Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI BIMBINGAN KONSELING

“Ketepatan Dalam Menganalisis jenis-jenis layanan BK“

Disusun Oleh :
Okta Adinda Aprisa
21180071

Dosen Pembimbing :
Prof.Dr.Herman Nirwana,M.Pd.,Kons
Triave Nuzila Zahri,M.Pd.,Kons

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
Pengertian

Secara umum tujuan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling adalah berupa membantu
siswa menemukan pribadinya dalam hal mengenal dan kekuatan dan kelemahan dirinya, serta
menentukan pribadinya dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, dan juga
menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Jenis
layanan bimbingan dan konseling terselenggara harus sesuai dengan empat bidang bimbingan
yaitu ; (1) Bidang Bimbingan Pribadi (2) Bidang Bimbingan Social (3) Bidang Bimbngan
Belajar (4) Bidang Bimbingan Karir. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling terbagi
menjadi Sembilan yaitu ;

1. Layanan orientasi
2. Layanan informasi
3. Layanan penenpatan dan penyaluran
4. Layanan penguasaan konten
5. Layanan konseling perorangan
6. Layanan konseling kelompok dan bimbingan kelompok
7. Layanan konsultasi
8. Layanan mediasi
9. Layanan advokasi

Dan Adapun layanan pendukung

1. Aplikasi Instrumentasi
2. Himpunan data
3. Konferensi Kasus
4. Kunjungan rumah
5. Alih tangan kasus
Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi sangat
menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam
pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran yang dirumuskan. (Naeni Rohmawati)

1.      Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu,
sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan
layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

2.      Layanan Informasi

Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat
mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun
karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun
berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

3.      Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik


mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk
pengembangan.

4.      Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta


didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan
potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan
penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

5.      Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan  yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.

6.      Layanan Konseling Perorangan


Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk
membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya.
Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah
yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

7.      Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta


didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas
pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan
sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan
kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.

8.      Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik


(masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas itu adalah
maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Layanan
konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

9.      Layanan Konsultasi

Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK
adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator
dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi
efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak
merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani
klien melalui bantuan yang diberikan orang lain. Layanan Konsultasi (Prayitno, dkk. 2004.)
adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator
dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi
efektivitas peserta didik atau sekolah. konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak
merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani
klien melalui bantuan yang diberikan orang lain. Layanan konsultasi adalah layanan konseling
yang dilaksanakan oleh konselor terhadap konsulti yang memungkinkan konsulti memperoleh
wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi
dan/atau permasalahan pihak ketiga. Layanan ini bertujuan agar konsulti dengan kemampuannya
sendiri dapat menangani kondisi dan permasalahan yang dialami pihak ke tiga. Dalam hal ini
pihak ketiga mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan konsulti, sehingga permasalahan
yang dialami pihak ketiga itu sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti.

10.  Layanan Mediasi

Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan


permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan
konselor sebagai mediator. Layanan mediasi berarti kegiatan yang mengantarai atau
menghubungkan dua hal yang semula terpisah; menjalin hubungan antara dua kondisi yang
berbeda, serta mengadakan kontak, sehingga dua yang semula tidak sama menjadi saling terkait
Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang di laksanakan konselor terhadap dua pihak
atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan. Dengan layanan
mediasi konselor berusaha mengantarai dan membangun hunbungan di antara mereka, sehingga
mereka menghentikan dan terhindar dari pertentangan lebih lanjut yang merugikan sesama pihak.
Berbeda dengan layanan yang lain terutama layanan konseling perorangan, dalam layanan
mediasi, konselor menghadapi klien yang terdiri atas dua pihak atau lebih. Tujuan dari layanan
mediasi ialah agar tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para klien
atau pihak-pihak yang bertikai atau bermusuhan. Selain itu agar terjadi perubahan atas kondisi
awal yang negatif menjadi kondisi baru dalam hubungan antara kedua belah pihak yang
bermasalah.

11. Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja,
infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan
profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan
kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli.

Jadi, dapat disimpulkan dari ke sebelas jenis-jenis diatas. maka sebagai konselor haruslah
mampu menempatkan jenis layanan tersebut sesuai dengan kebutuhan klien. Tujuannya
memberikan rasa nyaman kepada klien ketika mengungkapkan permasalahan yang dialami.
12. Layanan Advokasi
Yaitu layanan yang membantu agar hak-hak keberadaan, kehidupan dan perkembangan
individual yang bersangkutan kembali diperoleh setelah hak-hak tersebut selama ini dirampas,
dihalangi dan dibatasi. Tujuan layanan advokasi secara umum yaitu mengentaskan klien dari
suasana yang buruk di dirinya, sedangkan tujuan secara khusus yaitu membebaskan klien dari
cengkraman pihak tertentu. Komponen layanan advokasi yaitu :
1. Konselor
2. Korban penyelenggaraan hak
3. Pihak-pihak terkait

Materi layanan advokasi yaitu :


1. Terfokus pada klien yang terkena perlakuan negatif dari pihak-pihak tertentu dan
merugikan klien
2. Berkenaan dengan materi karakter

PENUTUP
Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah harus memiiki kecakapan untuk
melaksanakan layanan dengan maksimal, sehingga pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bidang bimbingan belajar dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis kegiatan
pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
REFERENSI

Awlawi, Addahri Hafidz.2013. “Teknik Bermain Peran Pada Layanan Bimbingan


Kelompok untuk Meningkatkan Self-Esteem”.
Jurnal Ilmiah Konseling, Vol.2, No.1. Azizah, Nur.2019. “Layanan Konseling Berbasis
Komunitas Bagi Klien di Balai Rehabilitasi Sosial”.
Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol.13, No.1. Sari, Putri Hervita, Firman,
Syahniar.2016. “Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Asertivitas
Siswa”. Jurnal Ilmiah Konseling, Vol.2, No.3
Laporan Diskusi
1. Kritik dan saran :
1.) Erick novaldy
2.) Nur Hafizhah Ain
3.) Adrea Oktariza

2. Penambahan materi :
1.) Zola Alwan Syukriyah (32)
Teknik konseling perorangan yang sederhana melalui proses/tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Tahap pembukaan
b. Tahap penjelasan (eksplorasi)
c. Tahap pengubahan tingkah laku
d. Tahap penilaian/tindak lanjut Materi layanan konseling perorangan meliputi : 1.
Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, minat dan
penyalurannya.
2. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.
3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan
pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat.
4. Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan
pengenalan belajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan dan potensi diri.

3. Penanya dan pertanyaan

1.) Nama : Mariana Agustina


No. Absen : 08
NIM : 21075024
Pertanyaan:
Pada layanan bimbingan belajar terdapat bantuan dalam memilih jurusan atau prodi
saat ingin melanjutkan pendidikan. Jika seseorang baru merasa ketidakcocokan dalam
jurusan atau prodi yang dipilih setelah menjalaninya, bagaimana upaya layanan bk
dalam permasalahan tersebut?
2.) Trijunia Samaloisa 21129129
Dari keseluruhan jenis layanan yang terdapat dalam pembahasan PPT penyaji. Coba
menurut kelompok penyaji jelaskan Layanan yang seperti apa dapat mencegah
timbulnya masalah dalam bimbingan dan konseling di sekolah?
3.) yutri Mardianis dengan NIM 21002059 izin bertanya.bagaimana penerapan jenis
layanan orientasi BK dan bagaimana jika penerapan layanan tersebut tidak berjalan
dengan baik.

4. Jawaban
1.) Malik Ibrahim.
21086219
pernyataan Maria Agustus Tina
jwbn.Penambahan bimbingan belajar Mariana Agustina
Cari maslanya
Masalah bisa dari internal dan eksternal
Internet terhadap lingkungan contoh dari teman dan dosen
Masalah external brasal dari jurusan itu sendiri
2.)
Nama: Syahrul Ramadhan
Nim: 21075114
No.Absen: 10
jawaban dari pertanyaan Trijunia Samaloisa
Menurut pendapat saya, salah satu layanan yang dapat mencegah timbulnya
masalah dalam BK di sekolah adalah Layanan Bimbingan belajar, dimana kelompok
penyaji sudah menjelaskan tujuan dari Layanan Bimbingan Belajar adalah membantu
siswa agar mampu mengatasi dan memecahkan permasalahan-permasalahan belajar
nya dan agar siswa tersebut berkembang dan mampu menghadapi dalam masalah-
masalah belajar, serta siswa dapat mandiri dalam belajar
3.) 1.Trijunia Samaloisa 21129129 tambahan jawaban Yutri Mardianis
Dengan layanan orientasi dapat membantu siswa sekaligus dalam memecahkan
masalah-masalah pribadi siswa. Layanan yang diberikan dimaksudkan agar siswa
dapat terbimbing, agar individu dapat mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
sosial yang dilandasi dengan budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab.
Apa yg terjadi jika layanan tersebut tidak berjalan dengan baik maka siswa akan
menjadi orang yang tidak terbuka dan bisa jadi siswa tidak bisa bersosialisasi dengan
lingkungan sekirnya.

2.musaddat menambahkan jawaban yutri Mardianis


Allan & McKean (1984) menegaskan bahwa tanpa program-program orientasi,
periode penyesuaian untuk sebagaian besar siswa berlangsung kira-kira tiga atau
empat bulan. Dalam kaitan itu, penelitian Allan & McKean menunjukkan beberapa
hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
1.Program orientasi yang efektif mempercepat proses adaptasi; dan juga memberikan
kemudahan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
2.Murid-murid yang mengalami masalah penyesuaian ternyata kurang berhasil
disekolah
3.Anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang rendah memerlukan waktu yang lebih
lama untuk menyesuaikan diri daripada anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang
lebih tinggi.
Untuk lingkungan sekolah misalnya, materi orientasi yang mendapat penekanan
adalah:
1.Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya;
2.Kurikulum yang ada;
3.Penyelenggaraan pegajaran;
4.Kegiatan belajar siswa ynag diharapkan
5.Sistem penilaian, ujian dna kenaikan kelas;
6.Fasilitas dan sumber belajar

Anda mungkin juga menyukai