Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dilla Martina Putri Andini

NIM : 201910601020

Tugas meresume matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Harmoni Hak dan Kewajiban

Hak merupakan sesuatu yang mutlak menjadi milik kita (penggunaannya


tergantung kepada diri kita). Hak adalah segala sesuatu yang sudah seharusnya
dimiliki oleh setiap orang bahkan sejak lahir pun setiap orang sudah memiliki hak
tersebut. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan rasa penuh
tanggung jawab. Kedudukan hak dan kewajiban sama besar yang membedakan
yaitu, hak adalah segala sesuatu yang harus didapat sedangkan kewajiban adalah
segala sesuatu yang harus kita jalankan.

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sam
pai pasal 34 UUD 1945. Bebarapa hak warga negara Indonesia antara lain sebagai
berikut : Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, Hak membela negara
Hak berpendapat, Hak kemerdekaan memeluk agama, Hak mendapatkan
pengajaran, Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional
Indonesia, Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial, Hak
mendapatkan jaminan keadilan sosial, dan Hak asasi manusia.

HAM merupakan suatu konsep universal yang di dalamnya terdapat


aspek-aspek kemanusiaan sebagai dasar yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun
dan dalam kondisi apapun. HAM merupakan hak kodrat, hak dasar manusia, hak
mutlak. HAM melekat pada diri manusia bahkan sejak ia dilahirkan. HAM adalah
hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta. Oleh karena itu
tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabutnya. Pengaturan HAM
dan kewajiban azasi manusia secara bersamaan dalam hukum positif bertujuan
untuk menjaga keseimbangan antara keduanya. Individu memang memiliki hak-
hak yang fundamental sebagai hak-hak azasinya tetapi iapun dituntut untuk dapat
menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi hak azasi individu yang lain.
Hal itu berarti dalam menjalankan hak azasinya setiap individu tidak dapat
mengabaikan apalagi melanggar hak azasi individu lain.

Hak-hak asasi manusia adalah menjadi hak-hak konstitusional karena


statusnya yang lebih tinggi dalam hirarki norma hukum biasa, utamanya
ditempatkan dalam suatu konstitusi atau undang-undang dasar. Artinya
memperbincangkan kerangka normatif dan konsepsi hak-hak konstitusional
sesungguhnya tidaklah jauh berbeda dengan bicara hak asasi manusia. Meluasnya
jaminan hak-hak asasi manusia melalui pasal-pasal di dalam UUD 1945
merupakan kemajuan dalam membangun pondasi hukum bernegara untuk
memperkuat kontrak penguasa-rakyat dalam semangat konstitusionalisme
Indonesia. Semangat konstitusionalisme Indonesia harus mengedepankan dua aras
bangunan politik hukum konstitusinya, yakni pertama, pembatasan kekuasaaan
agar tidak menggampangkan kesewenang-wenangan, dan kedua, jaminan
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak asasi manusia. Kemajuan
pasal-pasal hak asasi manusia dalam konstitusi merupakan kecenderungan global
di berbagai negara tentang diakuinya prinsip universalisme hak-hak asasi
manusia. Dan, diyakini secara bertahap akan memperkuat pada kapasitas negara
dalam mendorong peradaban martabat kemanusiaan.

Selain HAM yang dimiliki setiap manusia, kita yang memilih tinggal
disuatu wilayah akan mempunyai Hak sebagai warga negara. Hak warga negara
adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan
sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga negara
merupakan suatu keistimewaan yang menghendaki agar warga negara
diperlakukan istimewa. Selain Hak, setiap warga negara juga mempunyai suatu
kewajiban. Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh
ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan
bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau
tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan
yang ada pada warga lainnya. hak dan kewajiban warga negara itu timbul atau
bersumber dari negara. Maksudnya negaralah yang memberikan ataupun
membebankan hak dan kewajiban itu kepada warganya. Pemberian/pembebanan
dimaksud dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sehingga warga
negara maupun penyelenggara negara memiliki peranan yang jelas dalam
pengaplikasian dan penegakkan hak serta kewajiban tersebut.

Meluasnya jaminan hak-hak asasi manusia melalui pasal-pasal di dalam


UUD 1945 merupakan kemajuan dalam membangun pondasi hukum bernegara
untuk memperkuat kontrak penguasa-rakyat dalam semangat konstitusionalisme
Indonesia. Semangat konstitusionalisme Indonesia harus mengedepankan dua aras
bangunan politik hukum konstitusinya, yakni pertama, pembatasan kekuasaaan
agar tidak menggampangkan kesewenang-wenangan, dan kedua, jaminan
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak asasi manusia. Kemajuan
pasal-pasal hak asasi manusia dalam konstitusi merupakan kecenderungan global
di berbagai negara tentang diakuinya prinsip universalisme hak-hak asasi
manusia. Dan, diyakini secara bertahap akan memperkuat pada kapasitas negara
dalam mendorong peradaban martabat kemanusiaan. Dalam rangka pencapaian
tujuan di maksud peranan masyarakat cukup menentukan.

Agar peran itu menjadi optimal, masyarakat harus memahami dan


melaksanakan apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Adapun yang menjadi
hak masyarakat antara lain : Mengembangkan kehidupan demokrasi,
menyampaikan saran & pendapat secara bertanggung jawab, Ikut mewujudkan
penyelenggara negara yang bersih, Mengembangkan usaha, Melakukan kontrol
terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Indonesia, Mendapatkan keadilan,
Berhak atas perlindungan dan kepastian hukum, Mengembangkan budaya,
Mendapatkan pelayanan, Menikmati hasil-hasil pembangunan. Sedangkan
kewajiban masyarakat meliputi antara lain : Mentaati peraturan perundang-
undangan termasuk Peraturan Daerah, Mendukung pelaksanaan tugas
pemerintahan, Memelihara persatuan dan kesatuan, Memelihara fasilitas-
fasilitas/sarana kepentingan umum, dan Menyampaikan pengaduan wajib
mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih.
Pengaturan hak asasi manusia maupun hak dan kewajiban warga negara
secara lebih operasional ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan amat
bermanfaat. Pengaturan demikian itu akan menjadi acuan bagi penyelenggara
negara agar terhindar dari tindakan sewenang-wenang tatkala
mengoptimalisasikan tugas kenegaraan. Sedangkan bagi masyarakat/warga negara
hal itu merupakan pegangan/pedoman dalam mengaktualisasikan hak-haknya
dengan penuh rasa tanggung jawab. Akan tetapi bagaimana substansi HAM
maupun hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam perundang-undangan/
hukum positif menarik untuk menjadi bahan kajian. Dengan kejelasan substansi
tersebut dapat memotivasi warga untuk memahaminya lebih mendalam serta
memberdayakan hak dan kewajibannya dalam konteks pelaksanaan otonomi dan
semangat demokratisasi di daerah.

Anda mungkin juga menyukai