Nasional
Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan
membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik,
ekonomi,sosial budaya maupun hankamnya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah. Untuk itu pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa
dan negara Indonesia disusun atas dasar hubungan timbal balik antara falsafah, cita-cita dan
tujuan
nasional, serta kondisi sosial budaya dan pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran
tentang kemajemukan dan kebhinnekaannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
nasional. Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan tersebut
merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya,yang dikenal dengan
istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia dan diberi nama Wawasan
Nusantara, disingkat “Wasantara”
5. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
1. Landasan Idiil Pancasila Pancasila diakui sebagai ideology dan dasar Negara yang dirumuskan
dalam pembukaan UUD 1945. Yang telah mencerminkan nilai-nilai keseimbangan, keserasian,
keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaa, kebersamaan dan kearifan dalam membina
kehidupan nasional.
2. Landasan Konstitusional : UUD 1945 UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi
pedoman pokok dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
6. Dasar Hukum Wawasan Nusantara
Dasar hukum wawasan nusantara diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan yang
tercantum dalam dasar-dasar hukum antara lain sebagai berikut :
- Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973.
- Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN.
- Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983
V. PENUTUP

I. KESIMPULAN
Pendidikan Kewarnegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dalam
pendidikan formal untuk membina sikap moral peserta didik agar memiliki karakter dan
berkepribadian yang positif sesuai dengan nilai- nilai pancasila . PKn sebagai wahana
pembinaan perilaku pada siswa juga dimaksudkan untuk membekali siswa dengan budi
pekerti, pengetahuan, dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara Negara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.
Politik dan strategi nasional adalah suatu usaha dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik nasional, yakni pelaksanaan dari kebijaksanaan nasional. Dalam
melaksanakan politik nasional disusunlah strategi nasional, seperti jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang guna terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis,
berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah NKRI. Visi dan strategi ini
didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta
tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya
yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi
geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Dalam penerapan
Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola dan tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain,
Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penerapan Wawasan Nusantara selalu berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah
air secara utuh dan menyeluruh.
II. SARAN
Sebagaimana pengertian dari wawasan nusantara yang memberikan penjelasan tentang
carapandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya terhadap ekonomi, politik, Sosial
Budaya dan pertahanan keamanan. Dengan demikian yang diharapkan terhadap warga Negara
Indonesia ini dapat mengenal eksisistensi negaranya sendiri tentang segala kemampuan dan
kelemahan yang dapat memperlemah semangat nasinalisme. Namun idealnya adalah warga
negara Indonesia yang mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam menjaga keutuhan
wilayah Indonesia dari berbagai macam ancaman yang datang dari dalam maupun luar negeri
dan yang paling utama adalah kecintaan kita kepada wilayah negara kita dan harus menciptakan
semangat nasionalisme dan anti bentuk-bentuk negatif dari sikap yang akan mengahancurkan
integritas nasionalisme kita sebagai satu kesatuan dalam kerangka Negara kesatuan Republik
Indonesia.
Kita terutama generasi muda yang harus menjadi pelopor kesadaran terhadap Wawasan
Nusantara. Upaya yang bisa kita lakukan antara lain; mampu bekerja sama dengan semua orang
tanpa pandang bulu, menerapkan sikap yang disiplin dalam kehidupan sehari-hari, menaati
peraturan yang berlaku di sekitar lingkungannya, menerapkan toleransi terhadap perbedaan yang
ada di lingkungan sekitar, mengutamakan persatuan dengan membina kerukunan dengan seluruh
masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sikwan. [dokumen power point]. Polstranas, Diakses pada tanggal 30 November 2022
Agus Sikwan. [dokumen]. Wawasan Nusantara 1, Diakses pada tanggal 30 November 2022
Agus Sikwan. [dokumen]. Wawasan Nusantara 2, Diakses pada tanggal 30 November 2022
Agus Sikwan [dokumen]. Wawasan Nusantara 3, Diakses pada tanggal 30 November 2022
Nurul Hidayat. 2021. Pengertian Strategi Nasional Secara Mendalam, https;//ikatandinas.com.
Diakses pada tanggal 30 November 2022.
Sholehudin. 2010. Wawasan Kebangsaan Dalam Dunia Pendidikan. Depok : Binamuda Cipta
Kreasi

Anda mungkin juga menyukai