Anda di halaman 1dari 4

“MENGHARGAI HAK ASASI MANUSIA SEBAGAI WUJUD TAAT

KONSTITUSI”

Oleh

Ariel D’Armon Christian Pontoh (D0121019)

Ilmu Administrasi Negara Kelas A

Konstitusi dan HAM di Indonesia

Keberadaan dasar dari konstitusi adalah kesepakatan umum di antara


mayoritas rakyat tentang pembangunan yang dirancang oleh negara. Konstitusi
merupakan persetujuan bersama atau general agreement seluruh warga negara.
Organisasi negara tersebut sangat penting bagi warga masyarakat politik agar
kepentingan mereka dapat terjamin atau dapat dipromosikan melalui pembentukan
mekanisme yang disebut sebagai negara. Kepentingan yang pokok bagi setiap
warga negara yaitu pelindungan mengenai haknya sebagai manusia. Maka dari itu,
hak asasi manusia (HAM) merupakan materi inti dari naskah undang-undang
dasar modern.

HAM sendiri ialah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan setiap manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dipatuhi, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia. Selain itu, pemajuan dan perlindungan HAM di
Indonesia dasarnya dari Pancasila khususnya sila kedua, yaitu “Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab” dan pasal yang terkait dengan HAM diatur dalam UUD
1945 pasal 27 sampai dengan pasal 34.

Hubungan antara HAM dan konstitusi dalam sebuah konsep negara hukum
seperti dua sisi mata uang, berbeda namun menyatu. Dalam pengertian yang
paling masuk akal, dengan adanya sebuah hubungan pasti berasal dari sifat akan
sesuatu hal, dalam hal ini dapat disimpulkan setiap wujud mempunyai hukumnya.
Di negara berkembang, sebuah perkembangan diawali dengan lahirnya negara
kekuasaan (machtstaat) yang didasarkan terhadap aturan seorang raja dan
berkembang menjadi sebuah negara hukum (rechtstaat).

Maka dari itu, hukum menjadi media utama dalam melindungi dan
menegakkan HAM dalam sebuah negara. Untuk menjamin terlindungnnya dan
tegaknya HAM dalam sebuah negara, maka harus dipastikan hukum tersebut
menjadi perangkat utama bagi otoritas publik atau negara supaya ada pembatasan
dan saling koordinasi dalam menjalankan tugasnya tidak terjadi yang namanya
abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.

Studi Kasus dan Perilaku Taat Konstitusi dan HAM


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, hak asasi manusia adalah hak setiap
individu yang tidak boleh dilanggar dan harus dipatuhi. Tetapi, pada nyatanya saat
ini masih banyak sekali manusia yang tidak menghormati hak asasi sesamanya.
Kasus yang paling sering ditemui dalam masyarakat Indonesia maupun global
adalah kasus bullying. Menjadi sangat prihatin ketika melihat generasi muda
zaman sekarang yang memiliki pendidikan tinggi tetapi masih tidak mengerti
bagaimana cara menghormati hak asasi orang lain.
Perilaku bullying merupakan suatu bentuk tindakan agresif yang dilakukan
dengan perlakuan tidak sopan dan penggunaan kekerasan atau paksaan dengan
cara berulang oleh perorangan maupun sekelompok orang. Tindakan bullying
dapat terjadi dalam bentuk verbal maupun non-verbal, seperti penghinaan,
kekerasan fisik, diskriminasi SARA, pelecehan seksual, dan lain-lain.
Selain itu, tindakan bullying akan menjadi sangat berbahaya jika dibiarkan
menjadi kebiasaan pada remaja, dikarenakan dampak negatif yang muncul
terhadap korban akan sangat banyak, seperti trauma, depresi, hilangnya
kepercayaan diri, dan dapat mengakibatkan gangguan psikologis korban yang
berkepanjangan. Di Indonesia, sangat banyak sekali kasus-kasus tindakan
bullying yang sudah terjadi dan hal ini sudah merenggut banyak hal para korban
seperti hak dihargai, hak dihormati, hak untuk merasa aman, hak untuk bebas dari
tindakan diskriminasi. Selain itu, riset juga menunjukkan kalua orang bisa
melakukan bullying dikarenakan pelaku memiliki rasa iri terhadap korban,
mencari perhatian, dan memiliki rasa empati yang kurang.
Maka dari itu, sebagai mahasiswa sekaligus sebagai warga negara yang
baik dan taat akan aturan konstitusi di negara ini, tindakan bullying harus segera
dimusnahkan karena melanggar konstitusi negara dan melanggar aturan hukum
HAM yang ada. Di dalam UUD 1945 pasal 27 sampai pasal 34 yang mengatur
tentang HAM mengatakan “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak atas kesejahteraan”. Oleh karena itu, kita sebagai warga
negara yang baik harus taat akan aturan UUD 1945 tersebut yang menjadi
konstitusi negara Indonesia.
Selain itu, kita juga harus memahami bahwa setiap orang memiliki hak
dan kewajiban yang bersifat asasi. Lalu, setiap orang selama hidupnya sejak
sebelum lahir juga memiliki hak serta kewajiban yang hakiki sebagai manusia dan
harus terjamin hak-hak dasarnya. Ditambah lagi, setiap orang dimanapun ia
berada, ia juga wajib menjunjung tinggi hak-hak asasi orang lain. Kesadaran akan
adanya hak dan kewajiban asasi ini menjadi hal penting bagi bangsa Indonesia
mengenai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Solusi
Melalui studi kasus yang sudah dijelaskan dan hal tersebut sangat
melanggar konstitusi negara Indonesia dalam menghargai hak asasi manusia.
Sebagai warga negara Indonesia, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk
menghargai dan menghormati aturan serta konstitusi yang ada dengan berperilaku
taat konstitusi, seperti:
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.
- Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu permasalahan.
- Berperilaku jujur, adil, dan bebas, serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jika semua masyarakat bisa sadar dan bisa berpegang prinsip dengan 4
poin tersebut, dapat dipastikan negara Indonesia bisa jauh dari kasus bullying
maupun kasus pelanggaran lainnya yang tidak sesuai dengan konstitusi negara
kita yaitu UUD NRI 1945.

Kesimpulan
Salah satu aspek penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
dengan adanya keberadaan konstitusi. Hal ini bersifat utama dikarenakan
konstitusi memuat adanya pengaturan perlindungan HAM bagi seluruh warga
negaranya.

Peraturan HAM dalam UUD NRI 1945 yang menjadi basic law adalah
norma tertinggi yang harus ditaati oleh siapapun. Dengan letaknya yang berada
dalam konstitusi, maka dari itu seluruh ketentuan HAM harus dipatuhi dan
dijamin pelaksanaannya oleh negara. Hal tersebut menjadi konsekuensi yuridis
dirubahnya muatan materi konstitusi terkait HAM, sehingga negara tidak bisa
dengan sembarangan untuk tidak mentaati ketentuan-ketentuan norma tersebut.

Selain itu, terhadap studi kasus yang ada mengenai kasus bullying yang
melanggar aturan HAM dan konstitusi negara Indonesia, sangat diharapkan
generasi muda ini bisa menerapkan perilaku menghargai dan menghormati hak
asasi manusia, sebagai wujud implementasi dari nilai-nilai Pancasila khususnya
sila ke-2. Sebagai solusi, masyarakat bisa melakukan hal taat akan konstitusi dan
aturan yang berlaku dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
serta mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.

Sumber

https://media.neliti.com/media/publications/340174-hak-asasi-manusia-
dalam-konstitusi-indon-767db46d.pdf

https://rechtsvinding.bphn.go.id/jurnal_online/PENGATURAN%20HAM
%20DALAM%20KONSTITUSI%20%20%20INDONESIA%20DAN
%20AS.pdf

https://www.researchgate.net/publication/
330278776_Menghargai_Hak_Asasi_Manusia_sebagai_Wujud_Implementasi
_Nilai-Nilai_Pancasila

Anda mungkin juga menyukai