Indonesia memiiki wilayah negara yang begitu luas dan terdiri dari banyak pulau yang
membentang dari Sabang sampai dengan Merauke. Dengan keadaan wilayah yang seperti itu
Indonesia pastinya menjadi negara yang kaya akan kebudayaan, suku, adat istiadat, bahasa daerah,
agama dan juga nilai-nilai yang terdapat pada setiap daerahnya.
Kebudayaan yang dimiliki merupakan sebuah identitas yang diiliki oleh Bangsa Indonesia
yang perlu kita jaga dengan baik agar tetap terjaga kelestariannya. Begitu banyak kekayaan
yang dimiliki oleh Indonesia maka tantangan dalam menjaganya pun juga semakin besar
apalagi di era globalisasi yang sedang berkembang pesat ini.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang tantangan Identitas Nasional di era globalisasi.
Alangkah baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional terlebih
dahulu.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Identitas Nasional? Identitas Nasional
merupakan suatu jati diri atau ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang dapat
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya karena ciri khas yang dimiliki suatu
bangsa terletak pada konsep bangsa itu sendiri.
Setiap bangsa pasti memiliki identitas yang sesuai dengan suatu sifat, ciri khas, keunikan,
serta karakter dari bangsa tersebut. Identitas nasional tidak hanya mengacu kepada satu individu
tertentu melainkan berlaku kepada suatu kelompok dan juga negara. Unsur Identitas Nasional
Indonesia, diantaranya yaitu :
1. Bendera Indonesia ( sesuai dengan bunyi Pasal 35 UUD 1945 berbunyi
Bendera Negara Indonesia ialah Sang merah Putih.
2. Bahasa Indonesia.
3. Lambang Negara Indonesia.
4. Semboyan Bangsa Indonesia.
5. Lagu Kebangsaan Indonesia.
6. Dasar Falsafah Negara.
7. Konstisusi Negara Indonesia.
8. Bentuk Negara Indonesia.
Pada era globalisasi saat ini Identitas Nasional menemui banyak sekali tantangan
misalnya saja seperti lunturnya nilai-nilai luhur di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Contohnya seperti pudarnya sikap kekeluargaan, gotong-royong membantu sesama karena
pengaruh globalisasi yang sangat pesat, selain itu orang-orang lebih bersikap acuh tak acuh
kepada sesama, tidak peduli dengan keadaan sekitar.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila belum sepenuhnya digunakan sebagai
acuan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti mencontek saat ujian, membuang
sampah di sembarang tempat, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Contoh dari hal tersebut adalah ketika
seseorang lebih bangga menggunakan barang-barang atau produk asing daripada produk yang
dihasilkan oleh bangsa sendiri, lalu contoh yang lainnya adalah ketika seseorang lebih
membanggakan budaya asing daripada budaya yang ada pada bangsa sendiri. Tentunya hal
tersebut akan sangat menyedihkan bila hal itu benar-benar terjadi. Padahal banyak orang asing
yang begitu bangga ketika memakai produk-produk buatan Indonesia dan kebudayaan-
kebudayaan yang ada di Indonesia sampai mereka rela mempelajari kebudayaan-kebudayaan
yang ada. Jadi kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga dengan semua yang dimiliki
oleh Indonesia.
Lalu upaya yang seperti apa yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan Identitas
Nasional? Upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan cara sebagai berikut:
Mempererat persatuan dan kesatuan dengan tetap menjaga silahtuahmi dengan sesama,
tidak besikap individualisme, apabila ada orang yang mebutuhkan bantuan kita menolongnya
dengan ikhlas, karena sejatinya kita adalah makhluk sosial yang pasti sangat membutuhkan
bantuan orang lain di dalam menjalankan sebuah kehidupan bermasyarakat.
Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Dengan cara tidak
mencontek saat ujian, mematuhi peraturan yang ada, dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat
kita lakukan dalam mempertahankan Identitas Nasional walaupun itu dengan hal-hal yang kecil.
Karena, suatu hal yang besar pastilah berawal dari hal yang kecil. Jadi, jangan malu
untukmelakukan hal-hal kecil yang bersifat positif tersebut. Malulah ketika kalian melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang terantum dalam nilai-nilai Pancasila.
Dengan mengembangkan rasa cinta tanah air atau rasa nasionalisme pada diri kita.
Misalnya dengan memulai dari hal-hal yang kecil seperti membaca buku-buku tentang
perjuangan para pahlawan, lebih mencintai produk lokal dengan cara bangga menggunakan
produk buatan lokal, selain itu kita juga apat mempelajari kebudayaan-kebudayaan yang ada
pada daerah tempat tinggal masing-masing agar budaya tersebut tetap lestari dan tidak luntur
atau bahkan hilang dimakan oleh zaman.
B. HAKEKAT DAN DIMENSI IDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan
ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya ( Kaelan,
2007 ).
Adapun dimensi yang dimiliki oleh identitas nasional, yakni : Dimensi budi pekerti,
sebagai gambaran perilaku positif yang terwujud dalam kehidupan sehari hari seperti sikap
ramah dan sopan santun.
Hakikat identitas nasional Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisasikan dalam
berbagai kehidupan berbangsa dan benegara. Aktualisasi ini untuk menegakkan Pancasila dan
UUD 1945 sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 terutama alinea ke-4, berisi
pernyataan mengenai keadaan setelah Indonesia merdeka. Jadi, alinea keempat merupakan
dasar paling utama dari pembentukan berbagai pasal dalam UUD 1945 yakni :
``Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahaan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’’
Daftar Pustaka