Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Nazmi Rahmawati (1308622011)
2. Nisa Zahara (1308622017)
3. Christine Nathania T. (1308622048)
Dosen Pengampu:
Dr. Muhammad Faesal, M. H., M. Pd.
Setiap negara yang merdeka dan berdaulat pasti memiliki identitas nasional.
Pada dasarnya, sudah sepatutnya kita sebagai warga negara Republik Indonesia yang
sudah merdeka memahami arti dan tujuan yang terdapat dalam identitas nasional.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita melindungi dan melestarikan identitas nasional
bangsa. Hal ini diperlukan agar individu dapat mengenali identitas Indonesia dari
bangsa lain dan memahami sifat dan ciri negara Indonesia.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
D. KAJIAN TEORI
Dinamika adalah sebuah pergerakan atau perubahan yang terjadi pada suatu
hal yang menyebabkan sebuah dampak tertentu. Tantangan adalah suatu hal yang
tanpa diadakan akan ada dengan sendirinya yang harus disikapi.
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserakan kepada Negara kebangsaan.
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan yang lainnya.
Secara historis, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya
kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh asing pada tahun
1908 yang dikenal dengan masa kebangkitan nasional (bangsa).
Secara hukum internasional, de jure dan de facto, identitas nasional bangsa
Indonesia dikukuhkan dengan Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Bangsa Indonesia.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaeaan seperti : Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa
Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu
Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk NKRI
yang berkedaulatan rakyat.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia
dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan
negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasiona akan dihargai dan
sejajar dengan bangsa dan negara lain.
Karena kedudukannya yang amat penting, identitas nasional harus dimiliki
setiap bangsa. Karena tanpa identitas nasional, suatu bangsa akan terombang-ambing.
Tantangan mengembangkan identitas nasional terletak pada pikiran dan sikap yang
terbuka untuk menghormati keanekaragaman, mendorong demokrasi yang partisipatif,
memperkuat penegakan hukum, serta memajukan solidaritas terhadap yang lemah.
Rendahnya pemahaman dan penurunan kesadaran warga negara dalam
bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara khususnya pada era reformasi membuat seolah-olah berada
pada tahap disintegrasi karena tidak ada nilai yang menjadi pegangan bersama. Oleh
karena itu perlu adanya pendukung dalam meningkatkan kesadaran terhadap nilai-
nilai luhur yang dapat dijadikan pegangan dalam bermasyarakat.
Tantangan terkait memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism perlu
mendapat perhatian dan perlu megupayakan strategi untuk mengalihkan kecintaan
terhadap bangsa asing agar dapat berubah menjadi bangsa sendiri. Sehingga
memerlukan adanya upaya dari generasi baru untuk mendorong bangsa Indonesia
untuk membuat prestasi dan mendorong masyarakat untuk bangga menggunakan
produk bangsa sendiri.
E. PEMBAHASAN
1. Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa dimana identitas tersebut dapat membedakannya dengan bangsa
lain. Dalam konteks negara Indonesia, maka identitas nasional adalah manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan dari ratusan suku
yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan
acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangnya. Identitas Nasional bangsa Indonesia seperti lagu kebangsaan,
Bahasa persatuan, lambang negara, dan lain sebagainya.
Namun di era digitalisasi kini, dapat ditemui bahwa identitas negara Indonesia
kian memudar, dibuktikan dengan kurangnya minat masyarakat terhadap kebudayaan
dan produk lokal. Hal ini dibuktikan dengan betapa bangganya masyarakan Indonesia
menggunakan produk luar negeri, menyaksikan dan mendengarkan karya seni luar
negeri, dan parahnya lagi membandingkan produk dalam negeri dengan luar negeri
yang seakan menjatuhkan dan tidak mendukung perkembangan produk dalam negeri
agar menjadi semakin baik dan dapat dikenal tidak hanya di Indonesia namun juga di
negara lain. Hal ini tentunya menjadi tantangan baik bagi pemerintah ataupun seluruh
masyarakat Indonesia untuk terus memajukan dan mengadakan kampanye “Cintai
Produk Indonesia”.
Dengan menjaga hal-hal diatas tetap melekat dalam sanubari masyarakan Indonesia,
diharapkan Indonesia dapat terlepas dari tantangan-tantangan yang dapat memudarkan
identitas nasional negara kita. Sudah sepatutnya sebagai warga negara yang baik, kita
harus senantiasa menjaga, menjalani, dan menghormati semua identitas negara kita, tidak
hanya itu kita juga harus selalu mengupayakan identitas ini tidak hilang ditelan waktu
dan dapat dikenal tidak hanya oleh masyarakan Indonesia, namun juga oleh masyarakat
internasional.
F. KESIMPULAN
Identitas Nasional merupakan kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang
lainnya.
Indonesia dihadapkan oleh tantangan-tantangan yang dapat memudarkan
identitas Indonesia, namun dapat diatasi dengan menumbuhkan kesadaran
nasional dan rasa cinta tanah air.
Terdapat dua faktor dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
Promodial (Objektif) dan faktor Kondisional (Subjektif)
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok.
G. DAFTAR PUSTAKA
Ubaidillah, dkk. (2000). Pendidikan Kewarganegaan (Civic Education), Jakarta:
IAIN Jakarta Press
Sunarso, dkk. (2013).Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan
Tinggi),Yogyakarta: UNY Press.
Nurwardani, Paristiyanti dkk. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
Pendidikan Kewarganegaraan. Cetakan ke-1. Direktur Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan.