KONSTITUSI”
Oleh
HAM sendiri ialah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan setiap manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dipatuhi, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia. Selain itu, pemajuan dan perlindungan HAM di
Indonesia dasarnya dari Pancasila khususnya sila kedua, yaitu “Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab” dan pasal yang terkait dengan HAM diatur dalam UUD
1945 pasal 27 sampai dengan pasal 34.
Hubungan antara HAM dan konstitusi dalam sebuah konsep negara hukum
seperti dua sisi mata uang, berbeda namun menyatu. Dalam pengertian yang
paling masuk akal, dengan adanya sebuah hubungan pasti berasal dari sifat akan
sesuatu hal, dalam hal ini dapat disimpulkan setiap wujud mempunyai hukumnya.
Di negara berkembang, sebuah perkembangan diawali dengan lahirnya negara
kekuasaan (machtstaat) yang didasarkan terhadap aturan seorang raja dan
berkembang menjadi sebuah negara hukum (rechtstaat).
Maka dari itu, hukum menjadi media utama dalam melindungi dan
menegakkan HAM dalam sebuah negara. Untuk menjamin terlindungnnya dan
tegaknya HAM dalam sebuah negara, maka harus dipastikan hukum tersebut
menjadi perangkat utama bagi otoritas publik atau negara supaya ada pembatasan
dan saling koordinasi dalam menjalankan tugasnya tidak terjadi yang namanya
abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.
Solusi
Melalui studi kasus yang sudah dijelaskan dan hal tersebut sangat
melanggar konstitusi negara Indonesia dalam menghargai hak asasi manusia.
Sebagai warga negara Indonesia, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk
menghargai dan menghormati aturan serta konstitusi yang ada dengan berperilaku
taat konstitusi, seperti:
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.
- Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu permasalahan.
- Berperilaku jujur, adil, dan bebas, serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jika semua masyarakat bisa sadar dan bisa berpegang prinsip dengan 4
poin tersebut, dapat dipastikan negara Indonesia bisa jauh dari kasus bullying
maupun kasus pelanggaran lainnya yang tidak sesuai dengan konstitusi negara
kita yaitu UUD NRI 1945.
Kesimpulan
Salah satu aspek penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
dengan adanya keberadaan konstitusi. Hal ini bersifat utama dikarenakan
konstitusi memuat adanya pengaturan perlindungan HAM bagi seluruh warga
negaranya.
Peraturan HAM dalam UUD NRI 1945 yang menjadi basic law adalah
norma tertinggi yang harus ditaati oleh siapapun. Dengan letaknya yang berada
dalam konstitusi, maka dari itu seluruh ketentuan HAM harus dipatuhi dan
dijamin pelaksanaannya oleh negara. Hal tersebut menjadi konsekuensi yuridis
dirubahnya muatan materi konstitusi terkait HAM, sehingga negara tidak bisa
dengan sembarangan untuk tidak mentaati ketentuan-ketentuan norma tersebut.
Selain itu, terhadap studi kasus yang ada mengenai kasus bullying yang
melanggar aturan HAM dan konstitusi negara Indonesia, sangat diharapkan
generasi muda ini bisa menerapkan perilaku menghargai dan menghormati hak
asasi manusia, sebagai wujud implementasi dari nilai-nilai Pancasila khususnya
sila ke-2. Sebagai solusi, masyarakat bisa melakukan hal taat akan konstitusi dan
aturan yang berlaku dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
serta mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.
Sumber
https://media.neliti.com/media/publications/340174-hak-asasi-manusia-
dalam-konstitusi-indon-767db46d.pdf
https://rechtsvinding.bphn.go.id/jurnal_online/PENGATURAN%20HAM
%20DALAM%20KONSTITUSI%20%20%20INDONESIA%20DAN
%20AS.pdf
https://www.researchgate.net/publication/
330278776_Menghargai_Hak_Asasi_Manusia_sebagai_Wujud_Implementasi
_Nilai-Nilai_Pancasila