Anda di halaman 1dari 29

RESUME MATERI KELOMPOK 1

( TANGGAL 1 APRIL 2021)


A. Dasar teoritik hukum tata pemerintahan
Di Indonesia, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan administrasi
diselenggarakan dalam satu tangan, yaitu presiden. Oleh sebab itu, pengertian
HTP (pendapat lain menyebutnya sebagai pengertian HAN yang luas) terdiri atas
3 unsur, yaitu:
1. Hukum Tata Pemerintahan, yakni Hukum Eksekutif atau Hukum Tata
Pelaksanaan Undang-Undang; yang merupakan hukum tata penggunaan dan
penegakan serta kewibawaan negara atau hukum mengenai aktivitasaktivitas
kekuasaan eksekutif, kekuasaan dalam melaksanakan undang-undang.
2. Hukum Administrasi Negara dalam arti sempit, yaitu hukum tata pengurusan
rumah tangga negara. Termasuk dalam urusan rumah tangga negara adalah urusan
atau tugas-tugas yang telah ditetapkan dengan undang-undang sebagai urusan
negara.
3. Hukum Tata Usaha Negara adalah merupakan hukum tentang birokrasi negara,
seperti hukum mengenai surat menyurat, rahasia dinas dan jabatan, kearsipan dan
dokumentasi, pelaporan dan statistik, tata cara penyimpanan berita acara,
pencatatan sipil, pencatatan nikah, talak dan rujuk, sertifikat-sertifikat dan surat-
surat keterangan lainnya dalam pekerjaan kantor pemerintah sehari-hari yang
dipublikasikan oleh negara.
B. Tugas-tugas pemerintah dalam negara hukum modern
Dalam hubungan ini, secara teoritik setidak-tidaknya ada 90 model atau tipe
dasar demokrasi.Status rakyat terhadap penguasa dalam Negara modern
demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Rakyat adalah tuannya penguasa, penguasa adalah abdi dari rakyat. Abdi dalam
hal ini berarti bahwa penguasa adalah tenaga profesional yang dibayar oleh rakyat
untuk membina kepentingannya.
2. Hak rakyat untuk diperlakukan secara baik oleh penguasa, dan kewajiban dari
penguasa untuk berperilaku baik terhadap rakyat serta menegakkan dan
menghargai hak-hak dari rakyat.
3. Terhadap rakyat, wibawa penguasa tergantung pada pelaksanaan fungsinya,
jika penguasa tidak melaksankan fungsinya sebagaimana mestinya maka rakyat
untuk menegurnya bahkan menuntutnya.
4. Wibawa penguasa terhadap rakyat tidak rusak karna ditegur atau dituntut oleh
rakyat. Yang merusak wibawanya adalah apabila ia tidak melaksanakan fungsinya
sebagaimana mestinya mendapat teguran dari rakyat.
5. Penguasa tidak merasa terhina oleh tuntutan atau teguran rakyat. Penguasa
adalah fungsionaris profesioanal yang dibayar oleh rakyat, sehingga wajar jika ia
tidak menjankan teguran dari rakyat.
C. Negara hukum indonesia
Negara Hukum dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan,
“Negara Indonesia adalah Negara Hukum.” Dalam konsep Negara Hukum itu,
diidealkan bahwa yang harus dijadikan panglima dalam dinamika kehidupan
kenegaraan adalah hukum, bukan politik ataupun ekonomi. Karena itu, digunakan
dalam bahasa Inggris untuk menyebut prinsip Negara Hukum adalah “the rule of
law, not of man”. Yang disebut pemerintahan pada pokoknya adalah hukum
sebagai sistem, bukan orang per orang yang hanya bertindak. Negara hukum ialah
bahwa tidak ada satu pun yang berada di atas hukum dan hukumlah yang
berkuasa. Penyeleggaraan kekuasaan pemerintahan harus didasarkan atas hukum,
bukan titah kepala negara.
Negara dan lembaga-lembaga lain dalam bertindak apapun harus dilandasi
oleh hukum dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Kekuasaan
menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum dan bertujuan untuk
menyelenggarakan ketertiban hukum. Apabila negara berdasarkan hukum maka
pemerintahan negara itu harus berdasar atas undang-undang dasar sebagai
landasan penyelenggaraan pemerintahan. Konstitusi negara sebagai sarana
pemersatu bangsa. Hubungan antar warga negara dengan negara, hubungan antar
lembaga negar dan kinerja masing-masing elemen kekuasaan berada pada satu
sistem aturan yang disepakati dan dijunjung tinggi.
Menurut Julius Stahl, konsep Negara Hukum atau rechtsstaat mencakup empat
elemen penting, yaitu:
1. Perlindungan hak asasi manusia.
2. Pembagian kekuasaan.
3. Pemerintahan berdasarkan undang-undang.
4. Peradilan tata usaha Negara
Cita Negara Hukum Indonesia:
1. Supremasi Hukum
2. Persamaan dalam Hukum (Equality before the Law)
3. Asas Legalitas Dalam setiap Negara Hukum, dipersyaratkan berlakunya asas
legalitas dalam segala bentuknya bahwa segala tindakan pemerintahan harus
didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis.
4. Pembatasan Kekuasaan
5. Organ-Organ Campuran Yang Bersifat Independen
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak
7. Peradilan Tata Usaha Negara
8. Peradilan Tata Negara
9. Perlindungan Hak Asasi Manusia
10. Bersifat Demokratis
11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan Tujuan Bernegara, cita-cita nasional
Indonesia dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, tujuan bangsa Indonesia
bernegara adalah dalam rangka melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara
Hukum berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan dan mencapai keempat
tujuan bernegara Indonesia itu.
12. Transparansi dan Kontrol Sosial, adanya transparansi dan kontrol sosial yang
terbuka terhadap setiap proses pembuatan dan penegakan hukum, sehingga
kelemahan dan kekurangan yang ada dalam mekanisme kelembagaan resmi dapat
dilengkapi dengan cara partisipasi langsung. Adanya partisipasi langsung ini
penting karena sistem perwakilan rakyat melalui parlemen tidak pernah dapat
diandalkan sebagai satu-satunya saluran aspirasi rakyat.
13. Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa Khusus mengenai cita Negara Hukum
Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Pengakuan segenap bangsa Indonesia
mengenai kekuasaan tertinggi yang terdapat dalam hukum konstitusi di satu segi
tidak boleh bertentangan dengan keyakinan segenap warga bangsa mengenai
prinsip dan nilai-nilai ke-MahaKuasaan Tuhan Yang Maha Esa itu.
D. Negara hukum dalam hukum tata negara
Hukum Tata Negara berisi aturan-aturan hukum dan lembaga-lembaga hukum
yang :
1. Menentukan bentuk negara
Bentuk negara yang terkenal ada dua macam yaitu :
a. Bentuk negara serikat federasi
b. Bentuk negara kesatuan
Negara Serikat
Suatu bentuk negara dimana pemerintah federal mempunyai kekuasaan
keluar. Sedangkan kekuasaan kedalam adalah ditangan pemerintah bagian.
Negara Kesatuan
Sebagai bentuk negara dimana pemerintah pusat berdaulat keluar dan
kedalam dari sudut sistem pembagian kekuasaan dalam dua negara itu.Ada dua
cara sistem pembagian kekuasaan:
1) Sistem kekuasaan teritorial/wilayah
2) Sistem pembagian kekuasaan fungsional yaitu berdasarkan fungsi/tugas
masing-masing Sistem Pembagian Kekuasaan Teritorial → Pembagian wilayah
kekuasaan seperti yang dianut dalam UU No. 5 Tahun 1974, UU No. 22 Tahun
1999, dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang sistem pemerintah daerah. Menurut UU
ini wilayah Indonesia terbagi atas propinsi, kemudian daerah propinsi dibagi atas
daerah-daerah kabupaten dan kota madya sehingga wilayah kekuasaan satu
kabupaten adalah seluas wilayah kabupaten itu sendiri.
3) Menentukan Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan ada dua macam :

 Bentuk monarki
 Bentuk republik

RESUME MATERI KELOMPOK 2

( TANGGAL 8 APRIL 2021)

A. KEDUDUKAN HUKUM PEMERINTAH

Pembagian hukum ke dalam hukum publik dan hukum privat yang dilakukan
oleh ahli hukum Romawi, Ulpianus, ketika ia menulis (hukum publik adalah
hukum yang berkenaan dengan kesejahteraan Negara Romawi, sedangkan
hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan kekeluargaan).
Dalam persfektif hukum publik, Negara adalah organisasi jabatan. Menurut
Logemann “dalam bentuk kenyataan sosialnya, Negara adalah organisasi yang
berkenaan dengan berbagai fungsi. Yang dimaksud dengan fungsi adalah
lingkungan kerja yang terperinci dalam hubungannya secara keseluruhan. Fungsi-
fungsi ini dinamakan jabatan. Negara adalah organisasi jabatan”.

B. Kedudukan Pemerintah dalam Hukum Publik

Hukum publik merupakan sederet aturan yang mengatur bagaimana


hubungan warga negara dengan negaranya yang menyangkut kepentingan
umum. Dalam perspektif hukum publik, negara adalah organisasi jabatan,
jabatan pemerintah termasuk di dalamnya. Meskipun jabatan pemerintahan
dilekati dengan hak dan kewajiban atau diberi wewenang untuk melakukan
tindakan hukum, namun jabatan tidak dapat bertindak sendiri.

C. Karakteristik jabatan pemerintah

 Organ atau jabatan pemerintahan menjalankan berwenang atas nama


dan tanggung jawab sendiri di hadapan hakim.
 Pelaksanaan berwenang dalam rangka menjaga dan mempertahankan
sebagai pihak tergugat dan penggugat dalam peradilan. norma hukum
administrasi, dapat bertindak.
 Pada prinsipnya organ pemerintah tidak memiliki harta kekayaan diri
berdasarkan aturan hukum, badan hukumlah yang mendapatkan
kekayaan bukan organ pemerintah.

D. Macam-macam Jabatan Pemerintahan

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara. Pegawai ASN yang terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
Sedangkan Jenis Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari:

 Jabatan Administrasi
 Jabatan Fungsional
 Jabatan Pimpinan Tinggi

E. Macam-macam Jabatan Pemerintahan

 Jabatan Administrasi
Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
 Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
 Jabatan Pimpinan Tinggi
Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tertinggi pada
instansi dan perwakilan. Jabatan pimpinan tinggi terdiri dari pejabat
struktural tertinggi, staf ahli, analis kebijakan, dan pejabat lainnya yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

F. Kedudukan pemerintah dalam hukum privat

Kedudukan Pemerintah dalam Hukum Privat Badan hukum (rechtspersoon)


adalah kumpulan orang yaitu semua yang didalam kehidupan masyarakat
dengan beberapa perkecualian sesuai dengan apa saja ketentuan undang-
undang dapat bertindak,yang sebagaimana manusia yang memiliki hak-hak dan
kewenangan kewenangan, seperti kumpulan orang (dalam suatu badan hukum),
perseroan terbatas, perusahaan perkapalan, perhimpunan (sukarela).

G. Unsur dari Badan Hukum

1. Perkumpulan orang (organisasi yang teratur).


2. Dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan-hubungan hukum.
3. Adanya harta kekayaan yang terpisah.
4. Mempunyai kepentingan sendiri.
5. Mempunyai pengurus.
6. Mempunyai tujuan tertentu.
7. Mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
8. Dapat digugat atau menggugat di depan pengadilan

RESUME MATERI KELOMPOK 3


( 15 APRIL 2021 )

A. Sumber-sumber Hukum Tata Pemerintahan


1. Sumber Hukum Materil
Sumber hukum materil adalah sumber hukum yang menentukan isi atau
suatu peraturan atau kaidah yang mengikat setiap orang.
2. Sumber Hukum Tata Negara
 Konstitusi (undang-undang). Tata urutan perundang-undangan
menurut undang-undang nomor 10 tahun 2004 addalah sebagai berikut
:
1. UUD 1945 (UUD NKRI 1945)
2. UU / peraturan pemerintah pengganti uu (perpu)
3. Peraturan Pemerintah (pp)
4. Keputusan Presiden (Keppres)
5. Peraturan Menteri/Instuksi Menteri.
 Peraturan Ketatanegaraan
Kebiasaan merupakan sumber hukum yang ada dalam kehidupan
sosial masyarakat dan dipatuhi sebagai nilai-nilai hidup yang positif. Selain
istilah kebiasaan (custom) dikenal pula dengan istilah “adat istiadat” yang
mengatur tata pergaulan masyarakat.Suatu adat istiadat dan kebiasaan
dapat menjadi hukum kebiasaan atau hukum tidak tertulis, apabila telah
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Syarat materiil, yaitu kebiasaan tersebut berlangsung secara terus
menerus dan dilakukan dengan tetap
2. Syarat psikologis, yaitu ada keyakinan warga masyarakat, bahwa
perbuatan atau kebiasaaan itu masuk akal sebagai suatu kewajiban.
3. Syarat sanksi, yaitu ada sanksi apabila kebiasaan itu dilanggar atau
tidak ditaati oleh masyarakat.
 Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah putusan hakim yang memuat peraturan
tersendiri dan telah berkekuatan hukum tetap, kemudian diikuti oleh
hakim lain dalam peristiwa yang sama. Pengertian yurisprudensi di
negara-negara Anglo Saxon yang menganut tradisi hukum common law
(inggris dan amerika) memiliki arti yang luas, dimana yurisprudensi
dapat diartikan sebagai ilmu hukum.

 Traktat
Traktat disebut juga dengan istilah konvensi atau perjanjian
internasional. Traktat atau perjanjian antar negara adalah suatu
perjanjian internasional setara dua negara atau lebih.Perjanjian ini dapat
dilakukan antara dua negara atau lebih.
 Doktrin
Doktrin merupakan pendapat atau bajaran ahli hukum yang
terkemuka dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Misalnya pemeriksa
perkara atau dalam pertimbangan putusannya menyebutkan ahli hukum
tertentu. Dengan demikian, hakim dianggap telah menemukannya dalam
doktrin, sehingga doktrin yang demikian telah menjadi sumber hukum
formal.

B. Pengertian Sumber Hukum

Sumber hukum yaitu segala sesuatu yang dapat melakukan,


menimbulkan aturan hukum serta tempat ditemukannya aturan hukum. Sumber
Hukum adalah Segala Sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah yang
dipergunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman hidupnya pada masa tetentu.
Menurut Tjipto Rahardjo “ sumber yang melahirkan Hukum digolongkan dari
dua kategori, yaitu Sumber-sumber yang bersifat hukum dan yang bersifat
sosial.

C. Macam-macam sumber Hukum

1. Sumber Hukum Material


Faktor yang ikut mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan hukum,
atau tempat dari mana materi hukum itu diambil. Menurut Ultrecht : Perasaan
atau keyakinan hukum individu dan masyarakat ( public opinion) yang menjadi
determinan material membentuk hukum (material determinan van de) dan
menentukan isi hukum. Sumber hukum material ini merupakan faktor yang
membantu pembentukan hukum. Faktor-faktor tersebut adalah:

 Faktor idiil

Faktor idiil adalah patokan-patokan yang tetap mengenai keadilan yang


harus ditaati oleh para pembentuk UU ataupun para pembentuk hukum yang
lain dalam melaksanakan tugasnya.

 Faktor Kemasyarakatan.

Faktor kemasyarakatan adalah hal-hal yang benar-benar hidup dalam


masyarakat dan tunduk pada aturan-aturan yang berlaku sebagai petunjuk
hidup masyarakat yang bersangkutan. Contohnya struktur ekonomi, kebiasaan,
adat istiadat, dll.

2. Sumber Hukum Formal

Sumber hukum formal adalah sumber hukum dengan bentuk tertentu yang
merupakan dasar berlakunya hukum secara formal. Jadi sumber hukum formal
merupakan dasar kekuatan mengikatnya peraturan-peraturan agar ditaati oleh
masyarakat maupun oleh penegak hukum ( cause efficient and law ).

3. Macam-macam sumber hukum formal :

 Pancasila dan UUD 1945.


 Undang-Undang
 Kebiasaan ( Custom)
 Jurisprudensi ( Keputusan-Keputusan Hakim)
 Traktat ( Treaty )
 Perjanjian ( Overeenkomst )
 Pendapat Ahli Hukum (Doktrin)

RESUME MATERI KELOMPOK 4

( TANGGAL 22 APRIL 2021 )

A. Istilah wewenang

Secara umum wewenang dalam hukum administrasi Negara adalah kekuasaan


menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi dan secara umum tugas di
definisikan sebagai kewajiban atau suatu pekerjaan yang harus dikerjakan seseorang
dalam pekerjaanya. Dan disini kewenangan adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai
tujuan tertentu.

B. Sifat wewenang

- EXPRESS IMPLIED
- JELAS MAKSUD DAN TUJUANYA
- TERIKAT PADAWAKTU TERTENTU
- TUNDUK PADA BATASAN-BATASAN HUKUM TERTULIS DAN TIDAK TERTULIS
- ISI WEWENANG DAPAT BERSIFAT UMUM (ASTRAK)KONKRIT

C. Pembatasan wewenang

Dalam prakteknya Negara hukum formal menciptakan suatu kondisi , dimana


tugas ekonomi dari mereka yang menguasai alat-alat pemerintah, yakni para kapilitas,
kelompok ‘ruling class’ ini merupakan kelompok ekselutif yang memiliki hak hak
prevelege” keadaan seperti ini jelas tidak menguntungkakn , bahkan merugikan
beberapa penduduk, terutama kaum buruh”.
Penyalagunaan wewenang (detour nemen de pouvoir) atau seweang-wenang
(wilikeur atau abus de droit) bila kesewenangan semacam ini kerap terjadi ditengah
masyrakat , menjadi kenyataanlah apa yang pernah di ingatkan lord acton “power tends
to corrupt and absolutely” atau tamsil konfisius seperti tersebut diatas, bahwa
pemerintah yang melindas lebih kejam dan menakutkan daeipada seekor buas. Untuk
menghindari hal hal demikian , lebih tegas lagi , untuk mencegah timbulnya Negara
organis ‘ maka perlu adanya pembatasan kekuasaa.

D. Asas legalitas dan wewenang pemerintah

Asas legalitas mengandung makna umum bahwa setiap perbuatan harus


didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan pasal ini
menyebutkan bahwa badan atau pejabat tata usaha Negara adalah badan atau pejabat
yang melaksanakan urusan pemerintah berdaarkan peraturan perundang –undangan
yang berlaku .

E. Sumber dan cara memperoleh wewenang

Kewenangan itu diporoleh melaui tiga sumber yaitu :


Atribusi,deleglasi dan digriskan melalui pembagian kekuasaan Negara oleh undang-
undang, kewenangan deleglasi dan mandate adalah kewenangan yang berasal dari
pelimpahan. Asas umum prosedur bertumpu atas tiga landasan utama hukum
administrasi, yaitu asas Negara hukum, asas demokrasi dan asas instrumental , asas
Negara hukum dalam prosedur utamanya berkaitan dengan perlindungan hak hak
dasar.
RESUME MATERI KELOMPOK 5

( TANGGAL 29 APRIL 2021 )

A. Pengertian Tindakan Pemerintah


Pemerintah dalam hukum administrasi sebagai kesatuan, yang dimana
pengertian tindakan pemerintah ialah sebagai badan yang diberi kewenangan,
dengan demikian berwenang untuk menetapkan tindakan, menurut hukum
administrasi, dan olehnya itu mempengaruhi keadaan atau kondisi hukum orang
lain, atau untuk menjalankan tindakan hukum (berdasarkan hukum perdata) arti
badan pemerintah secara hukum.

Dalam menjalankan fungsi publik dari administrasi negara inilah akan


menimbulkan berbagai macam dampak, terutama berkenaan dengan hak-hak
dari masyarakat, termasuk badan usaha di dalamnya yang dimiliki oleh
masyarakat. Antara pemerintah selaku pemerintah dengan pemerintah selaku
administrasi negara mengambil keputusan dengan wewenang yang sama, yakni
“wewenang kenegaraan" atau wewenang publik. Namun Pemerintah selaku
pemerintah mengambil keputusan pemerintahan, dan sebagai Administrator
mengambil keputusan administratif. Selain itu keputusan pemerintah yang
diambil merupakan pelaksanaan atau eksekutif (politieke daad) penegakan
undang-undang dan wibawa negara, sedangkan keputusan administratif diambil
sebagai keputusan penyelenggaraan atau realisasi (materiele daad).

B. Unsur-unsur Tindakan Pemerintahan


Unsur–unsur Tindakan hukum pemerintahan adalah tindakan – tindakan
yang dilakukan oleh organ pemerintahan atau administrasi Negara yang
dimaksudkan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum dalam bidang
pemerintahan atau administrasi Negara.
Tindakan pemerintahan memiliki beberapa unsur yaitu sebagai berikut :

 perbuatan itu dilakukan oleh aparat pemerintah dalam kedudukannya


sebagai penguasa maupun sebagai alat perlengkapan pemerintahan
(bestuurs- organen) dengan prakarsa dan tanggung jawab sendiri;
 perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi
pemerintahan;
 perbuatan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk menimbulkan
akibat hukum di bidang hukum administrasi;
 perbuatan yang bersangkutan dilakukan dalam rangka pemeliharaan
kepentingan negara dan rakyat.
C. Macam-Macam Tindakan Pemerintah
Macam-macam Tindakan Hukum Pemerintah Tindakan administrasi negara
tidak selamanya menimbulkan akibat hukum bagi masyarakat, oleh karena
tindakan itu sifatnya non yuridis (tidak menciptakan akibat hukum), namun
terdapat tindakan adminsitrasi negara yang menimbulkan akibat hukum
(perbuatan hukum).
Terdapat dua macam hukum tindakan hukum yaitu:

 Tindakan hukum publik ( publikrechtsandelingen) yang berarti tindakan


hukum yang dilakukan tersebut berdasarkan pada hukum publik
 Dan tindakan hukum privat ( privatrechtstandelingen) yang berarti
tindakan hukum yang didasarkan pada hukum keperdataan.
D. Karakteristik Tindakan Hukum Pemerintah

Para sarjana berbeda pendapat mengenai sifat karakteristik tindakan


hukum pemerintah sebagian menyatakan bahwa perbuatan hukum yang terjadi
dalam lingkup hukum publik selalu bersifat sepihak, bagi mereka tidak ada
perbuatan hukum publik yang bersegi dua atau dua pihak ,tidak ada perjanjian
yang diatur dalam hukum publik akan tetapi diatur dalam hukum privat karena
perjanjian itu bersegi dua. Sedangkan sebagian yang lain menyatakan bahwa
perbuatan pemerintah bersegi dua mereka mengakui adanya perjanjian yang
diatur dalam hukum publik seperti perjanjian kerja yang berlaku selam jangka
pendek. Akan tetapi, perbedaan itu tidak menafikan bahwa cirri karakter dari
tindakan pemerintah adalah sepihak.
Pada kenyataannya, semua urusan pemerintah dapat diselenggarakan
sendiri, sehingga kadang melakukan kerjasama dengan pihak swasta demi
efektifitas dan efesiensi. Tindakan hukum tersebut dikenal tindakan hukum
campuran. Selain itu, dikenal pula karakteristik tindakan hukum pemerintahan
yang bersipat terikat fakutatif dan bebas karakteristik tersebut berkenaan
dengan dasar bertindak yang dimiliki oleh organ pemerintahan, yaitu
kewenangan (bepoeg dheid).

RESUME MATERI KELOMPOK 6


( TANGGAL 20 MEI 2021 )

A. Pengertian Instrumen Pemerintahan Dan Peraturan Perundang-


Undangan
Instrumen pemerintahan adalah alat-alat atau sarana-sarana yang
digunakan oleh pemerintahan dan administrasi negara dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Berkenaan dengan struktur norma hukum
administrasi negara ini, H. D van Wijk/Willem Konijnenbelt mengatakan
bahwa hukum material mengatur perbuatan manusia. Peraturan, norma
didalam hukum administrasi negara memiliki struktur yang berbeda
dibandingkan dengan struktur norma hukum perdata dan pidana.
Peraturan Perundang – undangan merupakan hukum yang in abstracto
atau general norm yang sifatnya mengikat umum (berlaku umum) dan
tugasnya adalah mengatur hal-hal yang bersifat umum (general). Istilah
perundang – undangan secara teoritis ada 2 yaitu :

 Perundang-undangan merupakan proses pembentukan/membentuk


peraturan-peraturan negara, baik di tingkat pusat maupun tingkat
daerah.
 Perundang-undangan adalah segala peraturan negara, yang
merupakan hasil pembentukan peraturan-peraturan, baik di tingkat
pusat maupun tingkat daerah.
Peraturan perundang-undangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Bersifat umum dan komprehensif


 Bersifat universal
 Memiliki kekuatan untuk mengoreksi dirinya sendiri.

B. Keputusan Tata Usaha Negara

1. Pengertian Keputusan
Ketetapan tata usaha diperkenalkan pertama kali oleh Otto Meyer dengan
istilah verwaltungsakt. Kemudian, di Negara Belanda dikenal dengan nama
beschikking oleh van Vollenhoven dan C. W. Van der Port. Pengertian ini
hanya dibatasi dalam pengertian yuridis, khususnya HAN. Berikut ini
beberapa definisi tentang ketetapan (beschikking) :

 Ketetapan adalah pernyataan kehendak dari organ pemerintah untuk


(melaksanakan) hal khusus, ditujukan untuk menciptakan hubungan
hukum yang ada.
 Ketetapan adalah suatu pernyatan kehendak yang disebabkan oleh
surat permohonan yang diajukan, atau setidak-tidaknya keinginan atau
keputusan yang dinyatakan.
 Beschikking adalah keputusan tertulis dari administrasi Negara
mempunyai akibat hukum.
 Beschikking adalah perbuatan hukum publik bersegi satu (yang
dilakukan oleh alat-alat pemerintahan berdasarkan suatu kekuasaan
istimewa).
 Beschikking adalah suatu tindakan hukum yang bersifat sepihak dalam
bidang pemerintahan yang dilakukan oleh suatu badan pemerintah
berdasarkan wewenang yang luar biasa.
C. Pengertian Instrumen Pemerintahan
Instrumen pemerintahan adalah alat-alat atau sarana-sarana yang
digunakan oleh pemerintahan dan administrasi negara dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. Berkenaan dengan struktur norma hukum
administrasi negara ini, H. D van Wijk/Willem Konijnenbelt mengatakan
bahwa hukum material mengatur perbuatan manusia. Peraturan, norma
didalam hukum administrasi negara memiliki struktur yang berbeda
dibandingkan dengan struktur norma hukum perdata dan pidana.
D. Unsur-unsur Dan Macam-Macam Keputusan

Unsur-unsur keputusan:
a) Pernyataan Kehendak Sepihak secara Tertulis
b) Dikeluarkan oleh pemerintah
c) Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku
d) Bersifat Konkret, Individual, dan Final
e) Menimbulkan Akibat Hukum
f) Seseorang atau Badan Hukum Perdata
Macam-macam Ketetapan:

 Ketetapan Deklaratoir dan Ketetapan Konstitutif


 Ketetapan yang Menguntungkan dan yang Memberi Beban
 Ketetapan Eenmalig dan Ketetapan yang Permanen
 Ketetapan yang Bebas dan yang Terikat
 Ketetapan Positif dan Negatif

E. Syarat-syarat Pembuatan Ketetapan


a. Syarat material :
 Organ pemerintah yang membuat ketetapan harus
berwenang.
 Ketetapan tidak boleh mengandung kekurangan-
kekurangan yuridis.
 Ketetapan harus berdasarkan suatu keadaan tertentu.
 Ketetapan harus dapat dilaksanakan tanpa melanggar
peraturan lain, serta isi dan tujuannya sesuai dengan
peraturan dasar.
b. Syarat formal :
 Syarat yang ditentukan berhubungan dengan persiapan
dibuatnya ketetapan dan berhubungan dengan cara
dibuatnya ketetapan harus dipenuhi.
 Ketetapan harus diberi bentuk yang telah ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
dikeluarkannya ketetapan itu.
 Syarat-syarat berhubungan dengan pelaksanaan ketetapan
itu harus dipenuhi.
 Jangka waktu harus ditentukan.

RESUME MATERI KELOMPOK 7


( TANGGAL 27 MEI 2021 )

A. Obyek Hukum Tata Pemerintahan Otonom


HTP berisi mengenai aturan-aturan hukum yang mengatur dan sekaligus
mengikat aparatur pemerintah dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Obyek
Hukum Tata Pemerintahan sebagai keseluruhan aturan hukum yang
memungkinkan para pejabat pemerintah melaksanakan tugasnya yang khusus, yaitu
kesejahteraan umum (bestuurszorg).
HTP (menurut konteks yang heterogen) adalah semua aturan hukum yang
mengatur tentang organisasi pemerintahan negara (berikut dengan hubungan
antar organisasi tersebut) yang meliputi organisasi pemerintahan pusat,
organisasi pemerintahan daerah (baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota),
organisasi pemerintahan kecamatan dan organisasi pemerintahan kelurahan serta
organisasi pemerintahan desa.
Objek HTP akan sangat ditentukan oleh tipe negara yang dianut oleh suatu
negara. Dalam negara yang menganut tipe welfare state (negara kesejahteraan),
maka objek HTP akan semakin luas. Karena semakin luas campur tangan
pemerintah dalam aspek kehidupan manusia yang pesat dengan perkembangan
dan kemajuan ini maka aturan-aturan hukum yang dibutuhkan dalam rangka
menjalankan tugas tersebut juga akan semakin luas.

B. Pengertian dan Konsep Tata Pemerintahan Otonom


Secara konsep, pemerintahan daerah disamakan dengan konsep local
government, yang pada hakikatnya mengandung tiga pengertian yakni
pemerintah daerah, pemerintahan daerah dan wilayah pemerintahan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep pemerintahan daerah di


dalamnya melingkupi organisasi/lembaga/institusi, fungsi/kegiatan
pemerintahan dan daerah pemerintahan. Kemudian untuk lebih memahami
makna dari pemerintahan daerah di bawah ini diuraikan beberapa dimensi yang
menyangkut pengertian Pemerintahan daerah.

 Dimensi Sosial
 Dimensi Ekonomi
 Dimensi Geografi
 Dimensi Hukum
 Dimensi Politik
 Dimensi Administrasi

C. Perkembangan tata pemerintahan


Pengertian Good Governance Globalisasi yang menyentuh berbagai bidang
kehidupan di seluruh wilayah pemerintahan negara menurut reformasi sistem
perekonomian dan pemerintahan, termasuk birokrasinya, sehingga
memungkinkan interaksi perekonomian antar daerah dan antar bangsa
berlangsung lebih efisien.

Kunci keberhasilan pembangunan perekonomian adalah daya saing dan


kunci dari daya saing adalah efisiensi proses pelayanan, mutu, dan kepastian
kebijakan publik. Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, salah satu
prasyarat yang perlu dikembangkan adalah komitmen yang tinggi untuk
menerapkan nilai luhur dan prinsip tata kelola (good governance) dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan negara, sedangkan diamanatkan dalam
Pembukaan UUD 1945.
Latar Belakang Good Governance Penerapan good governance di Indonesia
dilatar belakangi oleh dua hal yang sangat mendasar:

 Tuntutan eksternal: Pengaruh globalisasi telah memaksa kita untuk


menerapkan good governance. Good governance telah menjadi ideology
baru negara dan lembaga donor internasional dalam mendorong Negara-
negara anggotanya menghormati prinsip-prinsip ekonomi pasar dan
demokrasi sebagai prasyarat dalam pergaulan internasional. Istilah good
governance mulai mengemuka di Indonesia pada akhir tahun 1990-an,
seiring dengan interaksi antara pemerintah Indonesia dengan negara-
negara luar dan lembaga-lembaga donor yang menyoroti kondisi objektif
situasi perkembangan ekonomi dan politik dalam negeri Indonesia.
 Tuntutan internal: Masyarakat melihat dan merasakan bahwa salah satu
penyebab terjadinya krisis multidimensional saat ini adalah terjadinya
abuse of power yang terwujud dalam bentuk KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) dan sudah sedemikian rupa mewabah dalam segala aspek
kehidupan. Proses check and balance tidak terwujud dan dampaknya
menyeret bangsa Indonesia pada keterpurukan ekonomi dan ancaman
disentegrasi. Berbagai kajian ihwal korupsi di Indonesia memperlihatkan
korupsi berdampak negative terhadap pembangunan melalui kebocoran,
mark up yang menyebabkan produk high cost dan tidak kompetitif di
pasar global (high cost economy), merusakkan tatanan masyarakat dan
kehidupan bernegara.

karakteristik atau prinsip yang harus dianut dan dikembangkan dalam


praktik penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, meliputi :

 Partipasi (participation).
 Aturan Hukum (rule of law).
 Transparansi (transparency).
 Daya Tanggap (responsiveness).
 Berorientasi Konsensus (consensus orientation).
 Berkeadilan (equity).
 Efektif dan efisien (effectivieness and efficiency).
 Akuntabilitas (accountability).
 Visi Strategis (strategic holders).

Menurut Laode Ida (2002), ciri-ciri Good Governance adalah sebagai berikut :
 Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat, terutama bekerja sama dalam pengaturan kehidupan sosial
politik dan sosioekonomi.
 Komunikasi, yakni adanya jaringan multi sistem (pemerintah, swasta, dan
masyarakat) yang melakukan sinergi untuk menghasilkan output yang
berkualitas.
 Proses penguatan diri sendiri (self enforcing processi), di mana ada upaya
untuk mendirikan pemerintah (self governing) dalam mengatasi
kekacauan dalam kondisi lingkungan dan dinamika masyarakat yang
tinggi.
 Keseimbangan kekuatan (balance of forces), di mana dalam rangka
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development), ketiga elemen yang ada menciptakan dinamika, kesatuan
dalam kompleksitas, harmoni, dan kerjasama
 Interdependensi, yakni menciptakan saling ketergantungan yang dinamis
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui koordinasi yang
fasilitasi. Dalam perkembangan selanjutnya, tata pemerintahan yang baik
berkaitan dengan struktur pemerintahan yang mencakup antara lain :
a. Hubungan antara pemerintah dengan pasar
b. Hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya
c. Hubungan antara pemerintah dengan organisasi
kemasyarakatan
d. Hubungan antara pejabat-pejabat yang dipilih (politisi) dan
pejabat-pejabat yang diangkat (pejabat birokrat)
e. Hubungan antara lembaga pemerintahan daerah dengan
penduduk perkotaan dan pedesaan
f. Hubungan antara legislative dan eksekutif
g. Hubungan pemerintah nasional dengan lembaga-lembaga
internasional

Karakteristik Dasar Good Governance Ada tiga karakteristik dasar good


governance :

 Diakuinya semangat pluralisme.


 Tingginya sikap toleransi
 Tegaknya prinsip demokrasi.
RESUME MATERI KELOMPOK 8
( TANGGAL 3 JUNI 2021 )

A. Pengertian dan istilah ketetapan


Istilah Beschikking berasal dari Bahasa Belanda yang diperkenalkan
oleh Van der Pot di negreri Belanda dan masuk di Indonesia melalui Mr.
Prins yang mengajar di Universitas Indonesia.
Beberapa sarjana memberikan terjemahan yang berbeda-beda terhadap
istilah Beschikking. Utrecht menterjemahkan sebagai “Ketetapan”.Kuntjoro
menterjemahkan sebagai “Keputusan”.
Istilah ketetapan dapat diartikan dan atau terpisah. dengan Ketetapan MPR,
sedangkan Ketetapana MPR termasuk dalam bidang politik sehingga dapat
dinilai kedudukannya terlalu tinggi.Ketetatap dalam administrasi/ alat-alat
perlengkapan Negara hanya merupakan peraturan pelaksana dalam bidang
administratif saja.
B. Pengertian Ketetapan
Ketetapan Adminstrasi Negara merupakan hukum publik bersegi satu
yang dilakukan oleh badan/ pejabat pemerintah berdasarkan kekuasaan
istimewa. Beberapa pendapat tentang Ketetapan :
1. Van Der Wel mengatakan Ketetapan adalah suatu perbuatan hukum oleh
suatu alat pemerintah dengan maksud untuk menimbulkan atau menolak
suatu hubungan hukum.
2. Prins mengatakan, Ketetapan adalah suatu tindakan hukum sepihak
dibidang pemerintahan yang dilakukan oleh alat-alat penguasa
berdasarkan kewenangan khusus.
3. A.M. Donner mengatakan, Ketetapan adalah suatu perbuatan hukum
yang dilakukan oleh alat pemerintahan berdasarkan suatu ketentuan yang
mengikat dan berlaku umum.
4. Stellinga, Ketetapan adalah keputusan sesuatu alat pemerintahan yang
isinya terletak didalam lapangan, pembuatan peraturan, kepolisian, dan
pengadilan.
5. Menurut UU No. 5 Tahun 1986 tentyang Peradilan Tata Usaha Negara,
Pasal 1 (3) menyebutkan Keputusan Tata Usaha adalah suatu penetapan
tertulis yang dilakukan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang
berisi tindakan hukum tata usaha Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkrit, individual, dan
final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata

C. Syarat-syarat suatu Ketetapan


Suatu Ketetapan harus memenuhi syarat-syarat agar ketetapan itu menjadi
sah, yaitu :
1. Dibuat oleh alat/ pejabat yang berwenang
2. Tidak boleh kekurangan Yuridis
3. Bentuk dan cara sesuai dengan peraturan dasar
Secara teoritis bentuk ketetapan ada dua macam yaitu :
a. Bentuk Lisan, bentuk ini tidak mempunyai akibat hukum dan tidak
begitu penting bagi administrasi Negara serta dilakukan dalam situasi
yang cepat/segera.
b. Bentuk Tertulis, ketetapan ini dibuat secara tertulis sangat penting
dalam penyusunan alasan dan diktumnya harus jelas guna penyusunan
banding serta demi kepastian hukum.
4. Isi dan tujuannya sesuai dengan peraturan dasar
5. Menimbulkan akibat hukum.
D. Macam-macam Ketetapan
Secara umum macam-macam ketetapan antara lain sebagai berikut :
1. Ketetapan Positif
1. Yaitu ketetapan yang dapat menimbulkan hak atau kewajiban bagi
mereka yang dikenai, juga suatu ketetapan yang menimbulkan suatu
keadaan hukum yang baru atau suatu ketetapan yang membatalkan
suatu ketetapan yang lama. Misalnya : Keputusan Rektor mengangkat
dosen menjadi anggota panitia ujian Negara.
2. Ketetapan Negatif
Adalah tiap penolakan atas sesuatu permohonan untuk mengubah sesuatu
keadaan hukum tertentu yang telah ada. Bentuk-bentuk dari ketetapan
negative adalah :
a. Suatu pernyataan tidak berwenang
b. Pernyataan tidak diterima
c. Suatu penolakan
3. Ketetapan Declaratoir
Yaitu ketatapan yang isinya menyatakan apa yang sudah ada/ sudah diatur
dalam undang-undang, misalnya hak seorang pegawai negeri untuk
mendapatkan cuti libur 12 hari kerja. Hak cuti ini sudah ditentukan dalam
Undang-Undang No. 8 Tahun 1974.
4. Ketetapan Konstitutif
Ialah ketatapan yang melahirkan hak baru, hak baru ini sebelumnya tidak
dipunyai oleh orang yang ditetapkan dalam ketetapan itu.
5. Ketetapan Kilat
Yaitu ketetapan yang hanya berlaku pada saat tertentu waktunya pendek,
misalnya SIM, KTP
6. Ketetapan Fotografis
Ketetapan yang berlaku seumur hidup, sekali dikeluarkan tetap berlaku,
misalnya Ijazah, Piagam.
7. Ketatapan Tetap
Yaitu Ketetapan yang masa berlakunya untuk waktu sampai diadakan
perubahan/ penarikan kembali.
8. Ketetapan Intern
Yaitu ketetapan yang diselenggarakan di lingkungan sendiri, misalnya
pemindahan pegawai dari bagian keuangan menjadi bagian pembekalan.
9. Ketetapan Extern
Yaitu ketetapan yang penyelenggaraannya berhubungan dengan orang
luar, misalnya pemberian izin bangunan.
RESUME MATERI KELOMPOK 9

( TANGGAL 10 JUNI 2021 )

A. Sejarah lahirnya asas-asas umum pemerintahan yang baik (AUPB)

Sejarah lahirnya asas-asas tersebut di negara belanda, dikarenakan sejarah


lahirnya AUPB di Indonesia berhubungan erat dengan lahirnya asas-asas umum
pemerintahan yang baik di Negara Belanda. pada tahun 1950 an dibuat suatu
laporan mengenai asas-asas umum pemerintahan yang baik. Komisi ini dibentuk
oleh pemerintah belanda agar meneliti dan membuat laporan mengenai
peningkatan perlindungan hukum bagi rakyat dari tindakan menyimpang alat
administrasi negara. Asas-asas ini dapat dijadikan dasar oleh warga untuk minta
banding terhadap keputusan-keputusan yang telah diambil oleh badan-badan
pemerintahan. Di Indonesia konsep asas-asas umum pemerintahan yang baik
(AUPB) yang telah berkembang di Belanda ini mulai diperkenalkan oleh G.A.van
Poelje pada tahun 1953. Namun pada waktu itu konsep AUPB belum mendapat
perhatian di lingkungan para ahli Hukum Administrasi Negara di Indonesia. Baru
pada tahun 1978 AUPB mulai diperhatikan di lingkungan ahli Hukum Administrasi
Negara di Indonesia tatkala Crince Le Roy seorang ahli Hukum Administrasi
Belanda, memberikan kuliahnya pada Penataran Lanjutan Hukum Tata Usaha
Negara/Hukum Tata Pemerintahan di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

B. Peristilahan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik

 Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik(AAUPB)/(AUPB)


 Asas-Asas Umum Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Layak (AAUPPL)
 Asas–asas Umum Penyelenggaraan Negara(AUPN)
 Asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (APPD)
 Asas PenyelenggaraanKebijakan dan Manajemen Aparatur Sipil
Negara(APKMASN)
 Asas–asas PemerintahanYang Sehat (AAPS)
 Asas–asas Umum Pemerintahan Yang Layak (AAUPL)
 Asas–asas Umum Penyelenggaraan Administrasi NegaraYang Layak
(AAUPANL)

C. Pengertian Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik

 Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun


1999.
Asas Umum Pemerintahan Negara Yang Baik adalah asas yang
menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan norma hukum, untuk
mewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
 Pasal 1 Angka 17 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2014 .
Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik yang selanjutnya disingkat
AUPB adalah prinsip yang digunakan sebagai acuan penggunaan
Wewenang bagi Pejabat Pemerintahan dalam mengeluarkan Keputusan
dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

D. Kedudukan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik

AAUPB ini meskipun merupakan asas, namun tidak semuanya merupakan


pemikiran yang umum dan abstrak, dan dalam beberapa hal muncul sebagai
aturan hukum yang konkret atau tertuang secara tersurat dalam pasal undang-
undang serta mempunyai sanksi tertentu. Apabila asas-asas umum
pemerintahan yang baik dimaknakan sebagai asas atau sendi hukum , maka asas-
asas umum pemerintahan yang baik dapat dimaknakan sebagai asas hukum yang
digali dan ditemukan dari unsur susila, etika, kesopanan, dan kepatutan
berdasarkan norma yang berlaku.
Hal tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian AAUPB masih merupakan asas
hukum, dan sebagian lainnya telah menjadi norma hukum atau kaidah hukum.

E. Fungsi dan Arti Penting Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik

 Bagi administrasi negara, bermanfaat sebagai pedoman dalam


melakukan penafsiran dan penerapan terhadap ketentuan-ketentuan
perundang-undangan yang bersifat sumir, samar atau tidak jelas.
 Bagi warga masyarakat, sebagai pencari keadilan, AAUPB dapat
dipergunakan sebagai dasar gugatan.
 Bagi Hakim TUN, dapat dipergunakan sebagai alat menguji dan
membatalkan keputusan yang dikeluarkan badan atau Pejabat TUN.
 AAUPB juga berguna bagi badan legislatif dalam merancang suatu
Undang-Undang.

F. Pembagian dan Macam-Macam Asas-Asas Umum Pemerintahan

 Asas kepastian hukum.


 Asas kemanfaatan.
 Asas Ketidakberpihakan.
 Asas Kecermatan.
 Asas Tidak menyalahgunakan kewenangan.
 Asas Keterbukaan.
 Asas Kepentingan umum.
 Asas Pelayanan yang baik.
RESUME MATERI KELOMPOK 10

( TANGGAL 17 JUNI 2021 )

A. Perlindungan Hukum dalam Bidang Perdata

Berkenaan dengan kedudukan pemerintah sebagai wakil dari badan hukum


publik yang dapat melakukan tindakan-tindakan hukum dalam bidang
keperdataan seperti jual-beli, sewa menyewa, membuat perjanjian, dan
sebagainya, maka dimungkinkan muncul tindakan pemerintah yang
bertentangan dengan hukum (onrechtmatige overheidsdaad). Berkenaan dengan
perbuatan pemerintah yang bertentangan dengan hukum ini disebutkan bahwa
hakim perdata – berkenaan dengan perbuatan melawan hukum oleh pemerintah
– berwenang menghukum pemerintah untuk membayar ganti rugi. Di samping
itu, hakim perdata dalam berbagai hal dapat mengeluarkan larangan atau
perintah terhadap pemerintah untuk melakukan tindakan tertentu.

B. Perlindungan Hukum dalam Bidang Publik


Dalam rangka perlindungan hukum, keberadaan asas-asas umum
pemerintahan yang baik memiliki peranan penting sehubungan dengan adanya
langkah mundur pembuat undang-undang, yang memberikan kewenangan
kepada pemerintah untuk membuat peraturan perundang-undangan, dan
adanya freies ermessen pada pemerintah. Namun di sisi lain, pemberian
kewenangan ini dapat menjadi peluang terjadinya pelanggaran kehidupan
masyarakat oleh pemerintah.

C. Penengakan Hukum dalam hukum tata pemerintahan

 Menurut ten Berge, instrumen penegakan hukum administrasi negara


meliputi pengawasan dan penegakan sanksi. Pengawasan merupakan
langkah preventif untuk memaksakan kepatuhan, sedangkan penerapan
sanksi merupakan langkah represif untuk memaksakan kepatuhan.
 Menurut Paulus E. Lotulung, pengawasan dalam Hukum Administrasi
Negara ada beberapa macam, yaitu jika ditinjau dari segi kedudukan
badan/organ yang mengadakan kontrol itu terhadap badan/organ yang
dikontrol, ada kontrol intern dan kontrol ekster.
Kontrol intern berarti bahwa pengawasan itu dilakukan oleh
badan yang secara struktural masih termasuk dalam lingkungan
pemerintah sendiri. Sedangkan kontrol ekstern adalah pengawasan yang
dilakukan oleh organ atau lembaga-lembaga yang secara struktural
berada di luar pemerintah.

D. Macam-macam sanksi dalam hukum Tata pemerintahan

 Paksaan pemerintah (Bestuursdwang) Berdasarkan UU Hukum


Administrasi Belanda, paksaan pemerintah adalah tindakan nyata yang
dilakukan oleh pemerintah atau atas nama pemerintah untuk
memindahkan, mengosongkan, menghalangi, memperbaiki pada keadaan
semula apa yang telah dilakukan atau sedang dilakukan yang
bertentangan dengan kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan.
 Penarikan kembali KTUN yang Menguntungkan
Keputusan yang menguntungkan artinya keputusan itu memberikan hak-
hak atau memberikan kemungkinan untuk memperoleh sesuatu melalui
keputusan atau bilamana keputusan itu memberikan keringan yang ada
atau mungkin ada.
 Pengenaan Uang Paksa (dwangsom)
Dalam Hukum Aministrasi Negara, pengenaan uang paksa ini dapat
dikenakan pada seseorang atau warga negara yang tidak mematuhi atau
melanggar ketentuan yang yang ditetapkan oleh pemerintah, sebagai
alternatif dari tindakan paksaan pemerintah.
 Pengenaan Denda Administratif
Menurut P. de Haan dan kawan-kawan, pengenaan denda administratif
tidak lebih dari sekadar reaksi terhadap pelanggaran norma yang
ditujukan untuk menambah hukuman yang pasti, terutama denda
administrasi yang terdapat dalam hukum pajak. Penggenaan denda
administratif ini diberikan tanpa perantaraan hakim.

Anda mungkin juga menyukai