Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ferdinand Hartanto

NIM : 210402057
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : 20

KUIS 2
1. Jelaskan tujuan pembangunan berkelanjutan!
Jawab:
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah pembangunan yang menjaga
peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambingan, pembangunan
yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga
kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya
tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke
generasi berikutnya. TPB merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk
menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan, yaitu: (1) Tanpa Kemiskinan; (2)
Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5)
Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau;
(8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur;
(10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12)
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim;
(14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan
Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Inti dari
pembangunan berkelanjutan ini adalah pembangunan yang memiliki sasaran untuk
sekarang dan masa yang akan datang dengan mengedepankan 3 pilar yaitu keadilian
social, ekonomi, dan pelestarian lingkungan. Jika ketiga pilar terpenuhi maka
diperkirakan pembangunan berkelanjutan akan berjalan dengan baik.

2. Kemukakan alasan mengapa Pendidikan kewarganegaraan diperlukan!


Jawab:
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari gugusan pulau-pulau yang
terbentang dari ujung barat sampai ujung timur serta memiliki keragaman etnis, suku,
budaya, bahasa, kebiasaan, dan masih banyak lagi. Nah, Pendidikan kewarganegaraan
merupakan ilmu yang mempelajari tentnag keragaman tersebut, tentang manusia yang
berkepribadian Indonesia, tentang identitasnya sebagai warga Indonesia, wujud
pengabdiannya terhadap negara Indonesia, dan tentang sikapnya sebagai warga
Indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan kewarganegaraan ini tidak dapat dianggap remeh
posisinya karena Pendidikan ini memberikan kita ilmu tentang bangsa Indonesia secara
utuh serta hak dan kewajiban agar menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

3. Apa esensi dan urgensi kewarganegaraan bagi masa depan Indonesia?


Jawab:
Mempertahankan bangsa yang besar adalah suatu hal yang tidak mudah. Bangsa
Indonesia acap kali menjadi tempat bagi bangsa-bangsa lain untuk menyebarkan ideologi
mereka serta menjadi sasaran empuk bagi bangsa lain yang ingin merebut satu demi satu
budaya-budaya kita, pulau-pulau kita, makanan khas kita, dan masih banyak lagi. Pada
tahun 2045 juga Indonesia akan menjadi negara yang berumur 100 tahun. Dimasa emas
itu, tentu peran warga negara Indonesia sangat dibutuhkan agar menjadikan negara ini
negara yang maju dengan tetap mepertahakan identitasnya. Oleh karena itu, penting
untuk ditinjau bagaimana usaha yang dapat dilakukan agar kita bisa memajukan negara
ini dan mempertahakan kesatuan bangsa. Salah satu cara yang terbaik adalah dengan
mengetahui peran dan sikapnya sebagai warga negara. Jadi mengetahui peran dan sikap
kewarganegaraan merupakan salah satu urgensi bagi bangsa Indonesia.

4. Jelaskan konsep dan urgensi identitas nasional!


Jawab:
Identitas nasional adalah kepribadian bangsa, ciri khas suatu bangsa, penanda pada suatu
bangsa, karakteristik suatu bangsa, dan hal-hal yang berkaitan dengan bangsa tersebut.
Identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan ideologi dan norma dasar yang dianut
bangsa tersebut. Bagi bangsa Indonesia, identitas tersebut terkandung dalam Pancasila
dan UUD 1945. Oleh karena itu, perbedaan akan tampak pada setiap negara karena
mereka memiliki identitasnya sendiri-sendiri. Tentu sebagai bangsa Indonesisa kita perlu
mengetahui identitas bangsa kita agar kita dapat menjadi bangsa yang berbeda dari
negara lain. Berbeda dalam hal yang positif seperti berakhlak yang baik, memiliki adab
yang tinggi, memiliki skill yang baik, serta nilai-nilai positif lain yang terkandung
didalam identitas nasional.
5. Ceritakan sumber hostoris, sosiologis, dan politik tentang identitas nasional!
Jawab:
1. Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional Indonesia ditandai
ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh asing
pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). Rakyat
Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi
terjajah. Pada saat itu muncullah kesadaran untuk bangkit membentuk sebuah bangsa.
Kesadaran ini muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak
dari politik etis (Etiche Politiek). Dengan kata lain, unsur pendidikan sangatlah penting bagi
pembentukan kebudayaan dan kesadaran akan kebangsaan sebagai identitas nasional.
Setelah melalui berbagai upaya keras dan perjuangan serta pengorbanan di antara
komponen bangsa bahkan melalui kegiatan saling memberi dan menerima di antara warga
bangsa, maka saat ini Pancasila telah diterima sebagai dasar negara dan identitas bangsa.
Pekerjaan rumah yang masih tersisa dan seyogianya menjadi perhatian pemimpin bangsa
dan seluruh rakyat Indonesia adalah perwujudan Pancasila dalam pengamalannya. Dengan
kata lain, sampai saat ini, Pancasila belumlah terwujud secara optimal dalam sikap dan
perilaku seluruh rakyat Indonesia.
2. Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan
persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia
merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Identitas nasional
pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi
kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti upacara kenegaraan dan proses
pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau non formal. Dalam kegiatan tersebut
terjadi interaksi antaretnis, antarbudaya, antarbahasa, antargolongan yang terus menerus
dan akhirnya menyatu berafiliasi dan memperkokoh NKRI. Ada suatu ungkapan yang
menyatakan bahwa baiknya sebuah negara ditentukan oleh baiknya keluarga, dan baiknya
keluarga sangat ditentukan oleh baiknya individu. Merujuk pada ungkapan tersebut maka
dapat ditarik simpulan bahwa identitas individu dapat menjadi representasi dan penentu
identitas nasional. Oleh karena itu, secara sosiologis keberadaan identitas etnis termasuk
identitas diri individu sangat penting karena dapat menjadi penentu bagi identitas nasional.
3. Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi penciri
atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang Merah Putih,
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda
Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia
pernah dikemukakan juga sebagai berikut: (1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan
adalah Bahasa Indonesia; (2) Bendera negara adalah Sang Merah Putih; (3) Lagu kebangsaan
adalah Indonesia Raya; (4) Lambang negara adalah Garuda Pancasila; (5) Semboyan negara
adalah Bhinneka Tunggal Ika; (6) Dasar falsafah negara adalah Pancasila; (7) Konstitusi
(Hukum Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945; (8) Bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia; (9) Konsepsi Wawasan Nusantara; dan (10) Kebudayaan daerah yang telah
diterima sebagai kebudayaan nasional. Semua bentuk identitas nasional ini telah diatur dan
tentu perlu disosialisasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

6. Tuliskan pendapat anda tentang dinamika dan tantangan integrasi nasional!


Jawab:
Dinamika dan tantangan integrasi nasional menurut saya suatu hal yang saling berkaitan.
Dinamika integrasi nasional sudah terjadi pada awal masa kemerdekaan hingga saat ini.
Diawal kemerdekaan sulit bagi bangsa Indonesia untuk menghilangkan multikulturalisme
yang berlwanan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Nah, saat ini juga masalah-
masalah berkaitan dengan integrasi nasional juga masih terjadi seperti adanya aksi demo
yang berujung anarkis dan sebagainya. Kini tantangan integrasi nasional akan semakin
besar dampaknya jika terjadi ditengah-tengah masyarakat. Kebebasan dalam
menyampaikan aspirasi menjadi salah satu senjata yang akan menyulitkan pemerintah
dalam membentuk integrasi yang berkesusaian dalam bernegara. Tidak mudah memang
bagi pemerintah, namun jika ditinjau dari sisi masyarakatnya tentu masih ada yang
membantu pemerintah dalam membangun integrasi nasional kedepannya. Dalam hal ini,
pemerintah harus meletakkan aspek utama dalam membangun integrasi nasional agar
terciptanya integrasi yang berkesesuaian dalam bernegara.

Anda mungkin juga menyukai