Anda di halaman 1dari 5

RESUME Tugas Pkn

Tantangan dan Upaya Mempertahankan Identitas Nasional di Era Globalisasi

Nama : Vima Dwi Estining Pratiwi


Kelas : A3
NIM : 2281130148

A. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL

Indonesia memiiki wilayah negara yang begitu luas dan terdiri dari banyak pulau yang
membentang dari Sabang sampai dengan Merauke. Dengan keadaan wilayah yang seperti itu
Indonesia pastinya menjadi negara yang kaya akan kebudayaan, suku, adat istiadat, bahasa daerah,
agama dan juga nilai-nilai yang terdapat pada setiap daerahnya.

Kebudayaan yang dimiliki merupakan sebuah identitas yang diiliki oleh Bangsa Indonesia
yang perlu kita jaga dengan baik agar tetap terjaga kelestariannya. Begitu banyak kekayaan
yang dimiliki oleh Indonesia maka tantangan dalam menjaganya pun juga semakin besar
apalagi di era globalisasi yang sedang berkembang pesat ini.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang tantangan Identitas Nasional di era globalisasi.
Alangkah baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional terlebih
dahulu.

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Identitas Nasional? Identitas Nasional
merupakan suatu jati diri atau ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa yang dapat
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya karena ciri khas yang dimiliki suatu
bangsa terletak pada konsep bangsa itu sendiri.

Setiap bangsa pasti memiliki identitas yang sesuai dengan suatu sifat, ciri khas, keunikan,
serta karakter dari bangsa tersebut. Identitas nasional tidak hanya mengacu kepada satu individu
tertentu melainkan berlaku kepada suatu kelompok dan juga negara. Unsur Identitas Nasional
Indonesia, diantaranya yaitu :
1. Bendera Indonesia ( sesuai dengan bunyi Pasal 35 UUD 1945 berbunyi
Bendera Negara Indonesia ialah Sang merah Putih.
2. Bahasa Indonesia.
3. Lambang Negara Indonesia.
4. Semboyan Bangsa Indonesia.
5. Lagu Kebangsaan Indonesia.
6. Dasar Falsafah Negara.
7. Konstisusi Negara Indonesia.
8. Bentuk Negara Indonesia.

Pada era globalisasi saat ini Identitas Nasional menemui banyak sekali tantangan
misalnya saja seperti lunturnya nilai-nilai luhur di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Contohnya seperti pudarnya sikap kekeluargaan, gotong-royong membantu sesama karena
pengaruh globalisasi yang sangat pesat, selain itu orang-orang lebih bersikap acuh tak acuh
kepada sesama, tidak peduli dengan keadaan sekitar.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila belum sepenuhnya digunakan sebagai
acuan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti mencontek saat ujian, membuang
sampah di sembarang tempat, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Contoh dari hal tersebut adalah ketika
seseorang lebih bangga menggunakan barang-barang atau produk asing daripada produk yang
dihasilkan oleh bangsa sendiri, lalu contoh yang lainnya adalah ketika seseorang lebih
membanggakan budaya asing daripada budaya yang ada pada bangsa sendiri. Tentunya hal
tersebut akan sangat menyedihkan bila hal itu benar-benar terjadi. Padahal banyak orang asing
yang begitu bangga ketika memakai produk-produk buatan Indonesia dan kebudayaan-
kebudayaan yang ada di Indonesia sampai mereka rela mempelajari kebudayaan-kebudayaan
yang ada. Jadi kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga dengan semua yang dimiliki
oleh Indonesia.
Lalu upaya yang seperti apa yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan Identitas
Nasional? Upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan cara sebagai berikut:
Mempererat persatuan dan kesatuan dengan tetap menjaga silahtuahmi dengan sesama,
tidak besikap individualisme, apabila ada orang yang mebutuhkan bantuan kita menolongnya
dengan ikhlas, karena sejatinya kita adalah makhluk sosial yang pasti sangat membutuhkan
bantuan orang lain di dalam menjalankan sebuah kehidupan bermasyarakat.
Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Dengan cara tidak
mencontek saat ujian, mematuhi peraturan yang ada, dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat
kita lakukan dalam mempertahankan Identitas Nasional walaupun itu dengan hal-hal yang kecil.
Karena, suatu hal yang besar pastilah berawal dari hal yang kecil. Jadi, jangan malu
untukmelakukan hal-hal kecil yang bersifat positif tersebut. Malulah ketika kalian melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang terantum dalam nilai-nilai Pancasila.
Dengan mengembangkan rasa cinta tanah air atau rasa nasionalisme pada diri kita.
Misalnya dengan memulai dari hal-hal yang kecil seperti membaca buku-buku tentang
perjuangan para pahlawan, lebih mencintai produk lokal dengan cara bangga menggunakan
produk buatan lokal, selain itu kita juga apat mempelajari kebudayaan-kebudayaan yang ada
pada daerah tempat tinggal masing-masing agar budaya tersebut tetap lestari dan tidak luntur
atau bahkan hilang dimakan oleh zaman.
B. HAKEKAT DAN DIMENSI IDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan
ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya ( Kaelan,
2007 ).
Adapun dimensi yang dimiliki oleh identitas nasional, yakni : Dimensi budi pekerti,
sebagai gambaran perilaku positif yang terwujud dalam kehidupan sehari hari seperti sikap
ramah dan sopan santun.
Hakikat identitas nasional Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisasikan dalam
berbagai kehidupan berbangsa dan benegara. Aktualisasi ini untuk menegakkan Pancasila dan
UUD 1945 sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 terutama alinea ke-4, berisi
pernyataan mengenai keadaan setelah Indonesia merdeka. Jadi, alinea keempat merupakan
dasar paling utama dari pembentukan berbagai pasal dalam UUD 1945 yakni :
``Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahaan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’’

C. PANCASILA NILAI BERSAMA DALAM KEHIDUPAN


Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila ini merupakan dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berikut ini adalah contoh penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk yang dapat dilakukan generasi muda seperti kita.
•Mengakui adanya harkat dan martabat manusia.
• Menjunjung dan menegakkan hak asasi manusia.
• Menjalankan kewajiban dan hak warga negara.
• Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
D. SOSIAL POLITIK INDONESIA
Politik Indonesia berlangsung dalam rangka republik demokrasi perwakilan presidensial
di mana Presiden Indonesia ialah Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dan sistem multi
partai. Kekuasaan eksekutif di jalankan oleh pemerintahan. Kekuasaan legislatif dipegang oleh
pemerintah Permusyawaratan Rakyat

E. KONSEP GLOBALISASI, GLOKALISASI DAN KETAHANAN NASIONAL.


Globalisasi, atau integrasi internasional, adalah proses integrasi dan interaksi bertahap di
antara entitas, individu, dan negara yang berbeda di seluruh dunia. Globalisasi semakin cepat
dalam dua dekade terakhir karena kemajuan teknologi di bidang teknologi komunikasi dan
transportasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa globalisasi adalah proses integrasi internasional yang
terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya.
Sedangkan Glokalisasi berarti suatu peristiwa ketika sebuah produk global diubah ke
dalam bentuk lain agar memenuhi kebutuhan konsumen lokal.
Bisa dibilang glokalisasi adalah efek dari globalisasi. Agar nilai-nilai global yang
biasanya berasal dari budaya barat dapat dengan mudah diterima dengan mudah oleh
masyarakat negara lain oleh karena itu kebudayaan tersebut disisipi dengan nilai-nilai lokal
sehingga terjadi semacam percampuran kebudayaan.
Glokalisasi juga menawarkan sejumlah manfaat, baik bagi perusahaan maupun negara
tujuan. diantaranya adalah untuk meningkatkan peluang kesuksesan masuk ke pasar
asing. Mendorong inovasi di dalam perekonomian negara target.
Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan
terpadu berlandaskan Pancasila, UUD NRI 1945 dan Wawasan.
Unsur dalam ketahanan nasional meliputi konsepsi, pedoman, dan kesejahteraan serta
keamanan. Konsepsi ketahanan nasional adalah pedoman untuk meningkatkan kekuatan
nasional dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan namun tidak melepaskan aspek
keamanan.

Daftar Pustaka

Dini Hariyati, R. D. (2019). Identitas Nasional Bangsa Indonesia. 2-4


Widodo, W. d. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan.
Kaelan, M. P. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan Yogyakarta:
Akhmad, N. (2010). Ensiklopedia Keragaman Budaya
Sumaludin, M. M. (2018). Identitas Nasional Dalam Buku Teks Pelajaran Sejarah SMA

Anda mungkin juga menyukai