Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Mekanisme Pembentukan Urin”

DOSEN PENGAMPU :

Arif Fadli Muchlis, S.Ked

|     |

|     |     |

|     |     |

|     |

Disusun Oleh  :

IRBIL POHAN (21089054)

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Jurusan Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang

2022
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembentukan urine melibatkan proses. Proses pertama adalah Piltrasiglomerulus, yang


berlangsung dikorpuskulum renalis. proses kedua dan ketiga adalah rehabsopsi
tubulus dan sekresi itu bular, yang berlangsung ditubulus renalis .

Karakteristik urin baik fisik maupun kimia sering dievaluasi sebagai bagian urinalisis beberapa
diantaranya dijelaskan pada bagian ini

Rumusan masalah

1.     Apa saja organ-organ yang menyusun sistem eksresi?

2.     Apakah yang dimaksud dengan ginjal dan nefron sebagai tempat produksi urin?

3.     Bagaimana proses pembentukan urin yang terdiri atas filtrasi, sekresi dan reabsorbsi?

4. Bagaimana proses perkemihan (miksi)?

5. Apa saja hormon yang berperan dan terlibat dalam mekanisme pengaturan keseimbangan
cairan tubuh?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Organ-organ yang Menyusun Sistem Eksresi

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang


sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-
senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan
terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh. Organ-organ yang berperan dalam sistem
ekskresi pada manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.

 Kulit

Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan


tubuh. Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa
berupa kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat
indera perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan mempunyai
fungsinya, yaitu sebagai berikut:

1. Epidermis (Lapisan Kulit Ari)

Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan
tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-sel mati yang mudah mengelupas,
tidak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat
mengeluarkan darah saat mengelupas. Lapisan malphigi merupakan lapisan yang terdapat di
bawah lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk
membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan warna kulit, dan
melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.

2. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)

Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis lebih
tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri dari beberapa jaringan sebagai berikut:
3. Jaringan ikat bawah kulit

Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis
dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai
sumber energi dan penahan suhu tubuh. 

 Ginjal

Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu


urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga perut
sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa
metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan
gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan
garam di dalam tubuh. Secara umum ginjal terdiri dari tiga bagian:
2. Ginjal dan Nefron Sebagai Tempat Produksi Urine

Ginjal merupakan salah satu organ penting yang berfungsi menyaring darah. Setiap orang
memiliki sepasang ginjal di dalam tubuhnya. Di mana jika yang satu rusak, masih ada satu ginjal
yang berfungsi. Namun jika yang bekerja hanya satu ginjal, ini akan memperberat kerja ginjal
menyaring darah.Ginjal terletak di sepanjang dinding otot bagian belakang dari rongga perut.
Bentuknya mirip seperti kacang dengan ukuran sekepalan tangan. Ginjal juga dilengkapi dengan
ureter, sebuah kantung kemih dan uretra yang membawa urine keluar

Berikut ini struktur ginjal yang perlu kamu tahu:


1. Korteks (Cortex)
Korteks merupakan bagian ginjal yang paling luar. Bagian tepi korteks ginjal dikelilingi oleh
kapsul ginjal dan jaringan lemak untuk melindungi bagian dalam ginjal.
2. Medula
Medula ini adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam. Berisi lekung Henle serta piramida
ginjal yaitu struktur kecil yang terdapat nefron dan tubulus di dalamnya.Fungsi medula ginjal ini
dapat mengangkut cairan ke ginjal yang kemudian bergerak menjauh dari nefron menuju bagian
yang mengumpulkan dan mengangkut keluarnya urine dari ginjal.
3. Pelvis Ginjal
Pelvis ginjal atau renal pelvis berbentuk corong di bagian paling dalam ginjal. Pelvis ginjal
berfungsi sebagai jalur untuk jalannya cairan dalam perjalanan ke kandung kemih.Lubang-
lubang kecil yang terletak di bagian dalam ginjal disebut hilum. Di dalam pelvis ginjal terdapat
arteri yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke ginjal untuk proses filtrasi. Sedangkan
vena ginjal membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke jantung.Dan ureter merupakan
tabung otot yang mendorong urine ke dalam kandung kemih.

Nefron merupakan penyusun utama ginjal yang berperan penting dalam proses


penyaringan darah. Bentuknya terdiri dari komponen penyaring/badan malpighi yang dilanjutkan
oleh saluran-saluran/tubulus. Tiap badan malpighi itu mengandung gulungan kapiler darah yaitu
glomerulus yang berada dalam kapsula bowman. Di sinilah, proses penyaringan darah dimulai.
Agar kamu tidak bingung, perhatikan kembali gambar di atas ya.Badan malpighi kemudian
melanjutkan salurannya ke medula renalis (bagian tengah ginjal) dan korteks renalis. Saluran-
saluran itu adalah:

 Tubulus proksimal
 Lengkung henle: saluran ginjal yang melengkung pada daerah medula, menghubungkan
tubulus proksimal dengan tubulus distal.
 Tubulus distal
 Tubulus kolektivus (pengumpul) yang terdapat pada medula

3. Proses Pembentukan Urin yang Terdiri Atas Filtrasi, Sekresi dan Reabsorbsi

Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari ginjal yang
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Urine biasanya
mengandung zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh, sehingga perlu dikeluarkan
karena dapat meracuni tubuh. Lalu bagaimana proses pembentukan urine? Proses
pembentukan urine di dalam tubuh adalah salah satu cara alami tubuh untuk
mengeluarkan zat sisa metabolisme dan racun tubuh serta kelebihan kadar air untuk
memelihara kesehatan.

Proses pembentukan urine ini melibatkan beberapa organ terutama organ seperti
ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih. Zat-zat sisa atau produk sampingan dari
metabolisme butuh dikeluarkan oleh tubuh melalui pengeluaran urine dan tinja. Semakin
banyak cairan yang dikonsumsi, maka semakin banyak urine yang akan dihasilkan oleh
tubuh. Proses pembentukan urin  terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan),
reabsorpsi (penyerapan kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat).

1.Filtrasi

Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal.
Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine. Pada
waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini
dilakukan agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan
menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah. Proses penyaringan darah pun
dimulai di ginjal.

Darah yang mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi
racun untuk tubuh. Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan
kapsul Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea,
dan limbah lainnya agar dapat melewati kapsul Bowman. Hasil penyaringan ini kemudian
disebut sebagai urine primer. Urine primer termasuk urea di dalamnya merupakan hasil
dari amonia yang sudah terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino
dan disaring oleh glomerulus.
2. Reabsorpsi

Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni


penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian
besar akan diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh. Penyerapan cairan tersebut
dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul. Air,
glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di
kapiler yang mengelilingi tubulus.

Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area
yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine
sekunder. Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun, hal ini tidak
berlaku pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat.
Setelah proses reabsorpsi berlangsung terbentuklah urin sekunder. Jika zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh diserap kembali, dibawa kemana ya zat-zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh? Nah, zat-zat ini akan disekresikan pada tahap augmentasi.

3. Augmentasi

Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urin pada tubuh
manusia. Jadi, seperti yang disebutkan di atas, zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
akan disekresikan, di sinilah tempatnya. Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal
dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat penyimpanan urin untuk sementara.
Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl dan urea sehingga
terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh. (OL-13)

3. Proses Perkemihan (miksi)?

Sistem perkemihan (urinaria/urologi) terdiri dari berbagai macam organ, mulai


dari ginjal hingga uretra, saluran tempat keluarnya kencing.Jika satu atau beberapa dari
organ tersebut mengalami masalah urologi, proses pembentukan urine pun ikut
terganggu. Kenali apa saja organ yang bekerja dalam proses pembentukan urine di tubuh
manusia.
o Ginjal
Ginjal termasuk organ penting dalam pembentukan urine. Dua organ berbentuk
kacang ini terletak di bawah tulang rusuk dekat bagian tengah punggung. Ada beberapa
fungsi ginjal yang turut berkontribusi agar Anda bisa buang air kecil sebagai berikut.
 Membuang limbah dan cairan berlebih dari tubuh.
 Menyeimbangan kadar air dan elektrolit di tubuh.
 Melepaskan hormon yang mengontrol produksi sel darah merah.
 Membantu menjaga kesehatan tulang dengan mengontrol kalsium dan fosfor.
Ginjal nantinya akan mengeluarkan urea dari darah lewat unit penyaringan kecil yang disebut
nefron. Setiap nefron biasanya terdiri atas bola yang dibentuk dari kapiler darah kecil
(glomerulus) dan tabung kecil (tubulus ginjal).

Bersamaan dengan air dan limbah lainnya, urea akan membentuk urine saat melewati nefron
dan menuju tubulus ginjal.
o Ureter
Ureter adalah dua tabung kecil yang bertugas membawa urine dari ginjal ke
kandung kemih. Otot-otot di dinding ureter biasanya akan terus mengencang dan
mengendur agar urine turun dari ginjal.Jika urine kembali naik atau dibiarkan begitu saja,
penyakit ginjal seperti infeksi ginjal pun bisa terjadi. Setiap 10-15 detik, urine dalam
jumlah yang sedikit akan dialirkan dari ureter ke kandung kemih.
o Kandung kemih
Kandung kemih merupakan organ berongga yang berbentuk segitiga dan berada
di perut bagian bawah. Organ ini ditahan oleh ligamen yang melekat pada organ lain dan
tulang panggul.Dinding kandung kemih juga akan mengendur dan mengencang agar
urine dapat tersimpan. Pada kandung kemih yang sehat biasanya dapat menyimpan
hingga 300 – 500 ml urine selama 2 – 5 jam.Oleh sebab itu, penting menjaga kesehatan
kandung kemih agar proses pembentukan urine tidak terganggu dan buang air kecil Anda
tetap lancar.
o Uretra
Urine yang telah diproduksi oleh ginjal dan dipindahkan dari ureter dan kandung
kemih akan dikeluarkan melalui uretra. Organ saluran kencing ini bertugas
menghubungkan kandung kemih ke lubang saluran kemih pada ujung penis atau
vagina.Normalnya, uretra memiliki panjang sekitar 20 cm pada pria. Sementara itu,
ukuran uretra pada wanita mempunyai panjang berkisar 4 cm. Jalur kandung kemih dan
uretra dilengkapi cincin otot (sfingter) untuk menjaga urine agar tidak bocor.

4. Hormon yang Berperan dan Terlibat Dalam Mekanisme Pengaturan


Keseimbangan Cairan Tubuh?
Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan
saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan
Vasopresin/ ADH dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air.
 Enzim renin yang dilepaskan ginjal tersebut akan mengubah
hormon angiotensin menjadi angiotensin I dan angiotensin II yang bertugas untuk
meningkatkan aliran darah. Tujuannya adalah adalah untuk memperbaiki sirkulasi darah
agar oksigen dan nutrisi dapat tersalurkan ke seluruh tubuh
 Aldosteron ini nantinya akan membuat ginjal lebih banyak menyaring air, elektrolit,
serta garam di dalam darah. Hal ini kemudian membuat jumlah cairan dan elektrolit di
dalam tubuh bertambah, sehingga tekanan darah pun meningkat.
 ADH disebut juga hormon vasopressin merupakan salah satu hormon yang terlibat
dalam keseimbangan cairan. ADH dikeluarkan sebagai respon terhadap peningkatan
konsentrasi darah dan pengeluaran keringat yang berlebihan saat latihan
fisik. ADH bekerja di ginjal untuk meningkatkan reabsorbsi air

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem urinay adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan dan mengalirkan urin. Pada
manusia sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter dan
uretra. Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih)
 Ginjal berfungsi mengeluarkan urine
 Ureter untuk menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih
 Kandung kemih sebagai yang bekerja untuk penampung
 Uretra yang menyalurkan urine dari kandung kemih.

Anda mungkin juga menyukai