SUBJEK HUKUM
Delegasi Mandat
Pelimpahan Perintah untuk
wewenang melaksanakan
Wewenang tidak
dapat dilakukan Setiap saat dapat
oleh organ asli menggunakan
kecuali ada sendiri
pencabutan
Delegasi Mandat
Terjadi Tidak terjadi
peralihan peralihan
tanggung tanggung
jawab jawab
Dapat tertulis
Harus tertulis dan tidak
tertulis
Perbedaan Delegasi dan Mandat Menurut
Philipus M. Hadjon
Mandat Delegasi
Prosedur Pelimpahan Dalam hubungan rutin Dari suatu organ
atasan-bawahan, hal pemerintahan kepada
biasa kecuali dilarang organ lain : dengan
secara tegas peraturan perundang-
undangan
Tanggung jawab dan Tetap kepada pemberi Tanggung jawab dan
tanggung gugat mandat tanggung gugat beralih
kepada penerima delegasi
Kemungkinan si pemberi Setiap saat dapat Tidak dapat
menggunakan wewenang menggunakan sendiri menggunakan wewenang
itu lagi wewenang yang itu lagi kecuali adanya
dilimpahkan itu pencabutan dengan
berpegang pada asas
“contrarius actus”
Dalam kepustakaan terdapat pembagian mengenai
sifat wewenang pemerintah yaitu terikat, fakultatif
dan bebas (indorharto)
Terikat, apabila peraturan dasarnya menentukan
kapan dan dalam keadaan yang bagaimana wewenang
tersebut dapat digunakan atau peraturan dasarnya
sedikit banyak menentukan tentang isi dari keputusan
yang harus diambil
Fakultatif, terjadi dalam hal badan atau pejabat tata
usaha negara yang bersangkutan tidak wajib
menerapkan wewenangnya atau sedikit banyak masih
ada pilihan, sekalipun pilihan itu hanya dapat
dilakukan dalam hal-hal atau keadaan-keadaan
tertentu sebagaimana ditentukan dalam peraturan
dasarnya.
bebas, yakni terjadi ketika peraturan dasarnya
memberi kebebasan kepada badan atau pejabat tata
usaha Negara untuk menentukan sendiri mengenai isi
dari keputusan yang akan dikeluarkan atau peraturan
dasarnya memberikan lingkup kebebasan kepada
pejabat tata Negara yang bersangkutan.
Tindakan Pemerintahan
Pemerintah atau administrasi negara adalah sebagai
subjek hukum, sebagai drager van de rechten en
plichten atau pendukung hak-hak dan kewajiban-
kewajiban
Sebagai subyek hukum maka sering melakukan
tindakan baik tindakan nyata (feitelijkhandelingen)
dan tindakan hukum (rechtshandelingen)
Tindakan Nyata (Feitelijkhandelingen)
• Tindakan-tindakan yang tidak ada relevansinya
dengan hukum
Hukum
Publik