Anda di halaman 1dari 5

Kelompok :

1. Arabela Refo Widhiarti (202010100311111)


2. Kinanti Bening Pakarti (202010100311138)
3. Farida Rahmadani (202010100311149)

Bimbingan dan Konseling

Bimbingan belajar menurut beberapa ahli :


a. Sukardi
Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat,
dalam memilih program studi sesuai dan dalam mengatasi kesukaran kesukaran yang
timbul berkaitan dengan tuntutan tuntutan belajar disuatu institusi Pendidikan.
b. L D Crow dan A Crow
Bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang
yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan untuk dapat
menjalani kegiatan dalam hidupnya
c. A J Jones
Bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang pada orang
lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya.
(sumber:https://www.kompasiana.com/ayis970718/5dbe9c15d541df7ee502e6e2/pengertian-
dan-tujuan-bimbingan-belajar?page=all)

Layanan Bimbingan Konseling


1.      Layanan Orientasi, Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek
yangdipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik
dilingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satutahun yaitu
pada setiap awal semester. 
2.      Layanan Informasi, Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta
didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial,belajar,
pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalahmembantu peserta
didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentangsesuatu, dalam bidang pribadi,
sosial, belajar maupun karier berdasarkaninformasi yang diperolehnya yang memadai.
Layanan informasi pun berfungsiuntuk pencegahan dan pemahaman.
3.      Layanan Pembelajaran, Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan
pesertadidik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasaimateri
belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dankemampuan dirinya
serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya,dengan tujuan agar peserta didik
dapat mengembangkan sikap dan kebiasaanbelajar yang baik. Layanan pembelajaran
berfungsi untuk pengembangan. 
4.      Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan penempatan dan penyaluran merupakan
layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di
dalamkelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,kegiatan
ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisipribadinya, dengan tujuan
agar peserta didik dapat mengembangkan segenapbakat, minat dan segenap potensi lainnya. 
5.      Layanan Penguasaan Konten, Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang
membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. 
6.      Layanan Konseling Perorangan, Layanan konseling perorangan merupakan layanan
yang memungkinanpeserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara
perorangan)dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan
yangdihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling peroranganadalah
agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya.
7.      Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan
yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang
pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagaiindividu maupun sebagai
pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan
tertentu melalui dinamika.
8.      Layanan Konseling Kelompok, Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang
memungkinanpeserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan
untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika
kelompok.Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami
olehmasing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk
pengentasan dan advokasi. 
9.      Layanan Konsultasi, Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta
didik danatau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
10.  Layanan Mediasi, Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta
didik dengan konselor sebagai mediator.
(sumber: https://fitriariastuti.weebly.com/layanan-layanan-bimbingan-konseling.html

Prinsip Bimbingan Konseling


1.    Prinsip Umum
a.       Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
b.   Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing mampu
mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya. 
c.       Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
d.      Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
e.    Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang
dirasakan individu yang dibimbing.
2.      Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan Dengan Siswa
a.       Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
b.    Harus ada kriteria untuk mengatur  prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada
individu atau siswa.
c.       Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
3.     Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Pembimbing
a.       Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
b. Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan pengalaman, dan
kemampuan.
c.   Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha
mengembangkan dirinya dan keahliannya melalui berbagai kegiatan.
4.   Prinsip yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi (Manajemen) Pelayanan
Bimbingan Konseling
a.       bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
b.    Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative record) bagi setiap
siswa.
c.   program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah
atau madrasah yang bersangkutan.
(sumber:http://pembelajaranbimbingandankonseling.blogspot.com/2016/11/prinsip-prinsip-
bimbingan-dan-konseling.html)

Asas Bimbingan Konseling

Asas Kerahasiaan
Merupakan asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan konseli yang
menjadi sasaran layanan. Di mana data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain harus dirahasiakan oleh konselor.

Asas kesukarelaan
Merupakan asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli dalam mengikuti,
menjalani layanan yang dibutuhkan bagi dirinya. Dalam hal ini konselor wajib membina dan
mengembangkan kesukarelaan tersebut.

Asas keterbukaan
Merupakan asas yang menghendaki konseli yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka
dan tidak berpura- pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun
dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang bermanfaat bagi
pengembangan dirinya.

Asas kekinian
Merupakan asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling
adalah masalah konseli dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berhubungan dengan masa
depan atau kondisi di masa lampaupun dilihat dampak atau kaitannya dengan kondisi yang
ada dan apa yang dilakukan sekarang.

Asas kemandirian
Merupakan asas yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu konseli
sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu yang mandiri
dengan ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.

Asas kegiatan
Merupakan asas yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi
secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. dalam hal ini
konselor perlu untuk mendorong konseli untuk aktif dalam setiap layanan bimbingan dan
konseling yang diperuntukkan baginya.
Asas kedinamisan
Merupakan asas bimbingan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran
layanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang
serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan dari waktu ke waktu.

Asas keterpaduan
Merupakan asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh konselor maupun oleh pihak
lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu.

Asas kenormatifan
Merupakan usaha bimbingan dan konseling yang tidak boleh bertentangan dengan norma-
norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, adat, hukum, ilmu pengetahuan,
maupun kebiasaan sehari- hari.

Asas keahlian
Merupakan asas yang menghendaki agar layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan atas dasar kaidah – kaidah profesional. Dalam hal ini para pelaksana
konseling hendaklah tenaga yang benar- benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.

Asas alih tangan kasus


Merupakan asas yang menghendaki agar pihak – pihak yang tidak mampu menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli
mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.

Asas Tut Wuri Handayani


Merupakan asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan
konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi atau memberikan
rasa aman, mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan, dan dorongan serta
kesempatan yang seluas- luasnya pada konseli untuk maju.

(sumber: https://portal-ilmu.com/12-asas-bimbingan-dan-konseling/

Anda mungkin juga menyukai