FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
(2022)
Pendahuluan
Setiap orang mempunyai hak bebas bertindak. Hak dilihat sebagai suatu
Tindakan alamiah. Artinya, setiap orang dapat berbuat apa saja sesuai dengan apa
yang diinginkan. Bukan hanya itu, tetapi setiap orang juga mempunyai hak untuk
mendapatkan perlindungan, hidup, bebas bertindak. Bentuk-bentuk dari hak ini,
menjadi dasar bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk dilindungi oleh
pihak pemerintah. Hak dan kewajiban selalu berhubungan dan saling melengkapi,
sebab di mana ada hak, di situ juga ada kewajiban.
PEMBAHASAN
Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-
undang, aturan dan sebagainya). Kekuasaan yang benar atas sesuatu yang untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat dan wewenang menurut hukum. Seperti hak
untuk hidup, hak memperoleh Pendidikan, hak mengeluarkan pendapat baik secara
lisan dan tertulis, hak memiliki kedudukan yang sama di depan hukum, dan lain-lain.
Setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda antara lain
jabatan, atau kedudukan dalam masyarakat. Hukum melihat hak sebagai keseluruhan
undang-undang, aturan-aturan dan Lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan
masyarakat demi kepentingan umum. Seseorang mempunyai hak untuk menguasai
suatu benda dan hak bebas untuk melakukan sesuatu. Untuk itu, hak bersifat
subyektif yang merupakan pantulan dari hukum yaitu obyektif. Kewajiban
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan hak. Kewajiban sempurna yang
berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak sempurna tidak terkait dengan
hak orang lain. Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan
kewajiban tidak sempurna berdasarkan moral. Hak merupakan sesuatu yang urgen
dalam kehidupan manusia. Maka, setiap orang berhak mendapatkan hak setelah
memenuhi kewajiban.
Para ahli hukum tata negara yang berpendapat, bahwa pengertian konstitusi
adalah sama dengan undang- undang dasar, diantaranya adalah G.J. Wolhaff, Sri
Soemantri M., Jimly Asshiddiqie, J.C.T. Simorangkir; Sedangkan para ahli hukum
tata negara yang membedakan pengertian konstitusi dengan undang-undang dasar
diantaranya adalah Herman Heller, M. Solly Lubis, Moh. Kusnardi dan Harmaily
Ibrahim. Pengertian konstitusi dapat dibedakan dengan undang-undang dasar.
Pertimbangan pokoknya adalah dalam praktik ketatanegaraan Indonesia, istilah
undang-undang dasar itu ternyata dipakai bersama-sama oleh para penyelenggara
negara saat itu, dan digunakan dengan makna atau pengertian yang sama pula.
Indonesia pernah memiliki UUD 1945 yang dibuat oleh Badan Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), pernah memiliki Konstitusi Republik Indonesia
Serikat atau disingkat Konstitusi RIS 1949, juga pernah memiliki Undang-Undang
Dasar Sementara 1950 atau disingkat UUD 1950, dan UUD 1945 hasil perubahan
(amandemen).
Setiap manusia yang lahir didunia ini telah diberi hak oleh Tuhan, hak
merupakan sebuah anugrah dari Tuhan YME. Hak adalah seperangkat kewenangan
yang dimiliki oleh setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
a. Fungsi hak
Hak sendiri mempunyai peranan yang sangat penting yang berfungsi
sebagai landasan untuk melakukan sesuatu. Hak berfungsi untuk menjamin
kewenangan atau sesuatu yang wajib apa yang menjadi miliknya, menjamin
kelangsungan hidup manusia, kemerdekaan, perkembangan manusia dan
masyarakat yang tidak boleh diabaikan, dirampas, atau diganggu gugat oleh
siapapun.
b. Karakteristik hak
Tidak dapat di cabut atau tidak dapat di hilangkan oleh siapapun.
Tidak dapat di bagi karena setiap orang sudah mempunyai hak sendiri.
Hakiki artinya sudah di bawa sejak lahir.
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah
dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal
menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka
berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan
terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para
pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal
ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan
rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh
karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi
kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat
akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara
dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih
baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak