Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“ PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)


DI INDONESIA


Dosen Pengampu :
Aisyah Nur Sayidatun Nisa S.Pd., M.Pd.
Noviani Achmad Putri

Disusun Oleh :
Hajar Muyassaroh / 2307030315

PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S1)


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara berlandaskan hukum, Indonesia selalu mengutamakan


kesejahteraan warganya. Esensi dari prinsip negara hukum di Indonesia adalah
bahwa baik rakyat maupun penguasa harus mematuhi hukum yang berlaku.
Pancasila menjadi semangat di balik setiap peraturan hukum dan
implementasinya. Prinsip kekeluargaan menjadi dasar yang kuat dalam sistem
hukum Indonesia. Sistem peradilan berfungsi secara independen dan tidak
terpengaruh oleh kekuatan lain. Partisipasi masyarakat secara luas dianggap
penting, sementara hak asasi manusia diakui dan dijaga dengan sungguh-sungguh.

Warga Indonesia perlu menyadari bahwa HAM merupakan hak universal


dan tak tergantikan yang dimiliki oleh setiap individu sebagai pemberian Tuhan.
Semua individu berhak diakui dan dihormati dalam hak-hak dasarnya, tanpa
memandang perbedaan dalam hal warna kulit, jenis kelamin, asal negara,
keyakinan agama, usia, pandangan politik, status sosial, atau bahasa daerah.

Penegakan hak asasi manusia terjadi sebagai konsekuensi dari tindakan


pelanggaran hukum yang dilakukan oleh sejumlah individu. Satu dari kasus
pelanggaran hukum yang signifikan di Indonesia adalah tragedi G30S/PKI yang
menyebabkan kehilangan nyawa beberapa pejabat TNI. Salah satu contoh terbaru
dari pelanggaran HAM di Indonesia adalah insiden pembunuhan pekerja di Papua.
Kepala Komnas HAM provinsi Papua menilai kasus ini sangat serius. Kejadian
tersebut terjadi pada malam Minggu, 2 Desember 2018, ketika sekelompok orang
bersenjata menyerang para pekerja yang tengah bekerja pada proyek Jalan Trans
Papua. Kasus ini diklasifikasikan sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia
berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1 ayat 6 dari Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia.
Walaupun masih terdapat insiden-insiden pelanggaran dan penyimpangan
terkait hukum hak asasi manusia di Indonesia, pemerintah telah membentuk
lembaga-lembaga yang bertugas mengawasi dan mengatur hal ini. Salah satu di
antaranya adalah Komnas HAM dan sistem peradilan HAM. Keberadaan
lembaga-lembaga ini diharapkan dapat meningkatkan penegakan hukum terkait
hak asasi manusia di Indonesia. Perlindungan terhadap HAM dilandaskan pada
dua pilar normatif, yakni Undang-undang dan konstitusi, serta keterlibatan
Komnas HAM dan sistem peradilan HAM. Akan tetapi, partisipasi aktif
masyarakat sangatlah penting dalam upaya penegakan HAM di Indonesia. Mereka
memiliki peran kunci dalam menentukan sejauh mana hukum hak asasi manusia
ditegakkan, serta dalam mempromosikan perilaku yang menghormati hak asasi
manusia dan mencegah tindakan yang merugikan banyak orang.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:


1. Bagaimana upaya perlindungan HAM di Indonesia?
2. Bagaimana upaya penegakan HAM di Indonesia?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui upaya perlindungan HAM di Indonesia
2. Untuk mengetahui upaya penegakan HAM di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Upaya Perlindungan HAM di Indonesia

Ragam usaha untuk melindungi HAM yang telah dimulai dan tengah
berjalan sekarang ini patut diakui. Dalam sejarah perkembangan bangsa
Indonesia, HAM pernah mengalami masa-masa sulit bahkan dianggap sebagai
masalah yang paling serius.

Upaya perlindungan HAM bisa dilakukan melalui beragam kegiatan,


seperti:
a. Kolaborasi dalam proses pembelajaran dan diskusi untuk mendalami
konsep HAM.
b. Memahami dan menggali ilmu terkait aspek hukum HAM.
c. Memperdalam pemahaman mengenai peran lembaga-lembaga yang
memfokuskan pada perlindungan HAM.
d. Mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pemahaman dan
penghormatan terhadap HAM guna menciptakan lingkungan yang aman,
damai, dan sejahtera di setiap daerah.
e. Mengakui hak-hak individu lainnya.
f. Patuh terhadap regulasi yang berlaku.
g. Memulai berbagai inisiatif untuk mendukung upaya negara dalam
mencegah perilaku yang tidak sejalan dengan prinsip pluralisme.
h. Mendorong negara untuk menghindari kegiatan yang berpotensi
menyebabkan penderitaan bagi penduduk.
Upaya perlindungan terhadap HAM di Indonesia di antaranya adanya
bentuk hukum tertulis yang memuat aturan-aturan tentang HAM yaitu:

1. Dalam Konstitusi

Undang-undang dasar adalah peraturan hukum terutama dalam suatu


negara yang menetapkan organisasi pemerintahan, hak-hak warga negara, dan
prinsip-prinsip mendasar yang mengatur kehidupan masyarakat.. Di Indonesia,
landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945. Pasal-pasal dalam UUD 1945
dengan tegas menetapkan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia. Contohnya,
Pasal 28A - 28J yang membahas hak-hak warga negara terkait kebebasan,
kesejahteraan, dan keadilan sosial.

2. Dalam Ketetapan MPR

MPR merupakan badan tinggi dalam struktur politik Indonesia yang


memegang kewenangan untuk membicarakan dan menetapkan hal-hal strategis
dalam kehidupan negara. MPR berwenang mengeluarkan Ketetapan MPR, yang
berisikan kebijakan negara dan panduan untuk pelaksanaan pemerintahan.
Beberapa Ketetapan MPR juga mencakup pernyataan dan pengakuan terkait
HAM, yang menegaskan komitmen pemerintah terhadap prinsip-prinsip ini. Salah
satu contohnya adalah Pernyataan Kebijakan Umum Negara (PKUN) yang
menekankan pentingnya melindungi dan menghormati HAM.

3. Dalam Undang Undang

Undang-Undang (UU) adalah suatu ketentuan hukum tertulis yang


dirancang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan ditegaskan oleh presiden. Di
Indonesia, terdapat beragam undang-undang yang secara spesifik membicarakan
mengenai perlindungan Hak Asasi Manusia. Contohnya adalah UU No. 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia. UU ini menggarisbawahi berbagai aspek dan
prinsip HAM, termasuk hak untuk hidup, kebebasan dari perlakuan kejam,
kebebasan beragama, dan hak terhadap pendidikan.

4. Dalam peraturan pelaksanaan Undang Undang

Peraturan pelaksana adalah peraturan turunan dari undang-undang yang


memberikan panduan lebih rinci mengenai suatu hal tertentu. Contohnya adalah
Peraturan Pemerintah (PP) yang dikeluarkan oleh lembaga eksekutif, Keputusan
Presiden (Keppres), dan berbagai peraturan lainnya. Mereka memberikan arahan
konkret untuk implementasi prinsip-prinsip HAM yang tercantum dalam undang-
undang. Contoh nyata termasuk PP tentang Penyelenggaraan Perlindungan Saksi
dan Korban dalam proses hukum.

Upaya perlindungan HAM terfokus pada langkah-langkah konkret untuk


mencegah dan menanggapi pelanggaran HAM di masyarakat. Instrumen-
instrumen HAM mencakup UUD 1945, UU No.39 Tahun 1999, dan Ketetapan
MPR. Sementara lembaga-lembaga HAM meliputi Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM), Komisi Ombudsman Republik Indonesia (Komisi
Ombudsman), Mahkamah Konstitusi, dan badan pengawas lainnya. Pembentukan
instrumen-instrumen dan lembaga-lembaga HAM ini menunjukkan komitmen
negara untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip HAM dan
memberikan jaminan atas hak-hak individu.

Selain aspek formal, perlindungan HAM juga membutuhkan partisipasi


aktif dari individu, masyarakat, dan negara secara keseluruhan. Masyarakat dapat
berperan dalam meningkatkan kesadaran akan HAM, memberikan pendidikan,
dan mempromosikan prinsip-prinsip ini di dalam lingkungan mereka.

Negara memiliki peran utama dalam upaya pencegahan. Ini mencakup


implementasi kebijakan proaktif, pendidikan HAM di lembaga pendidikan, dan
penegakan hukum yang adil serta efektif dalam menanggapi pelanggaran HAM.
2.2 Upaya Penegakann HAM di Indonesia

Upaya penegakan HAM di Indonesia adalah:


a. Menyisipkan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) dalam berbagai
peraturan hukum merupakan praktik umum di Indonesia. Banyak
peraturan di negara ini yang sebenarnya mencakup nilai-nilai HAM.
Contoh konkretnya terlihat dalam Pancasila, Pembukaan UUD RI 1945,
substansi dari UUD RI 1945, serta berbagai kebijakan dan undang-undang
yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Proses ratifikasi dan pelaksanaan norma-norma HAM internasional adalah
komitmen yang telah diambil oleh Indonesia. Pemerintah Indonesia telah
secara resmi menyetujui berbagai dokumen hukum internasional yang
bertujuan untuk melindungi HAM.
c. Mendorong kesadaran masyarakat terhadap isu-isu terkait HAM adalah hal
yang sangat penting. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu
HAM adalah sesuai dengan prinsip kemanusiaan yang harus dijaga dan
ditegakkan.

Penegakan Hak Asasi Manusia dapat dijalankan melalui tindakan hukum


maupun pendekatan politik. Ini berarti bahwa terhadap siapa pun yang melanggar
HAM, langkah-langkah yang tegas akan diambil terhadap pelaku pelanggaran
tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengakui dan menghargai
upaya-upaya dalam menegakkan HAM, dengan cara berikut ini:
a. Memberikan bantuan sebagai saksi dalam upaya penegakan HAM.
b. Memberikan dukungan kepada para korban pelanggaran HAM untuk
mendapatkan restitusi, kompensasi, dan rehabilitasi.
c. Tidak menghambat atau mengganggu jalannya proses pengadilan HAM di
lembaga yang berwenang.
d. Mendorong diterimanya upaya rekonsiliasi apabila penegakan HAM
melalui proses peradilan mengalami kendala atau kesulitan.
Upaya penegakan HAM melalui jalur pengadilan HAM antara lain:
a. Anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun tidak termasuk dalam lingkup
kewenangan pengadilan HAM untuk menangani dan memutuskan kasus-
kasus pelanggaran HAM yang serius.
b. Untuk memastikan kejujuran dalam pelaksanaan pengadilan, pemeriksaan
perkara dilakukan oleh majelis hakim yang berasal dari institusi peradilan
HAM.

Faktor-faktor penyebab pelanggaran HAM adalah:


a. Belum tercapainya kesepakatan mengenai konsep dasar Hak Asasi
Manusia (HAM).
b. Pandangan yang memandang HAM dari sudut pandang individualistik,
yang dapat mengancam kepentingan bersama.
c. Lembaga-lembaga penegak hukum masih belum berfungsi optimal.
d. Pemahaman mengenai HAM masih belum tersebar secara merata.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Upaya perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia telah terwujud


melalui berbagai instrumen hukum, seperti Konstitusi, Ketetapan MPR,
Undang-Undang, dan peraturan pelaksanaannya. Selain itu, lembaga-
lembaga seperti Komnas HAM, Komisi Ombudsman, dan Mahkamah
Konstitusi juga memegang peran penting dalam menegakkan HAM.
Perlindungan HAM di Indonesia juga mencakup aspek pendidikan dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya HAM sebagai bagian tak
terpisahkan dari kemanusiaan.

2. Upaya penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia dilakukan melalui


penerapan hukum dan proses peradilan yang adil. Berbagai instrumen
hukum dan lembaga-lembaga terkait telah ditempuh untuk menegakkan
HAM, termasuk melalui ratifikasi instrumen HAM internasional.

3.2 Saran

1. Pemerintah perlu terus melakukan kampanye dan pendidikan publik


tentang pentingnya HAM, serta cara melaporkan pelanggarannya.
2. Lembaga seperti Komnas HAM dan Komisi Ombudsman perlu diberi
dukungan dan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan tugas
mereka dengan efektif.
3. Memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi aparat hukum,
termasuk polisi dan jaksa, dalam menangani kasus-kasus pelanggaran
HAM.
DAFTAR PUSTAKA

Harapan, A Bazar dan Nawangsih Sutardi. 2006. Hak Asasi Manusia dan
Hukumnya. CV. Yani’s. Hal 33-34

Muhammad Amin Putra. 2015. Eksistensi Lembaga Negara Dalam penegakan


Ham Di Indonesia. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum. Vol 9. No 3. Hal 4

Arinanto, Satyo. 2008. Hak Asasi Manusia Dalam Transisi Politik di Indonesia.
Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
hlm. 6.

Zen, A. Patra. Zen. 2005. Tak Ada hak Asasi yang Diberi, Yayasan YLBHI, hlm.
75

Tim KPAI. 2005. Kajian Dampak Kekerasan Terhadap Status Kesehatan


Perempuan di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi di Yogyakarta oleh
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. hlm. 6-7

Tobroni, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM, Civil


Society, dan Multikulturalisme. PUSASOM. Hal 187

Anda mungkin juga menyukai