“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”
Dosen Pengampu : Huma Magridoni, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
Okta Adinda Aprisa (21180071)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT., dengan segala rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini hingga akhir. Tidak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing penulis
dalam rangka menyelesaikan makalah ini serta pihak lain yang berkontribusi dalam
memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis dalam menyusun makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat berkembang lebih baik lagi ke depannya
dan mohon maaf atas kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini
karena kurangnya ilmu dan wawasan dari penulis. Semoga ke depannya penulis lebih
baik lagi dalam melakukan penyusunan makalah. Oleh karena itu penulis berharap
kritik dan saran dari pembaca demi perkembangan makalah yang lebih baik lagi ke
depannya.
PENDAHULUAN
baik yang didorong dengan sumber pengetahuan, historis, sosiologis, dan sumber
lain yang membantu mahasiswa untuk berpikir kritis, analitis, serta membentuk
moral yang kuat sebagai warga negara yang baik. Berdasarkan UU No. 20 th 2003
perguruan tinggi itu sendiri terdiri atas 1.) pendidikan agama, 2.) pendidikan
masyarakat, dan orang tua, yang dari kesemuanya itu diproses untuk melatih
para siswa untuk berpikir secara kritis, analitis, bersikap, dan bertindak
demokratis yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. PKN berfungsi untuk
menumbuhkan moral serta partisipasi masyaraka khususnya mahasiswa dalam
Pendidikan Kewarganegaraan ?
PEMBAHASAN
diperlukan dalam rangka ikut berpartisipasi didalam proses politik secara kesemuanya
juga memberikan arahan atau petunjuk bagaimana menjadi warga negara yang baik.
tujuan untuk mempersiapkan warga negara untuk berpikir kritis dan bertindak
berfokus pada peranan warga negara dalam kehidupan bernegara agar memiliki moral
dan sikap bela negara yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Menurut
demokrasi peran warga negara dalam bermacam aspek kehidupan bangsa dan negara
serta adanya unsur-unsur yang positif terhadap perkembangan baik yang berasal dari
sekolah, keluarga dan masyarakat, 3) memiliki tujuan untuk membina warga negara
agar menjadi warga negara yang baik dan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
masyarakat yang memiliki rasa demokratis, cinta tanah air dan rasa bangga dalam
diri masing-masing warga negara dengan penguasaan ilmu dan teknologi dalam diri
warga negara sehingga dapat menciptakan warga negara memiliki akal yang cerdas
sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah akhir. Urgensi
sendiri memiliki arti sebuah hal atau sesuatu yang memaksa atau mendorong kita
ialah keberlangsungan masa depan bangsa dan negara yang didukung dengan adanya
warag negara yang cerdas, dapat berpikir kritis dan bisa bertindak demokratis.
Urgensi pendidikan kewarganegaraan ialah :
1) mampu membentuk pihak masyarakat dan generasi muda yang cermat baik dalam
4) selalu menjadikan dirinya sebagai warga negara yang mampu bersaing dengan
negara-negara maju, memiliki sikap disiplin, dan dapat berpartisipasi aktif dalam
pelajari, oleh karena itulah mata kuliah ini menjadi mata kuliah wajib di perguruan
tinggi meski sudah kita pelajari sedari sekolah dasar hingga sekolah menengah akhir.
demokrasi, HAM, dan rasa bangga terhadap tanah air. Dengan hal tersebut, warga
negara dapat bijak dalam menghadapi berbagai persoalan yang muncul di tengah
bangsa dan negaranya dalam menghadapi berbagai konflik dan persoalan yang ada.
Banyak persoalan yang terjadi di sekitar kita, seperti korupsi, korupsi tentu
sangat merugikan keuangan negara yang dananya berasal dari masyarakat. Sehingga
untuk menanamkan nilai-nilai moral dalam diri mahasiswa tersebut sebagai penerus
cita-cita bangsa.
pada aturan dan pemerintah tetapi juga mengajari untuk menjadi warga negara yang
memiliki sifat mandiri dan toleran. Pengetahuan ini memberikan pengetahuan bagi
tujuan bangsa
2.) Generasi milenial dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam
4.) Agar dapat menjadi pribadi yang brimman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
bangsanya.
8.) Untuk membina kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan pancasila dan
Kewarganegaraan
Secara historis
indonesia berdirinya organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 disepakati sebagai hari
Hari Kebangkitan Nasional karena pada saat itulah dalam diri bangsa Indonesia mulai
lainnya yang tujuan akhirnya ingin melepaskan diri dari penjajahan Belanda. Pada
tahun 1928 para pemuda yang berasal dari nusantara berikrar menyatakan diri sebagai
bangsa indonesia. Pada tahun 1930-an organisasi kebangsaan baik yang berjuang
pengorbanan jiwa dan raga, pada tanggan 17 agustus 1945. Pendidikan pada saat awal
kemerdekaan lebih dilakukan pada tataran sosial kultural dan dilakukan oleh para
buku yang berjudul “Manusia dan Masjarakat Baru Indonesia” (civis) yang disusun
Chalid Rasjidi, Soekarno dan Mr. J.C.T Simorangkir. Menurut para penulisnya, buku
ini dapat disebut buku pedoman yang mana buku pedoman PKN tersebut berisi (1)
Hak warga negara, (7) Manifesto Politik, (8) Laksana malaikat dan lampiran-
tahun 1975 mata pelajaran pkn atas dasar keputusan MPR 1978 diganti
dengan nama baru yang dikenal dengan Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
sejarah, Ilmu Bumi dan Ekonomi menjadi bidang studi Ilmu Pengetahuan
Tahun 1989 ayat 2 yang menyatakan bahwa: Isi kurikulum setiap jenis, jalur
memposisikan warga negara sebagai subjek dan bukam sekedar objek dari
kepentingan politik penguasa semata. Demokratisasi di bidang pendidikan
Secara politis
diidentifikasi dari pernyataan Somantri (1972) bahwa pada masa orde lama
tentang PBB. Pasca orde baru sampai saat ini, nama mata pelajaran
Secara Sosiologis
Pidato dan ceramah yang dilakukan oleh para pejuang dan kyai-kyai di
pondok pesantren yang mengajak umatnya untuk berjuang mempertahankan tanah air
negara dan bangsa. Dalam buku pertama yang berjudul “Manusia dan Masjarakat
baru Indonesia” tim penulis diberi tugas membuat buku pedoman mengenai
manusia. Dalam sebuah ilmu sosiologis maka kemudian didalamnya sendiri terdapat
kajian yang dimana terdapat latar belakang, susunan, dan berbagi pola dari sebuah
kehidupan sosial yang dimana terdapat berbagai macam masalah sosial, perubahan,
dan juga berbagai pembaharuan sosial. Dari pendekatan sosiologis ini kemudian
diharapkan untuk diharapkan dapat melakukan kajian terhadap struktur sosial , proses
sosial, dan berbagai macam perubahan sosial dan berbagai masalah sosial untuk
dapat diselesaikan secara bijaksana dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila. Secara
sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan
proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau non formal. Dalam
secara sosiologis individu manusia indonesia akan dengan mudah dikenali dari atribut
kemerdekaan saat ini. Seperti pada masa orde lama, pendidikan kewarganegaraan
tersebut mengajarkan tentang warga negara yang baik adalah warga negara yang
Sedangkan pada masa orde baru, warga negara yang baik adalah warga negara
kewarganegaraan pada masa reformasi, misi atau tujuan pendidikan ini adalah
berperan serta secara aktif dalam sistem pemerintahan negara yang demokratis.
Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan ini ialah untuk mewujudkan sikap toleransi
tenggang rasa dan memelihara persatuan dan kesatuan, tidak memaksakan pendapat
dan lain-lain yang dirasionalkan demi terciptanya stabilitas nasional sebagai prasyarat
pimpinan perguruan tinggi tetapi juga oleh seluruh institusi yang berkaitan langsung
2.) Teknologi informasi yang berkembang harus disikapi dengan positif demi
membawa individu untuk mengetahui nila-nilai, peranan, sistem, aturan dan segala
kewarganegaraann dimaksud agar para generasi muda dapat menjadi pribadi yang
berbudi luhur, bertanggung jawab, bermoral, dan menjadi negara yang baik.
warga negara yang cerdas dan baik, memang telah menjadi mata pelajaran wajib di
intelektual,, akhlak mulia, dan keterampilan, melalui mata kuliah wajib agama
yang berfokus pada upaya membentuk warga negara yang cerdas dan baik. Faktanya
setelah beberapa kali kebijakan mengenai pendidikan berganti pun, posisi pendidikan
cinta damai, menjadi sosok yang mengenal dan berpartisipasi dalam kehidupan
PENUTUP
KESIMPULAN
agar memiliki moral dan sikap bela negara yang sesuai dengan Pancasila dan
UUD 1945.
dan pemerintah tetapi juga mengajari untuk menjadi warga negara yang
karakter publik.
kesadaran rakyat indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa
asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa kebangkitan Nasional
nasional indonesia menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa indonesia
yang meliputi bendera negara sang merah putih, bahasa indonesia sebagai
bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara garuda pancasila, dan
sistem, aturan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kemasyarakatan dan
kenegaraan.
SARAN
pendidik yang dapat dicontoh oleh anak didik nya baik dalam bersikap
https://www.neliti.com/id/publications/235045/pendidikan-kewarganegaraan-
merupakan-salah-satu-pengejawantahan-dimensi-manusia
https://edukasi.pajak.go.id/images/perguruan_tinggi/PKN.pdf
https://www.viva.co.id/vstory/opini-vstory/1211559-pendidikan-kewarganegaraan-
sebagai-pembelajaran-demokrasi
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/34151-75772-1-SM%20(2).pdf
https://www.scribd.com/document/389897086/KONSEP-DAN-URGENSI-PKN-
docx