Bentuk monarki
Bentuk republik
Pembagian hukum ke dalam hukum publik dan hukum privat yang dilakukan
oleh ahli hukum Romawi, Ulpianus, ketika ia menulis (hukum publik adalah
hukum yang berkenaan dengan kesejahteraan Negara Romawi, sedangkan
hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan kekeluargaan).
Dalam persfektif hukum publik, Negara adalah organisasi jabatan. Menurut
Logemann “dalam bentuk kenyataan sosialnya, Negara adalah organisasi yang
berkenaan dengan berbagai fungsi. Yang dimaksud dengan fungsi adalah
lingkungan kerja yang terperinci dalam hubungannya secara keseluruhan. Fungsi-
fungsi ini dinamakan jabatan. Negara adalah organisasi jabatan”.
Jabatan Administrasi
Jabatan Fungsional
Jabatan Pimpinan Tinggi
Jabatan Administrasi
Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
Jabatan Pimpinan Tinggi
Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tertinggi pada
instansi dan perwakilan. Jabatan pimpinan tinggi terdiri dari pejabat
struktural tertinggi, staf ahli, analis kebijakan, dan pejabat lainnya yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Traktat
Traktat disebut juga dengan istilah konvensi atau perjanjian
internasional. Traktat atau perjanjian antar negara adalah suatu
perjanjian internasional setara dua negara atau lebih.Perjanjian ini dapat
dilakukan antara dua negara atau lebih.
Doktrin
Doktrin merupakan pendapat atau bajaran ahli hukum yang
terkemuka dan mendapat pengakuan dari masyarakat. Misalnya pemeriksa
perkara atau dalam pertimbangan putusannya menyebutkan ahli hukum
tertentu. Dengan demikian, hakim dianggap telah menemukannya dalam
doktrin, sehingga doktrin yang demikian telah menjadi sumber hukum
formal.
Faktor idiil
Faktor Kemasyarakatan.
Sumber hukum formal adalah sumber hukum dengan bentuk tertentu yang
merupakan dasar berlakunya hukum secara formal. Jadi sumber hukum formal
merupakan dasar kekuatan mengikatnya peraturan-peraturan agar ditaati oleh
masyarakat maupun oleh penegak hukum ( cause efficient and law ).
A. Istilah wewenang
B. Sifat wewenang
- EXPRESS IMPLIED
- JELAS MAKSUD DAN TUJUANYA
- TERIKAT PADAWAKTU TERTENTU
- TUNDUK PADA BATASAN-BATASAN HUKUM TERTULIS DAN TIDAK TERTULIS
- ISI WEWENANG DAPAT BERSIFAT UMUM (ASTRAK)KONKRIT
C. Pembatasan wewenang
1. Pengertian Keputusan
Ketetapan tata usaha diperkenalkan pertama kali oleh Otto Meyer dengan
istilah verwaltungsakt. Kemudian, di Negara Belanda dikenal dengan nama
beschikking oleh van Vollenhoven dan C. W. Van der Port. Pengertian ini
hanya dibatasi dalam pengertian yuridis, khususnya HAN. Berikut ini
beberapa definisi tentang ketetapan (beschikking) :
Unsur-unsur keputusan:
a) Pernyataan Kehendak Sepihak secara Tertulis
b) Dikeluarkan oleh pemerintah
c) Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku
d) Bersifat Konkret, Individual, dan Final
e) Menimbulkan Akibat Hukum
f) Seseorang atau Badan Hukum Perdata
Macam-macam Ketetapan:
Dimensi Sosial
Dimensi Ekonomi
Dimensi Geografi
Dimensi Hukum
Dimensi Politik
Dimensi Administrasi
Partipasi (participation).
Aturan Hukum (rule of law).
Transparansi (transparency).
Daya Tanggap (responsiveness).
Berorientasi Konsensus (consensus orientation).
Berkeadilan (equity).
Efektif dan efisien (effectivieness and efficiency).
Akuntabilitas (accountability).
Visi Strategis (strategic holders).
Menurut Laode Ida (2002), ciri-ciri Good Governance adalah sebagai berikut :
Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat, terutama bekerja sama dalam pengaturan kehidupan sosial
politik dan sosioekonomi.
Komunikasi, yakni adanya jaringan multi sistem (pemerintah, swasta, dan
masyarakat) yang melakukan sinergi untuk menghasilkan output yang
berkualitas.
Proses penguatan diri sendiri (self enforcing processi), di mana ada upaya
untuk mendirikan pemerintah (self governing) dalam mengatasi
kekacauan dalam kondisi lingkungan dan dinamika masyarakat yang
tinggi.
Keseimbangan kekuatan (balance of forces), di mana dalam rangka
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development), ketiga elemen yang ada menciptakan dinamika, kesatuan
dalam kompleksitas, harmoni, dan kerjasama
Interdependensi, yakni menciptakan saling ketergantungan yang dinamis
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui koordinasi yang
fasilitasi. Dalam perkembangan selanjutnya, tata pemerintahan yang baik
berkaitan dengan struktur pemerintahan yang mencakup antara lain :
a. Hubungan antara pemerintah dengan pasar
b. Hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya
c. Hubungan antara pemerintah dengan organisasi
kemasyarakatan
d. Hubungan antara pejabat-pejabat yang dipilih (politisi) dan
pejabat-pejabat yang diangkat (pejabat birokrat)
e. Hubungan antara lembaga pemerintahan daerah dengan
penduduk perkotaan dan pedesaan
f. Hubungan antara legislative dan eksekutif
g. Hubungan pemerintah nasional dengan lembaga-lembaga
internasional