Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha mempersiapkan anak-anak dan pemuda


untuk menyambut zaman yang akan datang, dengan memberinya ilmu pengetahuan dan
memberanikan hatinya untuk memenuhi tuntutan zaman. Karena itu, pendidikan merupakan
unsur yang sangat penting untuk membina suatu masyarakat. Dari sejarah, pendidikan
merupakan suatu gerakan yang telah berusia sangat tua. Dalam konteks yang sederhana,
dapat dipahami bahwa pendidikan telah ada sejak dimulai kehidupan manisia di dunia ini.
Pada abad 21, pendidikan yang berlangsung telah modern, sehingga sangat berbeda dengan
pendidikan yang pernah berlangsung sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan
antara manusia dengan perubahanperubahan atas dasar pengalaman-pengalaman yang
dilaluinya.
Kehidupan masyarakat pluralitas dan demokratis merupakan suatu tuntunan
realitas masyarakat Indonesia. Sejauh mana dan bagaimanakah bentuk pluralitas dan
demokrasi dari masyarakat Indonesia di masa depan, sesuai dengan asas social reproduction,
akan tergantung pada bagaimana proses pendidikan berlangsung. Kualitas pendidikan,
disamping ditentukan oleh berapa besar anggaran yang disediakan untuk pendidikan, juga
ditentukan oleh keluarga, masyarakat dan tenaga profesional. Disinilah sesungguhnya kunci
kemajuan pendidikan kita di masa depan.
Pada saat negara Indonesia diproklamasikan kemerdekaannya pada 17 agustus
1945 para pendiri negara sudah memutuskan untuk menjadi negara indonesia merdreka
sebagai negara yang menganut sistem demokrasi. Oleh karenanya, salah satu dasar yang
terdapat di dalam Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar demokrasi
sebagaimana yang terdapat di dalam sila keempat Pancasila ‘’kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.’’ Bunyi sila keempat Pancasila
tersebut meskipun terkesan singkat dan sederhana, sesungguhnya mengandung konsekuensi
yang besar dalam sistem politik di Indonesia. Kata ‘kerakyatan’’ sebagai nilai dasar di dalam
sila keempat Pancasila tersebut menunjukan bahwa negara Indonesia adalah negara yang
menganut sistem demokrasi, yaitu sebuah sistem politik yang menempatkan rakyat pada
posisi utama dan paling berdaulat di negara ini. Dengan memasukan kata kerakyatan di dalam
dasar negara Pancasila tersebut hal ini sekaligus menegaskan bahwa negara Indonesia yang
didirikan tersebut bukanlah negara yang dimiliki oleh satu atau dua orang saja, tetapi dimiliki
oleh seluruh rakyat. Dalam negara demokrasi Indonesia tersebut, rakyat memegang peranan
yang penting dalam jalannya pemerintahan di negara ini.

Demokrasi, sebagai sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada


rakyat, tidak hanya terbatas pada struktur politik formal. Peran keluarga juga memiliki
dampak signifikan dalam membangun dan memperkuat nilai-nilai demokrasi di masyarakat.
Keluarga, sebagai unit terkecil dalam struktur sosial, memiliki peran krusial dalam
membentuk sikap, nilai, dan keterlibatan kewarganegaraan individu. Keluarga memiliki peran
penting dalam membentuk dasar demokrasi yang beradab pada anak-anak. Hal ini termasuk
mengajarkan nilai keadilan, kesetaraan, dan pentingnya berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan. Keluarga adalah tempat di mana anak-anak pertama kali belajar tentang
persamaan, keadilan, tanggung jawab, dan hak asasi manusia. Ketika keluarga mampu
menerapkan dan mempraktikkan nilai-nilai ini, mereka menciptakan fondasi yang kuat bagi
demokrasi yang beradab. Peran keluarga dalam konteks demokrasi seringkali tidak mendapat
sorotan yang cukup. Namun, keluarga memiliki pengaruh besar dalam membentuk
pandangan dan perilaku anggotanya terhadap demokrasi dan kehidupan berpolitik.

KAJIAN PUSTAKA

Pentingnya peran keluarga dalam demokrasi. Keluarga, sebagai unit terkecil dalam
masyarakat, memegang peranan krusial dalam membentuk karakter dan pandangan
anggotanya terhadap demokrasi. Melalui berbagai interaksi sehari-hari, keluarga memainkan
peran penting dalam membentuk landasan moral dan sikap individu terhadap proses
demokrasi. Melalui berbagai interaksi sehari-hari, keluarga memainkan peran penting dalam
membentuk landasan moral dan sikap individu terhadap proses demokrasi.

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi


warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip-prinsip
dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
berdasarkan pada Pancasila dan Konstitusi Negara Indonesia perlu ditularkan secara terus
menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan republik
Indonesia.

PEMBAHASAN

Pentingnya peran keluarga dalam demokrasi. Keluarga, sebagai unit terkecil dalam
masyarakat, memegang peranan krusial dalam membentuk karakter dan pandangan
anggotanya terhadap demokrasi. Melalui berbagai interaksi sehari-hari, keluarga memainkan
peran penting dalam membentuk landasan moral dan sikap individu terhadap proses
demokrasi. Melalui berbagai interaksi sehari-hari, keluarga memainkan peran penting dalam
membentuk landasan moral dan sikap individu terhadap proses demokrasi.

Peran keluarga dalam membentuk karakter dan sikap anggotanya terhadap


demokrasi memiliki implikasi jangka panjang dalam pembangunan demokrasi yang beradab.
Dengan memberikan pendidikan nilai-nilai demokrasi sejak dini, keluarga menciptakan
fondasi yang kuat untuk partisipasi aktif dalam proses demokratis di masyarakat. Dalam hal
ini, keluarga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan sikap warganegara yang
demokratis dan beradab. Berikut adalah beberapa peran penting keluarga dalam membangun
demokrasi yang beradab:
1. Menanamkan Nilai-nilai Demokrasi

Keluarga berperan sebagai lembaga pertama di mana individu memperoleh


pengetahuan awal mereka tentang sistem politik dan nilai-nilai demokrasi. Melalui interaksi
sehari-hari, orang tua dapat mengajarkan pentingnya partisipasi, tanggung jawab, dan hak
asasi manusia kepada anak-anak mereka. Diskusi terbuka tentang isu-isu politik dan
keterlibatan dalam kegiatan demokratis di rumah dapat membentuk pemahaman yang kuat
tentang hak dan kewajiban warga negara.

2. Pembentukan Nilai Kewarganegaraan

Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk nilai kewarganegaraan pada


anak-anak. Dalam hal ini, keluarga dapat mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan,
dan pentingnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, keluarga
dapat membentuk dasar demokrasi yang beradab pada anak-anak

3. Partisipasi Anak dalam Diskusi

Keterlibatan anak-anak dalam diskusi keluarga membuka ruang untuk mereka


memahami pentingnya partisipasi dan pengambilan keputusan. Inilah fondasi dasar yang
akan membentuk penghargaan dan partisipasi mereka dalam proses demokratis yang lebih
luas di masyarakat.

4. Pendidikan Politik

Pendidikan politik merupakan salah satu cara untuk membentuk karakter dan sikap
warganegara yang demokratis dan beradab. Keluarga dapat memberikan pendidikan politik
melalui diskusi terbuka tentang isu-isu politik dan keterlibatan dalam kegiatan demokratis di
rumah

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi


warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip-prinsip
dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
berdasarkan pada Pancasila dan Konstitusi Negara Indonesia perlu ditularkan secara terus
menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan republik
Indonesia.
Dalam perkembangannya sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan
penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang
mengancam persatuannya. Untukm itulah pemahaman yang mendalam dan komitmen yang
kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Konstitusi Negara
Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi
muda sebagai penerus bangsa. Indonesia di masa yang akan datangdiharapkan tidak akan
mengulangi lagi sistem pemerintahan otoriter yang membungkam hak-hak warga negara
untuk menjalankan prinsip demokrasi dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Kehidupan yang demokratis dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan
dan organisasi-organisani non-pemerintahan perlu diterapkan demi kejayaan bangsa dan
negara Indonesia.demokrasi dalam suatu negara hanya akan tumbuh subur apabila dijaga
warga negara yang demokratis. Warga negara yang demokratis bukan hanya dapat menikmati
hak kebebasan individu, tetapi juga harus bertanggung jawab. Sesungguhnya, kehidupan
yang demokratis adalah cita-cita yang dicerminkan dan diamanatkan oleh para pendiri bangsa
dan negara ketika mereka pertama kali membahas dan merumuskan Pancasila dan UUD
1945.
Pendidkan kewarganegaraan yang berhasil, kan menumbuhkan sikap mental
bersifat cerdas, penuh tanggung jawab dari peserta didik dengan perilaku yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilainilai falsafah bangsa, berbudi
pekerti luhur dan berdisiplin dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara, bersikap
rasional dan sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, bersikap
profesionalyangdijiwai olehkesadaran nelanegara, aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni kepentingan kemanusaiaan, bangsa dan negara. Melalui Pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan warga negara mampu memahami, menganalisis, serta
menjawab berbagai masalah yang dihadapi dan bertanggung jawab dalam rangka mencapai
tujuan nasional. Menjadi warga negara yang tahu hak dan kewajibannya, mengusai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni namun tidak kehilangan jati diri.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu bidang kajian yang mempunyai obyek
telaah kebijakan dan budaya kewarganegaraan, menggunakan disiplin ilmu pendidikan dan
ilmu politik sebagai kerangka kerja keilmuan pokok serta disiplin ilmu lain yang relevan
yang secara koheren diorganisasikan dalam bentuk program kurikuler kewarganegaraan,
aktivitas sosial-kultural dan kajian ilmiah kewarganegaraan. Demikian pula pendidikan
demokrasi merupakan suatu konsep pendidikan yang sistematik dan koheren yang mencakup
pemahaman tentang cita-cita, nilai, konsep, dan prinsip demokrasi melalui interaksi sosial
kultural dan psiko pedaggogis yang demokratis, dan diorientasikan pada upaya sistematis
untuk membangun kehidupan demokratis yang lebih baik. Oleh karena itu, rekonseptualisasi
pendidikan kewarganegaraan dalam konteks pendidikan demokrasi Indonesia sangatlah
diperlukan, karena proses pendidikan politik, demokrasi, dan HAM selama ini belum
memberikan hasilo yang menggembirakan dan prospek yang menjanjikan. Indikator dapat
dilihat pada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat yang cenderung anarkhis, pelanggaran
HAM dimana-mana, konunikasi sosial-politik yang cenderung asal menang sendiri, hukum
yang terkalahkan dan kontor sosial yang sering lepas dari tata krama, serta terdegredasinya
kewibawaan para pejabat negara.

PENUTUP

Dalam membangun demokrasi yang beradab, peran keluarga sangatlah penting.


Keluarga memainkan peran sentral dalam pembentukan demokrasi yang beradab. Sebagai
selentingan pertama nilai-nilai kemanusiaan, keluarga menjadi tempat di mana individu
memahami arti toleransi, partisipasi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Melalui
pendidikan informal, keluarga membentuk karakter warganegara yang bertanggung jawab
dan kritis. Kesadaran akan hak dan kewajiban mulai tumbuh di lingkungan keluarga,
menciptakan fondasi untuk partisipasi aktif dalam proses demokratis. Oleh karena itu,
keluarga harus memainkan peran aktif dalam membangun demokrasi yang beradab dengan
menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan membentuk karakter warganegara yang
bertanggung jawab dan kritis.
Selain itu pendidikan memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting
dalam mempersiapkan warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan NKRI. Upaya yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program
pendidikan yang memberikan berbagai kemampuan sebagai seorang wsarga negara melalui
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Anda mungkin juga menyukai