Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 2

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN – MKDU411102


“Peran Identitas Nasional Terhadap Bangsa Indonesia”

Nama : Noury Salsabillah


NIM : 050005529
Prodi : S1-Akuntansi
BABI
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti
serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional
merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, selain itu pembentukan
Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama.
Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara
sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya semua orang sudah memahami hal ini. Tetapi tidak sedikit orang
yang bersikap acuh dan tidak peuli sehingga tidak mempermasalahkan kekliruan yang
terjadi di Negaranya. Hal yang paling memprihatinkan adalah ketika masyarakat
membiarkan dan mendukung kekeliruan yang ada. Pernyataan tersebut dapat
dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang
hukum di dalam Negara Indonesia
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara ini dapat
mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara
tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri
sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala
kekeliruan yang terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional?
1.2.2 Apa saja faktor pembentuk Identitas Nasional?
1.2.3 Apa saja sifat Identitas Nasional?
1.2.4 Apa hubungan antara Identitas Nasional dengan karakter bangsa?
1.2.5 Apa yang dimaksud dengan Parameter Identitas Nasional?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Identitas Nasional
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja faktor pembentuk Identitas Nasional
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja sifat Identitas Nasional
1.3.4 Untuk mengetahui apa hubungan antara Identitas Nasional dengan karakter
bangsa
1.3.5 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Parameter Identitas Nasional
BABII
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Identitas Nasional


Istilah identitas berasal dari bahasa Inggris “identity” yang menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia berarti keadaan, ciri-ciri khusus suatu benda/orang. Dalam
kamus politik “identitas” berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.
Sedangkan kata “nasional” dari akar kata “nation” (Inggris), yang berarti bangsa yang
tengah menegara atau kebangsaan. Dalam kamus politik berasal dari kata “nation”
(Latin), artinya kelahiran, suku bangsa. Kata “nasional” berarti masyarakat yang sudah
berkembang sedemikian rupa, sehingga mempunyai kesamaan sejarah, tradisi,
kebudayaan, bahasa dan wilayah.
Pengertian identitas nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation)
dengan ciri-ciri khas dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan
bangsa lain dalam kehidupannya”. Sedangkan mengupas identitas sebagai ungkapan
nilai-nilai suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa lain.
Kekhasan yang melekat pada sebuah bangsa dikatakan sebagai “identitas nasional”.
Namun perlu disadari bahwa identitas nasional tidak pernah berhenti atau selesai, dan
karenanya akan berlangsung sepanjang masa.
Nilai-nilai budaya yang berada dalam sebagian besar masyarakat dalam suatu
negara dan tercermin di dalam identitas nasional bukanlah barang jadi yang sudah
selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang
cenderung terus-menerus berkembang karena hasrat menuju kemajuan yang dimiliki
oleh masyarakat pendukungnya. Implikasinya bahwa identitas nasional merupakan
sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam
kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
Identitas nasional dalam konteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaan,
adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam
konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera
Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum
Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional
seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia
dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara
yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar
dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri
serta kepribadiannya. Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat
mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat
memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan
kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya
globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia, justru dalam era
globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme,
muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.
Koento Wibisono (2005) menyatakan bahwa identitas nasional adalah
pengertian yang di dalamnya tersimpul perangkat nilai-nilai budaya yang mempunyai
ciri khas dan membedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional merupakan
konstruksi emosional, intelektual, dan ideologis yang terus menerus harus dibangun
agar tata nilai yang tersimpul di dalamnya tetap relevan, aktual, dan fungsional; dalam
menghadapi zaman yang terus menerus berkembang dan berubah-ubah. Pendapat yang
lain, dapat dilihat dari tulisan Kaelan dan Zubaidi (2007) yang menyatakan bahwa
identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Pengertian ini mengandaikan
dua hal sebagaimana yang telah disinggung pada uraian sebelumnya, yaitu pertama ciri-
ciri; dan kedua adalah perbedaan dengan bangsa yang lain. Identitas mencakup kedua
hal tersebut.
Berdasarkan pengertian yang demikian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini
akan memiliki identitassendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri, serta karakter
dari bangsa tersebut. Berdasarkan pengertian identitas nasional tersebut dapat
disimpulkan bahwa identitas memiliki kaitan yang erat dengan jati diri bangsa tersebut,
atau yang disebut juga dengan istilah kepribadian bangsa. Negara Indonesia berhasil
melepaskan diri dari kekuasaan asing, lalu menyatakan kemerdekaannya.
Para pendiri negara melalui Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945 telah
menyiarkan atau mengabarkan kepada negara dan bangsa lain agar mengetahui bahwa
di wilayah nusantara telah berdiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
merdeka, bersatu, berdaulat dengan cita-cita besar menjadi negara yang adil dan
makmur. Bangsa lain sejak Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945 mengenal NKRI
memiliki wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangas
sampai pulau Rote. NKRI memiliki penduduk yang pluralis dengan jumlah etnis lebih
dari 700 dan bahasa daerah lebih dari 200 tetapi memiliki identitas nasional bahasa
Indonesia.
NKRI memiliki pemerintahan sendiri yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indonesia (yang pertama, Soekarno – Hatta) Identitas nasional
bangsa Indonesia dalam konteks hubungan internasional juga telah memiliki dan
ditetapkan di dalam Undang-undang Dasar Negara, yaitu bendera negara adalah sang
merah putih, lambang negara adalah garuda Pancasila, bahasa negara sebagai bahasa
persatuan adalah behasa Indonesia, dan lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
Identitas nasional tersebut menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan
semakin kokoh dan semakin dikenal oleh bangsa dan masyarakat dunia.
2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor
bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi,
ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia
sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan
komunikasi anta rwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan
kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor
historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis
ini mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari
interaksi dari berbagai faktor tersebut.
Selain itu terdapat faktor lain yaitu faktor sakral dapat berupa kesamaan agama
yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang
bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk
bangsa negara. Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru.
Negara Indonesia diikat oleh kesamaan ideologi Pancasila. Tokoh kepemimpinan dari
para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi faktor
yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin di beberapa negara dianggap sebagai
penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang
bersangkutan. Contohnya Soekarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan,
Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia.
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga
masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi
yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena
penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan
yang sama antar anggota masyarakat itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan
melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung
diantara jenis pekerjaan.
Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan
ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas
yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Durkheim disebut Solidaritas
Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri maju seperti Amerika Utara dan
Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu
seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-
lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul
dan 7 golongannya dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat
mempersatukan orang sebagai satu bangsa. Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah,
kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah
bahwa tiada satupun di antara faktor – faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada
- tidaknya atau untuk merumuskan bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan
suatu bangsa.

2.3 Sifat Identitas Nasional


Sifat Identtitas Nasional merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki
agar dapat menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya
mengikat bagi setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara
tersebut..Sifat suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini
tergantung pada landasan ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa
sifat Negara yang bersifat umum dan dimiliki oleh semua Negara, yaitu:
a. Sifat memaksa. Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan
terhadap warga negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.
b. Sifat monopoli, Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi
landasan untuk menguasai sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam
wilayah Negara tersebut.
c. Sifat mencakup semua, Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat
bagi seluruh warga negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian
di hadapan suatu Negara. Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat
budaya saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang termasuk
kedalam warga negaranya.
d. Sifat menentukan, Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap
untuk menjaga stabilitas Negara itu.
Sifat menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara unilateral dan dapat
pula menuntut bahwa semua orang yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali
orang asing) menjadi anggota politik Negara. Ada pula sifat-sifat yang hanya dimiliki
suatu Negara berdasarkan pada landasan ideologi Negara tersebut, misalnya Negara
Indonesia memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan Pancasila, yakni:
- Ketuhanan, ialah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan
(yaitu kesesuaian dalam arti sebab dan akibat)(merupakan suatu nilai-nilai agama).
- Kemanusiaan adalah sifat-sifat keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat
manusia.
- Persatuan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat satu,
yang berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan negara Indonesia
sehingga terwujud satu kesatuan.
- Kerakyatan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat rakyat.
- Keadilan yaitu sifat-sifat dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil
2.4 Hubungan Antara Identitas Nasional Dengan Karakter Bangsa

Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian


politik, yaitu bangsa negara. Bisa saja dalam negara hanya ada satu bangsa (homogen),
tetapi umumnya terdiri dari banyak bangsa (heterogen). Karena itu negara perlu
menciptakan identitas kebangsaan atau identitas nasional, yang merupakan kesepakatan
dari banyak bangsa di dalamnya. Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu
bangsa yang kemudian disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara
itu atau juga dari identitas beberapa bangsa-negara.
Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa-negara untuk mendukung identitas
nasional perlu ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan terus-menerus. Warga lebih
dulu memiliki identitas kelompoknya, sehingga jangan sampai melunturkan identitas
nasional. Perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada identitas nasional akan
mempersatukan warga bangsa itu sebagai “satu bangsa” dalam negara. Sebagai warga
negara Indonesia, kita perlu mengetahui proses terjadinya pembentukan negara ini,
sehingga dapat menambah kecintaan kita pada tanah air ini. Para pendiri negara
Indonesia (the founding fathers) menyadari bahwa negara Indonesia yang hendak
didirikan haruslah mampu berada di atas semua kelompok dan golongan yang beragam.
Hal yang diharapkan adalah keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga
bangsa karena adanya persamaan nasib, citacita, dan karena berasal dalam ikatan
wilayah atau wilayah yang sama. Kesadaran demikian melahirkan paham nasionalisme,
paham kebangsaan, yang pada gilirannya melahirkan semangat untuk melepaskan diri
dari belenggu penjajahan. Selanjutnya nasionalisme memunculkan semangat untuk
mendirikan negara bangsa dalam merealisasikan cita-cita, yaitu merdeka dan
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Kedudukan identitas nasional sebagai
karakter suatu bangsa:
1. Sebagai pemersatu bangsa, maksudnya identitas nasional adalah alat pemersatu
bangsa, seperti contohnya di Indonesia yaitu Pancasila sebagai identitas
nasionalnya.
2. Sebagai ciri khas yang membedakan sebuah bangsa dari bangsa yang lain,
maksudnya dengan definisi dari identitas nasional diatas bahwa dikatan identitas
nasional sebagai pembeda, ciri-ciri, dan jati diri suatu bangsa. Tentu setiap bangsa
mempunyai jati diri sendiri, yang membedakan satu bangsa dengan bangsa yang
lain.
3. Sebagai pegangan atau landasan bagi sebuah negara untuk berkembang atau
mewujudkan potensi yang dimiliki, maksudnya identitas nasional seperti yang
disebutkan diatas tadi sebagai jati diri suatu bangsa, dengan adanya identitas
nasional maka sebuah bangsa tidak kehilangan arah dan dapat berpegang teguh
terhadap prinsip jati dirinya sendiri untuk berkembang. Sedangkan peran identitas
nasional bagi suatu bangsa adalah sebagai sarana untuk menumbuhkan persatuan
dan kesatuan bangsa indonesia, sebagai perekat dalam pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, serta penghargaan atas hasil karya monumental para
pendiri bangsa.
Lahirnya suatu identitas nasional bangsa pasti memiliki ciri khas, sifat, serta keunikan
tersendiri yang sangat didukung oleh faktor-faktor pembentuk identitas nasional.
Faktorfaktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi
Primordial, Sakral, Tokoh, Bhinneka Tunggal Ika, Sejarah, Perkembangan Ekonomi
dan Kelembagaan.
A. Primordial
Faktor-faktor primordial ini meliputi: ikatan kekerabatan(darah) dan keluarga,
kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat istiadat.
B. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktriner yang diakuik oleh masyarakat yang bersangkutan.
C. Tokoh Kepemimpinan
Dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi
faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin dibeberapa negara dianggap
sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol persatuan bangsa
yang bersangkutan.
D. Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa
untuk bersatu dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah
kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan
pemerintahnya, tanpa menghilangkan keterkaitannya pada suku bangsa, adat, ras
dan agamanya.
E. Sejarah
Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatukan diri ke dalam suatu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman
masa lalu, seperti samasama menderita karena penjajahan tidak hanya melahirkan
solidaritas, tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota
masyarakat itu.
F. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi(industrialisasi) akan melahirkan spesialiasi pekerjaan
dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
G. Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa adalah lembagalembaga
pemerintahan dan politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadulan dan
partai politik.
2.5 Parameter Identitas Nasional

Parameter identitas nasional adalah tolak ukur atau patokan yang digunakan
untuk menyatakan sesuatu sebagai ciri khas suatu bangsa. Ada sejumlah indikator
yang dijadikan sebagai parameter untuk mencari identitas nasional. Diantaranya :
1. Pola perilaku
Identitas nasional menggambarkan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas
masyarakat sehari-hari. Indikator yang satu ini menyangkut adat istiadat, tata
kelakuan serta kebiasaan.
2. Lambang-lambang
Maksud dari lambang-lambang seperti Garuda Pancasila, Pancasila, Lagu
Kebangsaan, bendera Indonesia, bahasa dan lain sebagainya
3. Alat perlengkapan
Alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan seperti
bangunan, teknologi dan peralatan manusia. Identitas yang berasal dari alat
perlengkapan ini contohnya seperti bangunan tempat ibadah seperti gereja dan
masjid, lalu peralatan manusia seperti pakaian adat, dan teknologi seperti pesawat
terbang.
4. Tujuan yang ingin dicapai
Identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti
budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu. Contohnya di Indonesia dikenal
dengan prestasi di bidang bulu tangkis.
BABIII
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat
istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks
negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila. Identitas
Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila 7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu
UUD 1945 8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat 9. Konsepsi Wawasan Nusantara 10. Kebudayaan daerah yang telah
diterima sebagai Kebudayaan Nasional Penerapan tentang identitas nasional harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau
kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita bisa menerapkan nilai nilai
yang terkadung dalam Pancasila dan Aturan-aturan yang berlaku pada hukum di
Indonesia. Agar tidak ada kekeliruan yang dbiarkan begitu saja dan merusak Identitas
Nasional. Pendidikan tentang Identitas Nasional menjadi hal yang sangat penting
supaya suatu bangsa dapat mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal-hal yang
menjadi cita-cita dan tujuan hidup bersama.
BABIV
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uad.ac.id/9433/1/IDENTITAS%20NASIONAL%20Dwi.pdf
https://binus.ac.id/character-building/2023/02/pentingnya-identitas-nasional-bagi-sebuah-
negara/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6239531/4-parameter-identitas-nasional-beserta-
faktor-pembentuknya
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/ami/article/view/2740
https://an-nur.ac.id/blog/identitas-nasional-pengertian-pembentukan-hubungan-dan-
pengembangan.html
https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/204614/mod_resource/content/2/MODUL+12+I
DENTITAS+NASIONAL.pdf
MODUL 5 – MKDU411102
Materi Inisiasi 5
Shely_Cathrin_MATERI_INISIASI_TUTORIAL_ONLINE_KE_5_IDENTITAS_NASIONA
L[1].pdf

Anda mungkin juga menyukai