Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL DAN INTEGRASI NASIONAL

DISUSUN OLEH

 CINDY CLAUDIA ( 2011096 )

 TRULY RENITA SALEH ( 2011099 )

 REGINA PUTERI PATRICIA ( 2011100 )

 ERIYANTO ( 2011104 )

UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KELAS A MANAJEMEN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan baru dan modern dewasa ini, identitas suatu Negara secara tidak

langsung juga menjadi identitas ideology, politik, ekonomi, budaya, dan pertahanan

keamanan.hal tersebut oleh organisasi kekuasaan Negara, telah diejawantahkan dalam

sistem nilai, norma dan hukum, serta pola-pola tindakan kolektif yang mengatur tata laku

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tidak ada bangsa di dunia ini yang tidak memiliki identitas nasional, termasuk

bangsa Indonesia. Setiap bangsa memiliki kepentingannya untuk mengembangkan

identitas nasionalnya. Hal ini bersumber dari hakikat kemanusiaan sebagai makhluk

sosial yang memiliki kecenderungan bersatu, karena adanya kesamaan-kesamaan yang

melandasi pembentukan bangsa tersebut.

Identitas nasional menunjukkan karakteristik unik dari satu kelompok bangsa yang

membedakannya dengan karakteristik atau ciri-ciri kelompok bangsa lainnya. bangsa

Indonesia misalnya, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari bangsa-

bangsa lain di dunia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian identitas nasional dan integritas nasional

2. Apa karakteristik identitas nasional

3. Apa faktor pembentuk identitas nasional dan integritas nasional


4. Apa fungsi identitas nasional

5. Apa saja unsur - unsur pembentukan identitas nasional

6. Bagaimana konsep dan syarat-syarat integrasi nasional

7. Apa saja faktor penghambat integrasi nasional

8. Apa hakikat integrasi budaya nasional

9. Bagaimana hubungan identitas nasional dan integritas nasional

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian identitas nasional dan integritas nasional

2. Mengetahui karakteristik identitas nasional

3. Mengetahui faktor pembentuk identitas nasional dan integritas nasional

4. Mengetahui fungsi identitas nasional

5. Mengetahui apa saja unsur – unsur pembentukan identitas nasional

6. Mengetahui bagaimana konsep dan syarat – syarat integrasi nasional

7. Mengetahui apa saja faktor penghambat integrasi nasional

8. Mengetahui hakikat integrasi budaya nasional

9. Menambah wawasan bagaimana hubungan identitas nasional dan integrasi nasional


BAB II
PEMBAHASAN

INTEGRITAS NASIONAL DAN IDENTITAS NASIONAL


A. Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang dapat
membedakan ciri khasnya dengan bangsa lain, karena ciri khas suatu bangsa terletak pada
konsep bangsa itu sendiri. Secara etimologis, istilah identitas nasional berasal dari kata
“identitas” dan “nasional”. Identitas bersal dari kata identity yang artinya memiliki tanda,
ciri atau jati diri yang melekat pada suatu individu, kelompok atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain. Sedangkan nasional berasal dari ka nation yang
artinya bangsa. Pengertian bangsa menurut sosiologis antropologis yaitu persekutuan
hidup yang berdiri sendiri dan merasa kesatuan agama, bahasa, ras dan adat istiadat.
sedangkan bangsa dalam pengertian politik ialah masyarakat yang tinggal dalam suatu
daerah dan tunduk terhadap kedaulatan negaranya. Dengan demikian nasional merujuk
pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, fisik, cita - cita dan tujuan.
Maka dapat disimpulkan bahwa, identitas nasional adalah suatu kelompok masyarakat
yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Berdasarkan pengertian tersebut setiap bangsa di dunia pasti memiliki identitas tersendiri
yang sesuai dengan karakter, ciri khas dari bangsa tersebut.

B. Karakteristik Identitas Nasional


Identitas setiap manusia ditentukan oleh ruang hidupnya, secara alami akan berakulturasi
dan membentuk ciri khas dalam norma kehidupan. Dalam antropologi identitas
merupakan suatu sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri,
golongan, komunitas dan negara sendiri. Identitas meliputi nilai, norma dan simbol
ekspresi sebagai ikatan sosial untuk membangun solidaritas dan kohesivitas sosial untuk
menghadapi kekuatan luar yang menjadi simbol ekspresi tindakan pada masa lalu,
sekarang dan mendatang. Nasional berasal dari bangsa sendiri atau meliputi diri bangsa,
maka identitas nasional Indonesia ialah jati diri yang membentuk bangsa, yaitu berbagai
suku bangsa, agama, bahasa Indonesia, budaya nasional, wilayah nusantara dan ideologi
pancasila. Jati diri bangsa merupakan totalitas penampilan bangsa yang utuh dengan
muatan dari masyarakat sehingga dapat membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
lain. Mengukuhkan jati diri bangsa merupakan usaha yang sangat dibutuhkan karena
sebagai akar dalam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara.

C. Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Lahirnya suatu identitas nasional bangsa pasti memiliki ciri khas, sifat, serta keunikan
tersendiri yang yang sangat didukung oleh faktor - faktor pembetuk identitas nasional.
Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa meliputi :
1. Primordial
Faktor-faktor primordial ini meliputi: ikatan kekerabatan (darah) dan keluarga,
kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa, dan adat istiadat.
2. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.
3. Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat
dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin dibeberapa
negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol
persatuan bangsa yang bersangkutan.
4. Bhineka Tunggal Ika
Prinsip Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk
bersatu dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan
warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya,
tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras dan agamanya.
5. Sejarah
Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatukan diri ke dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman
masa lalu, seperti sama - sama menderita karena penjajahan tidak hanya
melahirkan solidaritas, tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar
anggota masyarakat itu.
6. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
7. Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa adalah lembaga-lembaga
pemerintahan dan politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadulan dan
partai politik.

D. Fungsi Identitas Nasional


Di era globalisasi saat ini menjadi tantangan tersendiri untuk identitas nasional. Maka
dari itu, sebagai bangsa yang baik identitas nasional tetap harus dijaga. Hal tersebut tidak
lain dan tidak bukan karena fungsi adanya identitas nasional itu sendiri. Identitas nasional
memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut ini :
1. Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Tujuan utama adanya identitas nasional adalah sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia memiliki
berbagai macam suku, agama dan kebudayaan. Identitas nasional digunakan
sebagai merek untuk mempersatukan keberagaman Indonesia tersebut. Selain
itu, hal ini juga digunakan untuk memperkenalkan akan Indonesia kepada
bangsa lainnya.
2. Sebagai Pembeda dengan Bangsa Lainnya
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa identitas nasional
merupakan suatu ciri – ciri, tanda – tanda dan ciri khas akan suatu negara
tersebut. Hal inilah yang akan membuat negara tersebut berbeda dengan
negara lainnya. Pastinya, dengan adanya identitas nasional akan menjadi
pembeda suatu bangsa lebih khusus dan spesifik.
3. Merupakan Landasan Negara
Identitas nasional merupakan suatu landasan negara. Artinya, identitas
nasional digunakan sebagai panduan, pemersatu dan merupakan pegangan
agar bisa mewujudkan cita – cita dan tujuan negara tersebut. Selain itu,
identitas nasional digunakan untuk gambaran akan potensi dan kemampuan
yang dimiliki oleh negara tersebut. Sebab setiap negara berbeda satu sama
lainnya.
4. Identitas Negara Tersebut
Fungsi paling penting dari identitas nasional adalah identitas atau jati diri
suatu negara. Di mana dengan adanya identitas nasional bisa membuat suatu
negara lebih menonjol dibandingkan dengan negara lainnya. Hal ini tentunya
menjadi suatu ciri khas tertentu akan sebuah negara dengan adanya identitas
nasional tersebut.

E. Unsur - Unsur Pembentukan Identitas Nasional


Indonesia sendiri merupakan suatu bangsa majemuk. Artinya, Indonesia terdiri dari
berbagai suu bangsa, bahasa dan budaya. Dengan kemajemukan itulah merupakan suatu
gabungan akan unsur – unsur penting dalam pembentukan identitas nasional. Berikut ini
beberapa unsur penting dibentuknya suatu identitas nasional, meliputi :
1. Agama
Dasar negara Indonesia, Pancasila sila pertama menyebutkan “Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Hal ini menggambarkan bahwa Indonesia merupakan
negara yang menjunjung tinggi nilai Keagamaan dan Ketuhanan. Indonesia
sendiri dikenal sebagai masyarakat agamis, artinya setiap setiap penduduk di
Indonesia memiliki agama mereka masing – masing dan hal tersebut wajib
hukumnya. Agama yang berkembang di Indonesia sendiri adalah Islam,
Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.
2. Suku Bangsa
Suku bangsa juga dikenal sebagai unsur pembentukan akan identitas nasional
tersebut. Suku bangsa adalah satu golongan sosial yang bersifat askriptif,
yakni dibawa sejak lahir. Di mana suku bangsa sama dengan jenis kelamin
dan umur. Di Indonesia terdapat ratusan suku bangsa atau kelompok etnis
dengan bahasa mereka masing – masing.
3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah kemampuan manusia sebagai makhluk sosial yang berisi
tentang model atau perangkat pengetahuan secara kolektif yang digunakan
untuk mendukung kehidupan manusia itu sendiri. Dengan kata lain,
kebudayaan merupakan suatu pedoman atau rujukan bagaimana manusia bisa
menghadapi keadaan lingkungan sekitar guna bertahan hidup. Budaya
menjadi salah satu faktor penting akan pembentukan identitas nasional.
Dengan berbagai macam budaya yang dimiliki oleh Indonesia menjadi salah
satu ciri khas dari negara Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus
melestarikan budaya yang merupakan warisan dari nenek moyang kota.
4. Bahasa
Unsur pembentuk identitas nasional yang berikutnya adalah bahasa. Bahasa
merupakan simbol atau lambang secara arbitrer atau verbal. Pembentuk
bahasa dilakukan berdasarkan unsur – unsur bunyi ucapan manusia. Bahasa
digunakan sebagai sarana komunikasi antar manusia satu dengan lainnya.
Sudah dijelaskan bahwa di Indonesia sendiri memiliki setidaknya ratusan suku
bangsa dan setiap suku minimal memiliki satu bahasa yang berbeda. Salah
satu contoh bahasa yang sering digunakan adalah Jawa, Sunda, Minang dan
Batak.

INTEGRASI NASIONAL
A. Pengertian Integrasi Nasional
Adalah penyatuan atau pembauran suatu bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang
utuh. Ada berbagai macam pengertian integrasi nasional. Menurut Kamus Besar Bangsa
Indonesia (KBBI), integrasi memiliki arti pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Sedangkan arti dari kata nasional berarti bangsa. Jadi, integrasi nasional
adalah proses persatuan wilayah yang di dalamnya terdapat sebuah perbedaan. Jika
dilihat dalam makna politis, Integrasi Nasional adalah sebuah penyatuan berbagai
kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang akan membentuk
sebuah identitas nasional. Secara antropologi, integrasi nasional adalah sebuah proses
penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga akan mencapai
suatu keselarasan fungsi yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Integrasi nasional
merupakan konsep penting yang perlu dipahami setiap warga negara. Poin-poin yang
dipelajari dalam integrasi nasional, antara lain syarat, faktor pembentuk dan
penghambatnya.
B. Pengertian Integritas Nasional Menurut Ahli
 Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi nasional adalah proses penyatuan sebuah bangsa yang meliputi seluruh
aspek kehidupannya, yakni aspek politik, sosial, ekonomi serta budaya.
 Howard Wriggins
Integrasi nasional merupakan penyatuan bagian yang terpisah dari masyarakat
menjadi kesatuan/keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan seluruh
masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
 Myron Weiner
Integrasi nasional merupakan proses dari bermacam kelompok sosial dan budaya
ke dalam satu wilayah, dalam membentuk indentitas nasional.
 J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional merupakan cara bagaimana kelestarian dalam persatuan
nasional dalam arti luas bisa didamaikan dengan hak dalam menentukan nasib
sendiri.
 Safroedin Bahar
Integrasi nasional mempunyai arti membuat atau menyempurnakan dengan jalan
menyatukan bermacam unsur-unsur bangsa yang awalnya terpisah-pisah.

C. Konsep dan Syarat – Syarat Integrasi Nasional


Konsep Integrasi Nasional
Konsep integrasi nasional secara vertikal mencakup bagaimana mempersatukan rakyat
dengan pemerintah yang hubungannya terintegral secara vertikal. Konsep ini juga
mencakup bagaimana menyatukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Konsep
integrasi nasional secara horizontal mencakup bagaimana menyatukan rakyat Indonesia
yang tingkat kemajemukannya cukup tinggi. Bagaimana membangun identitas
kebangsaan yang sama, meski masyarakat memiliki jati diri golongan, agama, etnis, dan
lain-lain yang berbeda.
Syarat-syarat Integrasi Nasional
1. Anggota masyarakat merasa kalau mereka bisa dan berhasil mengisi kebutuhan
masing-masing orang.
2. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman.
3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial itu dijadikan aturan pasti dalam melakukan
integrasi sosial.
D. Faktor – Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
1. Perasaan Senasib dan Seperjuangan
Satu di antara faktor pendukung integrasi nasional yang paling utama ialah adanya
perasaan senasib dan seperjuangan. Hal tersebut muncul saat masa penjajahan, di
mana warga Indonesia bersatu untuk merdeka karena dilandasi keinginan yang sama,
tanpa memedulikan suku, agama, ras, dan golongan.
2. Keinginan untuk Bersatu
Satu di antara peristiwa yang menunjukkan keinginan persatuan Indonesia adalah
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Warga Indonesia ingin bersatu dalam
semangat perjuangan yang sama, sesuai cita-cita nasional.
3. Rasa Cinta Tanah Air
Faktor yang memengaruhi integrasi nasional juga karena adanya rasa cinta Tanah Air
di kalangan bangsa Indonesia. Hal itu dibuktikkan saat masa perjuangan dalam
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia sampai
sekarang.
4. Wujud Ideologi Nasional
Integrasi nasional menjadi wujud dari ideologi nasional yang telah disepakati
bersama. Lewat ideologi Pancasila, Indonesia yang mempunyai banyak perbedaan
atau keragaman bisa tetap bersatu. Hal itu dikarenakan nilai-nilai Pancasila yang
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5. Budaya Gotong Royong
Faktor pembentuk integrasi nasional bisa timbul adalah adanya budaya gotong
royong. Seperti diketahui, budaya gotong royong merupakan ciri khas kepribadian
bangsa Indonesia secara turun temurun sejak dulu dan tetap dipertahankan hingga
sekarang.
6. Antisipasi Ancaman Asing
Integrasi nasional juga penting untuk mengantisipasi ancaman dari luar. Bentuk
ancaman dari luar tersebut bisa berupa pengambilan wilayah atau pulau paling luar di
Indonesia.
E. Faktor – Faktor Penghambat Integrasi Nasional
1. Masyarakat Indonesia Beraneka Ragam
Masyarakat yang ada sangat beraneka ragam, mulai macam-macam kelompok suku,
agama, ras, dan golongan lainnya. Bahkan tercatat ada ribuan suku bangsa di
Indonesia, yang membuat integrasi nasional menjadi terhambat karena mencoloknya
perbedaan yang ada.

2. Wilayah Indonesia yang Luas


Wilayah negara Indonesia yang begitu luas juga dapat menghambat integrasi
nasional. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki
lebih dari 17 ribu pulau dan dipisahkan lautan luas.
3. Kuatnya Paham Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah fanatisme suku bangsa yang mempersepsikan kebudayaan yang
dimiliki lebih baik dari kebudayaan lainnya. Hal ini membuat tiap suku di Indonesia
menganggap bahwa budayanya lebih baik dari suku lain. Kondisi tersebut bisa
menjadi ancaman integrasi nasional.
4. Tidak Meratanya Pembangunan
Dengan wilayah Indonesia yang begitu luas, tantangan dalam melakukan integrasi
nasional ialah adanya ketimpangan pembangunan. Daerah di pulau Jawa dan
Indonesia bagian barat mungkin cenderung lebih maju pembangunannya daripada
wilayah Indonesia timur. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa tidak puas bagi
sebagian pihak.
5. Budaya Asli Mulai Tergerus
Mulai tergerusnya budaya asli Indonesia juga bisa menghambat integrasi nasional.
Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa terjadi akibat kuatnya pengaruh budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun
tidak langsung.

F. Hakikat Integrasi Budaya Nasional


Kebijakan kebudayaan dalam konteks integrasi nasional bukan berarti tidak pernah
dikenal dalam peta politik di Nusantara, karena pemerintah kolonial Belanda tatkala
menguatkan kekuasaannya di Nusantara tempo dulu, menempatkan semua jabatan di
wilayah yang paling rentan dalam kacamata mereka dipercayakan kepada ahli-ahli yang
tahu tentang masyarakat dan kebudayaan setempat untuk dengan bijak menangani
masalah politik dan sosial regional, ekonomi dan kebudayaan lokal tanpa menimbulkan
pemberontakan bersenjata yang akan amat mahal harganya untuk ditumpas.
Upaya penyeragaman kebudayaan dengan cara dominasi suatu kebudayaan terhadap
kebudayaan lainnya seperti yang pernah, telah, dan sedang dikembangkan selama ini,
tampaknya dimaksudkan agar tercapai persatuan bangsa yang terintegrasi dalam tataran
nasional. Padahal hakekat integrasi nasional dalam takaran sosio-antropologis, dimana
perspektif ini lebih sesuai untuk digunakan, mencakup arena yang lebih luas dan tidak
sekadar untuk penyelesaian seputar konflik sosial yang berlatar etnik. Sebab, seperti telah
dikemukakan di atas bahwa pemisahan dan pembelahan sosial yang berlangsung di
Indonesia selama ini telah berwujud dalam pelbagai bentuk dan tingkat. Itu artinya,
penyelesaian melalui penyeragaman kebudayaan dengan mengatasnamakan kebudayaan
nasional, seperti yang selama ini terus digalakkan jika terus dilanjutkan justru akan dapat
menimbulkan ancaman disintegrasi sistemik oleh dan atas nama negara,
Pelaksanaan program pembangunan di Indonesia yang dalam hal ini melaksanakan
amanat rakyatnya untuk mengintegrasikan bangsa pada tataran Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), tampak cenderung tidak memperhatikan masyarakat dan
kebudayaan. Sebagai contoh kelaparan penduduk di Papua, dan di tempat-tempat lain
yang amat sangat tergantung pada pemenuhan kebutuhan pokok dari Jakarta. Padahal
wilayah ini secara kasat mata alamnya telah menyediakan melimpah keperluan mereka,
dan bukan itu saja, adanya kematian ratusan penduduk asli yang bukan sekadar berita,
tetapi suatu kenyataan yang dijumpai di Mapanduma dan Timika, penyelesaian Timor
Timur yang kemudian menjadi Timor Loro Sae, peristiwa Sangau Ledo di Kalimantan
Barat, dan kerusuhan di Sampit Kalimantan Tengah.
Semuanya itu tidaklah dapat dilepaskan dari berbagai kebijakan pembangunan yang
mengabaikan kebudayaan, dan dari pemahaman serta keinginan membentuk kebudayaan
Indonesia sebagai wahana pengintegrasian bangsa. Dalam konteks itu, persoalan integrasi
dikemas untuk siapa menjadi sangat penting diperhatikan, artinya, tidak dapat begitu saja
mengunakan ukuran yang ada pada suatu system nilai tertentu, yang biasa dan lazim
menjadi ukuran penentu kebijakan itu. Apakah untuk ukuran baik-buruk, bahagia-celaka
atau untung-rugi. Bagaimana pun perlu untuk dipahami betul nilai-nilai unik yang ada
pada masyarakat agar tujuan bernegara tercapai dan sejalan dengan karakter nilai yang
ada pada masyarakat itu. Dengan pemahaman ini, strategi kebudayaan dapat ditentukan
dari pandangan atau pemikiran yang ada pada masyarakatnya, sehingga langkah yang
telah atau akan ditentukan kelah sedekat mungkin mengikuti realitas sosial-budaya yang
dihadapi masyarakat.
Ada tiga cara yang selalu ditawarkan untuk memperkuat rasa nasionalisme kebangsaan
Indonesia sebagai upaya menghindari disintegrasi bangsa, sehingga sila Persatuan
Indonesia dapat diwujudkan. Tiga cara tersebut, yakni melakukan sosialisasi
nasionalisme Indonesia secara terus menerus. Kedua, meningkatkan pembangunan
ekonomi. Ketiga, menghilangkan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Alternatif lainnya untuk keluar dari permasalahan integrasi nasional, yaitu: pertama,
membangun kembali integrasi vertikal antara pusat dan daerah, antara elite dan massa
yang mengalami distorsi. Kedua, membangun integrasi horizontal di bidang social
budaya. Agar Republik Indonesia dapat terhindar dari disintegrasi atau negara gagal,
pilar-pilar kebangsaan pancasila, UUD1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika harus
senantiasa terus mengawal dan memelihara Republik ini sampai akhir zaman.

G. Hubungan Integrasi Nasional dengan Identitas Nasional


Hubungan integrasi nasional dengan Identitas Nasional sangat penting. Seperti yang kita
ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya. Jadi, integrasi nasional perlu untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni “…
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial…”

Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya-budaya yang melimpah
untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru.

Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan multidimensional. Untuk


mewujudkan, diperlukan keadilan dan kebajikan yang diterapkan oleh pemerintah dengan
tidakmembedakan ras, suku, agama, bahasa dan sebagainya. Dengan demikian, upaya
integrasinasional dengan strategi yang mantap perlu terus dilakukan agar terwujud
integrasi bangsaIndonesia yang diinginkan. Upaya pembangunan dan pembinaan
integrasi nasional ini perlukarena pada hakekatnya integrasi nasional menunjukkan
kekuatan persatuan dan kesatuan bangsayang diinginkan. Pada akhirnya, persatuan dan
kesatuan bangsa inilah yang dapat lebihmenjamin terwujudnya Negara yang makmur,
aman, dan tentram. Adapun keterkaitan Integrasi Nasional dengan Identitas Nasional
adalah bahwa adanya Integrasi Nasional dapat menguatkan akar dari Identitas Nasional
yang sedang dibangun.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada pembahasan mengenai Identitas Nasional dan Integritas Nasional, dapat diambil
kesimpulan bahwa untuk mengetahui pembahasan tersebut, kita terlebih dahulu harus
mengetahui dan memahami apa penjelasan Identitas Nasional dan Integritas Nasional,
salah satunya dengan cara mengetahui jati diri negara Indonesia beserta bagaimana
identitas atau ciri khas masyarakatnya. Dengan hal tersebut dapat menimbulkan rasa
nasionalisme dan patriotisme pada diri kita.

B. Saran
Pelajaran yang dapat kita petik dari topik ini ialah sebagai warga negara yang baik kita
harus mengetahui identitas dari negara kita serta dapat mengajarkan mengenai identitas
negara kepada keturunan kita yang turun temurun nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://salamadian.com/pengertian-identitas-nasional-indonesia/#:~:text=Pengertian%20Identitas
%20Nasional%20adalah%20suatu%20jati%20diri%20dari%20suatu%20bangsa.&text=Koenta
%20Wibisono%20juga%20menuturkan%20pengertian,tersebut%20berbeda%20dengan
%20bangsa%20lainnya.
https://www.bola.com/ragam/read/4434894/pengertian-integrasi-nasional-konsep-syarat-faktor-
pembentuk-dan-penghambatnya

Anda mungkin juga menyukai