Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Identitas Nasional Berdasarkan Terminologi

Identitas nasional Indonesia adalah kepribadian secara nasional Indonesia


melekat pada bangsa Indonesia sebagai pembeda dari bangsa lain. Identitas nasional
Indonesia mengakar dan berkembang dinamis mengikuti perkembangan zaman agar
bangsa Indonesia mampu bergaul pada masy. Dunia. Identitas nasional berkembang
dinamis bukan berarti terdegradasi oleh identitas bangsa lainnya, melainkan esensi
identitas akan tetap melekat, statis dan tidak berubah

B. Identitas Nasional dari Aspek Historis

Identitas nasional Indonesia pertama kali muncil Ketika adanya perasaan dan
nasib yang sama-sama dijajah oleh bangsa asing, yaitu pada tahun 1908 (Kebangkitan
Nasional). Boedi Oetomo (Budi Utomo) adalah organisasi pemuda yang didirikan
oleh Soetomo dan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA),
pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini digagas oleh Wahidin Sudirohusodo. Bergerak
di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan tidak bersifat politik.

Berdirinya Boedi Oetomo menjadi awal pergerakan, yang bertujuan untuk


mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada awalnya, organisasi ini hanya ditujukan bagi
golongan berpendidikan di Pulau Jawa. Hingga saat ini, tanggal berdirinya Boedi
Oetomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.
C. Identitas Nasional Berdasarkan Aspek Sosiologis

Identitas nasional dibentuk dari hasil lkesepakatan melalui perwakilan dari masing-
masing kelompok masy. dalam bentuk interaksi, komunikasi, dan kebudayaan baik
sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan. Identitas nasional menjadi jati dari
yang unik yang bersumber dari social kemasyarakatan untuk pemersatu sekaligus wakil
dari berbagai identitas yang ada di Indonesia.

D. Identitas Nasional Berdasarkan Aspek Politis

Identitas nasional sebagai penciri khusus bangsa Indonesia yang terdiri dari
bendera merah putih, bahasa nasional Indonesia, lambing negara Garuda Indonesia, dan
lagu kebangsaan Indonesia Raya. Identitas nasional tersebut buah dari kegiatan politik
para bapak pendiri bangsa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berdaulat

E. Tujuan Identitas Nasional Bangsa Indonesia

Identitas nasional adalah ciri, tanda, atau jati diri bangsa yang membedakan
bangsa tersebut dengan bangsa lain Identitas nasional bertujuan untuk mempertahankan
kesatuan suatu negara, pembedaan negara lain, landasan negara, dan alat pemersatu
bangsa. Berikut adalah fungsi dan tujuan identitas nasional:

Fungsi identitas nasional:

 Sebagai alat mempersatukan bangsa


 Sebagai alat pemersatu bangsa
 Sebagai alat pemersatu negara
Tujuan identitas nasional:

 Memberikan status bagi warga negara


 Menumbuhkan rasa memiliki, cinta tanah air, dan kebanggaan terhadap bangsa
dan negara
 Mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa
 Menjaga keutuhan dan kelangsungan negara
 Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa dan negara

Identitas nasional Indonesia memiliki beberapa unsur, seperti suku bangsa,


agama, kebudayaan, bahasa, dan ideologi. Beberapa contoh identitas nasional Indonesia
antara lain Pancasila, Bendera Merah Putih, Lagu Indonesia Raya, Bhinneka Tunggal
Ika, dan Burung Garuda. Identitas nasional Indonesia juga terdiri dari beberapa unsur,
seperti Bendera Indonesia, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Indonesia, Semboyan
Bangsa Indonesia, Lagu Kebangsaan Indonesia, Dasar Falsafah Negara, Konsitusi
Negara Indonesia, Bentuk Negara Indonesia, dan Sistem Indonesia. Identitas nasional
Indonesia mempunyai fungsi sebagai alat pemersatu bangsa, alat pemersatu negara, dan
alat pemersatu masyaraka
F. Bentuk Identitas Nasional Bangsa Indonesia
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

G. Faktor yang Mempengeruhi Identitas Nasional

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif adalah faktor
bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi,
ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai
wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi
anta rwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan
demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor
kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya
identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses
pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang terlibat di dalamnya.
Selain itu terdapat faktor lain yaitu faktor sakral dapat berupa kesamaan agama
yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang
bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk
bangsa negara. Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru.
Negara Indonesia diikat oleh kesamaan ideologi Pancasila. Tokoh kepemimpinan dari
para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi faktor yang
menyatukan bangsa negara. Pemimpin di beberapa negara dianggap sebagai
penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang
bersangkutan. Contohnya Soekarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan,
Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia

Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga
masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi
yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena
penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan
yang sama antar anggota masyarakat itu.

Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan


tradisi, atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara
faktor – faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk
merumuskan bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa. Faktor –
faktor obyektif itu penting, namun unsur yang terpenting ialah kemauan bersama yang
hidup nyata. Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme. Yakni suatu paham yang
memberi ilham kepada
H. Sifat-sifat Identitas Nasional

Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat dinamis dan khas
yang menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama.
Pada era globalisasi ini eksistensi bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh
tantangan yang sangat kuat dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial,
budaya dan politik. Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu
mempertahankan identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut
akan mudah goyah dan terombang-ambing oleh tantangan zaman. Bangsa yang tidak
mampu mempertahankan identitas nasional akan menjadi kacau, bimbang dan kesulitan
dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Kondisi suatu bangsa yang
sedemikianrupa sudah tentu merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang lebih
kuat untuk menguasai bahkan untuk menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh
karena itu, identitas nasional sangat mutlak diperlukan supaya suatu bangsa dapat
mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal-hal yang menjadi cita-cita dan tujuan
hidup bersama.

I. Urgensi Identitas Naional

1. Negara yang tergerus arus globalisasi sehingga jati dirinya hilang akan terbawa
oleh perkembangan zaman.

2. Identitas nasional digunakan untuk persatuan bangsa dari berbagai perbedaan


dan karakteristik.

3. Identitas nasional digunakan sebagai marwah dan harga diri untuk membangun
kewibawaan bangsa Indonesia.
J. Pembangunan Karekter Integritas Bangsa Indonesia

Pembangunan karakter integritas bangsa Indonesia merupakan suatu hal yang


penting untuk dilakukan. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun
karakter keutuhan bangsa Indonesia:

1. Religius

2. Memiliki rasa kemanusiaan, keadilan, dan beradab yang tinggi

3. Memiliki rasa persatuan yang kuat terhadap NKRI

4. Bermusyawarah dalam menyelesaikan segala permasalahan dan menunjuk


wakil-wakil rakyat dalam penyelenggaraan negara untuk mewakili aspirasinya

5. Memiliki jiwa social yang tinggi diwujudkan dengan gotong royong

Pembangunan karakter integritas bangsa Indonesia bertujuan untuk menangkal


radikalisme, memperkuat ketahanan kejiwaan bangsa, dan membangun generasi emas
Indonesia tahun 2045. Pembangunan karakter keutuhan bangsa Indonesia juga dapat
membantu dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa serta meningkatkan
kesejahteraan dan kemajuan bangsa dan negara
BAB 3

PENUTUP

i. KESIMPULAN

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat
istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks
negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila. Identitas Nasional
Indonesia:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.


2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari
pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat
dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi,
sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang
bersifat dinamis dan khas yang menjadi pandangan hidup. Politik Identitas adalah nama
untuk menjelaskan situasi yang ditandai dengan kebangkitan kelompok-kelompok
identitas sebagai tanggapan untuk represi yang memarjinalisasikan mereka di masa lalu.

ii. SARAN

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini
DAFTAR PUSTAKA

Ajah, Nikmah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-


danbernegara.html” (diakses pada minggu, 29 Oktober 2023)

Ativa, Titik. “Makalah Identitas Nasional” http://putrimedansitiativa.blogspot.co.id/


(diakses pada minggu, 29 Oktober 2023)

Latheva. “Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa Indonesia”


https://lathevha.wordpress.com/2016/05/03/kewarganegaraan-identitasnasional-
sebagai-karakter-bangsa-indonesia/ (diakses pada minggu, 29 Oktober 2023)

Mangihot, Pasaribu. “Pengertia, Unsur, Faktor dan Sifat Identitas Nasional”


http://mangihot.blogspot.co.id/2017/02/pengertian-faktor-unsur-unsur-
dansifat.html (diakses pada minggu, 29 Oktober 2023)

Basyir, Kunawi et. l.. 2013. Pancasila dan Kewarganegaraan. Surabaya: UIN
Sunan Ampel Press.
Ubaedillah et. l.. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Prenada Media.
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.
Natalia, Yoanna Dian. “Identitas Nasional”. Jurnal Kewarganegaraan IIK Bhanti
Widaya, 201
Basyir, Kunawi et. l.. 2013. Pancasila dan Kewarganegaraan. Surabaya: UIN
Sunan Ampel Press.
Ubaedillah et. l.. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Prenada Media.
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.
Natalia, Yoanna Dian. “Identitas Nasional”. Jurnal Kewarganegaraan IIK Bhanti
Widaya, 201
Basyir, Kunawi et. l.. 2013. Pancasila dan Kewarganegaraan. Surabaya: UIN Sunan
Ampel Press.

Ubaedillah et. l.. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Prenada Media.Republik


Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.

Natalia, Yoanna Dian. “Identitas Nasional”. Jurnal Kewarganegaraan IIK Bhanti


Widaya, 201

Anda mungkin juga menyukai