Anda di halaman 1dari 5

POLA 17 PLUS BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan konseling pola 17+ adalah progam bimbingan dan konseling
atau pemberian bantuan kepada peserta didik melalui 6 bidang bimbingan, 9
layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.

1. Tujuan
Secara umum tujuan pola bimbingan dan konseling 17+ adalah memberikan
arah kerja / sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor,
membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta
memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan
merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.
6 BIDANG BIMBINGAN BK
1. BID. PENGEMBANGAN PRIBADI
Merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah
pribadiseperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan, serta
sebagai seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat
mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya.
2. BID. PENGEMBANGAN HUBUNGAN SOSIAL
untuk mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggungjawab.
3. BID. PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR
untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
4. BID. PENGEMBANGAN KARIR
untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan.
5. BID. PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
Merupakan usaha bimbingan dalam memecahkan masalah keluarga untuk
mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.
6. BID. PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERAGAMA
Agar mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan tentang keagamaan,dan dibantu dicarikan alternatif bagi pemechan
masalahnya yang berkenaan dengan keagamaan, serta agar siswa memiliki
pemahaman yang baik dan benar tentang ajaran agamanya,memecahkan
masalah yang berkaitan dengan agama dilingkungan sekolah,keluarga dan
masyarakat.
9 LAYANAN BK
1. LAYANAN ORIENTASI
Layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru,
terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan
yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu
pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta
didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan
pemahaman.
2. LAYANAN INFORMASI
Layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan
lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar
dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang
pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang
diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk
pencegahan dan pemahaman.
3. LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN
Layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program
latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta
didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi
lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk
pengembangan.
4. LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
Layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok
dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
5. LAYANAN KONSELING PERORANGAN
Layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung
tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang
dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling
perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang
dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan
dan advokasi.
6. LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
Layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok
bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan
kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan
tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
7. LAYANAN KONSELING KELOMPOK
Layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota
kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar
peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan
Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
8. LAYANAN KONSULTASI
Layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
9. LAYANAN MEDIASI
Layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan antar mereka.
5 SATUAN PENDUKUNG
1. Aplikasi Instrumentasi
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan
data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien), keterangan tentang
lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data
ini dapat dilakukan denagn berbagai cara melalui instrumen baik tes maupun
nontes.
2. Himpunan Data
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan
peserta didik (klien). Himpunan data perlu dielenggarakan secara
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.
3. Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas
permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu forum
pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat
memberikan bahan, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan ini dalam rangka
konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
4. Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan pendukudng bimbingan dan konseling untuk memperoleh data,
keteranang, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
peserta didik (klien) melalui kunjungan ke rumahnya. Kegiatan ini memerlukan
kerjasama yang penuh dari orang tua dan anggota keluarga klien yang
lainnya.
5. Alih tangan kasus
Yaitu kegiatan pendukudng bimbingan dan konseling untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta
didik (klien) dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke
pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang erat dan amntap
antara berbagi pihak yang dapat memberikan bantuan dan atas penanganan
masalah tersebut (terutama kerjasama dari ahli lain tempat kasus itu
dialihtangankan)

Anda mungkin juga menyukai