Anda di halaman 1dari 7

Ciri-ciri dari Rechtsstaat ialah sebagai berikut:

1. Hak asasi manusia (HAM).


2. Pemisahan atau juga pembagian kekuasaan untuk dapat menjamin HAM yang biasa
dikenal denganTrias Politika.
3. Pemerintahan itu berdasarkan peraturan-peraturan.  
4. Peradilan administrasi didalam suatu perselisihan.

Ciri-ciri Rule of Law ialah sebagai berikut :

1. Supremasi hukum, tidak boleh terdapat kesewenang-wenangan, artinya ialah


seseorang tersebut hanya boleh dihukum apabila  melanggar hukum. Soetandyo
Wignjosoebroto menyatakan bahwa supremasi hukum, merupakan upaya untuk
menegakkan dan menempatkan hukum pada posisi tertinggi yang dapat melindungi
seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya intervensi oleh dan dari pihak manapun
termasuk oleh penyelenggara Negara. Supermasi hukum dalam negara hukum, dalam
hal ini seharusnya baik pemerintah maupun anggota masyarakat harus tunduk dan
patuh terhadap hukum, namun di indinesia hal tersebut belum terlaksana dengan baik,
masih ada bentuk-bentuk penylewengan dan kekuasaan sewenang-wenang. Contoh :
hak audit DPR kepada KPK.
2. Kedudukan sama apabila didepan hukum. Dimana setiap orang harus diperlakukan
sama di bawah hukum tanpa memandang ras, gender, kebangsaan, warna kulit, etnis,
agama, difabel, atau karakteristik lain, tanpa hak istimewa, diskriminasi, atau bias.
Dalam pelaksanaannya masih banyak penyelewengan yang terjadi di indonesia.
Contoh : kasus ditahannya nenek asyani karena mencuri kayu, dan labora yang
mendapat surat pembebasan setelah merugikan uang negara.
3. Terjaminnya Hak Asasi Manusia didalam undang-undang atau juga keputusan
pengadilan. Dalam undang-undang dan juga putusan peradilan HAM harus
ditegakkan guna melindungi hak-hak manusia satu sama lain, agar tidak ada yang
perampasan hak antara orang satu dengan orang lain. Di indonesia masih banyak
terjadi penylewengan HAM dalam putusan peradilan. Contoh : Tahun kejadian terjadi
pada tahun 2004 dan korban bernama Munir. Munir merupakan seorang aktivis HAM
yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Ia meninggal pada 7
September 2004 saat melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Pada
tanggal 12 November 2004, Institut Forensik Belanda menemukan jejak senyawa
arsenik dalam tubuh Munir setelah autopsi.

 Penerapan rule of law di Indonesia

Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka:

 Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan pada


corak masyarakat hukum yang bersangkutan dan berkepribadian masing-
masing setiap bangsa.
 Rule of law yang merupakan institusi social harus didasarkan pada budaya
yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.
 Rule of law yang merupakan institusi social harus didasarkan pada budaya
yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.
 Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan social, gagasan
tentang hubungan antar manusia, masyarakat dengan negara, harus
ditefgakkan secafra adil juga memihak pada keadilan.

Untuk mewujudkannya perlu hukum progresif, yang memihak hanya pada


keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik atau keperluan lain. Asumsi dasar
hukum progresif bahwa “hukum adalah untuk manusia”, bukan sebaliknya.hukum
progresif memuat kandungan yang kuat. Arah dan watak hukum yang dibangun harus
dalam hubungan yang sinergis dengan kekayaan yang dimiliki bangsa yang
bersangkutan, kembali pada hukum dan ketaatan hukum negara yang bersangkutan
itu.
Beberapa kasus dan ilustrasi dalam penegakan Rule of law antara lain :
1. Kasus korupsi KPU dan KPUD
·          2. Kasus illegal logging
·          3. Kasus dan reboisasi hutan yang melibatkan pejabat Mahkamah Agung (MA)
·          4. Kasus perdagangan narkoba dan psikotripika
·         5.  Kasus perdagangan wanita dan anak-anak
Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945) 

1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3) 


2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1) 
3. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1) 
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2) 
Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil/ Hakiki : 
a. Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of Law 
b. Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada kepribadian nasional
masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982) 
c. Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo, 2003) 
d. Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran hukum, mengandung
wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat dan negara. 
e. Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003). 

 Penerapan rechsstaat di Indonesia


1. Hak asasi manuisia (HAM)
Hak asasi manusia ialah hak nan dibawa oleh setiap manusia sejak lahir nan
dikaruniai oleh Tuhan. Hak asasi manusia tak terikat negara, bangsa, dan agama apa
nan manusia tersebut anut.

Kasus-kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia

Ada banyak kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di indonesia dan belum tuntas
sampai sekarang. Bahkan banyak di antaranya nan berkaitan dengan SARA, sesuatu nan amat
dihormati dan dijunjung tinggi toleransinya.

Pelanggaran HAM nan berujung pada kematian juga tidak sedikit. Akan tetapi, sesuatu nan
harusnya dilindungi oleh hukum dan pemerintah tidak kunjung mendapatkan loka nan
niscaya di berbagai kelompok masyarakat.
Berikut beberapa contoh konservasi HAM dan masih menjadi polemik dan
mengundang tanda tanya bagi banyak pihak, di Indonesia maupun di global
internasional.

1. Pencaplokan wilayah di Tepi Barat oleh Israel. Israel memperbesar wilayahnya


dengan cara mencaplok daerah Mesir dan Palestina. Invasi wilayah di Palestina
seiringan dengan terusirnya ribuan warga Palestina dari tanah mereka. Tak sedikit
nyawa melayang hingga saat ini.
2. Pelanggaran HAM pada anak-anak. Meskipun ada insitusi seperti komnas konservasi
anak dibuat, kekerasan terhadap anak masih saja terjadi. Kekerasan terhadap anak
meliputi kekerasan nan dilakukan oleh keluarga, human trafficking, pembuangan bayi
atau pembunuhan janin, pekerja anak di bawah umur, dan banyak lagi.
3. Pelanggaran HAM nan dilakukan oleh aparat di Indonesia. Ada banyak kasus tersisa
dari masa lalu nan menodai penegakan dan konservasi HAM di Indonesia. Contoh
nan paling mengemuka ialah di beberapa daerah bekas Daerah Operasi Militer
(DOM).

Penerapan Hak Asasi Manusia Di Indonesia

Ada banyak kegunaan nan bisa kita ambil ketika penerapan konservasi HAM adil dan merata.
Penerapan nan sederhana dan berimbang akan mengakibatkan masyarakat nan lebih tertib
dan patuh hukum.

Banyaknya kejahatan dan pelanggaran di Indonesia, salah satunya diakibatkan oleh tak
tegasnya aparat hukum, dan penegakan hukum nan tebang pilih. Keamanan dan kenyamanan
masyarakat dalam bersosial akan terjamin ketika semua lapisan terjamin haknya.

Berikut beberapa kegunaan nan kita dapatkan atas penerapan HAM nan adil dan keseluruhan.

1. Sikap saling menghormati dan menghargai sesama manusia. Dengan diterapkannya


HAM secara adil dan berimbang, maka setiap manusia akan terpenuhi hak dasarnya
dan kemudian akan menghormati hak dasar manusia lainnya.
1. Terhapusnya perbudakan terselubung. Pencerahan seseorang terhadap hak dan
kewajibannya sebagai manusia akan membimbingnya menuju penghargaan terhadap diri
dan rang lain. Bahwa perbudakan dalam alias, tak pantas dan tak sinkron dengan HAM
secara global.
2. Dihapuskannya penjajahan. Kolonialisme, penjajahan, atau invasi terhadap hak milik
orang lain menimbulkan perang dan pertentangan. Tak hanya milik, namun nyawa pun
melayang. Apabila PBB mampu dan mau menegakkan HAM secara adil, maka perang
akan menjadi sejarah di muka bumi. Tidak ada lagi perebutan wilayah, terorisme, dan
kejahatan lain.
3. Terjaminnya kelayakan hayati manusia. HAM mencakupi hak dasar manusia buat hidup,
berbuat, berkarya, dan berosialisasi dengan kondusif dan nyaman tanpa menimbulkan
keresahan bagi satu sama lain di permukaan bumi ini. Dalam UUD 1945, hal ini juga
dijamin. Negara menjamin pendidikan ialah hak setiap manusia.
4. Meningkatnya tingkat hayati manusia. HAM pada dasarnya ialah keleluasaan manusia
mengembangkan diri nan dijamin oleh Tuhan dan, pantas dihargai oleh sesama. Ketika
pendidikan, karya, humanisme dijunjung tinggi oleh sesama manusia dan dilindungi
dengan ketat oleh negara, maka tingkat hayati manusia akan mengingkat sebab hak dasar
telah dijamin.

Kasus-kasus dan tak mampu disentuh oleh ranah hukum formil Indonesia, seperti kasus
hukum adat, akan menemukan jawaban. Hukum adat tak boleh diseragamkan, sebab
Indonesia terdiri dari majemuk adat istiadat dan suku bangsa.

Namun, meminggirkan keberadaan hukum adat ialah salah. Produk hukum nan di sebuah
negara harus berlaku secara keseluruhan, sementara hukum adat tak memungkinkan hal itu.
Maka, konservasi terhadap masyarakat adat bisa dijamin melalui hukum hak asasi manusia.
Namun konservasi terhadap hak asasi manusia di Indonesia hanya bisa terjadi apabila seluruh
perangkat kehidupan patuh dan taat dan saling menghargai.

2. Pemisahan atau juga pembagian kekuasaan untuk dapat menjamin HAM yang biasa
dikenal dengan Trias politika .
 Diindonesia pemisahan ataupun pembagian kekuasaan itu ada dan berjalan
sebagaimana mestinya diindonesia pembagian kekuasaan itu ada 3 yaitu
legislative,yudikatif,dan eksekutif atau lebih dikenal dengan Tria Politika .
 legislatif = lembaga yang memegang kekuasaan legislatif. fungsinya adalah
membuat kebijakan. di Indonesia, lembaga legislatif nya yaitu DPR dan
DPRD

eksekutif = lembaga yang memegang kekuasaan eksekutif. fungsinya adalah


melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat oleh lembaga legislatif. lembaga
eksekutif itu presiden , menteri, dan terus ke bawah.

yudikatif = lembaga yang memegang kekuasaan peradilan. fungsinya adalah


mengawasi pelaksanaan kebijakan. lembaga yudikatif itu Mahkamah Agung
dan Mahkamah konstitusi.

3. Pemerintahan itu berdasarkan peraturan-peraturan

 Diindonesia pemerintahan itu juga berdasarkan peraturan-peraturan, semua


pemerintahan di Indonesia itu berdasarkan peraturan walaupun peraturan-
peraturan yang dibuat itu belum sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat
Indonesia contohnya pada pemerintahan di daerah itu ada peraturan yang
mengatur tentang pemerintahan daerah yang dinamakan PERDA ,
 Perda memiliki beberapa fungsi, seperti sebagai instrumen kebijakan untuk
melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan sebagaimana amanat
UUD RI Tahun 1945 dan Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah.
Kemudian, fungsi yang kedua sebagai penampung kekhususan dan keragaman
daerah, serta penyalur aspirasi masyarakat di daerah. Namun, pengaturannya
tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yangg
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Yang ketiga, berfungsi sebagai alat
pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan daerah. “Fungsi yang
keempat, sebagai peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi,” tutur Bambang. Dia juga menuturkan, fungsi Perda harus
tunduk pada ketentuan hierarki peraturan perundang-undangan. Agar tidak
terjadi tumpang tindih antara Perda dengan peraturan yang lebih tinggi, perlu
memperhatikan 3 aspek penting dalam pembentukan suatu Perda,
 Fungsi Undang-Undang
Menyelenggarakan pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam Undang-Undang
Dasar 1945 yang tegas-tegas menyebutnya
Pengaturan lebih lanjut secara umum aturan dasar lainnya dalam Batang
Tubuh UUD 1945
Pengaturan lebih lanjut dalam ketetapan MPR yang tegas-tegas menyebutnya

4. Peradilan administrasi didalam suatu perselisihan

Anda mungkin juga menyukai