231040008
PGMI 1
Dalam konteks negara Indonesia, maka identitas nasional adalah manifestasi nilai-nilai budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu
kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka
Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangnya, demikian dikutip dari buku Pendidikan
Kewarganegaraan oleh Maryanto.
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c43317ab856/pengertian-identitas-nasional-contoh-dan-
faktor-pembentuknya
2.Karakteristik identitas Nasional
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa setiap negara pasti memiliki karakteristik
identitasnya masing-masing yang menjadi ciri khas. Hal ini juga berlaku untuk Indonesia
yang identitasnya memiliki karakteristik sendiri.
Di Indonesia sendiri ada sekitar sembilan karakteristik identitas nasional utama yang
diantaranya.
1. Kesatuan Indonesia
2. Persamaan Nasib
3. Keinginan untuk Merdeka
4. Memiliki Bahasa Umum
5. Kebudayaan yang Sama
6. Memiliki Sejarah Umum
7. Keputusan Politik Negara
8. Pengatur Sebuah Masyarakat
9. Memiliki Sifat Khusus Tertentu
https://wawasankebangsaan.id/identitas-nasional/Sumber
3.Pembentukan identitas Nasional
Faktor Pembentuk Identitas NasionalAdapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas
nasional bangsa Indonesia meliputi:
1. Faktor Objektif Meliputi faktor geografis ekologis dan demografis. Kondisi geografis –
ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan
terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa
Indonesia.
2. Faktor Subjektif Meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia.Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan
masyarakat, bangsa dan negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang muncul tatkala
nasionalisme berkembang di Indonesia.
3. Faktor Primer Faktor ini mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya.
Unsur-unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri
menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia.Kesatuan
tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka
Tunggal Ika.
4.Faktor Pendorong Faktor in terdiri dari pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara.Proses
pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan
prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan kesatuan bangsa, serta langkah yang
sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
5.Faktor Penarik Faktor penarik ini meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem
pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah ditetapkan menjadi bahasa nasional
dan kesatuan nasional. Masing-masing suku yang ada di Indonesia masih tetap menggunakan
bahasa dari daerahnya masing-masing.
6.Faktor Reaktif Faktor reaktif ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga
penindasan.Seperti yang sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah beratus-ratus
tahun oleh bangsa asing.Hal ini mewujudkan memori bagi rakyat Indonesia. Memori akan
perjuangan, penderitaan dan semangat yang hadir dalam masyarakat untuk memperjuangkan
kemerdekaan. Mengutip dari kemdikbud.go.id, konsep identitas Nasional tercantum dalam pasal
undang-undang dasar.Pasal tersebut mengatur tentang identitas nasional Indonesia yang
membedakan dengan bangsa
lain. Sumber: https://m.mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/485338/pengertian-identitas-
nasional-dan-faktor-pembentuk
4.Paham identitas Nasional
Identitas merupakan ciri khas setiap individu yang dimaksud sebagai pembeda satu sama lain.
Maka dari itu, identitas nasional merupakan kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang dimiliki suatu bangsa sehingga dapat membedakan antara bangsa satu
dengan bangsa yang lainnya. Setiap negara merdeka dan berdaulat memiliki identitas
nasionalnya masing-masing untuk mendukung eksistensi negaranya.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam lambang-lambang negara seperti
Pancasila, bahasa persatuan bahasa Indonesia, konstitusi UUD 1945. Sementara itu, identitas
nasional suatu bangsa cenderung merujuk pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas
suatu negara. Keberagaman tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk
dapat tetap menjaga identitas nasionalnya. Sebagai generasi muda penerus bangsa, sudah
seharusnya kita memahami apa itu identitas nasional.
Dalam era globalisasi yang cenderung mengancam nasionalisme, generasi muda berperan
penting sebagai penggerak yang bertujuan untuk memantapkan jati diri bangsa yang merupakan
kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Dalam sejarahnya, identitas nasional ini sebenarnya
ditandai oleh tumbuhnya kesadaran rakyat sebagai bangsa terjajah pada tahun 1908 yang
akhirnya dikenal sebagai masa Kebangkitan Nasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia mulai
memiliki kesadaran akan jati diri sebagai manusia lalu bertekad bangkit membentuk sebuah
bangsa.
Banyak upaya yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda untuk mempertahankan identitas
nasional. Pertama, mengembangkan nasionalisme. Nasionalisme merupakan rasa cinta terhadap
tanah air sebagai bentuk upaya mempertahankan identitas nasional di era digital. Jika kita
menanamkan nasionalisme dalam setiap pribadi kita masing-masing, maka akan ada kesadaran
untuk bersatu sebagai suatu bangsa Indonesia dan minim timbul perpecahan. Disaat kita sudah
memiliki rasa nasionalisme itu, maka secara alami akan ada rasa bangga terhadap bangsa sendiri.
Selanjutnya, hal ini sebenarnya secara tidak langsung berhubungan dengan Pendidikan
Kewarganegaraan. Kita harus memandang Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana untuk
meningkatkan pemahaman terkait apa itu identitas nasional dan untuk apa kita perlu sadar akan
hal tersebut. Kemudian nantinya kesadaran generasi muda akan pentingnya bersatu dalam satu
bangsa Indonesia akan tertanam dalam setiap individu.
Cara selanjutnya yaitu dengan melestarikan budaya. Perlu diingat bahwa budaya merupakan
salah satu faktor penentu identitas bangsa. Namun sayangnya, budaya Indonesia saat ini mulai
hilang akibat banyaknya pengaruh barat yang masuk ke negara Indonesia. Mulailah dengan
bangga dan melestarikan budaya daerah kita masing-masing. Pada akhirnya, kita akan sadar
bahwa kebudayaan di negara Indonesia sungguh begitu beragam. Namun apakah artinya kita
bukan satu bangsa Indonesia? Jawabannya adalah tidak. Ingat semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
walaupun berbeda-beda tetap satu jua. Artinya walaupun kita memiliki kebudayaan berbeda-
beda, kita tetaplah satu, yaitu bangsa Indonesia.
Identitas Nasional menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berharga dan dihormati di
antara negara-negara lain yang berbeda budaya, agama, dan semangat toleransi serta rasa
solidaritas yang tinggi. Dengan pemahaman yang baik, dapat menjadi modal dasar agar kita
sadar akan betapa pentingnya mempertahankan identitas bangsa kita, yaitu identitas nasional
negara Indonesia di lingkup internasional. Oleh: Vanessa Aprily Hongastu | PPTI 13 |
2502040726
https://binus.ac.id/character-building/2023/03/paham-akan-identitas-nasional-penting-
atau-tidak/Sumber
b.)Bentuk pemerintahan
https://repository.unikom.ac.id/41020/1/Bentuk%20Pemerintahan%20dan%20Negara.doc
3. Sistem kelembagaan Negara Indonesia menurut UUD 1945
https://lilisrinasanti.smk2pekalongan.sch.id/read/22/lembaga-negara-menurut-uud-nri-tahun-1945
5. Hakikat konstitusi
Hakikat konstitusi adalah konsep dan peraturan yang membatasi kekuasaan pemerintahan
dalam penyelenggaraan Negara yang berdasarkan UUD 1945 dan memberi jaminan bagi warga
Negaranya.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-jawa-timur/
pendidikan-kewargane
DEMOKRASI PANCASILA
1. Pengertian demokrasi
Berdasarkan KBBI, demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh
rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat.
Kemudian, demokrasi juga diartikan KBBI sebagai gagasan atau pandangan hidup
yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi
semua warga negara.https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-demokrasi--
sejarah--dan-pelaksanaan-di-indonesia-lt61b739dbb5bf8/
2. Jenis-jenis demokrasi
Berikut ini beberapa jenis demokrasi
A. Berdasarkan titik berat perhatiannya
1. Demokrasi formal, yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan
dalam bidang ekonomi. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara liberal.
2. Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada upaya menghilangkan
perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan dalam bidang politik kurang
diperhatikan bahkan kadang-kadang dihilangkan. Bentuk demokrasi ini dianut oleh
negara-negara komunis
3. Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan serta
membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material. Bentuk demokrasi ini
dianut oleh negara-negara non-blok.
B. Berdasarkan ideologi
1. Demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan
pada kebebasan atau individualisme.
2. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar, yaitu demokrasi yang didasarkan pada
paham marxisme komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak
mengenal kelas sosial.
1. Sistem kepartaian kacau. Adanya partai politik bukan untuk mempersiapkan diri dalam
rangka mengisi jabatan politik di pemerintah, tetapi menjadi elemen penopang dari
tarik ulur kekuatan antara lembaga kepresidenan, Angkatan Darat, dan Partai Komunis
Indonesia.
2. Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong membuat peranan lembaga
legislatif dalam sistem politik nasional menjadi lemah.
3. Hak dasar manusia juga menjadi sangat lemah.
4. Kebebasan pers berkurang, beberapa surat kabar dan majalah dilarang terbit oleh
pemerintah.
5. Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah.
https://kumparan.com/kabar-harian/merunut-pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia-
1x1ajSbH6p4
2. Tantangan pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Sejak memasuki era reformasi, konsep demokrasi semakin nyata didengungkan. Hal ini
terlihat dari kebebasan pers dan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat
dalam mengkritik pemerintah. Dicabutnya larangan ekspresi budaya Tionghoa oleh
Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid menandakan bahwa prinsip Demokrasi
Pancasila masih diminati oleh bangsa ini. Namun di sisi lain, era reformasi juga
membawa dilema untuk bangsa ini. Salah satunya adalah karena kebebasan
berpendapat kerap disalahgunakan sebagai penegasan terhadap identitas kelompok
tertentu atas nama mayoritas. Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan tersendiri
bagi bangsa ini dan secara potensial ini dapat mencederai hakikat Demokrasi
Pancasila. Sebagai contohnya, banyak kita temukan konflik berbasis perbedaan agama
dan budaya terjadi di masyarakat, maraknya ujaran kebencian terhadap kelompok
minoritas, serta bermunculannya ideologi intoleran dan kejahatan terorisme. Di level
pemerintahan dan politik, kondisi demokrasi di Indonesia, khususnya dari aspek
supremasi hukum, juga cukup mengkhawatirkan. Salah satunya bisa kita soroti dari
banyaknya tindakan pelanggaran HAM, minimnya pelibatan aspirasi publik terhadap
Rancangan berbagai Undang-Undang seperti Revisi UU KPK, RKUHP, keberadaan UU
ITE yang menyulitkan pejuang HAM, beberapa penerbitan Perpu yang tidak
dilandaskan pada kajian yang objektif dan masih banyak lagi. Hal tersebut sangat ironis
karena kedaulatan ada di tangan rakyat dan partisipasi rakyat adalah hal yang mutlak
sekaligus kunci dari demokrasi itu sendiri.
Selain itu, jika kita melihat situasi politik belakangan ini, banyak politikus yang
memanfaatkan isu-isu SARA untuk saling menyerang lawan politik mereka demi
mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Oleh karena itu, beberapa contoh di atas
berpotensi mencederai Demokrasi Pancasila dan memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa. Kita seakan lupa bahwa negeri ini menjadi kuat karena dibangun dari
perbedaan.
https://fisib.unpak.ac.id/berita/tantangan-demokrasi-di-indonesia