Abstract
The government process in a country is very dependent on the form of
government of the country concerned, so it has a big impact on the
preparation and implementation of State Administrative Law in that
country. The government of the Unitary State of the Republic Indonesia
adheres to a democratic system so that all authority is owned by the
people where the source of government authority is statutory regulations.
The position of the constitution is very important for a country, this is
because the constitution has a very important role or function, namely to
regulate and limit power in a country. Government authority originating
from statutory regulations is obtained through methods, namely attribution,
delegation and mandate. The authority that the government has to decide
independently or how to handle a case must not be misused so that it
becomes a decision that is detrimental to the people. The rights regulated
in the constitution are a limit that cannot be violated by state
administrators in exercising state power either as a citizen’s right or a
human right.
Keywords: Authority, Government, Attribution, Delegation, Mandate,
Constitutional Basis, 1945 Constitutional
Abstrak
Proses pemerintahan dalam suatu negara sangat bergantung pada bentuk
pemerintahan negara yang bersangkutan sehingga berdampak besar
pada penyusunan dan pelaksanaan Hukum Administrasi Negara pada
negara tersebut. Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
menganut sistem demokrasi, sehingga semua kewenangan dimiliki oleh
rakyat dimana sumber kewenangan pemerintah adalah peraturan
perundang-undangan. Kedudukan konstitusi sangatlah penting bagi suatu
negara, hal ini disebabkan konstitusi memiliki peran atau fungsi yang
sangat penting yaitu untuk mengatur dan membatasi kekuasaan dalam
suatu negara. Wewenang pemerintahan yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan diperoleh melalui cara-cara yaitu atribusi, delegasi,
dan mandat. Kewenangan yang dimilki oleh pemerintah untuk
memutuskan secara mandiri atau bagaimana penanganan suatu perkara
tidak boleh disalahgunakan sehingga menjadi suatu keputusan yang
merugikan rakyat. Hak-hak yang diatur dalam konstitusi merupakan batas
yang tidak bisa dilanggar oleh penyelenggara negara dalam menjalankan
kekuasaan negara, baik sebagai hak warga negara atau hak asasi.
Kata kunci: Wewenang, Pemerintah, Atribusi, Delegasi, Mandat,
Landasan Konstitusional, UUD 1945
Pendahuluan
Latar Belakang
Kewenangan dalam Hukum Administrasi Negara adalah kekuasaan dalam
sumber daya untuk mencapai tujuan dan didefinisikan sebagai kewajiban
atau suatu pekerjaan yang wajib dikerjakan seseorang dalam melakukan
pekerjaannya.1 Berdasarkan UUD 1945, negara Indonesia adalah Negara
Kesatuan yang berbentuk Republik. Sesuai ketentuan Pasal 4 ayat (1)
UUD 1945, didalam penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan bahwa
Presiden yang memegang penuh kekuasaan pemerintahan. Karena
wilayah Indonesia sangat luas, UUD 1945 beserta amandemen nya telah
menjadi landasan konstitusional terkait penyelenggaraan pemerintahan di
Indonesia.
Pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik harus memenuhi
landasan formal konstitusional dan landasan materiil konstitusional.
Landasan formal konstitusional bertujuan untuk memberikan legitimasi
prosedural terhadap peraturan perundang-undangan, sedangkan
landasan materiil konstitusional menjelaskan bahwa peraturan perundang-
undangan yang dibentuk merupakan penjabaran dari pasal-pasal yang
terdapat dalam UUD 1945.2 Legalitas formal dan legalitas material
merupakan asas yang menjadi dasar bagi sah nya suatu tindakan
pemerintahan. Legalitas formal berkaitan dengan wewenang dan prosedur
yang berdasarkan pada peraturan perundang-undangan. Sedangkan
legalitas material berkaitan dengan tujuan wewenang itu diberikan.
Dalam Hukum Administrasi Negara seluruh pejabat tata usaha negara
baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif merupakan pelaku utama dalam
menjalankan tugas dan fungsi pokok pemerintahan juga fungsi pelayanan
pemerintahan, namun dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
harus disertai dengan kewenangan yang jelas. Dalam hukum publik,
wewenang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan memiliki makna
yang sama dengan wewenang karena kekuasaan yang dimiliki oleh
pejabat pemerintahan adalah kekuasaan formal. 3 Dalam banyak literatur,
disebutkan bahwa sumber kewenangan berasal dari atribusi, delegasi,
dan mandat. Sebelum mengetahui tentang makna dari atribusi, delegasi,
dan mandat, yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah mengenai apa itu
kewenangan dan wewenang.
Wewenang mengandung arti sebagai hak dan kewajiban. Dimana hak
yang berisi kebebasan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
tindakan tertentu atau menuntut pihak lain untuk melakukan tindakan
tersebut. Serta kewajiban yang menjadi keharusan untuk melakukan atau
1
‘Kewenangan Pejabat Pemerintahan Dalam Hukum Administrasi Negara’, 2018.
2
‘Landasan Konstitusional Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan’, Jurnal Ilmiah
Galuh Justisi, 6.1 (2018), 53 <https://doi.org/10.25157/jigj.v6i1.1246>.
3
‘Hukum Administrasi Negara (Aphtn-Han)’, Mh, 50 (2021), 21–35.
tidak melakukan tindakan tertentu dalam Hukum Administrasi Negara.
Untuk menjalankan kewenangan yang luas dan besar, diperlukan control
hukum yang baik dalam rangka memberikan perlindungan dan jaminan
terhadap tindakan sewenang-wenang oleh pejabat administrasi negara.
Apalagi jika perbuatan tersebut didasarkan pada suatu kewenangan,
dimana pemegang kewenangan sering terlena dalam menggunakan
kewenangan yang dimilikinya sehingga mengedepankan kepentingan
pribadi. Ia lupa bahwa di dalam kewenangan terdapat tanggung jawab,
sehingga menganggap kewenangan yang ada diartikan sebagai kehendak
atau perintahnya.
Sebagai negara hukum, Indonesia berkewajiban untuk menjamin dan
melindungi hak-hak warga negaranya. Dalam UUD 1945 secara tegas
memuat tentang hak-hak dasar warga negara yang selanjutnya disebut
hak konstitusional.4 Karena telah disebutkan dalam konstitusi atau
undang-undang dasar 1945, maka seluruh cabang kekuasaan negara
harus menghormatinya. Hak-hak yang diatur dalam konstitusi merupakan
batas yang tidak bisa dilanggar oleh penyelenggara negara dalam
menjalankan kekuasaan negara, baik sebagai hak warga negara maupun
sebagai hak asasi.
Konstitusi bertujuan supaya tidak terjadi adanya pelanggaran HAM. Oleh
sebab itu, mencegah tindak kejahatan merupakan salah satu bentuk
upaya guna menciptakan negara yang aman, damai, dan tentram untuk
kelangsungan hidup. Konstitusi merupakan perwujudan dari hukum yang
wajib ditaati oleh semua pihak, baik pemerintah maupun para pemegang
kekuasaan atau rakyat biasa seperti kita. Kedudukan konstitusi sangatlah
penting bagi suatu negara, hal ini disebabkan karena konstitusi memiliki
peran atau fungsi yaitu untuk mengatur dan membatasi kekuasaan dalam
suatu negara.
Namun dengan adanya perkembangan zaman yang sangat signifikan
terkait urusan pemerintahan, kerap kali menimbulkan permasalahan
kompleks. Dalam perkembangannya, banyak negara kesatuan yang lebih
memilih untuk memodifikasi sistem administrasi pemerintahannya dengan
melaksanakan asas desentralisasi serta otonomi daerah. 5
4
‘UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusional Terhadap Perlindungan Hak Warga
Negara Indonesia’, JOCER: Journal of Civic Education Research, 1.1 (2023), 24–28
<https://doi.org/10.60153/jocer.v1i1.11>.
5
‘Konsep Hubungan Kewenangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
Dalam Bingkai Negara Kesatuan Dengan Corak Otonomi Luas’, PROGRESIF: Jurnal
Hukum, 12.2 (2018), 2131–45 <https://doi.org/10.33019/progresif.v12i2.976>.
Rumusan Masalah
Pembahasan
6
Nandang Alamsah Deliarnoor. et.al, ‘Teori & Praktek Kewenangan’, 2017, 1–100.
7
‘Hukum Administrasi Negara (Aphtn-Han)’.
8
Rafly Rilandi Puasa, Johny Lumolos, and Neni Kumayas, ‘Kewenangan Pemerintah
Desa Dalam Peningkatan Perekonomian Di Desa Mahangiang Kecamatan Tagulandang
Kabupaten Kepulauan Sitaro’, Jurnal Eksekutif, 1.1 (2018), 1–10
<https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif/article/view/21120>.
dimana ada satu pihak yang memerintah dan pihak lain yang dperintah
(the rule and the ruled).9
Istilah atribusi berasal dari bahasa Latin yaitu ad tribuere yang artinya
memberikan kepada. Atribusi adalah pemberian kewenangan oleh
pembuat undang-undang sendiri kepada suatu lembaga pemerintahan,
baik yang sudah ada maupun yang baru sama sekali. Artinya kewenangan
tersebut bersifat melekat terhadap lembaga pemerintahan yang dituju atas
jabatan dan kewenangan yang diberikan kepada lembaga pemerintahan
tersebut. Kekuasaan yang diperoleh secara atribusi (attributie) akan dapat
menyebabkan terjadinya pembentukan kekuasaan, karena berasal dari
keadaan atau situasi yang belum ada menjadi ada yang menyebabkan
munculnya kekuasaan yang baru.
9
‘Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah’, SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat Dan
Komunikasi, 13.01 (2019), 1–15 <https://doi.org/10.32534/jsfk.v13i01.1453>.
10
‘Kewenangan Kepala Daerah Menurut Undang-Undang’, 2014, 11.
yang lain, sehingga delegasi (tubuh yang mengakuisisi kekuatan) dapat
menjalankan kekuasaan secara independen atau atas namanya sendiri.
Penutup
Kesimpulan
20
‘Analisis Kegentingan Memaksa Dalam Pembentukan Perppu No. 1 Tahun 2020
Tentang Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Covid-19’, 2021, 30–60 <http://repository.uinbanten.ac.id/7820/>.
21
Nathaniel E Helwig, Sungjin Hong, and Elizabeth T Hsiao-wecksler, No 主観的健康感を中心と
した在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title.
Oleh sebab itu, perkembangan kewenangan pemerintah akan selalu
dipengaruhi oleh karakteristik tugas yang dibebankan kepadanya. Tugas
utama pemerintah Indonesia adalah mengikuti tugas negara, yaitu
menyelenggarakan sebagian tugas negara sebagai organisasi kekuasaan
yang resmi milik negara.
Daftar Pustaka