Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PERKEMBANGAN CIVICS PKN

KELOMPOK 5 KB 2
Moderator : Windy Aulia 2023143310
Notulen : Nadila Putri 2023143320
Pemateri : Sabrina Ram Salsabila 2023143319

Pertanyaan Sesi 1 :
1. Nama : Nurul Karomah
NIM : 2023143309
Bagaimana Pancasila sebagai pandangan hidup berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan
berfungsi sebagai dasar negara?

Nadila Putri (2023143320) menjawab pertanyaan Nurul :


Pancasila memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan sebagai dasar
negara karena mengatur prinsip-prinsip moral, sosial, dan politik yang menjadi landasan bagi tata
kehidupan bermasyarakat yang adil dan beradab. Nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial,
persatuan, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa membentuk dasar bagi kebijakan
pemerintah serta pedoman bagi perilaku individu dalam masyarakat. Ini membantu memelihara
harmoni sosial dan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan.

Hidayatullah (2023143281) menambahkan jawaban atas pertanyaan Nurul :


Pancasila sebagai pandangan hidup berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan berfungsi
sebagai dasar negara Indonesia dengan tujuan untuk menjadi pedoman hidup masyarakat dan
membentuk identitas, karakter, dan norma dalam bersikap dan bertindak
. Pancasila merupakan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
yang diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa
Indonesia. Sebagai pandangan hidup, Pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan
dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak.
Sebagai dasar negara, Pancasila digunakan sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia dan
merupakan nilai mendasar untuk dijadikan pedoman peraturan atau dasar norma di Indonesia.
Pancasila juga memberikan arah tentang hukum harus menciptakan keadaan negara yang lebih
baik dengan berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memiliki berbagai fungsi yang berguna
bagi keselarasan kehidupan warga negara Indonesia, salah satunya sebagai dasar mengatur
pemerintah negara atau dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara
.Barang siapa yang melanggar sila-sila Pancasila sebagai dasar negara akan dikenai sanksi sesuai
dengan hukum yang berlaku.

Arini Ayu Audia (2023143291) menambahkan jawaban atas pertanyaan Nurul :


Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Republik Indonesia memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
1. Sebagai pandangan hidup:
- Pancasila menjadi pedoman dan acuan bagi masyarakat Indonesia dalam bersikap,
berperilaku, dan mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sebagai dasar negara
- Pancasila menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang beragam suku, agama, ras, dan budaya.
Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memiliki peran yang
sangat fundamental dalam membentuk karakter, sikap, dan perilaku masyarakat Indonesia.

Pertanyaan Sesi 1 :
2. Nama : Beta Dwi Kurnia
NIM : 2023143295
Sejauh mana PKn mampu menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan semangat
kebangsaan kepada peserta didik?

Sabrina Ram Salsabila (2023143319) menjawab pertanyaan beta :


Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai
demokrasi, hak asasi manusia, dan semangat kebangsaan kepada peserta didik. Melalui
kurikulumnya, PKn mengajarkan prinsip-prinsip demokrasi, pentingnya menghormati hak asasi
manusia, serta memupuk rasa cinta dan semangat kebangsaan. Namun, efektivitasnya tergantung
pada metode pengajaran, konten kurikulum, serta komitmen guru dalam menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam pembelajaran sehari-hari.
Novia Safitri (2023143288) menambahkan jawaban atas pertanyaan Beta :
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) memiliki potensi besar dalam menanamkan nilai-nilai
demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan semangat kebangsaan kepada peserta didik. Namun,
efektivitasnya dipengaruhi oleh berbagai faktor:
Dampak Positif PKN:
- Pembekalan Pengetahuan
Belajar tentang konsep kedaulatan rakyat, pentingnya menjunjung HAM, dan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia.
- Pengembangan Sikap
Melalui diskusi, debat, dan simulasi, PKN dapat melatih peserta didik berpikir kritis, berargumen
secara sehat, dan menghargai pendapat orang lain. Ini merupakan sikap yang penting dalam
kehidupan berdemokrasi.
- Penanaman nilai
PKN bisa menanamkan nilai-nilai demokrasi, HAM, dan semangat kebangsaan melalui
penanaman rasa tanggung jawab, kesadaran terhadap hak dan kewajiban, serta pentingnya
persatuan dan kesatuan.
- Meningkatkan Efektivitas PKN:
Pendekatan Pembelajaran: Menggunakan metode yang inovatif dan melibatkan peserta didik
secara aktif.
Penguatan Nilai: Mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi, HAM, dan semangat kebangsaan ke
dalam seluruh mata pelajaran, bukan hanya PKN.
Teladan dari Pendidik dan Masyarakat: Pendidik dan lingkungan sekitar harus menjadi teladan
dalam menerapkan nilai-nilai tersebut.
bisa kita simpulkan bahwa
PKN memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi, HAM, dan semangat
kebangsaan. Namun, efektivitasnya bergantung pada metode pengajaran, relevansi materi, dan
dukungan dari lingkungan sekitar. Dengan perbaikan yang berkelanjutan, PKN diharapkan dapat
menjadi pondasi yang kuat bagi generasi muda Indonesia untuk menjadi warga negara yang
demokratis, menjunjung HAM, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

Tria Trisni kurniasih (2023143308) menambahkan jawaban atas pertanyaan Beta :


Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan
nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan semangat kebangsaan kepada peserta didik. Berikut
adalah penjelasan lebih lanjut:
1. Nilai-nilai demokrasi:
* PKn mengajarkan peserta didik tentang prinsip-prinsip demokrasi, seperti kebebasan
berpendapat, pemilihan umum yang adil, dan partisipasi aktif warga negara dalam proses
pengambilan keputusan.
2. Hak Asasi Manusia (HAM):
* PKn menekankan pentingnya penghormatan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia,
seperti hak hidup, hak atas kebebasan, hak atas keadilan, dan hak-hak lainnya.
3. Semangat kebangsaan:
* PKn memupuk rasa cinta tanah air, kebanggaan terhadap identitas nasional, dan komitmen
untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Secara keseluruhan, PKn memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menanamkan nilai-nilai
demokrasi, hak asasi manusia, dan semangat
kebangsaan kepada peserta didik. Namun, keberhasilan ini juga bergantung pada berbagai faktor,
seperti kualitas guru, metode pembelajaran yang digunakan, serta dukungan dari lingkungan
sekolah dan masyarakat. Dengan penerapan PKn yang efektif,
diharapkan peserta didik dapat menjadi warga negara yang demokratis, menghargai HAM, dan
memiliki rasa kebangsaan yang kuat.

Pertanyaan Sesi 1 :
3. Nama : Dea Regina
NIM : 2023143292
Bagaimana pendidikan kewarganegaraan di indonesia berperan sebagai pendidikan politik? Dan
apa perbedaan antara civics dan pendidikan kewarganegaraan?

Windy Aulia (2023143310) menjawab pertanyaan Dea :


Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia berperan sebagai pendidikan politik dengan cara
mengajarkan anak-anak tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik dan aktif. Ini
termasuk memahami bagaimana pemerintahan bekerja, hak dan kewajiban sebagai warga negara,
serta pentingnya berpartisipasi dalam kehidupan politik negara123.
Perbedaan antara civics dan pendidikan kewarganegaraan adalah:
Civics lebih fokus pada pengetahuan tentang pemerintahan, hukum, dan hak serta kewajiban
warga negara. Ini seperti pelajaran tentang aturan-aturan yang harus diikuti di sekolah atau di
masyarakat4.
Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya mengajarkan tentang aturan, tapi juga bagaimana kita
bisa menjadi bagian dari masyarakat dan negara. Ini seperti belajar menjadi anggota keluarga
yang baik, yang membantu di rumah dan menghormati anggota keluarga lainnya5.
Jadi, civics itu seperti pelajaran tentang aturan main, sedangkan pendidikan kewarganegaraan itu
seperti pelajaran tentang bagaimana menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang baik dan
bertanggung jawab.

Elna Heriyani (2023143313) menambahkan jawaban Dea :


Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia memiliki peran penting sebagai pendidikan politik
dengan beberapa cara:
1. *Membentuk Kesadaran Politik*: Pendidikan kewarganegaraan membantu meningkatkan
kesadaran politik di kalangan warga negara Indonesia. Ini termasuk pemahaman tentang hak dan
kewajiban sebagai warga negara, serta peran mereka dalam proses politik dan pembangunan
negara.
2. *Mendorong Partisipasi Politik*: Melalui pendidikan kewarganegaraan, masyarakat didorong
untuk aktif berpartisipasi dalam proses politik, seperti pemilihan umum, diskusi publik, atau
kegiatan sosial yang berhubungan dengan isu-isu politik dan sosial.
3. *Membangun Kepemimpinan Demokratis*: Pendidikan kewarganegaraan membantu
mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang demokratis, di mana individu belajar untuk
berkolaborasi, berkomunikasi, dan bekerja sama dalam konteks kehidupan politik dan sosial.
Perbedaan antara civics dan pendidikan kewarganegaraan adalah:
1. *Civics*: Lebih fokus pada pemahaman tentang sistem pemerintahan dan struktur politik
suatu negara. Ini mencakup pengetahuan tentang cabang-cabang pemerintahan, proses
pembuatan keputusan politik, serta peran masyarakat dalam sistem politik tersebut.
2. *Pendidikan Kewarganegaraan*: Lebih luas dalam cakupannya, mencakup aspek-aspek
seperti demokrasi, hak asasi manusia, keadilan sosial, partisipasi masyarakat, dan identitas
nasional. Pendidikan kewarganegaraan juga lebih menekankan pada pembentukan karakter dan
nilai-nilai kewarganegaraan yang baik.

Hilman Hibatullah (2023143304) menambahkan jawaban Dea :


Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia berperan sebagai pendidikan politik melalui
pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), yang mempunyai tujuan untuk mendidik
warga negara yang demokratis dan partisipatif. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
dimulai pada tahun 1957, dengan metode yang lebih bersifat indoktrinasi, dan pada tahun 1968,
PPKn resmi masuk dalam kurikulum sekolah. PPKn membahas tentang Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan konstitusi, serta mencakup
nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan ketahanan nasional.
Perbedaan antara civics dan pendidikan kewarganegaraan adalah bahwa civics atau
kewarganegaraan adalah berkaitan dengan status seseorang dalam sebuah organisasi yang
disebut Negara-bangsa, yang diatur oleh hukum yang dibuat oleh rakyat di Negara itu.
Sementara itu, pendidikan kewarganegaraan atau pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan yang cakupannya lebih luas, yang mencakup nilai-nilai demokrasi, hak asasi
manusia, dan prilaku yang diperlukan dalam hubungan antara rakyat dan pemerintah pada suatu
Negara atau hubungan antara individu dan Negara secara timbal balik.

Pertanyaan Sesi 2 :
1. Nama: Rizka Syafitri
NIM: 2023143315
Berikan contoh sikap yang mencerminkan evolusi pemahaman dan tata nilai mengenai
kewarganegaraan dalam suatu masyarakat?

Windy Aulia (2023143310) menjawab pertanyaan Rizka :


Contoh sikap yang mencerminkan evolusi pemahaman dan tata nilai kewarganegaraan dalam
masyarakat bisa seperti ini:
Saling Menghargai: Dulu, mungkin orang hanya bermain dengan teman yang sama saja. Tapi
sekarang, kita belajar untuk bermain dan bekerja sama dengan semua teman, tidak peduli mereka
dari mana atau seperti apa1.
Bekerja Sama: Kalau dulu orang-orang sering memikirkan diri sendiri, sekarang kita tahu bahwa
bekerja sama membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Seperti saat kita membuat proyek
kelompok di sekolah, semua orang membantu agar hasilnya bagus2.
Menghormati Perbedaan: Dulu, mungkin ada yang tidak nyaman dengan perbedaan. Tapi
sekarang, kita mengerti bahwa setiap orang itu unik dan perbedaan itu membuat kita semua
spesial. Ini seperti Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya 'berbeda-beda tapi tetap satu’1.
Evolusi pemahaman ini penting karena membantu kita menjadi warga negara yang lebih baik,
yang menghargai dan bekerja sama dengan semua orang di sekitar kita.
Nasywa Salsabila Putri (2023143303) menambahkan jawaban atas pertanyaan Riska :
Dalam suatu masyarakat, pemahaman dan tata nilai mengenai kewarganegaraan dapat
mengalami evolusi dari waktu ke waktu. Berikut adalah beberapa contoh sikap yang dapat
mencerminkan evolusi tersebut:
1. Partisipasi politik:
- Pada masa lalu, partisipasi politik masyarakat mungkin terbatas hanya pada pemilihan umum.
- Namun, seiring dengan perkembangan demokrasi, masyarakat semakin aktif terlibat dalam
berbagai bentuk partisipasi politik, seperti diskusi publik, demonstrasi, dan advokasi kebijakan.
- Hal ini mencerminkan evolusi pemahaman masyarakat tentang hak dan tanggung jawab
sebagai warga negara.
2. Kesadaran hak asasi manusia:
- Pada masa lalu, pemahaman masyarakat tentang hak asasi manusia mungkin masih terbatas.
- Namun, seiring dengan perkembangan global dan gerakan penegakan HAM, masyarakat
semakin memahami dan memperjuangkan hak-hak mereka, seperti hak atas keadilan, kebebasan
beragama, dan kesetaraan gender.
- Hal ini mencerminkan evolusi tata nilai masyarakat dalam memandang martabat manusia.
3. Kepedulian terhadap lingkungan:
- Pada masa lalu, masyarakat mungkin kurang memperhatikan isu-isu lingkungan.
- Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak perubahan iklim dan
kerusakan lingkungan, masyarakat semakin menunjukkan kepedulian dan partisipasi aktif dalam
upaya pelestarian lingkungan, seperti gerakan daur ulang, penghijauan, dan pengelolaan sampah.
- Hal ini mencerminkan evolusi tata nilai masyarakat dalam memandang tanggung jawab
sebagai warga negara terhadap lingkungan.
4. Toleransi dan keberagaman:
- Pada masa lalu, masyarakat mungkin masih memiliki pemahaman yang terbatas tentang
keberagaman dan cenderung intoleran terhadap perbedaan.
- Namun, seiring dengan perkembangan globalisasi dan interaksi antar budaya, masyarakat
semakin menunjukkan sikap toleran, menghargai perbedaan, dan menerima keberagaman sebagai
kekayaan bangsa.
- Hal ini mencerminkan evolusi tata nilai masyarakat dalam memandang keragaman sebagai
bagian dari identitas kewarganegaraan.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa pemahaman dan tata nilai mengenai
kewarganegaraan dalam suatu masyarakat dapat mengalami evolusi seiring dengan perubahan
sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang terjadi.

Yuliza Revalina (2023143394) Menambahkan jawaban atas pertanyaan Rizka :


Sebagai contoh, evolusi pemahaman dan tata nilai mengenai kewarganegaraan dalam suatu
masyarakat dapat tercermin dalam sikap individu yang semakin menghargai keragaman budaya,
mengutamakan dialog dan kolaborasi dalam menyelesaikan perbedaan, serta aktif dalam
partisipasi politik dan sosial untuk memperjuangkan keadilan dan kebersamaan bagi semua
warga negara. Ini menunjukkan pergeseran dari sikap yang mungkin lebih etnosentris atau
otoriter menjadi sikap yang lebih inklusif dan demokratis.

Pertanyaan Sesi 2 :
2. Nama: Anggie Fatma Aulia
NIM: 2023143286
Apa peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengembangkan pemahaman civics di kalangan
pelajar Indonesia?

Sabrina Ram Salsabila (2023143319) menjawab pertanyaan Anggie :


Peran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat penting dalam mengembangkan pemahaman
civics di kalangan pelajar Indonesia. PKn membantu siswa memahami struktur pemerintahan,
proses politik, hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya partisipasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Melalui pembelajaran PKn, siswa diajak untuk memahami konsep
demokrasi, pluralisme, toleransi, dan menghormati perbedaan pendapat. Dengan demikian, PKn
membantu membentuk generasi yang memiliki kesadaran kewarganegaraan yang tinggi dan siap
berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Adam Helsinki Umar (2023143293) menambahkan jawaban atas pertanyaan Anggie :


Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) di kalangan pelajar Indonesia memiliki peran
penting dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab, demokratis, dan berpikir
kritis. Pendidikan Kewarganegaraan meliputi pemahaman tentang tujuan pemerintahan, prinsip-
prinsip dasar konstitusi pemerintahan Republik Indonesia, struktur, fungsi, dan tugas-tugas
pemerintah, serta kompetensi dan ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pendidikan
kewarganegaraan di sekolah. Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan untuk membangun
pemahaman tentang Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan konstituskonstitusi. Pendidikan Kewarganegaraan
juga menekankan pada pendidikan nilai, moral, dan kewarganegaraan khas Indonesia, serta
pendidikan Pancasila dan demokrasi. Dengan pendidikan kewarganegaraan, warga negara dapat
memiliki kemampuan dalam berdemokrasi sekaligus memiliki nilai-nilai yang baik bagi
kehidupan sosial warga masyarakat, siswa pada khususnya.

Ulan Saumi (2023143305) menambahkan jawaban atas pertanyaan Anggie :


Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan
pemahaman civics di kalangan pelajar Indonesia. Melalui mata pelajaran ini, pelajar diberikan
pengetahuan tentang sistem politik, hukum, dan pemerintahan di Indonesia, serta nilai-nilai
demokrasi, hak dan kewajiban sebagai warga negara, pluralisme, dan toleransi. Peran pendidikan
kewarganegaraan juga meliputi pembentukan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan
partisipatif dalam menanggapi isu-isu sosial dan politik yang relevan. Dengan demikian,
pendidikan kewarganegaraan membantu mengembangkan sikap dan perilaku yang
mempromosikan partisipasi aktif, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif dalam
membangun masyarakat yang demokratis dan berkeadilan.

Pertanyaan Sesi 2 :
3. Nama : Vitara
NIM: 2023143284
Jelaskan penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan civics education nonformal?

Nadila Putri (2023143320) menjawab pertanyaan Vitara :


Pendidikan kewarganegaraan nonformal dapat diselenggarakan melalui berbagai cara, seperti
kegiatan komunitas, seminar, lokakarya, atau kampanye sosial yang membahas nilai-nilai
kewarganegaraan, demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi politik. Ini memungkinkan
masyarakat untuk belajar tentang pentingnya berperan aktif dalam masyarakat dan
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang hak dan kewajiban sebagai warga
negara.

Prety Handayani (2023143307) menambahkan jawaban atas pertanyaan Vitara :


Pendidikan kewarganegaraan nonformal merupakan upaya untuk mengembangkan pemahaman
dan keterampilan kewarganegaraan di luar sistem pendidikan formal. Beberapa bentuk
penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan nonformal antara lain:
1. Pelatihan dan lokakarya
Berbagai lembaga, organisasi masyarakat, atau pemerintah dapat menyelenggarakan pelatihan
dan lokakarya terkait isu-isu kewarganegaraan, seperti hak dan kewajiban warga negara, proses
pengambilan keputusan politik, serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
2. Kampanye dan advokasi
Organisasi masyarakat sipil atau kelompok kepentingan dapat melakukan kampanye dan
advokasi untuk mempromosikan nilai-nilai demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas
pemerintahan.
3. Diskusi dan forum publik
Lembaga swadaya masyarakat, media, atau pemerintah dapat menyelenggarakan diskusi dan
forum publik untuk membahas isu-isu aktual terkait dengan kehidupan bernegara dan berbangsa.
4. Pembelajaran melalui media
Pendidikan kewarganegaraan nonformal juga dapat dilakukan melalui media, seperti televisi,
radio, internet, atau publikasi cetak. Konten yang disajikan dapat berupa informasi, analisis, atau
edukasi tentang hak dan kewajiban warga negara, proses politik, serta isu-isu sosial dan
kemasyarakatan.
5. Kegiatan kemasyarakatan
Organisasi kemasyarakatan, seperti karang taruna, kelompok keagamaan, atau paguyuban, dapat
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendorong partisipasi warga dalam kehidupan sosial
dan politik.
Tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan nonformal adalah untuk
meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan partisipasi aktif warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Melalui berbagai bentuk kegiatan nonformal, diharapkan dapat
memperkuat budaya demokrasi dan civic engagement di masyarakat.

Anggun Sari (2023143296) menambahkan jawaban atas pertanyaan Vitara :


Penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan (Civics Education) Nonformal
Pendidikan kewarganegaraan (civics education) nonformal merupakan proses belajar mengajar
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan masyarakat
tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta peran mereka dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Pendidikan ini diselenggarakan di luar jalur pendidikan formal, seperti sekolah,
dan dapat diikuti oleh semua kalangan masyarakat, tanpa batasan usia, latar belakang
pendidikan, maupun pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai