Anda di halaman 1dari 8

Nama Mahasiswa : Arvian Dwi

NIM : 2214.20.0078

Prodi : Kependidikan Islam

Semester : 4 (Empat)

RANGKUMAN BIMBINGAN KONSELING

PENGERTIAN
BIMBINGAN KONSELING

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan (procces of helping) kepada individu agar mampu
memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara
positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan(agama dan budaya) sehingga mencapai
kehidupan yang bermakna(berbahagia, baik secara personal maupun sosial).
Bimbingan dan konseling merupakan proses interaksi antara konselor dengan klien baik secara
langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media internet atau telepon) dalam rangka
membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang
dialaminya.

Fungsi layanan bimbingan dan konseling:


1.       Fungsi pemahaman

2.       Fungsi preventive

3.       Fungsi pengembangan

4.       Fungsi kuratif

Jenis jenis bimbingan dan konseling:


1.       Bimbingan akademik
Tujuan:
-          Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.
-          Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
-          Memiliki keterampilan belajar yang efektif
-          Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan belajar/pendidikan.
-          Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian .
-          Memiliki keterampilan membaca buku.

2.       Bimbingan pribadi/sosial


Tujuan:
-          Mengamalkan nilai nilai keimanan dan ketakwaan kepada tuhan YME.
-          Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif (antara anugrah dan
musibah) dan mampu meresponnya dengan positif.
-          Memiliki pemahan dan penerimaan diri secara objektiv dan konstruktif.
-          Memiliki sikap respect terhadap diri sendiri
-          Dapat mengelola setress
-          Mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang diharamkan agama

3.       Bimbingan karir


Tujuan:
-          Memiliki pemahaman tentang sekolah sekolah lanjutan
-          Memiliki pemahaman bahwa studi merupakan investasi untuk meraih masa depan.
-          Memiliki pemahaman tentang kaitan belajar dengan bekerja.
-          Memiliki pemahaman tentang minat dan kemampuan diri yang terkait dengan pekerjaan
-          Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir
-          Memiliki sikap positif terhadap pekerjaan.

4.       Bimbingan keluarga


Tujuan:
-          Memiliki sikap pemimpin dalam keluarga.
-          Mampu memberdayakan diri secara produktif.
-          Mampu menyesuaikan diri dengan norma yang ada dalam keluarga.
-          Mampu berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.

Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling


ü  Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
ü  Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi
resiko
ü  Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam
memenuhi kebutuhan diri
ü  Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif
ü  Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain
ü  Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial
ü  Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
ü  Memperkaya strategi dan mencari peluan dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif
ü  Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan
karir
ü  Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk
menciptakan masyarakat yang bermartabat

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan
maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial,
belajar, maupun karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematikdalam memfasilitasi individu
mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan
lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. Semua perubahan
perilaku tersebut merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu
dengan lingkungan melaui interaksi yang sehat dan produktif.
Tujuan Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa
·         Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya dimasa yang
akan datang
·         Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secra optimal
·         Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya
·         Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikann, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Proses yang Harus Dilalui untuk Keberhasilan Bimbingan dan Konseling


·         Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya
·         Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada dilingkungannya
·         Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut
·         Memahami dan mengatasi kesulitan-kesuliatan sendiri
·         Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya,, kepentingan lembaga tempat bekerja dan
masyarakat
·         Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya
·         Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang diilikinya secara optimal

Asas Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling


·         Asas kerahasiaan
Asas kerahasiaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakan segenap data dan
keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan
yang tidak boleh atau tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing
berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya
benar-benar terjamin.
·         Asas kesukarelaan
Asas kesukarelaan yaiu asas bimbingan dan konselingyang menghendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti atau menjalani layanan/kegiatan yang diperlukan baginya.
Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
·         Asas keterbukaan
Asas keterbukaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli)
yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik didalam
memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan
materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.
·         Asas kegiatan
Asas kegiatan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang
menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan layanan/kegiatan
bimbingan.dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
·         Asas kemandirian
Asas kemandirian yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan
dan konseling, yakni: peserta didik (konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling
diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri.
Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
·         Asas kekinian
Asas kekinian yaitu asas  bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran layanan
bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (konseli) dalam kondisinya sekarang.
Layanan yang berkenaan dengan “masadepan atau kondisi masa lampaupun” dilihat  dampak dan
kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.

Kegiatan Pokok Bimbingna dan Konseling


·         Layanan orientasi
Layanan orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien)
memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru.
·         Layanan informasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti informasi jabatan dan pendidikan) yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien).
·         Layanan penempatan dan penyaluran
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran didalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ekstrakulikuler) sesuai dengan
potensi, bakat, minat serta kondisi pribadinya.
·         Layanan pembelajaran
Yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik (klien) mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
yang baik dalam menguasai materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya,
serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
·         Layanan konseling individual
Yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan layanan langsung tatap muka
(secara perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan pribadi yang
dideritanya.
data ini dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui instrumen baik tes maupun nontes.

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING


Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada
individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya disekolah. Menurut Sertzer dan Stone, bimbingan
merupakn proses membantu orang perorangan untuk memahami dirinya dan lingkungan hidupnya.
Sedangkan konseling sendiri berasal dari kata latin yaitu “consilum” yang berarti “dengan” atau
“bersama” dan “mengambil” atau “memegang”. Maka dapat dirumuskan sebagai memegang atau
mengambil bersama.
Adapun beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sbb:
·         Fungsi pemahaman
Yaitu saling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli
diharapkan mampu membantu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
·         Fungsi preventif
Yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.
·         Fungsi pengembangan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor
senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan konseli.
·         Fungsi penyembuhan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya
pemberian bantuan konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial,
belajar, maupun karir.
·         Fungsi penyaluran
Yang berfungsi membantu konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan
memamntapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya.
·         Fungsi adaptasi
Yaitu berfungsi untuk membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah dan staf, konselor, guru
untuk menyesuaikan program terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli.

Manfaat Bimbingan Kelompok


Manfaat bimbingan kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi, yaitu:
·         Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi
disekitarnya.
·         Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka
bicarakan.
·         Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan
dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.
·         Menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan
dukungan terhadap yang baik.
·         Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimna yang
mereka programkan semula.
Winkel dan Sri Hastuti juga menyebutkan manfaat layanan bimbingan kelompok adalah mendapatkan
kesempatan untuk berkontak dengan banyak siswa; memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa;
siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi; siswa dapat menerima dirinya setelah menyadari
bahwa teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan dan tantangan yang kerap kali sama;
dan lebih berani mengemukakan pandangannya sendiri bila berada dalam kelompok; diberikan
kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu bersama; lebih bersedia menerima suatu pandangan atau
pendapat bila dikemukakan oleh seorang teman daripada yang dikemukakan oleh seorang konselor.
Menurut beberapa ahli tersebut, dapat disimpulakan bahwa manfaat dari layanan bimbingan kelompok
adalah dapat melatih siswa untuk dapat hidup secara berkelompok dan menumbuhkan kejasama antara
siswa dalam mengatasi masalah, melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat dan menghargai
pendapat orang lain dan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat berkomunikasi dengan
teman sebaya dan pembimbing.

Anda mungkin juga menyukai