1
Kata pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga penyusun makalah ini dapat selesai tepat waktu tanpa ada suatu halangan apapun. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Titi Maemunah S.Ag M.T selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan kewarganegaraan yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Adapun kegunaan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam bidang
Pendidikan kewarganegaraan umumnya khususnya secara utuh serta menambah literatur
perpustakaan. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini.
Semoga apa yang sudah kami tulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Aamiin,
Aamiin, Aamiin.
DAFTAR ISI
2
Kata pengantar.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
Latar belakang...................................................................................................................................4
Tujuan...............................................................................................................................................5
Manfaat..............................................................................................................................................5
BAB 2....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
BAB 3..................................................................................................................................................12
KESIMPULAN...................................................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
3
Latar belakang
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
4
mewujudkan tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Menurut
Kurikulum Berbasis Kompetensi, PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku
bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dalam hal ini, PKn berfungsi untuk
mengembangkan kecerdasan warganegara (civic intelegence), menumbuhkan partisipasi
warga negara (civic participation) dan mengembangkan tanggung jawab warga negara
untuk bela negara (civic responsibility). Warga negara yang cerdas diharapkan mampu
mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi negara dan bangsanya. Melalui
partisipasi warga negara akan membawa kemajuan negara, karena tidak ada satu negara
pun di dunia maju tanpa partisipasi aktif dari warga negaranya. Begitu pula dengan
tanggung jawab warganegara atas persoalan yang dihadapi negara dan bangsanya akan
berkontribusi untuk kemajuan negara dan bangsanya.
Tujuan
1. Menjelaskan pengertian, tujuan dan kompetensi mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
2. Mengetahui Visi dan Misi Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
3. Mengetahui konsep warga negara.
Manfaat
BAB 2
5
PEMBAHASAN
6
membantu mahasiswa menjadi warganegara yang cerdas, demokratik berkeadaban,
bertanggung jawab, dan menggalang kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.
Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan tinggi adalah (a) berkembangnya potensi
mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhanYang Maha
Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan
berbudaya untuk kepentingan bangsanya. (b) dihasilkannya lulusan yang menguasai
cabang ilmu pengetahuan dan / atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan
peningkatan daya saing bangsa; (c) dihasilkannya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan (d)
terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang
bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
(UU Nomor 12Tahun2012)
7
Visi Pendidikan Kewarganegaraan
Visi mata kuliah pengembangan kepribadian merupakan sumber nilai dan pedoman
dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantar
kanmahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagaimanusia Indonesia seutuhnya.
Menurut Martini, dkk (2013:2) visi matakuliah pendidikan kewarganegaraan adalah
mampu untuk membawa mahasiswa melihat inti dari suatu persoalan secara lebih
mendalam dengan melalui khayalan, penglihatan maupun pengamatan. Dengan
melakukan hal itu secara baik, akan menjadikan kepribadian mahasiswa lebih baik
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat melalui berbagai jalur, salah satunya adalah melalui
pendidikan. Oleh karenanya, melalui pendidikan kewarganegaraan diharapkan mahasiswa
dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan pribadi, keluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan bahkan dalam percaturan internasional
sekalipun. Dengan kata lain, mata kuliah pendidikan kewarganegaraan mempunyai kewajiban
untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya
Bahwa Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
8
perundang-undangan. Sebagai anggota negara, warga Negara mempunyai hubungan yang
khusus, yaitu hubungan hak dan kewajiban yang sifatnya timbal balik satu sama lainnya
dimana pun ia berada baik di dalam Negara atau di luar negaranya. Seperi TKI yang
bekerja di luar wilayah Negara Republik Indonesia, mereka memiliki kewajiban bayar
penghasilan dan begitu sebaliknya Negara Republik Indonesia memiliki kewajiban
melindunginya walupun mereka ada diluar negeri.
Warga dalam istilah Belanda staatburger. Sedangkan dalam bahasa Inggris,
diterjemahkan citizen dan bahasa Perancis citoyen. Istilah warga negara dari kedua bahasa
Inggris dan Perancis cukup menarik mengingat kedua istilah tersebut berarti warga kota.
Ini tentu tidak terlepas dari konsep polis pada masaYunani Purba.
Konsep negara modern atau negara kebangsaan (nation-state) dewasa ini yang dipelopori
oleh Amerika Serikat dan Perancis pada abad XVIII, mengacu pada konsep polis Yunani
Purba itu. Polis mempunyai warga negara yang disebut warga polis atau warga kota atau
citizen atau citoyen.
Konsep warga negara berawal dari hamba atau kawula negara. Mereka dahulu nya
hamba raja. Tetapi dengan menyebut istilah warga negara mereka menjadi orang merdeka,
ia bukan lagi hamba raja melainkan peserta dari suatu negara. Oleh karena itu, ia
kemudian memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya.
Konsep kewarganegaraan masuk ke Indonesia dikarenakan:
1) Penjajahan (imperialisme)
2) Kerja sama dengan Negara lain
3) Diterima secara sukarela
Perinsip hukum internasional tentang kewarganegaraan, setiap Negara berdaulat
dipersilahkan untuk menentukan siapa yang masuk warga negaranya, namun demikian
tetap menghormati prinsip-perinsip umum hokum intrnasional,seperti:
1) Menarik di dalam Negaranya orang-orang yang sama sekali tidak ada hubungan
2) Menetapkan kewarganegaraan atas dasar agama, bahasa dan warna kuit
3) Menentukan siapa warga Negara lain.
Manfaat status kewarganegaraan adalah ada kepastian hukum yang berlaku pada
seseorang warga negara berkaitan dengan hukum perdata dan hukum publik,sehingga
hukum manakah yang mengikat orang tersebut tentunya hukum Negara yang mengakui ia
sebagai angotanya.
Ada dua cara untuk memperoleh status kewarganegaran pada sebuah Negara
9
yaitu dengan cara:
1) Aktif, artinya untuk mendapatkan setatus kewarganrgaran dengan cara
pengajuan.
2) Pasif, artinya untuk mendapatkan kewarganegaran tidak perlu adanya usaha atau
permohonan dari dirinya tetapi Negara telah memberikannya. Hal tersebut biasa saja
terjadi dikarenakan Negara tesebut mengnut asas kelahiran/tempat (ius soli), atau
keturunan/darah (ius sanguinis). Asas ius soli adalah siapa saja yang lahir di Negara itu
maka si anak yang dilahirkannya secara otomatis diakui sebagai warganegaranya.
Sedangkan asas iussanguinis adalah siapa saja warganegaranya dan dimana saja ia
melahirkan anaknya (waloupun bukan dinegaranya) maka anak yang dilahirkannya itu
diakui sebagai warganegara oleh negara orang tuanya.
10
Asas Ius Sanguinis
Asas Ius Sanguinis merupakan asas kewarganegaraan seseorang yang
ditentukan dengan berdasarkan pada keturunan orang tua. Contoh negara
yang memegang Asas Ius Sanguinis, yaitu China, Belanda, Jepang, dan
Indonesia.
3) Segi perkawinan
a. Kesatuan Hukum, artinya dengan adanya perkawinan maka dalam sebuah
keluarga harus adanya kesatuan hukum, sehingga setatus kewarganegaraan
suami istri harus sama.
b. Persamaan Derajat, artinya dengan perkawinan campur tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan kedua belah pihak baik suami atau istri,
sehingga diperbolehkan antara suami
istri berbeda status kewarganegaran nya.
11
BAB 3
KESIMPULAN
Menurut data diatas Pendidikan kewarganegaraan itu sangat penting bagi setiap warga
negara dan wajib hukumnya bagi setiap warga negara mengetahui tentang Pendidikan
kewarganegaraan, maka dari itu Pendidikan kewarganegaraan sudah diajarkan semenjak
sekolah dasar sebagai landasan untuk menjadi warga yang mencintai Negara. Dan juga
adanya konsep warga negara menjelaskan Bahwa Warga Negara adalah warga suatu
negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sebagai anggota
negara, warga Negara mempunyai hubungan yang khusus, yaitu hubungan hak dan
kewajiban yang sifatnya timbal balik satu sama lainnya dimana pun ia berada baik di
dalam Negara atau di luar negaranya. Seperi TKI yang bekerja di luar wilayah Negara
Republik Indonesia, mereka memiliki kewajiban bayar penghasilan dan begitu sebaliknya
Negara Republik Indonesia memiliki kewajiban melindunginya walupun mereka ada
diluar negeri.
12
DAFTAR PUSTAKA
13