Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN DEMOKRASI YANG BERADAB

OLEH
MUHAMMAD AZKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PGSD
NIM. 856503112
A. PENDAHULUAN

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos berarti rakyat dan Kratein artinya
pemerintah. Dengan demikian, demokrasi berarti adanya kekuasaan tertinggi yang dipegang
oleh rakyat. Demokrasi memberikan kesempatan perubahan, agar selalu dapat menjawab
persoalan masyarakat yang dari waktu ke waktu juga berubah. Budaya demokrasi merupakan
salah satu penerapan dari nilai -nilai demokrasi yang menjadi jaminan bahwa perubahan
dalam demokrasi tetap bertujuan mewujudkan masyarakat dan Negara demokratis. Indonesia
telah mengalami perubahan sistem demokrasi dari Demokrasi Liberal hingga Demokrasi
Pancasila. Indonesia mengalami banyak perubahan Sistem Demokrasi disebabkan oleh
banyak faktor, salah satunya adalah karena banyaknya kekurangan - kekurangan yang ada
pada sistem demokrasi sebelumya. Sehingga, bangsa Indonesia mencoba untuk memperbaiki
kekurangan tersebut dengan beralih ke sistem demokrasi yang lain. Indonesia memilih
Demokrasi Pancasila, karena Demokrasi Pancasila melibatkan rakyat secara langsung dalam
sistem pelaksanaanya. Selain itu, Demokrasi Pancasila juga bersumber dari nilai dan
kepribadian bangsa sendiri yang sudah melekat dengan jati diri Bangsa Indonesia.
(S. Sunarso.2010.Demokrasi Di Indonesia)

Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya Namun, dari
semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 Sampai saat ini
adalah system pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat Beberapa kekurangan dan
tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka Dengan diberlakukannya sistem
domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers Sudah menempati ruang yang sebebas-
bebasnya sehingga setiap orang berhak Menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-
masing. Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan Suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang Dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam Pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan Warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam Perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi socia ekonomi, dan budaya yang
Memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara Demokrasi
Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu yang
melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari
banyaknya agama yang masuk dan Berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku,
budaya dan bahasa, kesemuanya Merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.(Mk
Daha.2021. Demokrasi )
B. KAJIAN PUSTAKA
a. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Pengertian keluarga Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masingmasing yang merupakan bagian dari keluarga ( friedman, 2010). Menurut
bailon yang di kutip Efendi, F & Makhfudli (2009)menjelaskan keluarga adalah dua
atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan satu
budaya. Menurut undang-undang no. 10 tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami isteri atau suami isteri dan anaknya atau, ayah dan
anaknya atau ibu dan anaknya (Setiadi, 2008).(D Kurnia Faruca·2014. Konsep
Keluarga)
2. Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam sebuah masyarakat, hal ini membuat
keluarga memiliki peran penting dalam pembangunan masyarakat. Keluarga
sesungguhnya memiliki banyak fungsi dalam menciptakan generasi muda penerus
yang handal, hal ini yang masih belum disadari oleh orang tua ataupun keluarga itu
sendiri. Ada 8 fungsi keluarga yang harus diperhatikan dalam membentuk sebuah
keluarga, yaitu :
- Fungsi Agama
Agama adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang ada sejak dalam
kandungan. Keluarga adalah tempat pertama seorang anak mengenal agama.
Keluarga dalam hal ini pasangan suami istri wajib menanamkan,
mengembangkan dan mengamalkan nilai – nilai luhur agama, sehingga anggota
keluarga menjadi baik dan bertaqwa. Masing – masing individu perlu
mengetahui dan sadar dengan tanggungjawab yang dipikulkan, termasuk
dengan pengetahuan akan eksistensinya sebagai manusia yang diciptakan oleh
Yang Maha Pencipta.
- Fungsi Cinta Kasih Sayang
Pasangan yang akan menikah perlu untuk menumbuhkan serta menjaga rasa
kasih saying dalam mengarungi kehidupan rumah tangganya. Setelah menjadi
orangtua pasangan wajib mencurahkan cinta dan kasih saying kepada anaknya.
Empati, pemaaf, setia dan lain lain dapat ditumbuhkan dari cinta dan kasih
sayang yang diberikan orangtua kepada anak – anaknya .
- Fungsi Perlindungan
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat perlindungan bagi anggota
keluarga. Keluarga harus memberikan rasa aman, tenang, dan tentram bagi
seluruh anggota keluarga.
- Fungsi Sosial Dan Budaya
Manusia adalah makhluk sosial yang bukan hanya membutuhkan orang
lain namun juga membutuhkan interaksi dengan orang lain yang berbeda
dengannya. Sopan santun, peduli, toleransi adalah beberapa nilai yang bisa
ditanamkan pada anak melalui fungsi sosial budaya.
- Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan perkawinan adalah memperoleh keturunan yang
berkualitas sebagai pengembangan dari tuntunan fitrah manusia. Dalam hal ini
keturunan diperoleh dengan bereproduksi oleh pasangan suami istri yang sah.
Kesepakatan jumlah anak, jarak kelahiran dan kesehatan reproduksi perlu di
perhatikan dalam keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis dan
sejahtera.
- Fungsi Sosialisasi Dan Pendidikan
Orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak – anaknya,
sekaligus sebagai pembimbing dan pendamping dalam tumbuh kembang anak,
baik secara fisik, mental dan spiritual. Keluarga merupakan salah satu tempat
pembelajaran seumur hidup untuk anak dan orangtua itu sendiri.
- Fungsi Ekonomi
Sebuah keluarga harus mampu memenuhi kebutuhan materiil setiap anggota
keluarganya. Untuk memenuhi kebutuhan materiil banyak nilai – nilai yang
perlu dikembangkan diantaranya adalah hemat, disiplin, ulet, dll. Tanpa adanya
kemampuan memanajemen keuangan dan keuletan dalam bekerja suatu
keluarga akan kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan.
- Fungsi Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah terkait kebersihan dan
kesehatan lingkungan disekitar keluarga. Kemampuan keluarga dalam menjaga
kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan merupakan Langkah positif
untuk menjaga keseimbangan lingkungan.(Fidya Ulya Annisaa.8 Fungsi
Keluarga )
b. Beradab
1. Pengertian adab
Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti.
Adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji. Ahli bahasa juga
kebanyakan menyebutkan bahwa adab merupakan kepandaian dan ketepatan dalam
mengurus segala sesuatu. Begitupun sebagian ulama lainnya juga turut berpendapat
bahwa adab merupakan suatu kata atau ucapan yang mengumpulkan segala perkara
kebaikan di dalamnya. Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun
berdasarkan aturan agama. Norma tentang adab seringkali digunakan dalam pergaulan
yang terjadi antar manusia, antar tetangga, dan antar kaum. Sebutan orang beradab
sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui aturan tentang adab atau sopan
santun yang ditentukan dalam agama Islam. Tetapi seiring berkembangnya waktu,
kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dengan segi kesopanan secara umum dan
tidak khusus digabungkan dalam agama Islam. Adab sangat penting dalam kehidupan
manusia. Bagi orang-orang yang memiliki adab biasanya akan terjaga dari perbuatan
tercela. Maka tidak heran jika adab sangat penting. Adab tentu perlu diajarkan sedari
kecil. Anak-anak yang sudah diberi bekal pelajaran mengenai adab akan tumbuh
menjadi pribadi lebih baik dari teman-teman sebayanya.(Gilang P. Pengertian Adab
Dan Contoh Adab dalam Kehidupan Sehari-hari)

C. PEMBAHASAN
a. Peran Keluarga dalam Membangun Demokrasi yang Beradab
Demokrasi, sebagai sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada
rakyat, tidak hanya terbatas pada struktur politik formal. Peran keluarga juga memiliki
dampak signifikan dalam membangun dan memperkuat nilai-nilai demokrasi di
masyarakat. Keluarga, sebagai unit terkecil dalam struktur sosial, memiliki peran
krusial dalam membentuk sikap, nilai, dan keterlibatan kewarganegaraan individu.
Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk dasar demokrasi yang beradab
pada anak-anak. Hal ini termasuk mengajarkan nilai keadilan, kesetaraan, dan
pentingnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
1. Pendidikan Politik Awal
Keluarga berperan sebagai lembaga pertama di mana individu memperoleh
pengetahuan awal mereka tentang sistem politik dan nilai-nilai demokrasi.
Melalui interaksi sehari-hari, orang tua dapat mengajarkan pentingnya
partisipasi, tanggung jawab, dan hak asasi manusia kepada anak-anak mereka.
Diskusi terbuka tentang isu-isu politik dan keterlibatan dalam kegiatan
demokratis di rumah dapat membentuk pemahaman yang kuat tentang hak dan
kewajiban warga negara.
2. Pembentukan Nilai Kewarganegaraan
Keluarga juga berperan dalam membentuk nilai-nilai kewarganegaraan
yang mendasar. Sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan partisipasi dalam
proses pengambilan keputusan yang demokratis dapat ditanamkan sejak dini.
Dengan memberikan contoh langsung melalui tindakan positif, keluarga
menjadi pilar dalam membentuk karakter yang mencintai keadilan, kesetaraan,
dan kebebasan.
3. Pembelajaran Melalui Partisipasi
Melibatkan anggota keluarga dalam kegiatan demokratis di komunitas
lokal juga merupakan metode efektif untuk memperkenalkan konsep
demokrasi. Dengan berpartisipasi dalam pemilihan umum, diskusi warga, atau
kegiatan sosial lainnya, anggota keluarga dapat merasakan dampak langsung
dari partisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dapat merangsang
minat dan keterlibatan dalam proses demokratis lebih lanjut.
4. Penciptaan Lingkungan Diskusi Terbuka
Keluarga menciptakan lingkungan di mana diskusi terbuka dan konstruktif
dianjurkan. Memahami bahwa setiap individu memiliki pandangan dan
pengalaman unik penting dalam mendukung pluralisme, keluarga dapat
menjadi tempat di mana anggota keluarga belajar mendengarkan dan
menghormati pandangan orang lain. Kemampuan ini adalah landasan penting
untuk masyarakat yang demokratis.
5. Kesadaran Terhadap Hak Asasi Manusia

Pentingnya hak asasi manusia dalam konteks demokrasi perlu disadari dan
dihormati di tingkat keluarga. Keluarga dapat mengajarkan tentang hak asasi
manusia, keadilan, dan tanggung jawab individu dalam menjaga hak dan
kebebasan bersama. Dengan menyadari nilai-nilai ini, anggota keluarga dapat
menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.

Dengan demikian, peran keluarga dalam demokrasi tidak boleh diabaikan.


Pendidikan politik, pembentukan nilai-nilai kewarganegaraan, partisipasi aktif,
diskusi terbuka, dan kesadaran akan hak asasi manusia adalah elemen-elemen kunci
yang dapat ditanamkan oleh keluarga untuk memperkuat dasar demokrasi. Dengan
melibatkan keluarga secara positif, kita dapat menciptakan masyarakat yang
demokratis, inklusif, dan berdaya. (Progres Kepahiang.2023.Peran Keluarga Dalam
Demokrasi: Fondasi Kebijakan Dan Pendidikan Kewarganegaraan).

Contoh penerapan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari:

 Menanamkan dan menerapkan rasa toleransi kepada orang lain


 Menghargai dan menghormati antar-masyarakat
 Selalu bersikap adil terhadap setiap orang tanpa membeda-bedakan
 Menghargai perbedaan pendapat
 Fungsi dan peran demokrasi di Indonesia:
 Mewujudkan kedaulatan rakyat
 Menjamin hak asasi manusia
 Mendorong akuntabilitas pemerintah
 Melindungi keanekaragaman dan pluralisme

b. Membangun Demokrasi yang Beradab di Indonesia


Di Indonesia, peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab sangatlah besar.
Dengan mengedepankan nilai-nilai demokrasi sejak dini, keluarga di Indonesia memiliki
kesempatan untuk membentuk generasi yang menghargai kebebasan, keadilan, dan
keberagaman. Semua nilai-nilai ini menjadi pondasi penting bagi demokrasi yang beradab di
masa depan. Melalui pendidikan informal, keluarga membentuk karakter warganegara yang
bertanggung jawab dan kritis. Kesadaran akan hak dan kewajiban mulai tumbuh di
lingkungan keluarga, menciptakan fondasi untuk partisipasi aktif dalam proses demokratis.
Oleh karena itu, keluarga harus memainkan peran aktif dalam membangun demokrasi yang
beradab dengan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan membentuk karakter warganegara
yang bertanggung jawab dan kritis.( N.Afifah.2023.Artikel Peran Keluarga Dalam
Membangun Demokrasi Yang Beradab)
D. PENUTUP
a. Kesimpulan
Keluarga berfungsi sebagai lembaga pertama yang membentuk nilai-nilai dan
sikap individu. Nilai-nilai demokrasi seperti keadilan, kesetaraan, dan partisipasi
dapat diajarkan dan diterapkan di lingkungan keluarga. Dalam keluarga yang
demokratis, setiap anggota memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan dan menyuarakan pendapat mereka. Ini membantu
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan berdialog dengan orang
lain. Keluarga yang beradab mendorong penghormatan terhadap perbedaan pendapat
dan mengajarkan nilai mendengarkan serta memahami sudut pandang orang lain. Hal
ini menjadi kunci dalam membangun demokrasi yang inklusif dan menghargai
keberagaman.
b. Saran
Orang tua harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi di dalam
keluarga. Keadilan, kesetaraan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan
keluarga harus dipraktikkan secara konsisten oleh orang tua. Orang tua juga
disarankan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan keluarga. Melibatkan anak-anak dalam diskusi dan
memberikan tanggung jawab sesuai dengan usia dan kemampuan mereka merupakan
langkah positif. Komunikasi yang terbuka dan jujur antara anggota keluarga sangatlah
penting. Orang tua perlu mendengarkan dengan penuh perhatian dan menghargai
pendapat anak-anak, yang nantinya akan membantu mengembangkan keterampilan
berpikir kritis dan kemampuan untuk berdialog dengan orang lain. Selain itu, orang
tua juga perlu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghormati perbedaan
pendapat dan menghargai keberagaman. Menglibatkan anak-anak dalam kegiatan
yang mendukung toleransi dan saling menghormati akan memberikan dampak positif.
Dengan menerapkan nilai-nilai demokrasi di lingkungan keluarga, kita dapat turut
serta membangun masyarakat yang demokratis dan beradab. Keluarga, sebagai
pangkalan kuat, memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan nilai-nilai
individu, sehingga menjadi pondasi yang kokoh dalam membangun demokrasi yang
beradab. (Naila Dwi Amanati.2023 Peran Keluarga Dalam Membangun Demokrasi
Yang Beradab)

E. Daftar Pustaka
1. S. Sunarso.2010.Demokrasi Di Indonesia
2. Mk Daha.2021. Demokrasi
3. D Kurnia Faruca·2014. Konsep Keluarga
4. Fidya Ulya Annisaa.8 Fungsi Keluarga
5. Gilang P. Pengertian Adab Dan Contoh Adab dalam Kehidupan Sehari-hari
6. Progres Kepahiang.2023.Peran Keluarga Dalam Demokrasi: Fondasi Kebijakan
Dan Pendidikan Kewarganegaraan
7. N.Afifah.2023.Artikel Peran Keluarga Dalam Membangun Demokrasi Yang
Beradab
8. Naila Dwi Amanati.2023 Peran Keluarga Dalam Membangun Demokrasi Yang
Beradab

Anda mungkin juga menyukai